BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bawang Merah merupakan salah satu
tanaman dan tumbuhan berjenis umbi lapis. Bawang merah banyak digunakan sebagai
bumbu berbagai macam masakan di Asia Tenggara maupun di dunia. Namun, ada
kegunaan lain yang ada dari bawang merah yaitu, bawang merah sebagai obat
tradisional karena mengandung banyak antiseptic dan senyawa aillin.
Pada zaman dahulu sampai sekarang,
bawang merah merupakan hal yang wajib hadir sebagai bumbu penyedap masakan.
Namun, disamping kegunaannya yang banyak sekali. Bawang merah juga mempunyai
kekurangan yaitu, membuat manusia yang memakannya berlebihan mempunyai bau
badan yang berlebihan pula.
Berdasarkan uraian diatas, bawang
merah merupakan suatu tumbuhan yang berperan penting untuk manusia. Maka dari
itu kami tertarik untuk menyusun karya tulis dan mengambil topik dari tanaman
bawang merah ini.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan
diatas, maka perumusan masalah pada karya tulis ilmiah ini dibatasi pada:
A.
Pengertian Tanaman Bawang Merah
B.
Kegunaan dan Kekurangan Bawang Merah
C.
Hasil Penelitian
D.
Pembahasan tentang penelitian
C. Tujuan Penelitian
Dalam penulisan karya tulis ini,
penyusun memiliki beberapa tujuan, antara lain :
· Untuk mengembangkan bakat dan
kompetensi dalam menyusun karya tulis selanjutnya.
· Untuk mengetahui kegunaan serta
kekurangan tanaman bawang.
D. Manfaat
Penelitian
Dalam penulisan karya tulis ini, penyusun juga memiliki beberapa manfaat untuk
pembaca, antara lain :
- Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai tanaman bawang.
- Memberikan informasi berupa pengetahuan umum kepada pembaca.
BAB II
KAJIAN TEORI
Sebagai ilmu
pengetahuan, ilmu usaha tani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani
menentukan, mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor
produksi dengan efektif dan efisien sehingga usaha tersebut memberikan
pendapatan yang maksimal mungkin (Suratiyah, 2006). Faktor produksi dalam usaha
pertanian mencakup tanah modal dan tenaga kerja. Tanah merupakan faktor kunci
dalam usaha pertanian. Dalam tanah dan sekitar tanah banyak lagi faktor yang
harus diperhatikan. Katakan luasnya, topografinya, kesuburannya, keadaan
fisiknya, lingkungannya, lerengnya dan lain sebagainya. Dengan mengetahui semua
keadaan mengenai tanah, usaha pertanian dapat dilakukan dengan baik (Daniel,
2002).
Analisis
usahatani merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan suatu usahatani
secara keseluruhan dan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk
diteliti kelayakannya. Penilaiaan aspek usahatani merupakan penilaian
sumber-sumber dana yang akan diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi
pendapatan dan biaya selama beberapa periode termasuk jenis dan jumlah biaya
yang dikeluarkan selama umur investasi (Kasmir dan Jakfar, 2004). Dalam
usahatani dibutuhkan masukan yang sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan tanaman,
seperti pembelian bibit, pupuk, obat-obatan, sewa tanah dan upah tenaga kerja.
Biaya tersebut dibutuhkan setiap saat sehingga masalah ini sering menimbulkan
resiko yang sangat besar pada petani, kalau biaya tidak dapat dipenuhi secara
tepat waktu ataupun tepat jumlah maka akibatnya adalah produksi atau hasil yang
dicapai tidak sesuai harapan (Daniel, 2002).
