BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah
baik flora maupun fauna. Kekayaan keragaman hayati ini membiarkan keuntungan
yang besar bagi masyarakat. Di antaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia juga
mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Protein sebagai
salah satu sumber pembangun tubuh dapat berasal dari tumbuhan (nabati) dan
hewan (hewani). Protein yang berasal dari hewan mempunyai kandungan yang
sempurna dibandingkan dengan protein nabati. Oleh karena itu pengadaan sumber
protein hewani harus diupayakan. Sehubungan dengan itu penulis terusik untuk
memilih karya tulis yang berjudul “Klasifikasi Vertebrata ”
Kingdom Animalia dapat disebut juga dengan dunia hewan.
Dimana segala mahluk yang mempunyai karakteristik menyerupai hewan ada di dalam
dunia ini. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, hewan dibedakan menjadi 2
yaitu: hewan avertebrata (tidak bertulang belakang) dan hewan vertebrata (hewan
bertulang belakang).
Vertebrata merupakan sub-filum dari filum Chordata
yang bisa diklasifikasikan menjadi 5 kelas, yaitu ikan (pisces), amfibi
(amphibi), reptil, burung (aves) dan hewan menyusui (mamalia). Masing-masing
kelas tentunya mempunyai ciri-ciri khusus, yang selanjutnya akan dijelaskan
lebih lanjut di bagian pembahasan.
1.2
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang di atas dapat kita membri beberapa rumusan masalah seperti.
1.
Bagaimanakah klasifikasi dari vertebrata itu?
2.
Bagaimanakah ciri-ciri setiap
klasifikasinya tersebut?
3.
Apakah peranan dari hewan-hewan vertebrata tersebut?
1.3 Tujuan
Dari
rumusan masalah di diatas dapat kita paparkan beberapa tujuan yaitu.
1.
Untuk mengetahui klasifikasih dari vertebrata.
2.
agar dapat mengetahui ciri-ciri dari hewan vertebrata, dan perananya.
3.
sebagai bahan refrensi untuk menunjang pengetahuan kita.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Vertebrata dan Ciri-cirinya
Sesuai dengan namanya, kelompok hewan Vertebrata memiliki
kolumna vertebralis (ruas-ruas tulang belakang). Jadi korda dorsalis (kerangka
sumbu primer = notokorda) hanya terdapat pada masa tingkatan embrio. Vertebrata
disebut juga Craniata karena semua hewan vertebrata sudah memiliki otak, yang
terlindung dalam Kranium (tulang-tulang tengkorak).
Hewan vertebrata secara umum memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Mempunyai tengkorak (cranium) berupa
kotak tempat otaknya (karena itu disebut juga Craniata) dan ruas tulang
belakang (vertebrata) untuk sumbu penguat tubuh, kerangka terletak di dalam
tubuh untuk tempat melekatnya otot rangka.
2. Tubuh simetri bilateral, terdiri
dari kepala, leher, badan, dan ekor, sistem alat tubuh beruas-ruas, kulit terdiri
dari lapisan epidermis dan dermis.
3. Mempunyai rongga tubuh (coelom) yang
dindingnya dilapisi selaput peritonium.
4. Alat pencernaan memanjang di bawah/
depan tulang bealakang, ulat saraf di atas/ belakang saluran pencernaan.
5.
Jantung
terdiri dari dua, tiga, atau empat ruang.
Klasifikasi
Vertebrata
2.2.4
Kelas Aves (Burung)
Kata aves (burung) berasal dari kata Latin yang dipakai
sebagai nama kelas, sedang Ornis dari bahasa Yunani, dipakai dalam
“Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari burung-burung. Definisi aves
(burung) adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asal
epidermal). Aves (burung) adalah vertebrata yang dapat terbang, karena
mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Kaki pada
aves (burung) digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang (dengan
selaput interdigital). Fosil tertua burung ditemukan di
Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.
Aves hidup di darat. Sebagian spesies mendiami pohon-pohon.
Jenis tertentu, seperti penguin, hidup di daratan kutub utara namun mencari
makanan dengan berenang di laut. Jenis lainnya juga mencari makanan di danau
dan perairan tawar lain, contohnya bebek.
