SISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA

Kamis, 11 Oktober 2012

SISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA

 A. SISTEM PENCERNAAN dan METABOLISME


Mekanisme atau system pencernaan pada berbagai macam hewan memilliki perbedaan dalam hal bentuk umum,struktur, dan proses fisiolgis berdasarkan sifat makanan ,cara hidup, serta factor lainnya. Semua cara umum mengambil dan menggunakan makanan pada dasarnya sama dalah hal zat dari lingkungan  luar dibawa untuk bersentuhan langsung dengan permukaan membrane dalalm bentuk pencernaan dan penyerapan terjadi.
Sitem pencernaan pada semua vertebrata memiliki memliki bagian-bagian penting .  seperti :
1. Mulut
Mulut dan rongga mulut umumnya memiliki gigi untuk merobek , atau mengunyah makanan dan lidah yang membantu menangkap untuk  menggerakkan makanan. Pada sebagian besar cvertbrata darat kelenjar ludah mengeluarkan ludah untuk melumasi mkanan dn memulai pencernaan.
2. faring
Faring mengandung cela insang pada amfibi dan ikan, tetapi tidak mempunyai fungsi pencernaan langsung.
3. Esofagus (keerongkongan)
Merupakan tabung elastisyang membawa makanan melewati darah jantung dan paru-paru.
4. Lambung
Merupakan kantung besar untuk menyimpan makanan di simpan dan beberapa pencrnan terjadi.
5. Usus Halus, panjang,terlekuk atau tergukung
Merupakan bagian pokok untuk pencernaan dan  penyerapnu
6. Usus besar (kolon)
Merupakan tempat penyerapan makanan selsai dilakukan dan sisa maknan yang tidak dicerna dibentuk menjadi massa (fases) untuk dikeluarkan melaluikoka. Yang beakhir di anus.
Kloaka juga merupakan tepat pengeluaran limbah  eksresi. Semua vertebrata memiliki dua kelenjar pencernaan berukuran besar, hati dan pancreas, yang dihubungkan melalui saluran ke usus halus .
B. Makanan dan Pencernaan
Makanan yang berasal dari tumbuhan hewan lain yang diambil oleh seekor hewan terdiri atas Protoplasma yang tersusun atas protein, karbohidrat, dan lemak, bersama-sama dengan vitamin, mineral, dan air. Air dan garam inorganic dapat diserap dari saluran pencernaan tanpa diubah terlebih dahulu tetapi material protoplasma harus di ubah terlebih dahulu sebelum dapat dimanfaatkan. “Sistem pencernaan” merupakan Laboratorium tempat perubahan tersebut terjadi.
Proses pencernan, penyerapan, dan pemanfaatan makanan,sacara anolog  disamakan seperti berbagai  banguan besar dan kecil (makanan). Beberapa makanan hanya menjadi sasaran dari perubahan kimia minsalnya organisme mikroskopis yang dijadikan sumber makanan oleh protozoa dan beberapa hewan kecil lainnya.
1. Enzim dan pencernaan
Aspek kimia pencernaan melibatkan pengubahan zat organic kompleks pada makanan menjadi molekul yang lebih  sederhana yang dapat diteruskan ke sel epitel pencernaan untuk masuk ke dalam sel cairan dan sel tubuh. Protein di reduksi menjadi asam amino, lemak menjadi asam lemak  dan gliserol, serta karbohidrat menadi gula  sederhana (monosakarida) minsalnya glukosa, perubahan ini dilakukakan oleh ragi pencernaan atau enzim.
Secara umum enzim ini bereaksi hanya pada protoplasma mati dan tidak dapat menembus sel hidup yang di lindungi  epitel pencernaan .Enzim dihasilan oleh semua hewan mulai dari protozoa sampai mamaliatetapi jenis dan jumlah enzim pada setiap jenis hewan tersebut tidak sama. Pada ivertebrata tingkat rendah , enzim disekresikan oleh sel pada beberapa atau seluruh bagian saluran pencernaan, tetapi pada hewan tingkat tinggi, enzim hanya dihasilkan oleh kelenjar atau sel di beberapa saluran pencernaan.Pada vertebrata beberaa enzim dihasilkan di kelenjar ludah dan enzim lain secara teratur di hasisenszlkan di lambung,usus halus, dan pangkkreas.