Menurut
Soekartawi (1999), bahwa dalam melakukan usaha pertanian seorang pengusaha atau
petani dapat memaksimumkan keuntungan dengan “Profit Maximization dan
Cost Minimization”. Profit maximization adalah mengalokasikan input
seefisien mungkin untuk memperoleh output yang maksimal, sedangkan cost
minimization adalah menekankan biaya produksi ekecil-kecilnya untuk
memperoleh keuntungan yang lebih besar. Keduapendekatan tersebut merupakan hubungan antara input dan output
produksi yang tidak lain adalah fungsi produksi. Dimana pertambahan output
yang diinginkan dapat ditempuh dengan menambah jumlah salah satu dari input
yang digunakan. Istilah faktor produksi sering juga disebut dengan ‘korbanan
produksi’, karena faktor produksi tersebut dikorbankan untuk menghasilkan
produksi. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan “input”.
Macam faktor atau input ini, berikut jumlah dan kuantitasnya perlu
diketahui oleh seorang produsen. Oleh karena itu, untuk menghasilkan suatu
produk, maka diperlukan pengetahuan hubungan faktor produksi (input) dan
produk (output). Hubungan antara input dengan output ini
disebut dengan factor relationship (FR).
BAB III
METODE
PENELITIAN
A.
Metode Penelitian
Sebagai bahan penyusun karya tulis
ini maka penyusun menggunakan metode penulisan serta metode penelitian. Metode
observasi langsung di area pekarangan rumah untuk mengetahui hasil penelitian
itu sendiri. Dan tidak kalah penting adalah penyusun juga menggunakan metode
kepustakaan untuk mendapatkan data yang valid.
.
B.
Waktu dan Tempat Pelaksanan Penelitian
Tempat penelitian sendiri di lakukan
di rumah ketua penyusun di daerah Kreo, Ciledug, Tangerang. Dimana kondisi
lingkungannya cukup memadai untuk menanam tanaman bawang merah ini. Tanggal
penelitian ini pun dimulai dari tanggal 15-23 Agustus 2012. Mulai dari bawang
itu di tanam, tumbuh tunas lalu tumbuh batang.
C. Rencana Analisis Data
Menganalisis
informasi dari penelitian
dan data-data dari buku-buku yang kemudian diolah untuk menyelesaikan rumusan
masalah yang ada.
D. Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang
di butuhkan untuk melakukan penelitian ini yaitu :
- Pot atau Cup bening yang lebih besar dari gelas Aqua, sebagai wadah.
- Kamera, sebagai alat bukti penelitian.
Bahan yang di butuhkan , yaitu :
- 1 buah bawang merah
- Tanah secukupnya.
- Air untuk menyiram tanaman itu setiap pagi dan sore.
E. Cara Kerja Penelitian
Cara kerja penelitian tanaman bawang merah, antara lain :
- Jika memakai cup bening, bawahnya di lupangi dulu sebagai resapan air, cukup 4-8 bolongan saja.
- Beri tanah secukupnya kira-kira ¾ cup bening atau pot yang digunakan.
- Taruh bawang yang akan di tanam di atasnya. Usahakan saat menaruh bawang agak di tekan namun jangan sampe masuk.
- Siram setiap pagi dan sore, atau jika perlu di foto sebagai bukti penelitian.
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tanaman Bawang Merah.
Bawang merah (allium cepa L kelompok
aggregatum) adalah sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan
Asia Tenggara dan dunia. Orang jawa menyebut bawang merah dengan nama
‘brambang’. Bagian yang paling banyak di gunakan atau di manfaatkan adalah
umbi, meskipun beberapa tardisi kuliner juga menggunakan daun serta tangkai
bunganya sebagai bumbu penyebab masakan. Tanaman ini di duga berasal dari
daerah Asia Tengah atau Asia Tenggara.
Klasifikasi Ilmiah
-Kerajaan : Plantae
-Divisi : Magnoliophyta
-Kelas : Liliopsida
-Ordo : Asparagales
-Famili : Amaryllidaceae
-Genus : Allium
-Species : A.cepa L
-Kerajaan : Plantae
-Divisi : Magnoliophyta
-Kelas : Liliopsida
-Ordo : Asparagales
-Famili : Amaryllidaceae
-Genus : Allium
-Species : A.cepa L
Dekripsi
Bunga bawang merah merupakan bunga
majemuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung
dan pangkal tangkai mengecil dan di bagian tengah pun mengembung, bentuknya
seperti pipa yang berlubang di dalamnya. Tangkai bunga ini sangat panjang,
lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapi 30-50 cm .
