EVOLUSI DAN PETUNJUK TENTANG EVOLUSI

Jumat, 07 Desember 2012

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

           Evolusi adalah perubahan secara bertahap dalam waktu yang lama akibat seleksi alam pada variasi gen dalam suatu individu spesies yang menghasilkan perkembangan spesies baru. Segala makhluk hidup yang sekarang ditemukan adalah hasil perkembangan berangsur-angsur pada masa silam. Di dunia ini banyak sekali ragam hewan dan tumbuh-tumbuhan yang diperkirakan ada dua juta spesies. Keadaan tersebut mendorong para ahli biologi berusaha mengetahui penyebab terjadinya keanekaragaman spesies tersebut Sejak abad keenarn sebelum masehi, para ahli sudah mencoba mengemukakan pendapatnya tentang alam. Setelah bermunculan pendapat dari para ahli biologi. Para ahli biologi menyatakan bahwa makhluk hidup senantiasa mengalami perubahan secara berangsur-angsur dalam waktu yang sangat lama. Perubahan-perubahan itu mengakibatkan munculnya sifat-sifat baru, sifat-sifat yang dimiliki oleh nenek moyangnya. Tetapi kemudian pada generasi selanjutnya, penyimpangan-penyimpangan itu semakin banyak sehingga timbullah spesies baru.

1.2    Rumusan Masalah
·         Bagaimana petunjuk adanya evolusi ?
·         Bagaimanakah proses evolusi yang terjadi pada manusia ?
·         Bagaimana menurut pendapat para ahli mengenai petunjuk evolusi ?

1.3    Tujuan
·         Untuk mengetahui petunjuk adanya evolusi.
·         Untuk mengetahui proses evolusi yang terjadi pada manusia.
·         Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai petunjuk evolusi.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Petunjuk Tentang Adanya Evolusi

    a. Adanya variasi individu
         Variasi yang dapat diwariskan merupakan faktor utama teori evolusi Darwin, karena variasi memberikan bahan baku-bahan dasar yang akan diolah melalui seleksi alam. Variasi individu terjadi dalam populasi semua spesies organisme yang bereproduksi secara seksual. Tidak semua keanekaragaman yang kita amati dalam suatu populasi dapat diturunkan. Fenotipe adalah produk komulatif dari suatu genotipe yang diwariskan dengan berbagai pengaruh lingkungan. Hanya komponen genetik variasilah yang dapat mengakibatkan evolusi sebagai hasil dari seleksi alam, karena hanya inilah komponen yang diwariskan antar generasi.
 Evolusi : Pemahaman teori dan bukti evolusi


b.   Penyebaran Geografis
Makhluk hidup yang berasal dari satu spesies yang hidup pada satu tempat setelah mengalami penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah. Perubahan itu terjadi karena di tempat yang baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi demi kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan makhluk hidup semula.  Dua tempat yang dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi atau samudera yang luas mempunyai flora dan fauna yang berbeda sama sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua tempat itu antara lain disebabkan adanya isolasi geografis.
 Evolusi : Pemahaman teori dan bukti evolusi 
Perkembangan variasi paruh burung Finch. Terjadi karena terseleksi secara alami oleh jenis makanan yang berbeda.

