MAKALAH METABOLISME KARBONN PADA FUNGI/ JAMUR

Sabtu, 20 Oktober 2012

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fungi atau jamur didefinisikan sebagai kelompok organisme eukariotik, tidak berpindah tempat (nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari glukan, mannan, dan kitin, tidak berklorofil, memperoleh nutrien dengan menyerap senyawa organik, serta berkembang biak secara seksual dan aseksual. Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari organisme lain.
Jamur yang prinsip nutrisinya adalah heterotrof menyebabkannya memiliki kemampuan hidup sebagai pemakan sampah (saprofit) maupun sebagai penumpang yang mencuri makanan dari inangnya (parasit).
Jamur saprofit adalah jamur yang makanannya berupa senyawa organik yang telah diuraikan. Jamur ini memiliki enzim-enzim tertentu yang dapat merombak senyawa-senyawa organik. Sedangkan jamur parasit adalah jamur yang menyerap makanan dari organisme yang ditumpanginya. Sifat parasit ini masih dapat dibedakan lagi menjadi parasit obligat dan parasit fakultatif. Jamur parasit obligat adalah jamur yang hanya bisa hidup sebagai parasit.
Fungi adalah mikroorganisme heterotrof  karena tidak memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa karbon organik, atau senyawa karbon yang memiliki satu karbon. Senyawa karbon organik yang dapat dimanfaatkan untui membuat materi sel baru berkisar dari molekul sederhana seperti gula sederhana, asam organik, gula terikat alcohol polimer rantai pendek dan rantai panjang mengandung karbon, hingga kepada senyawa kompleks seperti karbohidrat, lipid dan asam nukleat, protein.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat kita simpulkan beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apakah pengertian metabolism?
2. bagaimanakah metabolisme karbon pada fungi?
3. bagaimanakah metabolisme karbohidrat?
4. bagaimanakah proses fermentasi yang menghasilkan karbon pada fungi?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini sesuai dengan tujuan di atas, antara lain:
1. untuk mengetahui pengertian metabolism.
2. untuk mengetahui proses metabolism karbon pada fungi.
3. untuk mengetahui metabolisme karbohidrat.
4. untuk mengetahui proses fermetasiyang menghasilkan unsure karbon pada fungi.


BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN METABOLISME
Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Anabolisme/AsimilasI/Sintesis
yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi. Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.

2. Katabolisme (Dissimilasi)
yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut. Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirad, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.


Ø ATP (Adenosin Tri Phosphat).
Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga molekulfosfat dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudah melepaskan gugus fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi.
Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP merupakan reaksi yang dapat balik.
Ø Pembentukan energy
a.     Daur Krebs (daur trikarbekdlat)
Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran asam piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia.
b.     Rantai Transportasi Elektron Respiratori
Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2.