Secara umum, tubuh aves (burung) terdiri atas kepala, leher,
badan, dan ekor. Tubuhnya tertutup oleh bulu yang khas yang terbuat dari
keratin. Bulu ini diganti sekali setahun. Menurut letaknya terdapat lima macam
bulu, yaitu remiges (pada sayap), rektrises (pada ekor), tetrises (penutup
badan), alula (pada jari-jari sayap), dan paraterum (di sekitar bahu). Menurut
bentuknya ada tiga macam bulu, yaitu pluma, plumula (lunak), dan filopluma
(seperti rambut bertangkai panjang). Pada sayap dan ekor, bulu berpasang-pasangan
secara simetris. Bulu yang hanya tumbuuh pada tempat tertentu dan teratur
disebut apteria. Leher diselubungi bulu-bulu jenis plumula, dan memiliki
kelenjar minyak.
Selain bulu, ciri-ciri lain pada burung antara lain:
a.
Mulut burung tidak bergigi. Paruh burung diselubungi zat tanduk yang dibentuk
oleh maksila (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah). Pada pangkal paruh
terdapat tonjolan ke atas dari kulit lunak, disebut sera.
b.
Struktur tulang menyerupai sarang lebah sehingga kerangkanya kuat namun ringan.
Kerangkanya merupakan material yang tipis, kuat dan mengalami osifikasi yang
sempurna. Tulang burung relative ringan karena memiliki banyak rongga. Tulang
dada menjadi tempat melekatnya otot terbang. Gelang bahu terbentuk oleh sepasang
korakoid, sepasang scapula, dan sepasang klavikula. Ketiga tulang tersebut
membentuk lubang (foramen trioseum) tempat otot dada kecil (muskulus pektoralis
minor) yang berfungsi mengangkat sayap. Tulang rusuk bagian depan melekat pada
tulang dada, di bagian belakang melekat pada tulang leher atau tulang punggung.
c.
Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik.
d.
Aves (burung) memiliki alat suara (siring) pada percabangan trakea. Siring
digerakkan oleh otot siringialis (penghubung siring dengan dinding trakea
sebelah dalam) dan otot sternotrakealis (penghubung trakea dengan tulang dada).
e.
Aves (burung) termasuk homoiterm (hewan berdarah panas). Suhu tubuh tetap,
±40,5o– 42oC.
f.
Habitat aves (burung) di daratan sampai ketinggian ±6.000 m. Aves (burung) ada
yang menetap, ada pula yang bermigrasi.
Adapun sistem organ yang terdapat dalam Aves yaitu:
2.2.4.1 Sistem Gerak
Anggota gerak (tungkai) dua pasang. Tungkai depan berupa
sayap yang berfungsi untuk terbang. Tungkai belakang berfungsi untuk
bertengger, berjalan, atau berenang.
2.2.4.2 Sistem
Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan makanan sempurna dari mulut → kerongkongan
→ tembolok → lambung kelenjar → lambung otot atau empedal (ventrikulus)
berdinding tebal → usus halus terdiri atas duodenum, jejunum, dan ileum yang
digantung oleh mesentrium → usus besar (terdapat sepasang usus buntu diantara usus
halus dan usus besar) → bermuara pada kloaka di bawah ekor.
Empedal pada aves (burung) berfungsi
untuk menghancurkan makanan. Mempunyai kelenjar ludah, kelenjar pancreas, dan
hati yang menghasilkan empedu.
2.2.4.3 Sistem
Pernapasan
Aves (burung) bernafas dengan paru-paru yang berhubungan
dengan kantong-kantong udara (sakus pneumatikus) yang berhubungan pula dengan
tulang-tulang pipa. Fungsi kantong udara :
1) membantu pernafasan terutama saat terbang
2) menyimpan cadangan udara (oksigen)
3) memperbesar atau memperkecil berat
jenis pada saat burung berenang
4) mencegah hilangnya panas tubuh yang
terlalu banyak.
Pernapasan pada burung di saat hinggap:
Pada waktu tidak terbang, pernapasan
terjadi karena gerakan tulang dada sehingga tulang-tulang rusuk bergerak kemuka
dan ke arah bawah. Akibatnya, rongga dada membesar dan paru-paru mengembang.