Contohnya adalah mengenai bentuk paruh burung Finch yang ditemukan Darwin di kepulauan Galapagos. Dari pengamatannya tampak burung-burung Finch tersebut memiliki bentuk paruh dan ukuran yang berbeda, dan menunjukkan mempunyai hubungan dengan burung Finch yang ada di Amerika Selatan. Mungkin karena sesuatu hal burung itu bermigrasi ke Galapagos. Mereka menemukan lingkungan yang baru yang berbeda dengan lingkungan hidup moyangnya. Burung itu kemudian berkembangbiak dan keturunannya yang mempunyai sifat sesuai dengan lingkungan akan bertahan hidup, sedang yang tidak akan mati. Karena lingkungan yang berbeda, burung-burung itu menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang ada di Galapagos. Akhirnya terbentuklah 14 spesies burung Finch yang berbeda dalam bentuk dan ukuran paruhnya.
c.    Paleontologi
          Yaitu ilmu tentang fosil pergantian (suksesi) bentuk fosil sesuai dengan apa yang diketahui dari jenis bukti lain mengenai cabang utama keturunan dalam  kehidupan. Sebagai contoh, bukti-bukti dari bidang biokimia, biologi molekuler, dan biologi sel menempatkan prokariota sebagai nenek moyang semua kehidupan dan memperkirakan bahwa bakteri mendahului semua kehidupan eukariota dalam catatan fosil, fosil ikan adalah yang paling tua dari semua vertebrata lain, disusul kemudian oleh amfibi, diikuti oleh reptilian, kemudian mamalia dan burung.
            Pandangan Darwin mengenai kehidupan juga memperkirakan bahwa transisi evolusioner harus meninggalkan tanda-tanda dalam catatan fosil. Para ahli paleontology telah menemukan banyak bentuk transisi yang menghubungkan fosil yang lebih tua dengan spesies modern. Sebagai contoh serangkaian fosil mendokumentasikan perubahan bentuk dan ukuran tengkorak yang terjadi ketika mamalia berevolusi diri reptilian. Setiap tahun, ahli paleontology menemukan kaitan atau hubungan penting lainnya antara bentuk modern dengan nenek moyangnya. Pada beberapa tahun ini, misalnya, para peneliti telah menemukan paus yang telah menjadi fosil, yang menghubungkan mamalia air ini dengan leluhurnya yang hidup didaratan.


d. Homologi Organ
            Kemiripan dalam ciri khusus yang dihasilkan dari nenek moyang yang sama disebut homologi, dan tanda-tanda anatomis evolusi seperti itu disebut dengan struktur homolog. Anatomi perbandingan konsisten dengan semua bukti-bukti lain dalam memberikan bukti bahwa evolusi adalah suatu proses pemodelan ulang dimana struktur nenek moyang yang berfungsi dalam satu kapasitas dimodifikasi ketika mereka mengemban fungsi baru.
Beberapa struktur homolog yang paling menarik adalah organ vestigial (organ sisa yang tidak berguna lagi), yaitu struktur dengan arti penting yang kecil, jika ada, bagi organisme tersebut. Organ vestiqal merupakan sisa-sisa historis dari struktur yang memiliki fungsi penting pada leluhurnya. Sebagai contoh paus masa kini tidak memiliki tungkai belakang tetapi memiliki sisa-sisa tulang pelvis dan kaki leluhur daratnya yang berkaki empat. Pada tingkat dasar, organ verstiqal tampaknya bias mendukung konsep “menggunakan dan tidak menggunakan” yang dikemukakan oleh Lamarck, tetapi sebagaimana telah dibahas, pengaruh penggunaan struktur tubuh oleh suatu individu tidak diwariskan ke keturunan individu tersebut. Sebaliknya, organ vestiqal merupakan bukti evolusi melalui seleksi alam.



e. Analogi Organ
Analogi adalah alat-alat tubuh yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda namun karena perkembangan evolusi yang konvergen alat-alat tersebut mempunyai fungsi yang sama/ alat-alat tubuh yang fungsinya sama tetapi asal filogenetik, perkembangan embrional, dan strukturnya berbeda.

http://4.bp.blogspot.com/_P26yHn6OwBY/TAyVv-vOSVI/AAAAAAAAABI/JfCdVngUHfw/s320/analogous.png

f.  Komparasi Embrional
      Organisme yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat akan mengalami tahapan yang sama dalam perkembangan embrionya. Sebagai contoh, semua embrio vertebrata akan mengalami suatu tahapan dimana mereka memiliki kantung insang pada bagian samping tenggorokannya. Pada ikan, misalnya kantung insang berkembang menjadi insang, pada vertebrata darat, struktur embrio tersebut akan dimodifikasi untuk fungsi-fungsi lain, seperti saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan tenggorokan pada manusia. Embriologi perbandingan seringkali membentuk homologi pada beberapa struktur.
Diilhami oleh prinsip Darwin mengenai pewarisan yang dimodifikasi, banyak ahli embriologi pada akhir abad ke-19 mengemukakan pandangan yang ekstrim yaitu “ontogeni memberikan ikhtisar filogeni”. Pendapat ini menganggap bahwa perkembangan organism individu, atau ontogeny, merupakan pengulangan sejarah evolusioner, atau filogeni. Teori rekapitulasi ini adalah suatu pernyataan yang berlebihan.
http://e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_330/Image/hal121.jpg

