PERUBAHAN– PERUBAHAN FISIK PADA TANAMAN UMBI LAPIS (BAWANG MERAH)

Senin, 12 November 2012



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bawang Merah merupakan salah satu tanaman dan tumbuhan berjenis umbi lapis. Bawang merah banyak digunakan sebagai bumbu berbagai macam masakan di Asia Tenggara maupun di dunia. Namun, ada kegunaan lain yang ada dari bawang merah yaitu, bawang merah sebagai obat tradisional karena mengandung banyak antiseptic dan senyawa aillin.
Pada zaman dahulu sampai sekarang, bawang merah merupakan hal yang wajib hadir sebagai bumbu penyedap masakan. Namun, disamping kegunaannya yang banyak sekali. Bawang merah juga mempunyai kekurangan yaitu, membuat manusia yang memakannya berlebihan mempunyai bau badan yang berlebihan pula.
Berdasarkan uraian diatas, bawang merah merupakan suatu tumbuhan yang berperan penting untuk manusia. Maka dari itu kami tertarik untuk menyusun karya tulis dan mengambil topik dari tanaman bawang merah ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan diatas, maka perumusan masalah pada karya tulis ilmiah ini dibatasi pada:
A.    Pengertian Tanaman Bawang Merah
B.     Kegunaan dan Kekurangan Bawang Merah
C.   Hasil Penelitian
D.   Pembahasan tentang penelitian                           
                                                                                                           
C. Tujuan Penelitian
          Dalam penulisan karya tulis ini, penyusun memiliki beberapa tujuan, antara lain :
·       Untuk mengembangkan bakat dan kompetensi dalam menyusun karya tulis selanjutnya.
·       Untuk mengetahui kegunaan serta kekurangan tanaman bawang.

D. Manfaat Penelitian
            Dalam penulisan karya tulis ini, penyusun juga memiliki beberapa manfaat untuk pembaca, antara lain :
  • Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai tanaman bawang.
  • Memberikan informasi berupa pengetahuan umum kepada pembaca.




BAB II
KAJIAN TEORI


Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usaha tani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi dengan efektif dan efisien sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan yang maksimal mungkin (Suratiyah, 2006). Faktor produksi dalam usaha pertanian mencakup tanah modal dan tenaga kerja. Tanah merupakan faktor kunci dalam usaha pertanian. Dalam tanah dan sekitar tanah banyak lagi faktor yang harus diperhatikan. Katakan luasnya, topografinya, kesuburannya, keadaan fisiknya, lingkungannya, lerengnya dan lain sebagainya. Dengan mengetahui semua keadaan mengenai tanah, usaha pertanian dapat dilakukan dengan baik (Daniel, 2002).
Analisis usahatani merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan suatu usahatani secara keseluruhan dan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya. Penilaiaan aspek usahatani merupakan penilaian sumber-sumber dana yang akan diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi pendapatan dan biaya selama beberapa periode termasuk jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi (Kasmir dan Jakfar, 2004). Dalam usahatani dibutuhkan masukan yang sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan tanaman, seperti pembelian bibit, pupuk, obat-obatan, sewa tanah dan upah tenaga kerja. Biaya tersebut dibutuhkan setiap saat sehingga masalah ini sering menimbulkan resiko yang sangat besar pada petani, kalau biaya tidak dapat dipenuhi secara tepat waktu ataupun tepat jumlah maka akibatnya adalah produksi atau hasil yang dicapai tidak sesuai harapan (Daniel, 2002).
Menurut Soekartawi (1999), bahwa dalam melakukan usaha pertanian seorang pengusaha atau petani dapat memaksimumkan keuntungan dengan “Profit Maximization dan Cost Minimization”. Profit maximization adalah mengalokasikan input seefisien mungkin untuk memperoleh output yang maksimal, sedangkan cost minimization adalah menekankan biaya produksi ekecil-kecilnya untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Keduapendekatan  tersebut merupakan hubungan antara input dan output produksi yang tidak lain adalah fungsi produksi. Dimana pertambahan output yang diinginkan dapat ditempuh dengan menambah jumlah salah satu dari input yang digunakan. Istilah faktor produksi sering juga disebut dengan ‘korbanan produksi’, karena faktor produksi tersebut dikorbankan untuk menghasilkan produksi. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan “input”. Macam faktor atau input ini, berikut jumlah dan kuantitasnya perlu diketahui oleh seorang produsen. Oleh karena itu, untuk menghasilkan suatu produk, maka diperlukan pengetahuan hubungan faktor produksi (input) dan produk (output). Hubungan antara input dengan output ini disebut dengan factor relationship (FR).




BAB III
METODE PENELITIAN


A.    Metode Penelitian

Sebagai bahan penyusun karya tulis ini maka penyusun menggunakan metode penulisan serta metode penelitian. Metode observasi langsung di area pekarangan rumah untuk mengetahui hasil penelitian itu sendiri. Dan tidak kalah penting adalah penyusun juga menggunakan metode kepustakaan untuk mendapatkan data yang valid.
.
B.     Waktu dan Tempat Pelaksanan Penelitian

Tempat penelitian sendiri di lakukan di rumah ketua penyusun di daerah Kreo, Ciledug, Tangerang. Dimana kondisi lingkungannya cukup memadai untuk menanam tanaman bawang merah ini. Tanggal penelitian ini pun dimulai dari tanggal 15-23 Agustus 2012. Mulai dari bawang itu di tanam, tumbuh tunas lalu tumbuh batang.

C.    Rencana Analisis Data
Menganalisis informasi dari penelitian dan data-data dari buku-buku yang kemudian diolah untuk menyelesaikan rumusan masalah yang ada.