Mengembangnya paru-paru menyebabkan udara luar masuk (inspirasi). Sebaliknya
dengan mengecilnya rongga dada, paru-paru akan mengempis sehingga udara dari
kantung udara kembali ke paru-paru. Jadi, udara segar mengalir melalui
parabronkus pada waktu inspirasi maupun ekspirasi sehingga fungsi paru-paru
burung lebih efisien dari pada paru-paru mamalia.
Pernafasan
burung saat terbang :
Pada
waktu terbang, gerakan aktif dari rongga dada tak dapat berlangsung karena
tulang-tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal pelekatan yang kuat untuk
otot-otot terbang. Akibatnya, inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantung
udara diketiak, caranya adalah dengan menggerak-gerakkan sayap ke atas dan ke
bawah. Gerakkan ini dapat menekan dan melonggarkan kantong udara tersebut
sehingga terjadilah pertukaran udara didalam paru-paru. Semakin tinggi terbang,
burung harus semakin cepat menggerakkan sayap untuk memperoleh semakin banyak
oksigen. Frekuensi bernapas burung kurang lebih 25 kali permenit, sedangkan
pada manusia hanya 15-20 kali permenit.
2.2.4.4 Sistem Peredaran
Darah
Bagan sirkulasi pada burung
Paru-paru → Serambi kiri → Bilik kiri → Seluruh tubuh
→ Serambi kanan→ Bilik kanan → Paru-paru
Pada burung sistem peredaran darahnya adalah peredaran
tertutup yakni sistem dalam peredarannya darah selalu terdapat dalam pembuluh,
atau darah tidak pernah langsung masuk ke dalam jaringan. Jantung terdiri atas
empat ruangan (dua buah atrium dan dua buah ventrikulus) yang dibungkus oleh
perikardium. Lengkung aorta hanya satu di sebelah kanan dan hanya memiliki satu
sistem porta, yaitu sistem porta hepatica.
Dinding diantara kedua ventrikel
jantung burung begitu sempurna sehingga dinding itu mampu mencegah percampuran
antara darah yang kaya oksigen dan yang miskin oksigen. Pembagian jantung yang
sempurna itu memungkinkan darah melewati jantung sebanyak dua kali pada setiap
kali darah beredar di dalam tubuh (peredaran darah ganda). Sebagai akibatnya,
darah di aorta burung mengandung lebih banyak oksigen daripada aorta vertebrata
lainnya.
2.2.4.5 Sistem
Ekskresi Aves (Burung)
Alat ekskresi burung terdiri atas ginjal, paru-paru, dan
kulit. Burung mempunyai sepasang ginjal bertipe metanefros yang berwarna
cokelat. Vena porta ginjal tidak terbagi-bagi menjadi kapiler-kapiler
ginjal.Saluran ekskresi ginjal dan saluran kelamin bermuara pada bagian akhir
usus (kloaka). Kloaka ini merupakan tempat pertemuan saluran kelenjar kelamin
dan usus. Kantong air seni tidak ada, hasil ekskresi setengah padat.
Burung hampir sama sekali tidak mempunyai kelenjar kulit,
tetapi mempunyia kelenjar minyak yang terdapat di punggungnya, yang berguna
untuk meminyaki bulunya.
2.2.4.6
Sistem Alat Indera Dan Sistem Saraf Aves (Burung)
Lidah pada umumnya tak dapat dijulurkan. Mata mempunyai
kelopak mata, membrane niktitans (selaput tidur), dan kelenjar air mata. Tak
ada daun telinga, terdapat membrane timpani (selaput pendengar) di bagian dalam
lubang telinga luar.
Lubang hidung satu pasang dengan indera pencium yang kurang
baik.pemilihan makanan dengan organ perasa yang berada di sisi lidah dan
langit-langit. Sistem saraf pusat berupa otak dengan 12 pasang saraf cranial.
Terdapat kelenjar tiroid, adrenal, dan endokrin pituitary (hipofisis) yang
terletak di dasar otak.
2.2.4.7 Sistem
Reproduksi Aves (Burung)
Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di
dalam tubuh induk (fertilisasi internal). Hal ini dilakukan dengan cara saling
menempelkan kloaka. Pada hewan jantan, terdapat sepasang testis,
sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri pada hewan
betina.
Aves (burung) bertelur sehingga tergolong hewan ovipar
dengan ciri telur bercangkang dan kuning telur besar. Burung mengerami telurnya
dan merawat anaknya.