g. Perbandingan Biokimia
       Semua spesies mempunyai campuran sifat-sifat nenek moyangnya dan sifat-sifat baru. Jenis dan jumlah sifat yang sama merupakan petunjuk jauh dekatnya hubungan kekerabatan. Hal semacam ini juga terjadi pada pewarisan sifat biokimia. Pewarisan sifat biokimia melalui DNA pada tiap spesies mengandung instruksi untuk sintesis RNA dan protein yang penting untuk menghasilkan individu baru. Perbandingan DNA, RNA, atau protein pada spesies yang berbeda merupakan cara lain untuk mengevaluasi hubungan evolusi diantara spesies.
 http://e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_330/Image/hal120.jpg



h. Domestikasi
Domestikasi adalah pembudidayaan hewan atau tumbuhan liar sehingga bermanfaat sesuai dengan keinginan manusia. Domestikasi terkadang dapat menghasilkan variasi baru atau spesies yang berbeda dengan induknya. Variasi yang terbentuk dari proses domestikasi menunjukan bahwa suatu organisme dapat berevolusi.
i. Alat Tubuh yang Tersisa / Organ Vestigial
      Organ tubuh yang tidak digunakan semakin lama akan semakin menyusut atau mengalami reduksi. Namun, beberapa sisa organ tersebut kadang masih dapat ditemukan. Struktur yang mengalami rudimentasi (mengecil)/ reduksi tersebut disebut organ vestigial. Struktur vestigial pada mulanya adalah struktur yang memiliki fungsi penting pada nenek moyang tetapi tidak selamanya digunakan. Alat-alat tubuh yang tersisa tersebut dianggap sebagai bukti adanya proses evolusi. Contoh :
ü  Pada manusia terdapat apendiks (usus buntu) yang merupakan sisa-sisa rudimenter sebagaian usus besar yang benar-benar buntu, selaput mata pada sudut mata sebelah dalam, tulang ekor, gigi taring yang runcing.
ü  Rangka ular dari beberapa jenis memiliki organ vestigial yang berupa tulang pelvis dan kaki yang diduga berasal dari nenek moyang.
2.2 Proses Evolusi pada Manusia
a. Primata
      Seperti halnya era yang diperinci lagi menjadi periode-periode, maka periode-periodepun dibagi menjadi satuan-satuan waktu yang disebut Epoch.
Periode
Epoch
Lamanya
Mulainya
         Quartener
Masa kini
20.000 tahun
20.000 SM