2. Sistem pencernaan pada manusia
Proses pencernaan pada manusia mengambil makanan ke dalam rongga mulut adalah aksi gabungan dari bibir, lidah, dan gigi. Bibir yang lentur sangat lentur sangat sensitive terhadap sifaat fisik dan suhu makanan tetapi tidak terhadap rasa. Lidah memiliki otot di ketiga bidang, memiliki kemampuan yang tinggi untuk bergerak dan mengubah bentuk memegang makanan. Di permukaan lidah kkuncup pengecap terkumpul. Gigi terspesialisasi untuk memotong dan mengiling makanan.(pada vertebrata tingkat rendah gigi dengan tidak adanya bibir hanya befungsi untu mengenggam makanan
a. gigi
Gigi memili imel keras di bagian luar,terisi oleh dentin yang lebih lunak, dan pulpah hidup di bagian tengah, dibekali dengan saraf, akar gigi terdapat pada kantong rahang.
b. Rongga mulut.
Di dalam rongga mulut makanan dilumasi dengan ludah yang di sekresikan oleh tiga pasang, kelenjar ludah, yaiiyu suboksilaris,subigualis, dan faoetid. Ludah dihasilkan setiap hari, sebagian besar pada saat makan. Sekresi ini merupakn aksi repleks yang dismulasi oleh rasa lezat makanan atau bahkan oleh bntuk atau aroma makan secara harfiah. Intensiitas stimulus tanpaknya berhubungan dengan kandungan air dalam makanan roti erring di mulut menstimulasi aliran ludah yang berlebihan, roti basah lebih sedikit dan air tidak sama sekali.
Air liur mengandung protein , musin, yang berperan sebagai pelumas dan enzim, pliallin (amylase ludah). Patialiln dal media alkali normal mulut pertma-tama mengubah pati menjadi dekstrin dankemudian menjadi gula rangkap, maltose (gula gandum). Aksi tersebut berlangsung lebih cepat pada patih yang di masak tetapi, paling hanya sdikit lebih cepat karna makanan hnya sebentar berada di mulut. Proses mengunyah membantu pencernaan patuh dengan caramengahncurjakan dengan m mencampurnya denngan enzim, dan memperpanjang waktu pemaparan terhadapa patialin. Patih membutuhkan waktu skitar satu jam untuk di cerna. Aksi patialin berlanjut pada masa makanan di dalam lambug sampai di tenbus oleh getah asam lammbung.
Semua gerakan dan peremasan makanan di dalam saluran pencernaan di bawah faring merupakan kontarksi dan relaksasi otot polos secara berirama dan pelan yaitu otot membujur dan melingkar, di dinding saluran tersebut. Proses ini dikenal dengan nama pertalsis. Dengan reaksi otot yang berselang seling, diameter suatu tempat di saluran tersebut pertama-tama akan diperbesar, lalu diperkecil. Gelombang kontrakksi yang menuruni esopgus membawa bolus makanan dari esophagus ke lambung. Di lambung terjadi aksi berselalng seling meremas dan mencmapur makanan dengan seksresi. Di usus  gerakan ini, berlanjut dalm waktu lama, berfungsi untuk memisahkan dan memisahkan kembali kandungan makanan, untuk mencampur keseluruhan makanan, agar bagian baru dapat bersentuhan dengan didnding dalam, dan menggerakkan kandunngan makan secara pelna di sepanjag usus.
c.Lambung
Setruktur ini merupakam ruang penyimpan yang menerima makanan.  Di sini kndunan makanan diberi perlakuan fisik dan kimia, lalu di salurkan, sedikit demi sedikit ke usus halus. Penyimpanan ini sebagian besar di bagian atas lamung (ppundus) dan aksi otot terutama teerjadi di bagian tengah lambung (kardia). Bagian bawah lambung (pilorus) berujung katup pylorus yaitu otot melingkar pada sambungan antar lambung dengan usus, lambung berperan penting karena sekresinya memili efek antiseptic pada bakteri di dalam makanan dan karna terdapat pencernaan di dalam makanan d