Aves (burung) dapat diklasifikasikan kembali menjadi
beberapa ordo. Berdasarkan kemampuan terbangnya, kelompok aves (burung)
dibedakan menjadi dua yaitu:
a.
Carinata
Burung yang tergolong karinata memiliki taju dada (carina).
Taju dada berfungsi menyokong otot dadanya yang besar. Otot dada memberikan
kekuatan terbang. Pada pinguin contohnya pinguin gentoo (Pygoscelis papua),
yang merupakan karinata yang tidak terbang, otot dadanya digunakan untuk
berenang di laut mencari makanan.
Hampir 60% spesies burung karinata tercakup dalam ordo
passeriformes atau burung bertengger. Burung bertengger memiliki jari kaki yang
dapat mencengkeram dahan pohon. Contoh burung ini adalah burung layang-layang
besar (Hirundapus giganteus), burung merpati (Columbia livia), burung pipit
(Anthus sp.), burung dara, dan berbagai burung pengicau. Ayam (Gallus gallus
domesticus) juga tergolong karinata. Burung layang-layang adalah burung yang
paling cepat terbangnya yakni terbangnya mencapai 170 km/jam.
b.
Ratita
Burung yang tergolong ratita tidak memiliki taju dada pada
tulang dadanya. Otot dadanya juga tidak sebesar burung karinata. Burung unta
(Struthio camelus), kiwi (Apteryx australis), emu (Dromaius novaehollandiae)
dan Kasuari dalah contoh burung ratita.
Aves (burung) meliputi banyak sekali ordo, beberapa ordo
yang telah punah, antara lain:
a.
Aepyornithiformes ( burung gajah), tinggi ±3 m, telur 21-30 cm, terdapat di
Malagasi.
b.
Dinornithiformes, tinggi ±3 m, telur 14-18 cm, pernah hidup di Selandia Baru.
c.
Hesperornis dan Ichthyornis, burung bergigi, hidup di Amerika Serikat.
d.
Archaeopteryx, bergigi, tidak mempunyai pigostil. Fosilnya terdapat di Jerman.
e. Diatrymiformes,
tak dapat terbang, dan berparuh besar. Burung ini terdapat di Amerika Serikat.
Beberapa ordo yang masih ada, antara lain:
a.
Rosares (Galliformes)
Rosaries memiliki paruh pendek. Kakinya berfungsi untuk
mengais dan berlari.
Contoh: ayam buras, merak, kalkun, maleo
b.
Ratites (Palaeognathae)
Ratites meliputi beberapa ordo burung tak dapat terbang,
yaitu sebagai berikut:
1) Struthioniformes, contohnya burung
unta
2) Casuariiformes, contohnya kasuari
3) Apterygiformes, contohnya kiwi
4) Rheiformes, contohnya burung rea.
c.
Anseriformes (burung perenang)
Burung ini berkaki pendek, memiliki selaput renang diantara
jari-jari kaki. Ekor pendek, paruh melebar berkrista penyaring.
Contoh: entok, itik, angsa, belibis.
d.
Ciconiiformes
Burung ini berkepala botak, memiliki paruh, leher, dan
tungkai panjang. Hidup bergerombol, memakan hewan air.
Contoh: blekok, flamingo, bangau jawa.
e.
Coraciiformes
Burung raja berparuh besar, kepala besar, tungkai pendek.
Pemakan hewan seperti ikan, udang,katak, kupu-kupu, kumbang, lebah.
sContoh: raja udang, rangkong, tetangket.
f.
Columbiformes
Burung merpati atau dara merupakan pemakan biji-bijian.
Paruh pendek dengan sora dipangkalnya. Tembolok besar, sel epitelnya mudah
mengelupas dan diberikan kepada anaknya semasa masih kecil lewat paruhnya
(disebut “susu merpati”).
Contoh: merpati, perkutut, tekukur.
g.
Apodiformes (burung dengung)
Tubuh kecil berukuran ±5,6 cm. paruh lembek, lidah
panjangdan dapat dijulurkan, membuat sarang dari lidahnya.
Contoh: burung kolibri, wallet, lelayang.
h.