Pleistocene
1
1

Pliocene
11
12

Miocene
16
28
          Tersier
Oligocene
11
39

Eocene
19
58

Paleocene
17
75
          Pada permulaan Cenozoic sedang terjadi radiasi pada mamalia. Garis radiasi yang menuju kearah pemunculan manusia dimulai dari kehidupan di pohon yang kemudian mengadakan adaptasi pada kehidupan aboreal tersebut, Kejadian ini diperkirakan pada permulaan Epochpaleocene, dan dikenal adanya suatu garis radiasi yaitu: ordo Insektivora dan ordo Primata . Dari insektivora, seperti halnya Mole dan Tikus clurut, mudah dibedakan dengan primate modern seperti halnya juga dengan manusia. Tetapi ada pula yang tak dibedakan antara insektivora dan primata, yaitu “Shrew”. Karena shrew yang digolongkan pada primata. Peristiwa ini juga menunjukkan adanya hubungan yang dekat antara insektivora dan primata.
1). Radiasi pada primata
         Primata yang pertama yang dapat dibedakan dengan insektivora adalah promosion awal< yang dijumpai pada Epoch Paleocene. Hewan ini tetap kecil menyerupai tikus clurut, punya moncong panjang dan ekor yang panjang pula. Hewan ini tangkas, dan ketangkasan merupakan syarat untuk hidup di pohon-pohonan. Selain it5u juga mempunyai mata yang awas dan koordinasi saraf otot yang baik.
          Promosion awal ini memberikan garis radiasi menjadi promosion modern, termasuk didalamnya Lemur dan “aye-aye” yang terdapat di pulau Madagaskar. Hewan ini tetap mempunyai ekor panjang, moncong panjang tetapitidak mempunyai cakar, sebagai gantinya adalah kuku yang pipih seperti yang dijumpai pada primata.
         Pada lemur, adanya cakar dapar memperhambat gerakan di pohon. Termasuk promosion modern adalah apa yang kita kenal sebagai tersier (kera hantu). Pada hewan ini moncong yang panjang sudah tidak dijumpai lagi. Sepasang mata yang pada lemur terdapat lebih di daerah samping, pada tersier sudah agak ke tengah yang berarti dimungkinkannya melihat  Sebentuk tiga dimensi. Ini merupakan suatu bentuk adaptasi pada kehidupan di pohon. Juga  jari-jarinya sesuai dengan kehidupan di pohon, untuk memegang dahan-dahan, disini dijumpai adanya bangunan sebagai bantalan pada ujung-ujung jari. Selain garis-garis radiasi tersebut diatas ada garis radiasi lain, yaitu yang memberikan peluang untuk munculnya ceboid, suatu kera dunia baru. Ceboid ini sekarang dikenal di Amerika Selatan dan Aerika Tengah dengan cirinya yang khas, yaitu ekor yang kuat yang dapat digunakan untuk memanjat.. garis radiasi yang ketiga adalah yang memungkinkan munculnya Ceicopitethecoid, Old World Mongkey, yang telah berkembang semenjak Paleocene. Hewan-hewan ini mengadakan radiasi lagi pada Oligocene dan Miocene dan terdapat di Amerika dan Asia. Kera ini juga mempunyai ekor tetapi tidak dignakan sebagai anggota. Kera ini  mempunyai pandangan Streoskopik dan juga mempunyai jari-jari yang dapat bergerak bebas,serta ibu jari yang dapat yag dapat dipergunakan untuk beroegangan pada dahan dengan erat dan disamping itu adanya anggota yang dapat bergerak dengan bebas, kera ini dapat mengadakan adaptasi untuk hidup di pohon, sehingga lebih baik daripada kera dunia baru.
          Adanya bentuk skeleton yang sudah khusus itu membawa akibat pula adanya adaptasi dari otot dan saraf.  Disini dijumpai adanya pembesaran dari kulit otak lebih-lebih bagian optik. Dengan demikian, kera tersebut dapat mengira-gira jarak dengan lebih tepat, mengira waktu dalam hubungannya dengan gerakan yang dilakukan dan koordinasi gerakan jari dan anggota. Koordinasi antara mata dan anggota adalah bentuk dari perkembangan Inteligensi.


2) Radiasi Hominoid
          Tiga puluh juta tahun yang lalu pada awal Meocene, Hominoid ini bercabang menjadi dua garis radiasi, yaitu yang kemudian menjadi manusia dan menjadi kera. Keduanya mempunyai khusus yaitu hilangnya ekor. Disamping itu tubuh mereka mempunyai ukuran yang lebih besar daripada primate. Juga otaknya lebih besar. Kera ini dibedakan menjadi 4 genus : Gibbons, Orang Utan, Simpanse dan Gorilla. Kelompok ini hidup pepohonan seperti juga nenek moyang nyaTetapi dijumpai pula bahwa ada sementara yag badaptasinya pada kehidupan Aboreal kurang sempurna. Orang Utan lebih-lebih Simpanse dapat hidup  baik tidak di pohon-pohon. Gorilla lebih suka hidup didarat seperti halnya manusia. Kejadian ini member kecendrungan untuk berjalan diatas dua kaki selain juga sikap tubuh yang tegak. Sikap tegak dan adanya kemampuan untuk berjalan dengan menggunakan dua kaki member kebebasan kepada kedua angota muka untuk dapat di gunakan untuk maksud-maksuyd yang lain. Pada manusia setelah memisahkan diri dari Homoid dan Meocene maka ditinggalkanlah kehidupan di pohon-phon itu. Garis radiasi yang menuju ke munculnya manusia member kemungkinan berkembagnya anggota belakang lebih-lebih ditekankan pada telapak kaki untuk berjalan dan anggota depan untuk kegiatan lain.Dengan bebasnya anggota muka ini terjadilah kemudian organisasi saraf antara mata dan anggota muka.

