BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Burung mempunyai daya tarik khusus bagi manusia
karena berbagai alasan diantaranya adalah burung lebih mudah dilihat dari pada
hewan lain. Beberapa burung memiliki ukuran besar, sebagian diurnal dan sebagai
anggota kelas; maka burung banyak hidup berdampingan dalam lingkungan manusia.
Burung memiliki keindahan bentuk dan warna serta cara perkawinan yang menarik.
Beberapa aspek pada burung seperti pola terbang, makanan dan kegiatan kawin
tidak terlalu sulit untuk diamati. Aspek lain yang menarik adalah tingkah laku
burung , suara , siulan dan nyanyian yang indah yang sangat spesifik bagi
tiap-tiap burung. Burung berkembang dari reptilia. Dalam makalah ini kami akan
membahas Carninatae atau burung yang dapat terbang, dan jenis carinatae yang
berjengger, bermangsa, dan mencari makan di udarah.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam latar belakang di atas dapat
kita merumuskan suatu masalah yaitu.
1.
Bagaimana cara burung mencari makan di udarah ?
2.
Burung apa saja yang berjengger?
3.
bagaimana ciri-ciri dari carinatae?
1.3 Tujuan
Dari rumusan
masalah diatas dapat kita beri tujuan seperti.
1.
Untuk mengetahui bagaimana burung mencar makan diudara.
2.
Agar dapat mengetahui burung apa saja yang berjengger dan
cirri-ciri carinatae.
3.
Sebagai bahan refrensi, untuk menunjang pengetahuan kita.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Carinatae yang bertengger
Ordo yang dikelompokan sebagai
burung yang bertengger terdiri atas burung
pemangsa, dan seri dari burung
arboreal, yang berkisar dari jenis-jenis merpati hingga burung pelatuk
dan passerines. Di samping itu juga termasuk jenis burung aerial feeders atau burung pemakan di
udara yang terdiri atas burung layang-layang dan burung cabak yang sebenarnya
paradoks dengan sebutan sebagai burung
yang bertengger. Burung
layang-layang memiliki kaki-kaki yang kecil sehingga tak mungkin bertengger, sedangkan
burung cabak (night jars ) akan mudah terlihat oleh musuh bila
bertengger karena warna bulu yang kriptik. Di lain pihak, sebenarnya
―bertengger‖ bukan kemampuan yang hanya dimiliki oleh ordo ini, sebab
burung-burung yang berjalan maupun burung akuatik juga mempunyai kemampuan
bertengger. Namun demikian sebagian besar burung yang termasuk ordo ini biasanya
hidup bertengger, melakukan perkawinan di pohon atau perdu, dan dengan cara ini
mereka dapat menghindari predator yang tak dapat memanjat. Burung pemangsa
Burung arboreal Burung bertengger Burung pencari makan di udara Passerines
2.2 Carinatae Pemangsa
Burung pemangsa memiliki
kombinasi terbang, kaki yang dapat digunakan untuk memegang mangsa dan paruh
yang khas sehingga merupakan burung yang mampu menguasai sebagian besar
lingkungan dengan rentang makanan yang luas. Sebagian besar burung pemangsa
memakan makanan yang berenergi tinggi yang berasal dari daging vertebrata. Dua
ordo burung pemangsa merupakan karnivora puncak dalam rantai makanan. Burung
predator
ini terdiri atas Falconiformes,
yang meliputi jenis elang, falcon, rajawali, dan predator nokturnal yaitu Strigiformes
yang meliputi jenis-jenis burung hantu. Kedua ordo ini sebenarnya tidak
berkerabat, namun karena memilki kesamaan ekologi maka mereka memiliki tingkat
konvergensi sebagai burung predator. Kedua kelomok ini memiliki kaki yang kuat
yang dilengkapi oleh cakar kuat untuk membunuh mangsa dan paruh yang melengkung
yang beradaptasi untuk merobek daging. Akan tetapi mereka memilki perbedaan
lokaksi pencarian mangsa. Falconiformes yang diurnal mempunyai penglihatan yang
yang sangat tajam, sedangkan Strigi formes yang nocturnal memilii pendengaran
yang sangat tajam untuk mendeteksi mangsanya. Di samping itu mereka juga
memilki kemampuan terbang yang tidak menimbulkan suara karena mempunyai susunan
bulu terbang khusus. Burung hantu mempunyai mata besar yang beradaptasi dengan
keadaan gelap dan penglihatan binokuler untuk melengkapi kemampuan terbang
―sunyi‖ dan pendengaran binaural. Predator diurnal mempunyai rentang radiasai
adaptif yang lebih luas dari pada burung hantu, termasuk bentuk yang sangat
berbeda seperty burung secretary dan burung pemakan bangkai. Burung secretary
mampu menangkap ular berbisa dengan kakinya yang panjang dengan sekali sergap.
Burung pemakan ikan yaitu famili Accipitridae mempunyai sisisk-sisik tajam pada
kakinya untuk mencengkeram mangsanya yang bertubuh licin.