D. Alat dan Bahan Penelitian
           Alat yang di butuhkan untuk melakukan penelitian ini yaitu :
  • Pot atau Cup bening yang lebih besar dari gelas Aqua, sebagai wadah.
  • Kamera, sebagai alat bukti penelitian.
Bahan yang di butuhkan , yaitu :
  • 1 buah bawang merah
  • Tanah secukupnya.
  • Air untuk menyiram tanaman itu setiap pagi dan sore.

E. Cara Kerja Penelitian
Cara kerja penelitian tanaman bawang merah, antara lain :
  1. Jika memakai cup bening, bawahnya di lupangi dulu sebagai resapan air, cukup 4-8 bolongan saja.
  2. Beri tanah secukupnya kira-kira ¾ cup bening atau pot yang digunakan.
  3. Taruh bawang yang akan di tanam di atasnya. Usahakan saat menaruh bawang agak di tekan namun jangan sampe masuk.
  4. Siram setiap pagi dan sore, atau jika perlu di foto sebagai bukti penelitian.

 
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tanaman Bawang Merah.  
          Bawang merah (allium cepa L kelompok aggregatum) adalah sejenis tanaman yang menjadi  bumbu berbagai masakan Asia Tenggara dan dunia. Orang jawa menyebut bawang merah dengan nama ‘brambang’. Bagian yang paling banyak di gunakan atau di manfaatkan adalah umbi, meskipun beberapa tardisi kuliner juga menggunakan daun serta tangkai bunganya sebagai bumbu penyebab masakan. Tanaman ini di duga berasal dari daerah Asia Tengah atau Asia Tenggara.

Klasifikasi Ilmiah                                                                               
-Kerajaan : Plantae                                                                                
-Divisi : Magnoliophyta                                                                                 
-Kelas : Liliopsida
-Ordo : Asparagales
-Famili : Amaryllidaceae
-Genus : Allium
-Species : A.cepa
L

Dekripsi                                                                                      
Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil dan di bagian tengah pun mengembung, bentuknya seperti pipa yang berlubang di dalamnya. Tangkai bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapi 30-50 cm .
Bunga bawang merah termasuk bunga yang sempuna yang setiap bunga terdapat benang sari dan putik. Bakal buah sebenarnya terbentuk dari 3 daun buah yang disebut carpel, yang membentuk 3 buah ruang dan dalam setiap ruang itu terdapat 2 calon biji.
Buah bawang berbentuk bulat dengan ujung yang tumpul. Bentuk biji agak pipih. Biji bawang merah dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif.
Bawang merah mengandung vitamin c, kalium, serat dan asam folat. Selain itu, bawang merah juga mengandung kalsium dan zat besi. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tubuh alami berupa hormon auksin dan giberelin.

B. Kegunaan dan Kekuarangan Tanaman Bawang Merah
            Kegunaan tanaman bawang merah, antara lain :
  • Dapat di gunakan sebagi bumbu masakan dan berguna untuk menyedapkan rasa dalam suatu masakan.
  • Dapat di goreng untuk di jadikan bawang goreng, berguna untuk penyedap tampilan suatu masakan saat di hidangkan.
  • Dapat meredakan demam, karena bawang merah bersifat sebagai antipiretik yang secara cepat dapat menurunkan suhu tubuh.
  • Sebagai anti inflamasi dan anti alergi                                                                        
  • Sebagai anti kanker, karena bawang merah mengandung quercitin yang dapat menangkal kanker.
  • Dapat melancarkan dahak, karena bawang merah adalah ekspektoran
  • Mampu menghambat perkembangan virus influenza tipe 1
Kekurangan tanaman bawang merah, antara lain :
  • Mengganggu keadaan lambung, karena jika suhu tubuh meningkat memakan bawang merah akan berdampak kurang baik untuk tubuh.
  • Dapat membuat bau badan menjadi berlebihan
  • Hati-Hati bagi penderita darah rendah.
  • Dapat menyebabkan bau mulut.
C. Hasil Penelitian Pertumbuhan Bawang
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Hari ke 5
Hari ke 6
Hari ke 7
Hari ke 8
Rata _rata tinggi
Belum tumbuh tunas
Belum tumbuh tunas
Mulai tumbuh tunas / akar
Tumbuh batang
Tumbuh batang
Tumbuh batang
Tumbuh batang
Tumbuh langsung




3 cm
7 cm
13 cm
15 cm
17 cm
3 cm

D. Pembahasan Penelitian
            Setiap hari  tanaman bawang tumbuh sekitar 3 cm .faktor yang  mempengaruhi percepatan pertumbuhan adalah cahaya yang cukup serta iklim dan cuaca yang mendukung dan kadar air yang cukup untuk  mengatur kelembapan.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Cahaya matahari ,temperature kelembapan atau kadar air adalah faktor yang sangat mempengaruhi pertumubuhan bawang. Cahaya matahari membantu proses  fotosintesis . Temperature mempercepat pertumbuhan jika temperatur terlalu  rendah atau terlalu tinggi akan menyebabkan pertumbuhan lambat dan berhenti. Tanah dan udara yang kurang lembab berpengaruh baik karena meningkatkan penyerapan air dan menurunkan penguapan.

B. Saran
            Bila menanam bawang sebaiknya  airnya jangan terlalu banyak agar tanaman bawang tidak cepat busuk lalu perhatikan pula intensitas cahaya ,temperature dan kelembapan udar,.karena faktor eksternal inilah yang dapat menyebabkan baik buruknya pertumbuhan bawang

 

0 komentar:

Posting Komentar