b.  Garis Sebelum Manusia ( Pra Manusia )
         Apa sebab anggota garis keturunan yang menuju pada manusia meninggalkan kehidupan di pohon? Suatu kemungkinan ialah semakin jarang pepohonan akibat adanya perubahan iklim. Keadaan ini memaksa nenek moyang manusia tersebut memaksa menggunakan kakinya untuk pindah dari pohon satu ke pohon yang lain. Dengan banyaknya hewan-hewan buas maka terjadi seleksi menuju pada digunakannya kaki untuk berlari , kemudian otot-otot kaki yang kuat untuk jalan dan ini dicerminkan oleh adanya pantat yang besar.
          Juga terjadi peru aha fungsi anggota muka , dan kemudian timbullah koordinasi yang kompleks antara tanggan dan mata , serta perkembngan otak yang baek . mengenai asal mula garis keturunan manusia sampai sekarang belum jelas benar , sehingga sesunguhnya masih besarlah unsur-unsur spekulasi . Hal ini antara laen disebabkan karena tidak adanya data yang berupa fosil pada masa Miocene dan masa Pliocene .
            Baru pada massa pleistosene dijumpai bukti –bukti dari perkembangan manusia , jadi kurang lebih satu jutah tahun yang lalu , pada massa pleistosene, keadaan bumi sangat berat disebabkan adanya saman es yng berlangsung beberapa kali sehingga iklimnya berubah-ubah . Keadaan ini di tandai oleh punahnya bentuk-bentuk tertentu serta munculya bebrapa mahluk laen secara evolutif .  Beberapa hewan berpindah ke Selatan sebagai akibat timbulnya es yang kemudian menjadi penghuni ekuator , sedangkan marmut yang mempunyai bulu tebal dapat bertahan di tempat yang dingin . Usaha-usaha laen adalah mencari perlindungan dalam gua-gua , di dalam tanah dan di hutan . Hewan-hewan inilah yang kini kita jumpai sebagai beruang ,dan juga sejenis rusa yang kini masih dijumpai di kutub utara.
            Diantara mahluk yang hidup di gua-gua tersebut juga diduga sebagai tipe subhuman yang berasal dari perahuman dalam periode terpier . Fosil disini memberi petunjuk sampai seberapa jauh garis evolusi manusia telah berkembang semenjak jaman Miocene . Deduksi mengenai bagaimana bentuk subhuman telah dilakukan, biarpun ditemukan bukan seluruh tubuh . Sebagai contoh ialah sifat-sifat tengkorak , mengenai tebal tipisnya , tonjolan dan lengkung alis , bentuk tulang dahi apakah vertical ataukah horizontal , besarnya ruang otak , dan pertumbuhan dagu . Dari semuah ciri tersebut kini dapat digunakan sebangai indikasi apakah tengkorak tersebut berasal dari subhuman yang primitif ataukah yang lebih lanjut . Juga dapat dipelajari mengenai kebudayaanya dengan menggunakan sebagai pedoman alat-alat yang ditemukan, bekas-bekas kemah atau bekas-bekas tempat tinggalnya, serta senjatanya.
           Fosil subhuman tertua adalah Australopithecus. Wujudnya lebih menyeupai kera daripada manusia. Mahluk ini merupakan bentuk yang kemudian berkembang dan mempunyai keturunan yanghidup pada masa Pleistocene. Diantara subhuman yang hidup pada masa Ploistocene awal adalahyang dikenal sebagai  manusia kera dari jawa Pitchecanthropus erectus.yang hidup sekitar 500.000 tahun yang lalu. Manusia kera ini sudah lebih menyerupai manusia daripada kera. Volum otaknya sekitar 1000 cc, sedang pada Gorilla sekitar 600cc dan pada manusia modern sekitar 1500 cc. Tulang dahinya mendatar, lengkung alisnya menonjol, praktis tidak mempunyai dagu, membulat. Tangannya panjang dan sikapnya agak membungkut seperti gorilla. Dari bukti-bukti adanya scullopis dapat diambil kesimpula bahwa mahluk ini bersifat kanibal.
