JATUH CINTA DALAM ILMU BIOLOGI

Kamis, 04 Oktober 2012

Jatuh Cinta dalam ilmu Biologi

Cinta,,,,Jatuh Cinta,,, sepertinya kata kata tersebut udah ga asing lagi ya ditelinga kita,,, tapi kira-kira temen-temen tau ga sih kalo cinta itu bukan sesuatu yang abstrak??tau ga kalo Fenomena Jatuh Cinta itu bisa dijelaskan secara ilmiah?? Ternyata Jatuh cinta itu Alamiah dan Ilmiah lho,,, bisa dijelaskan secara gamblang dengan ilmu pengetahuan,,, Ternyata Jatuh cinta itu berkaitan dengan proses Biologis dan Kimiawi tubuh kita..

sebelumnya saya pernah membaca suatu artikel mengenai jatuh cinta,,dan saya mulai mencari-cari data,,ternyata ga sedikit ilmuan yang tertarik dan meneliti yentang cinta,,,artikel pertama yang saya baca mengungkapkan secara singkat bagaimana kita jatuh cinta dan hormon apa yang bekerja,,, pada dasarnya kita (manusia) masing-masing memiliki feromon,,feromon adalah zat kimia yang diproduksi oleh tubuh yang dapat menarik seseorang (diproduksi jg oleh ngengat betina dan dapat menarik ngengat jantan)..feromon hanya dapat dicium dan ditangkap oleh Veromonasalorgan (VNO) yang terdapat di daerah hidung yang seribu kali lebih  peka dari organ penciuman biasa dan dapat mendeteksi 30 pikogram feromon..nah setelah kita VNO mencium feomon ini maka rasa suka kita thd si empunya feromon muncul...mulailah diproduksi hormon seratonin yang membuat kita senang dan bahagia jika bertemu dengan orang tersebut,,,kemudia diproduksi lagi hormon Oksitosin yang membuat kita makin nyaman dan selalu ingin bersama dia...


Artikel terbaru yang saya baca juga menyebutkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim Profesor Ortigue yang mengungkapkan ketika seseorang jatuh cinta 12 wilayah otak bekerja secara bersamaan untuk melepas euforia-inducing bagan kimia seperti dopamin, adrenalin, oksitosin dan vasopressin. Perasaan cinta juga mempengaruhi fungsi kognitif, seperti representasi mental, metafora dan citra tubuh. penelitian ini juga mengungkapkan bahwa otak dan hati memiliki hubungan yang erat dalam jatuh cinta, terkait karena konsep yang rumit cinta dibentuk oleh proses bottom-up dan top-down dari otak ke jantung dan sebaliknya. Misalnya, aktivasi di beberapa bagian otak dapat menimbulkan rangsangan ke jantung, dan rangsangan"butterllies" dalam perut. Beberapa gejala kita kadang-kadang merasa sebagai manifestasi dari hati kadang-kadang bisa datang dari otak..semuanya sangat rumit..


Artikel lain yang saya baca menybutkan tahapan-tahapan dalam jatu cinta..
Meski cinta datang melalui indera seperti mata, hidung, dan kulit, tetapi tidak langsung turun ke hati.


Ada beberapa jenis senyawa kimia (hormon) yang mengalir dalam tubuh orang yang sedang jatuh cinta. Ketika dua orang saling bertatapan, bersentuhan kulit, atau mencium bau wewangian, hal tersebut akan merangsang produksi senyawa kimia yang mengalir begitu cepat dari otak ke seluruh sel saraf tubuh. Ada empat tahapan proses kimiawi dan biologis yang terjadi pada tubuh seseorang ketika sedang jatuh cinta.

Pertama, tahap terkesan.
Tahap ini terjadi ketika terjadi kontak indera antara dua orang, seperti bertatapan, bersentuhan, atau mencium bau wewangian. Kontak indera tersebut bisa membuat kita terkesan mungkin dengan penampilan fisik, sikap, atau aura seseorang.

Kedua, tahap bahagia.
Ketika seseorang terkesan dengan orang lain, otaknya akan terangsang sehingga menghasilkan senyawa-senyawa amfetamin. Senyawa-senyawa tersebut menyebar ke seluruh tubuh dan membangkitkan gairah cinta. Gairah cinta inilah yang membuat orang tersebut merasa bahagia dan gembira, bahkan bisa menyebabkan euforia (rasa gembira yang berlebihan). Jadi, jangan heran jika melihat orang yang sedang jatuh cinta sering tertawa dan senyum-senyum sendiri.
Tahap pertama dan kedua terjadi begitu cepat sehingga seseorang bisa saja jatuh cinta dalam waktu kurang dari seperlima detik. Fenomena ini lebih dikenal dengan istilah cinta pada pandangan pertama. Ketika perasan cinta muncul, tubuh akan memproduksi hormone dopamine yang bisa membuat kita ketagihan untuk selalu bertemu dengan orang yang disukai.