B. METABOLISME KARBON PADA FUNGI
Organisme hidup dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan kemampuannya untuk memperoleh sumber energy dari sumber karbon, yaitu autotrof dan heterotrof.
Organisme autotrof memiliki kemampuan mengasimilasi karbon organik (misalnya CO2 dan CO3) atau senyawa dengan satu karbon (misalnya CH4) menjadi karbon organik, apabila organisme autotrof mengasimilasi karbon organik dengan bantuan cahay6a matahari disebut fotoautotrof. Apabila organism autotrof mengasimilasi karbon organik dengan bantuan oksidasi senyawa organik maka disebut kemoautotrof.
Organism heterotrof memiliki kemanpuan mengasimilasi karbon organik menjadi karbon organik lain. Organism tersebut bergantung pada organism autotrof untuk memperoleh karbon organik.
Apabila organisme autotrof mengasimilasi karbon organik dengan bantuan oksidasi senyawa organik maka disebut kemo-autotrof. Organism heterotrof memiliki kemampuan mengasimilasi karbon organik menjadi karbon organik lain.organisme tersebut bergantung pada organism autotrof untuk memperoleh karbon organik. Apabila organism heterotrof mengasimilasi karbon organik dengan bantuan cahaya matahari maka disebut fotoheterotrof. Apabila organisme heterotrof  mengasimilasi karbon organik dengan bantuan oksidasi senyawa organik maka disebut kemoheterotrof.
Fungi adalah mikroorganisme heterotrof  karena tidak memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa karbon organik, atau senyawa karbon yang memiliki satu karbon. Senyawa karbon organik yang dapat dimanfaatkan untui membuat materi sel baru berkisar dari molekul sederhana seperti gula sederhana, asam organik, gula terikat alcohol polimer rantai pendek dan rantai panjang mengandung karbon, hingga kepada senyawa kompleks seperti karbohidrat, lipid dan asam nukleat, protein.
C. METABOLISME KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan substrat utama untuk metabolisme karbon pada fungi. Metabokisme karbohidrat memiliki 2 peran penting:
1. Karbohidrat dapat dioksidasi menjadi energy kimia yang tersedia didalam sel dalam bentuk ATP dan nukleotida phosphopyiridine tereduksi.
2. Karbohidrat menyediakan hampir semua karbon yang diperlukan untuk asimilasi konstituen sel fungi yang mengandung karbohidrat, lipid, protei dan asam nukleat.
     Metabolism karbohidrat pada fungi diawali dengan tahap transfer kecuali untuk disakarida atau trisakarida yang harus dihidrolisis terlebih dahulu diluar sel. Transfer monosakarida melalui membrane dilakukan oleh suatu protein transfer spesifik, yaitu permease.
Banyak fungi dapat memanfaatkan monosakarida, tetapi sedikit yang dapat memanfaatkandisakarida, oligosakarida atau polisakarida karena tidak memiliki kamampuan untuk menghidrolisis molekul-molekul besar tersebut.
D. FERMENTASI
Istilah ‘fermentation’ berasal dari bahasa latin fervere yang berarti mendidih. Kata tersebut mendeskripsikan kerja khamir pada eksrak buah atau malt. Penampakan mendidih tersebut disebabkan produksi gas karbon dioksida karena aktifitas katabolisme anaerob dari khamir pada gula-gula di dalam ekstrak.
Khamir merupakan salah satu kelompok mikroorganisme yang banyak diteliti berkaitan dengan kemampuannya memfermetasi gula. Kemampuan khamir memfermentasi gula ditentukan adanya system tranpor untuk gula dan system enzim yang dapat menghidrolisis gula dengan akseptor electron alternative selain oksigen pada kondisi anaerob fakultatif. Gula-gula tersebut di asimilasi melalui jalur glikolisis untuk menghasilkan asam piruvat. Asam piruvat dalam kondisi anaerob mengalami penguraian oleh piruvat dekarboksilase menjadi etanol dan karbon dioksida.


















BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Organisme hidup dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan kemampuannya untuk memperoleh sumber energy dari sumber karbon, yaitu autotrof dan heterotrof.
Organisme autotrof adalah jenis organisme yang dapat membuat makanan sendiri sedangkan organisme heterotrof adalah organisme yang tidak mempunyai kemampuan untuk membuat makanan sendiri.
Fungi adalah mikroorganisme heterotrof  karena tidak memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa karbon organik, atau senyawa karbon yang memiliki satu karbon. Senyawa karbon organik yang dapat dimanfaatkan untui membuat materi sel baru berkisar dari molekul sederhana seperti gula sederhana, asam organik, gula terikat alcohol polimer rantai pendek dan rantai panjang mengandung karbon, hingga kepada senyawa kompleks seperti karbohidrat, lipid dan asam nukleat, protein.
B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan sumber yang cukup mendasar  bagi judul makalah ini. Selain itu, bentuk pemaparan dan penjelasannya menggunakan metode pendeskripsian dan argumentasi untuk masalah yang dituangkan dalam makalah ini. Penggunaan gaya bahasa yang mudah dipahami membuat sebuah kajian baru dalam menyelesaikan suatu studi kasus.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan inspirasi dan kritik dari para pembaca dalam hal membantu menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir kalinya penulis berharap agar dengan hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah perubahan khususnya dunia pendidikan, dalam mengetahui tentang metabolisme karbon pada fungi/jamur.

0 komentar:

Posting Komentar