Oscines (Passeriformes) atau burung penyanyi
Pita suara berfungsi bagus. Tiga jari kaki menghadap ke
depan, satu jari kaki menghadap ke belakang, sesuai untuk bertengger. Telur
berwarna-warni, ketika menetas anaknya masih buta. Peakan serangga dan berbagai
biji-bijian.
Contoh: burung gereja, burung kenari, cendrawasih, dan
jalak.
2.2.5 Kelas mammalia
Taksonomi mamalia dijelaskan sebagai berikut:
Kingdom
: Animalia
Sub-Kingdom
: Metazoa
Filum
: Chordata
Sub-Filum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Ciri-ciri utama kelompok Mammalia adalah :
a.
Semuanya menghasilkan susu sebagai makanan anaknya.Susu dihasilkanoleh kelenjar
(mammae) yang terdapat di daerah perut atau dada.Mammalia disebut juga hewan
menyusui karena menyusui anaknya.
b.
Berambut
Rambut mammalia tersusun dari protein yang disebut keratin.
Rambut mammalia berfungsi tertentu, yaitu sebagai insulasi yang memperlambat
pertukaran panas dengan lingkungan, segabai indera peraba antara lain pada
kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar
atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin.
Pada paus dan lumba-lumba, rambut ada pada tahap tertentu perkembangan
embrionya.
c.
Memiliki daun telinga dengan tiga tulang telinga tengah yang dimiliki mammalia
terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiga
tulang tengah berperan dalam pendengaran, yaitu meneruskan getaran suara
dari membran timpani (gendang telinga) ke telinga dalam.
Ciri-ciri lain yang dimiliki sebagian besar mammalia untuk
tambahan ciri lain adalah :
a.
Geligi dengan berbagai ukuran dan bentuk
b.
Rahang bawah tersusun dari satu tulang
c.
Bernapas dengan paru-paru
d.
Jantung beruang empat
e.
Diafragma di antara rongga perut dan rongga dada untuk membantu pernapasan
f.
Otak yang lebih berkembang dibandingkan vertebrata lain
g.
Menggunakan energi metabolismenya untuk menjaga suhu tubuh tetap konstan
sehingga digolongkan sebagai hewan endoterm dan homeoterm
h.
Fertilisasi terjadi secara internal atau di dalam tubuh betina
i.
Melahirkan anaknya sehingga termasuk hewan vivipar.
Mammalia hidup diberbagai habitat di darat dan di
perairan.Ada jga mammalia yang hidup di daerah yang cukup ekstrem misalnya di
kutub dan digurun.Beberapa jenis ada yang menyelam untuk mencari makanan di
perairan.Kelompok mammalia tertentu ada yang merupakan hewan arboreal yang
hidup di pohon-pohon dalam hutan.
Meskipun ciri-ciri yang dimilii hampir sama, namun ada juga
mammalia terkecil antara lain untuk spesies dari kelompok kelelawar kecil,
yaitu Craseonycteris thonglongyai yang beratnya hanya tiga gram.Untuk mammalia
yang terbesar adalah paus biru (Balaenoptera musculus) yang panjangnya dapat
mencapai 27 meter dan berat 190 ton.Struktur tubuh mammalia sesuai dengan cara
hidupnya, yaitu ada yang terbang, berenang, meluncur, berlari, melompat, atau
menggali.
Sistem organ yang terdapat dalam tubuh mammalia yaitu:
2.2.5.1 Sistem
Saraf
Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat
perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar
jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih
besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian
lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior.
Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan
vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan
medulla oblongata.
2.2.5.2 Sistem
Respirasi
Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang
berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah
epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam
ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang
diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang
iga (dengan gerakan melengkung keluar).
2.2.5.3 Sistem Sirkulasi
Jantung berbilik empat pada mammalia mempunyai dua atria dan
dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit
sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin
meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang
miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebgai hewan endotermik,
mammalia memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan
dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.
2.2.5.4. Sistem
Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ
pencernaan. Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah:
paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung empedu
dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas yang bermuara dalam duodenum.
Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm, mempunyai
appendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari. Sedangkan
organ pencernaannnya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventriculus, duodenum,
ileum, rectum, dan anus.
2.2.5.5 Sistem
Ekskresi
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal
yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter.
Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui
saluran urin. Mammalia dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak
seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki
saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan
saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
2.2.5.6.