Ketiga, tahap pengikatan.
Tubuh orang yang sedang jatuh cinta juga menghasilkan hormone endorphine. Endorphine akan menimbulkan perasaan damai, aman, dan tentram ketika berada di sisi sang pujaan hati. Semakin sering bertemu, senyawa endorphine pun semakin banyak disekresikan. Itulah sebabnya hubungan jarak jauh sangat sulit untuk dipertahankan karena tubuh hampir tidak menghasilkan hormone endorphine.

Keempat, tahap persekutuan kimiawi.
Pada tahap ini, tubuh akan memproduksi hormone vasopressin dan oxytocine yang menyebabkan sepasang kekasih semakin rukun dan intim. Senyawa ini bisa membuat sel saraf semakin peka sehingga membangkitkan perasaan nikmat ketika sedang bercinta. Oleh karena itu, pikiran dua orang yang sedang jatuh cinta terikat sangat kuat, meskipun keduanya
memiliki latar belakang kepribadian yang berbeda.

Selain hormon-hormon yang telah disebutkan di atas, masih ada tiga jenis hormon yang biasa diproduksi tubuh ketika kita jatuh cinta, yaitu fenylethilamin, adrenalin, dan feromon. Ketiganya bisa bekerja kapan saja, tergantung pada situasi dan kondisi kita.
Bagaimana perasaan Anda ketika mendengar pujian atau rayuan dari sang kekasih? Biasanya pernafasan menjadi lebih cepat, keluar keringat, dan seolah-olah melayang tinggi ke awan. Gejala tersebut muncul sebagai akibat dari produksi hormone fenylethilamin. Jika Anda merasakan gejala yang sama, artinya hormone fenylethilamin Anda masih diproduksi dan
berfungsi dengan baik.


Fenylethilamin biasanya berpasangan dengan adrenalin. Hormon adrenalin bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan karena memperlambat kerja organ pencernaan. Itulah sebabnya mengapa orang yang sedang jatuh cinta tingkat tinggi malas makan.
Zat kimia yang juga berperan penting menghubungkan dua insan yang sedang keasmaraan adalah feromon. Sumber feromon berada di daerah ketiak sehingga bercampur dengan keringat. Namun, feromon akan menguap ke udara dan terpisah dengan keringat. Zat kimia ini hanya bisa tercium oleh vomeronasalorgan (VNO), yaitu organ pada lubang hidung yang memiliki kepekaan seribu kali lipat dari organ penciuman biasa. VNO mampu mendeteksi 30 pikogram feromon.

Hormon feromon yang tercium oleh VNO mampu mempengaruhi detak jantung, pernafasan, suhu tubuh, kondisi psikologis, dan kelenjar hormon. Tidak mengherankan jika orang yang jatuh cinta sering tersipu malu, wajah memerah, tangan berkeringat, dan salah tingkah.
Kontak tubuh sangat diperlukan dalam rangka pemindahan bau feromon. Karena itu, seorang wanita biasanya lebih suka didekap sehingga hidungnya lebih dekat pada ketiak kekasihnya. Jadi, perasaan cinta yang sering kita rasakan serta gejala-gejalanya bukanlah misteri, melainkan proses alamiah yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Ketika Anda sering tertawa sendiri bahkan mengalami euforia, ketika dalam pikiran Anda selalu terbayang-bayang wajah seseorang, ketika Anda merasa senang saat dekat dengannya dan gelisah saat jauh darinya, dan ketika Anda seolah-olah melayang ke udara saat mendengar pujian darinya, maka janganlah heran dengan itu, karena itulah cinta.

naaah,,,,cukup rumit bukan,,,walaupun cinta seolah benda abstrak yang hanya dapat
dirasakan kehadirannya ternyata cinta juga merupakan sesuatu  yang bisa ditelaah dan dipelajari serta dijelaskan secara ilmiah,,, pelajarannya adalah kalo orang yang kita cintai sudah mulai menjauh dari kita,,jangan salahkan dia,,salahkanlah proses kimiawi dan biologis di dalam tubuhnya,,karena sesungguhnya dia hanya setia pada proses kimiawi dan biologis yang terjadi pada tubuhnya....hhee ^_^
semoga bermanfaat,,

1 komentar:

  1. Alissa Fadhilah mengatakan...:

    artikel nya mbantu banget
    makasih

Posting Komentar