            Subhuman yang lain adalah Homo Neanderthalensis. Orang menamakan demikian oleh karena dianggap sama dengan manusia  tetapi berlainan species. Mahluk ini hidup pada pertengahan akhir Pleistocene, sekitar 500.000sampai 50.000 tahun yang lalu, karena nya orang beranggapan bahwa mahluk ini manusia primitive yang pertama dan merupakan Pithecanthropus yang terakhir. Mengenai dagu, lengkung alis, tangan, mahluk ini serupa benar denganPitchecanthropus. Kakinya pendek dan sikapnya membungkuk. Volum otaknya sama dengan manusia dewasa ini, yaitu sekitar 1500 cc. Hanya saja kepalanya menonjol ke belakang, sedang pada manusia membulat, tulang dahinya rendah dan mendatar. Ditinjau dari hasilbudayanya, Homo neanderthalesis digolongkan pada manusia zaman batu yang hidup di gua-gua. Alat-alat yang dibuat sudah bervariasi yaitu alat-alat rumah tangga, kapak untuk berburu, senjata berupa gada dan lain-lain. Namun demikian meraka tetap sebagai nomaden yang belum mengenal hidup bertani dan beternak Mereka belum mengenal alat yang terbuat dari tanah dan belum mengenal seni. Hidupnya terutama di Eropa dan disana-sini di Afrika dan Pantai Laut Tengah. Suatu waktu Homo Neanderthalensis ini lenyap dan diganti oleh homo habilis.
c. Manusia Masa Kini (Modern)
           Secara tepat tak dapat diketahui kapan manusia modern ini muncul, tetapi mungkin yang tertua adalah tengkorak Swanscombe yang umurnya 300.000 tahun dan mungkin sekali lebih tua lagi, yaitu sekitar 500.000 tahun yang lalu. Mahluk ini pun diduga berasal dari Pithecanthropus.Manusia modern yang menggantikan Homo neanderthaliensis adalah Cromagnom yang hidup sekitar 50.000 – 20.000 tahun yang lalu. Sikap dari Cromagon adalah tegak dan meskipun menggunakan alat-alat dari tulang tetapi digolongkan pada manusia zaman batu.
         Suatu hal yang cukup unik ditemukan adalah dijumpainya jarum yang dipergunaka untuk menjahit kulit-kulit binatang. Belum mengenal pertanian dan peternakan. Hidupnya dari berburu menggunakan anjing. Dalam gua-gua yang ditempatinya sudah dijumpai adanya lukisan-lukisan dinding. Di bagian lain dari dunia ini terdapat juga ras-ras lain dari Homo sapiens, yaitu Kaokasoid, Negroid dan Mongoloid.
            Mendekati Pleistocene, manusia Cromagon lenyap dari Eropa dan kedudukannya digantikan oleh yang lain. Pada saat tersebut es mulai mencair. Pada waktu itu adalah 20.000 tahun yang lalu,  iklimnya semakin lembut sehingga tak perlu orang mendiami gua-gua, 1500 tahun yang lalu adalah abad batu pertengahan, mereka tetap hidup sebagai nomaden. Zaman batu yang baru adalah tahun 5.000 SM, pada zaman itu sudah mulai terjadi penggunaan alat-alat dari tanah, mereka sudah beternak. Pada tahun 3.000 SM mulailah abad perunggu dan selama 2.000 tahun berikutnya adalah zaman besi.
            Pada manusia modern selain ciri-ciri bahwa sudah ada dagu, sikapnya tegak, berjalan diatas kedua kaki dengan baik, juga masa mudanya panjang. Kalau Simpanse menjadi dewasa pada umur 2 tahun dan menjadi tua pada umur 20 tahun, maka pada manusia sebagaimana diketahui sedang mulai dewasa. Masa belajarnya dan masa mengumpulkan pengalaman hidupnya yang lama. Kualitas hasil belajarnya tinggi sebagai akibat baiknya perkembangan otaknya selama embrio.
            Manusia sadar akan dirinya dan berpribadi, samggup membuat rencana untuk hari depannya, mengumpulkan pengetahuan dari generasi ke generasi, maka timbullah evolusi yang baru. Kalau evolusi sebelumnya disebut evolusi biologic dengan parantara gen, maka evolusi lanjutannya disebut evolusi sosial. Evolusi sosial berlangsung dengan perantaraan komunikasi alam bentuk kata-kata yang diucapkan maupun ditulis. Tradisi diturunkan tidak haya karena peranan gen tetapi juga karena bahasa ( kata-kata ).   Dengan gambaran tersebut, jelas bahwa bahasa bukanlah satu-satunya hasil proses evolusi, namun tak dapat disangkal bahwa peranannya besar sekali pada proses evolusi selanjutnya yaitu karena adanya kemampuan mengarahkan dan menguasai beberapa faktor alam.