Sistem Reproduksi
Hewan mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan
embrio terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi
tergantung pada jenis hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar
30 hari. Berdasarkan cara reproduksi dan perkembangan fetusnya, beberapa
mammalian memiliki tingkatan-tingkatan dari yang rendah sampai yang tinggi.
Pada mammalian rendah, seperti Ordo Monotremata (platypus) dan Ordo Marsupialia
(opossum dan kangguru), platypus masih bertelur dan mengerami telurnya.
Sedangkan pada kangguru yang telurnya sangat kecil itu
berkembang dalam uterus selama beberapa hari, larva yang kemudian menetas
segera keluar dari uterus dan masuk dalam kantong perut (marsupium) dan menghisap
air susu dari putting-putting induknya. Pada mamalia yang lebih tinggi
tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian tumbuh menjadi
fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang lebih lama. Sistem sirkulasi dan
nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh
induknya.
Dalam klasifikasi berdasarkan ukurannya, mamalia dibagi
menjadi dua, yakni mamalia besar dan mamalia kecil. International Biological
Program mendefinisikan mamalia besar sebagai jenis-jenis mamalia yang memiliki
ukuran berat badan dewasa > 5Kg, sedangkan mamalia kecil dengan ukuran
berat badan dewasa < 5Kg. Jenis-jenis mamalia besar, dicontohkan sebagai
berikut: rusa, harimau, dan kerbau air. Mamalia kecil, antara lain tikus,
bajing, dan kelelawar.
Dalam pemanfaatan waktu aktivitas, mamalia dibagi menjadi
mamalia diurnal dan mamalia nokturnal. Mamalia diurnal merupakan jenis-jenis
mamalia yang melakukan aktivitasnya pada pagi dan sore hari, seperti orangutan,
rusa, dan beberapa jenis bajing. Mamalia nokturnal merupakan jenis-jenis
mamalia yang melakukan aktivitasnya mulai menjelang malam hari hingga menjelang
pagi hari, seperti kelelawar, tenggalung malaya, serta musang. Selain itu,
terdapat juga jenis-jenis yang beraktivitas sepanjang hari seperti babi hutan.
Berdasarkan habitatnya, mamalia dapat dibedakan menjadi dua,
yakni mamalia darat dan mamalia laut. Mamalia darat merupakan mamalia yang
sebagian besar aktivitasnya dilakukan di darat, sedangkan mamalia laut
melakukan aktivitasnya sebagian besar di laut. Contoh dari mamalia darat, yakni
monyet-ekor panjang, macan tutul, tikus, serta kuda. Mamalia laut, antara lain
pesut, dugong, dan paus.
Dalam pemanfaatan strata tegakan hutan, mamalia
diklasifikasikan menjadi dua, yakni mamalia arboreal dan mamalia terestrial.
Mamalia arboreal merupakan jenis-jenis mamalia yang banyak menghabiskan waktu
aktivitasnya pada strata yang tinggi, sedangkan mamalia terestrial merupakan
jenis-jenis mamalia yang menghabiskan waktu aktivitasnya pada lantai hutan atau
strata terbawah. Soerianegara dan Indrawan (2002) membagi strata tegakan dalam
ekologi hutan, adalah sebagai berikut: strata A (> 30m), strata B (20-30m),
strata C (4-20m), strata D (1-4m) dan strata E (0-1m). Jenis-jenis yang
merupakan mamalia arboreal, antara lain monyet, kelelawar, bajing, serta
beberapa jenis dari suku Felidae (Payne et al.
2000). Bagi jenis-jenis mamalia terestrial, antara lain kijang, gajah, dan
badak.
Sedangkan dalam ilmu taksonomi, mammalia dibagi menjadi tiga
kelompok utama, yaitu
a.
Mammalia bertelur (prototheria),
Kelompok Prototheria bertelur sehingga tergolong ovipar.
Embrio berkembang di dalam telur dengan menggunakan kuning telur sebagai sumber
makanannya. Setelah menetas hewan ini akan menghisap susu dari rambut induknya,
karena induk ini tidak memiliki puting susu. Hewan ini digolongkan sebagai ordo
Monotremata. Contohnya adalah platipus (Ornithorhynchus anatinus) dan echidna.
b.