Bunga bawang merah termasuk bunga
yang sempuna yang setiap bunga terdapat benang sari dan putik. Bakal buah
sebenarnya terbentuk dari 3 daun buah yang disebut carpel, yang membentuk 3
buah ruang dan dalam setiap ruang itu terdapat 2 calon biji.
Buah bawang berbentuk bulat dengan
ujung yang tumpul. Bentuk biji agak pipih. Biji bawang merah dapat digunakan
sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif.
Bawang merah mengandung vitamin c,
kalium, serat dan asam folat. Selain itu, bawang merah juga mengandung kalsium
dan zat besi. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tubuh alami berupa
hormon auksin dan giberelin.
B.
Kegunaan dan Kekuarangan Tanaman Bawang Merah
Kegunaan tanaman bawang merah, antara lain :
- Dapat di gunakan sebagi bumbu masakan dan berguna untuk menyedapkan rasa dalam suatu masakan.
- Dapat di goreng untuk di jadikan bawang goreng, berguna untuk penyedap tampilan suatu masakan saat di hidangkan.
- Dapat meredakan demam, karena bawang merah bersifat sebagai antipiretik yang secara cepat dapat menurunkan suhu tubuh.
- Sebagai anti inflamasi dan anti alergi
- Sebagai anti kanker, karena bawang merah mengandung quercitin yang dapat menangkal kanker.
- Dapat melancarkan dahak, karena bawang merah adalah ekspektoran
- Mampu menghambat perkembangan virus influenza tipe 1
Kekurangan tanaman bawang merah, antara lain :
- Mengganggu keadaan lambung, karena jika suhu tubuh meningkat memakan bawang merah akan berdampak kurang baik untuk tubuh.
- Dapat membuat bau badan menjadi berlebihan
- Hati-Hati bagi penderita darah rendah.
- Dapat menyebabkan bau mulut.
C. Hasil Penelitian Pertumbuhan Bawang
Hari ke 1
|
Hari ke 2
|
Hari ke 3
|
Hari ke 4
|
Hari ke 5
|
Hari ke 6
|
Hari ke 7
|
Hari ke 8
|
Rata _rata tinggi
|
Belum tumbuh tunas
|
Belum tumbuh tunas
|
Mulai tumbuh tunas / akar
|
Tumbuh batang
|
Tumbuh batang
|
Tumbuh batang
|
Tumbuh batang
|
Tumbuh langsung
|
|
3 cm
|
7 cm
|
13 cm
|
15 cm
|
17 cm
|
3 cm
|
D. Pembahasan Penelitian
Setiap hari tanaman bawang tumbuh sekitar 3 cm .faktor yang
mempengaruhi percepatan pertumbuhan adalah cahaya yang cukup serta iklim
dan cuaca yang mendukung dan kadar air yang cukup untuk mengatur
kelembapan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cahaya matahari ,temperature kelembapan atau kadar air adalah faktor yang sangat mempengaruhi
pertumubuhan bawang. Cahaya matahari membantu proses fotosintesis .
Temperature mempercepat pertumbuhan jika temperatur terlalu rendah atau
terlalu tinggi akan menyebabkan pertumbuhan lambat dan berhenti. Tanah dan
udara yang kurang lembab berpengaruh baik karena meningkatkan penyerapan air dan
menurunkan penguapan.
B. Saran
Bila menanam bawang sebaiknya airnya jangan terlalu banyak agar tanaman
bawang tidak cepat busuk lalu perhatikan pula intensitas cahaya ,temperature dan
kelembapan udar,.karena faktor eksternal inilah yang dapat menyebabkan
baik buruknya pertumbuhan bawang