1.3 Pendapat Para Ahli mengenai Petunjuk Evolusi
a. Leonardo da Vinci (Itali, 1452 – 1519)
Merupakan orang pertama yang berpendapat bahwa fosil merupakan suatu bukti adanya makhluk hidup di masa lampau.

b. George Cuvier (Prancis, 1769 – 1532)
Ahli anatomi perbandingan, yang mengadakan study perbandingan antara fosil-fosil dengan makhluk hidup yang ada sekarang. Selanjutnya menyimpulkan bahwa pada masa tertentu telah diciptakan makhluk hidup yang berbeda dari masa ke masa (atau pada setiap yang berbeda diciptakan makhluk yang berbeda pula
). Setiap masa diakhiri dengan kehancuran alam, faham ini dikenal dengan kataklisma.

c. Charles Lyell (Inggris)
Dalam Principle of Geology, menyatakan bahwa, terjadinya strata lapisan bumi yang mengandung fosil bukan karena proses bencana alam, tetapi merupakan suatu proses yang berlagsung sedikit demi sedikit.

d. William Smith
Mengemukakan bahwa tiap strata mempunyai  tipe fosil yang khas. Semakin ke bawah stratanya, fosil yang dikandung semakin jauh berbeda dengan mahluk hidup yang sekarang ada.

e. Charles Darwin
Mengatakan bahwa fosil adalah petunjuk dari kehidupan yang kontinu yang berkembang secara evolusi. Sebagai contoh ialah perkembangan “filo genik” dari kuda.






BAB III
PENUTUP

3.1            Kesimpulan
          Evolusi adalah perubahan secara bertahap dalam waktu yang lama akibat seleksi alam pada variasi gen dalam suatu individu spesies yang menghasilkan perkembangan spesies baru. Dalam evolusi terjadi suatu petunjuk yang membuktikan adanya suatu proses evolusi (perubahan). Diantaranya, adanya variasi individu dalam satu keturunan gen, penyebaran geografis, paleontologi, homologi organ, analogi organ, komparasi embrional, perbandingan biokimia, domestikasi, dan juga adanya organ vestigial atau alat tubuh yang tersisa. Ada pula proses evolusi yang terjadi pada manusia menjadi suatu bukti dalam evolusi. Dari banyaknya petunjuk evolusi, banyak pula para ahli yang memaparkan pendapat mereka, seperti Leonardo Da Vinci, George Cuvier, Charles Lyell, William Smith, dan tentunya pelopor utama teori evolusi Charles Robert Darwin.

3.2   Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan, maka kami sangat mengharapkan saran dari pembaca yang dapat membangun demi perbaikan makalah kami kedepan.












Daftar Pustaka

Kimball. w. Jhon . 2005 . Biologi . Erlangga : Jakarta
Pratiwi . D. A. 2007  Biologi untuk Sma Kelas XII. Erlangga : Jakarta
Soedarjatmo. 2000. Biologi Kelas 3 Cawu 2 SMU. PT. Intan Pariwara :
               Surakarta
http://www. National Geografic .co.id
http://www. Kambing . ui. ac.id
http://www. Webpustaka .com

0 komentar:

Posting Komentar