Tampilkan postingan dengan label TEMPAT WISATA BIMA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TEMPAT WISATA BIMA. Tampilkan semua postingan

PULAU SANGIANG

Rabu, 26 Desember 2012

PENYULUHAN SADAR BUDAYA

gunung sangiangSungguh merupakan anugrah dari Allah SWT bahwa Kabupaten Bima yang kita cintai ini dikaruniai dengan kekayaan dan keanekaragaman sumber daya  alam dan budaya : kekayaan ini adalah potensi untuk membuka peluang bagi pemerintah khususnya Kabupaten Bima untuk dapat mensejahterakan rakyatnya.
Pariwisata sudah terbukti telah mengangkat kehidupan masyarakat, dimana sektor ini mampu menggerakan roda perekonomian disegala lapisan masyarakat  dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
Namun perlu disadari bahwa upaya pengembangan  pariwisata yang dilaksanakan oleh pemerintah sangat membutuhkan dukungan penuh dan partisipasi aktif dari masyarakat.
Oleh karena itu salah satu upaya membangun dukungan dan partisipasi masyarakat dimaksud, secara sistematis dan terus-menerus berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dukungan semua pihak terhadap pengembangan sektor kepariwisataan ini.
Sadar Budaya atau Sadar Wisata dapat didefinisikan sebagai sebuah konsep yang menggambarkan partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya budaya lokal serta kegiatan kepariwisataan disuatu wilayah dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dalam konteks pengertian tersebut, maka dapat dijabarkan :
Pertama, Gerakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar siap untuk berperan sebagai tuan rumah (host) yang memahami serta mampu dan bersedia untuk mewujudkan SAPTA PESONA dilingkungan yang meliputi unsur-unsur : aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan.
Kedua, gerakan untuk menumbuhkan keinginan dan kemampuan bagi masyarakat. Untuk bepergian, mengenali dan mencintai tanah airnya sebagi wisatawan (tourist).
Untuk itu, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bima pada hari Sabtu tanggal 30 Juli 2011, melakukan kegiatan Penyuluhan Sadar Budaya di Desa Sangiang, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, dengan tujuan sebagai berikut :
  1. Memberikan pemahaman mengenai konsep sadar budaya dan sapta pesona sebagai unsur  penting dalam  pengembangan  kepariwisataan ditingkat nasional pada umumnya dan didaerah  khususnya  yang akan bermuara  pada peningkatan kesejahteraan  rakyat.
  2. Memberikan  acuan bagi segenap pihak  pemangku  kepentingan dalam pengembangan kepariwisataan  mengenai pelaksanaan sadar budaya dan sapta pesona kedalam  langkah-langkah kebijakan dan program-program yang nyata dan dapat diterapkan.
  3. Mendorong peran aktif segenap komponen  masyarakat dalam  mendukung upaya terwujudnya sadar budaya dan sapta pesona.
Harapannya semoga kegiatan ini akan memberi pengetahuan dan pengalaman baru bagi masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi masyarakat Desa Sangiang.

AIR TERJUN KALATE MBAJU

KALATE MBAJU


Kalate Mbaju adalah obyek wisata alam yang ragam hayati. Menawarkan pemandangan alam yang alami dan menyejukkan, terdapat tujuh susun air terjun yang terjal dan menantang. Tempat ini sangat cocok untuk berpetualang dan dijadikan tempat wisata alam yang bisa dijangkau dengan jarak 4 km dari Desa Kalampa. Sangat cocok bagi para penyuka tantangaN.

PULAU SATONDA SAPE



SATONDA MISTERI ALAM DALAM KEAJAIBAN YANG MEMUKAU

satonda dari udaraInilah keagungan sang pencipta. Pulau tua seluas 4,8 kilometer persegi, terdapat didalamnya sebuah danau seluas 0,8 kilometer persegi. Sejauh mata memandang, seakan kita tak mampu mengedipkan mata. Keindahan alamnya menyimpan misteri, mengajak kita untuk selalu bercengkrama dengan nuansanya.
Memasuki kawasannya aroma laut seakan mengucapkan selamat datang, sentulah tanganmu maka rasakanlah. Anda akan merasakan air danau yang asin. Anda akan menyaksikan dasar danau yang berkarang. Sebuah keajaiban dunia, yang tak mungkin kita lewatkan begitu saja. Misteri alam yang terjadi sejak 2000 tahun sebelum masehi, dimana air laut mengalir melalui bawah tanah bersamaan ketika meletusnya gunung Tambora tahun 1815. Ketika laut diluar danau mengalami pasang surut danaupun mengalami pasang surut. Satonda begitulah orang-orang menyebutnya. Dipuji karena danaunya berair laut dan berkarang.
Injaklah kakimu dipesisir pantainya, pandangilah bibir pantai yang mungil, senyum biota laut akan menyambutmu, karang-karang tua yang kokoh dan ikan hias yang indah, penyu hijau yang lucu takakan mampu menahan keinginan untuk bersnorkling, atau hanya sekedar menikmati hawa danau yang sejuk.
Diujung sana terlihat bangau putih menari, itik-itik liar yang bercengkrama, menyelam dan berenang, seakan mengajak kita untuk menikmati air danau yang bening.
Bagi anda yang senang outbound, rusa-rusa liar, tanaman-tanaman liar, akan menemati sepanjang perjalanan mengitari danau. Di sana terdapat pohon Kalibuda yang getahnya beracun bisa membutakan mata, dipercaya sebagai pohon keramat. Pada ranting-rantingnya bergantungan ”batu cita-cita”. Yaitu batu yang diikat tali digantungkan pada rantingnya yang dipercayai sebagai tempat menyalurkan keinginan. Di sebelahnya ada makam keramat seseorang yang dipercayai mengalami mukso (raganya menghilang).
Untuk para pecinta alam, dari bukit di sana terlihat panorama alam dan matahari yang tenggelam. Yang menyukai panjat tebing di sana terdapat tebing terjal, bukit berhutan dan semak belukar yang ditumbuhi bermacam tumbuhan berduri. Untuk ilmuwan atau mahasiswa, bisa berwisata sekalugus melakukan penelitian tentang terbentuknya sedimen, mikrobiologi, biokarbonat, jenis lumut dan karang serta perubahan zat kimia. Suasananya juga dilengkapi suara kicaunya burung dan monyet. Si babi hutan mencari makan dan menjangan yang berlari.
Benar-benar keajaiban dunia yang masih menyimpan segundang keindahan. Bercengkrama dengan keperawanan alamnya, tidak sebanding dengan cerita-cerita para pujangga yang berkisah tentang Satonda. Datangilah, sentulahlah tanganmu dan rasakan.
Mencapai Pulau Satonda sangatlah mudah. Kalau duit pas-pasan anda bisa menggunakan transportasi umum menggunakan Bus yang menuju Desa Kananga Tambora di Terminal Dara Kota Bima dengan waktu tempuh 6 – 7 jam. Tetapi jika anda ingin menekmati suasana perjalanan bersama keluarga, anda bisa rent car dengan harga yang cukup terjangkau Rp. 450.000 per hari.
Sesampainya di Labuhan Kananga anda akan disambut oleh masyarakat yang akan mengantarkan anda ke Pulau Satonda dengan menggunakan speed boat dengan jarak tempuh 10 menit, sangat mudah dan Have a nice trip!