karna terdapat pencernaan sebagian oleh getah lambung. Namun, pembuangan lambung secara beda tidak benar-benar fatal pada mamnusia, karna makanan dapat dicerna secara sempurna di usus.
Kelenjar lambung di dinding lambung menyekresikan getah lambung. Getah lambung dihasilkan dari repleks yang diinisiasi oleh aroma atau rasa makanan ditambah aksi hormone (gastrin). Sekresi lambung terdiri atas musin, yan melumasi masa makanan lebih lanjut, asam kloorida (sekitar 0,2 %), dan enzim reaksi asam getah lambung (pH sekitar 1,0 )  diketahui dengan baik dari pelangan mentah yang tidak menyenangkan. Persen memecah protein secara parsial (menjadi polipeptida seperti : proteosa dan pepton, dan rennin yang menyebabkan kasein di dalam susu berkoagulasi).
d. Usus
Usus halus merupakan tabung ramping dengan panjang sekitar 7,62 m. Sekitar 25 cm pertama merupakan duodenum, bagian tengah yang panjang merupakan jejunum dan sisa 1,2  atau 1,5 m terakhir adalah eliumpada saat makanandalam tahap semiploit (kim) telah melintasi katup pilorik dan kedalam duodenum, makanan tersebut menstimulasi sekresi getah usus dari kelenjar berbentuk pipa pada dinding usus yang berlipat-lipat cairan alkali ini mengandung beberapa enzim. Eripsin melanjutkan pencernaan protein yang sebelumnya terjadi di lambung, memecah proteosa dan pepton menjadi asam amina. Ketiga enzim pemecah karboidrat tertidi atas maltase, yang mengubah maltose mejadi glukosa, suknase yang mwngubah sukrosa(gula tebuh) menjadi glukosa dan pruktosa, dan lactase, yang memisahkan laktosa (gula susu) menjadi glukosa dan galaktosa. Sereten merupakan hormone yang di bawah dalam aliran darah melalui jantung dank e pancreas. Di pancreas terlepas dari system saraf hormone menginisiasai  peneluaran getah pancreas yang berwana jernih kekuninan ke usu.sekresi getah pangreas Setiap hari adalah 500 sampai 1000 Ml. Karbonat di dalam cairan ini menetralkan asam Klorida di kim sehingga membuat kandungan usus sedikit alkali dalam reaksi.
 Enzim pada geetah pangreas terdiriatas : tripsin ()diaktifkan oleh tripsinogen,)  yang memisahan protein uth atau protein yang terpisah sebagian menjadi asam amino,lipase yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, dan amilupsin. Yang meredupsi pati yang dicerna sbagian atau keselurun.
e. Usus besar (kolon)
Berfungsi terutama untuk membuang sisa zat makanan yang tidak dicerna melalui rectum dan anus serta untuk menyimpan air dengan cara r dari sisa makana. Sisa makana, bakteri, lender dan sel mati dari dinding usus membentuk fase yang dikeluarkan pada interfal waktu tertentu. Fases memiliki warna khas dari pigmen empedu (biliruben dan biliferdin) yang merupak produk pecahan dari hemoglobin. Makan biasanya melintas dari mulut ke ujung usus halus dalam waktu sekitar 4 ½ jam , tetapi sisa makanan dapat berlanjut untuk waktu yang lebih lam, bahkan atas 24 jam di dalam kolon.
f. Penyerapan
Usus halus merupakan daerah utama untuk penyerapan proses yang menyempurnakan tujuan pencernaan. Melalui dinding usus, zat kimia yang diperoleh dari makanan memasuki tubuh untuk membanngun jaringan hidup atau digunakan sebagai energy.
g. Metabolisme
Pada saat produk pencernaan mencapai tujuan utamanya melalui pembuluh darah, produk tersebut dengan berbagai cara dipecah secara kimia untuk menyediakan energy (katabolisme), membangun protoplasma baru (anabolisme), atau di simpan sebagai glikogen patih hewan atau sebagai cadangan lemak.

0 komentar:

Posting Komentar