Mammalia berkantung (metatheria)
Kelompok Metatheria melahirkan anaknya saat embrio masih
pada tahap awal sehingga masa kehamilannya singkat. Contohnya kanguru merah,
anaknya yang masih berukuran sebesar lebah madu dilahirkan 33 hari setelah
fertilisasi. Anak dalam tahap embrio tersebut dapat merangkak masuk ke dalam
kantung induknya yang disebut marsupium. Di dalam marsupium embrio menyusu pada
puting susu dan mengalami perkembangan selanjutunya.
Hewan ini digolongkan sebagai ordo Marsupialia atau hewan
berkantung, contohnya adalah kanguru (Macropus sp.), koala (Phascolarctos
cinereus), dan opposum (Pucadelphys andinus).
c.
Mammalia berplasenta (eutheria)
Kelompok Eutheria melahirkan anaknya yang telah
menyelesaikan perkembangan embrioniknya di dalam rahim (uterus). Embrio
memperoleh nutrisi dari induknya melalui plasenta sehingga kelompok hewan ini
disebut mammalia berplasenta.
Mammalia berplasenta / Eutheria meliputi berbagai
macam ordo, yaitu:
1)
Insectivora
Ordo Insectivora adalah kelompok mamalia pemakan
serangga.contoh : Armadillo, Solenodon, Advark
2) Chiroptera
Ordo Chiroptera adalah kelompok Mammalia yang memiliki
selaput kulit membentang dari kaki depan, badan, dan kaki belakang. Struktur
sayap untuk terbang ini merupakan modifikasi dari kaki depan yang ditunjang
oleh empat jari. contoh kelelawar , sebagian besar hewan ini adalah hewan
nokturnal, yaitu mencari makanan pada malam hari
Selain sebagai pemakan serangga, beberapa jenis memakan
buah-buahan dan vertebrata kecil seperti katak, tikus, dan burung.Jenis lain
yaitu kelelawar vampir menghisap darah mammalia lain
3) Lagomorpha
Ordo Lagomorpha mencakup mammalia yang memiliki gigi
seri seperti pahat, misalnya kelinci.Kaki belakang hewan ini lebih panjang
daripada kaki depan.Struktur kaki ini berfungsi untuk melompat.
4) Perissodactyla
Ordo Perissodactyla mencakup mammalia berkuku pada jari
yang berjumlah ganjil pada kakinya.Jika jari kakinya lebih dari satu jari
tengahnya lebih besar daripada jari lain.Hewan ini merupakan pemakan tumbuhan
atau herbivora.Contoh hewan ini adalah kuda (Equus caballus) yang berkuku satu,
tapir (Tapirus indicus) dan badak sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) yang
berkuku tiga.
5) Artiodactyla
Ordo Artiodactyla mencakup mammalia berkuku yang
jarinya berjumlah genap pada masing-masing kakinya. Hewan ini juga herbivora.
Contohnya adalah kambing, domba (Ovis aries), babi (Sus
sp.), rusa sambar (Cervus unicolor), dan jerapah (Giraffa camelopardalis), Sapi
6) Sirenia
Ordo Sirenia adalah mammalia herbivora akuatik yang
memiliki tungkai depan mirip sirip.Kelompok mammalia ini tidak memiliki kaki
belakang.Ekor besar dan pipih horizontal yang juga berperan seperti dayung
untuk berenang.Sirenia merupakan mammalia bertubuh besar tidak berambut.Rambut
kasar hanya terdapat di bibirnya.Contoh sirenia adalah duyung atau dugong
(Dugong dugong).
7) Proboscidea
Ordo Proboscidea memiliki tubuh besar berotot serta
belalai berotot.Hewan yang termasuk kelompok ini adalah gajah sumatera (Elephas
maximus).Belalai gajah berfungsi seperti anggota badan kelima untuk mengambil
makanan dan minum.Kulitnya longgar dan tebal.Gajah jantan memiliki gigi seri
atas memanjang sebagai gading.
8) Cetacea
Ordo Cetacea hidup di laut dengan tubuh
berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung dan tidak ada kaki belakang.Tubuhnya
tidak berambut dan memiliki lapisan tebal lemak sebagai insulasi.Lumba-lumba
hidung botol (Tursiops aduncus), paus biru (Balaenoptera musculus), dan paus
pembunuh (Orcinus orca) adalah mammalia yang termasuk Cetacea.
9)
Carnivora
Ordo Carnivora adalah kelompok mammalia yang memiliki
dan kuku yang tajam dan runcing untuk menangkap dan memakan mangsanya.Kelompok
ini disebut juga pemakan daging.Mammalia yang termasuk carnivora adalah anjing
(Canislupus familiaris), Kucing (Felis silvestris), harimau sumatera (Panthera
tigris sumatrae), singa (Panthera leo) dan anjing laut (Caniformia pinniped).
10)
Rodentia
Ordo Rodentia memiliki gigi seri seperti pahat.Gigi
serinya berjumlah sepasang di atas dan sepasang di bawah.Ggi seri tidak berakar
sehingga tumbuh terus-menerus.Contoh rodentia adalah tupai, berang-berang,
tikus,landak, dan mencit.
11)
Primata
Ordo Primata memiliki ibu jari yang dapat
disentuhkan ke jari lain, mata menghadap ke depan, korteks serebal berkembang
baik.Kelompok primata adalah beruk (Macaca sp.), orang utan (pongo pygmaeus),
dan lutung jawa (Trachypithecus auratus).Manuasi (homo sapiens) digolongkan
dalam primata.
2.3
PERANAN VERTEBRATA
2.3.1.
Peranan Aves bagi Kehidupan Manusia.
Berikut ini adalah peranan Aves yang menguntungkan, antara
lain sebagai berikut:
a.
Daging dan telurnya menjadi sumber protein hewani.
b.
Telur ayam dan itik untuk ramuan obat-obatan atau bahan membuat kue.
c.
Sebagai bahan industry, contohnya shuttle cock untuk bulu tangkis dibuat
dari bulu pluma, sedangkan selimut, bantal, kasur dibuat dari bulu plumula
(missal bulu itik, ayam, angsa).
d.
Membuka lapangan kerja missal dengan beternak ayam, itik, angsa, merpati,
parkit, wallet.
e.
Burung dilatih dan dilombakan. Contohnya burung perkutut untuk lomba suara.
f.
Untuk kesenangan, missal untuk dinikmati suaranya, keindahan bulunya, tingkah
lakunya, dilatih menirukan suara manusia.
g.
Sebagai predator alami. Burung-burung pemakan insekta juga berperan dalam
pengendalian hayati alami.
h.
Di bidang sains dipergunakan untuk bahan praktikum para siswa dan mahasiswa.
2.3.2
Peranan Mammalia bagi Kehidupan Manusia.
Berikut ini adalah peranan Mammalia yang menguntungkan,
antara lain sebagai berikut:
a.
Sumber bahan makanan, misalnya daging, telur ayam, dan susu sapi.
b.
Sebagai bahan baku industri tekstil, misalnya pemanfaatan rambut domba untuk
dijadikan wol.
c.
Sebagai objek penelitian, misalnya hewan mammalia tikus putih.
d.
Sebagai hewan peliharaan, misalnya anjing, kucing, kelinci.
Namum, beberapa jenis vertebrata ada yang merugikan manusia
misalnya tikus.Tikus dapat menjadi hama tanaman pertanian.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kelompok hewan Vertebrata memiliki kolumna vertebralis
(ruas-ruas tulang belakang). Jadi korda dorsalis (kerangka sumbu primer =
notokorda) hanya terdapat pada masa tingkatan embrio. Vertebrata disebut juga
Craniata karena semua hewan vertebrata sudah memiliki otak, yang terlindung
dalam Kranium (tulang-tulang tengkorak).
Vertebrata dapat diklasifikasikan menjadi 5 kelas, yaitu
ikan (pisces), amfibi (amphibi), reptil, burung (aves) dan hewan menyusui
(mamalia). Berikut merupakan tabel yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam
mengetahui ciri-cirinya pada masing-masing kelas.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan kepada para
pembaca setelah membaca, mempelajari serta memahami seluruh isi makalah ini
dapat menerapkan dalam lingkungan masyarakat.
Seorang pemula dalam menulis
mengalami berbagai kesulitan dalam menuangkan fikirannya dalam bentuk coretan,
dengan membaca makalah ini penulis mengharapkan pembaca mudah dalam menuangkan
fikirannya dalam bentuk tulisan.
0 komentar:
Posting Komentar