PROTOZOA DAN KINGDOM ANIMALIA

Rabu, 13 Juni 2012

PROTOZOA DAN KINGDOM ANIMALIA
A.    PROTOZOA
Protozoa merupakan jenis protista yang  menyerupai hewan.  Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu proto yang berarti pertama dan zoa yang berarti hewan.  Sifat umum protozoa adalah uniselluler, heterotrofik, dan merupakan cikal bakal hewan yang lebih kompleks.
CIRI TUBUH
Ukuran dan bentuk tubuh
Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 10 – 200 µ.  Bentuk selnya sangat bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah.  Sebagian besar protozoa memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu getar (silia), atau bulu cambuk (flagellum).  Beberapa protozoa memiliki cangkang.
Struktur dan Fungsi Tubuh
Sel protozoa umumnya terdiri dari membrane sel, sitoplasma, vakuola makanan, vakuola kontraktil (vakuola berdenyut), dan inti sel.
Membran Sel
Fungsi : sebagai pelindung serta pengatur pertukaran makanan dan gas
Vakuola Makanan
Fungsi : mencerna makanan.  Vakuola makanan terbentuk dari proses makan sel atau sel dengan cara ‘menelan’ oleh setiap bagian membrane sel atau melalui sitostoma (mulut sel).  Zat-zat makanan hasil cernaan dalam vakuola makanan masuk ke dalam sitoplasma secara difusi.  Sedangkan sisa makanan dikeluarkan dari vakuola ke luar sel melalui membrane plasma.

Vakuola Kontraktil
Fungsi : mengeluarkan sisa makanan berbentuk cair ke luar sel melalui membrane sel serta mengatur kadar air dalam sel.  Vakuola kontraktil merupakan vakuola yang selalu mengembang dan mengempis.
CARA HIDUP
Protozoa hidup secara heterotrof dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme.  Sebagai pemangsa bakteri, protozoa berperan penting dalam mengontrol jumlah bakteri di alam.

HABITAT
Protozoa hidup soliter atau berkoloni pada habitat yang beragam.  Sebagian besar protozoa hidup bebas di laut atau air tawar, misalnya di selokan, kolam, dan sungai.  Jenis lainnya ada yang hidup di tanah.  Beberapa jenis protozoa hidup dalam tubuh hewan atau manusia dengan cara bersimbiosis.

REPRODUKSI
Protozoa sebagian besar melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner.  Pembelahan diawali deangan pembelahan inti yang diikuti dengan pembelahan sitoplasma.  Sebagian protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel geaneratif (gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif.  Reproduksi seksual dengan penyatuan inti sel disebut konyugasi.
Dalam siklus hidupnya,  beberapa protozoa menghasilkan sel tidak aktif yang disebut kista. Kista diselubungi oleh kapsul polisakarida yang melindungi protozoa dari lingkungan yang tidak menguntungkan, misalnya kekeringan.  Jika kondisi lingkungan membaik, misalnya tersedia makanan dan air maka dinding kista akan pecah dan protozoa keluar untuk memulai hidupnya kembali.
KLASIFIKASI
Protozoa yang sudah teridentifikasi berjumlah lebih dari 60 ribu species.  Jenis protozoa yang sangat beragam tersebut dapat dibedakan menjadi empat kelas berdasarkan alat geraknya, yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flagellata, dan Sporozoa.
Rhizopoda (Sarcodina)
Rhizopoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu rhizo = akar, dan podos = kaki, atau Sarcodina (sarco = daging).  Semua protozoa yang tergolong kelas Rhizopoda bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang membentuk kaki semu (pseudopodia).  Bentuk pseudopodia beragam, ada yang tebal membulat dan ada yang tipis meruncing.  Pseupodia berfungsi sebagai alat gerak dan memangsa makanan.  Hewan ini ada yang bercangkang, contohnya Globigerina dan ada yang telanjang, contohnya Amoeba proteus.  Pada Rhizopoda yang bercangkang, pseudopodia menjulur keluar dari cangkang.  Cangkang tersusun dari silica atau kalsium carbonat.  Cangkang berukuran 0,5 mm.
Bentuk sel Rhizopoda berubah-ubah saat diam dan bergerak.  Sitoplasma terdiri dari ektoplasma dan endoplasma.  Ektoplasma adalah sel bagian luar yang berbatasan dengan membrane plasma.  Endoplasma adalah plasma sel pada bagian dalam sel.  Ektoplasma bersifat lebih kental daripada endoplasma.  Aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia.  Pada proses makan, pseudopodia mengelilingi makanan dan membentuk vakuola makanan.  Di dalam valuola makanan, makanan dicerna.  Zat makanan hasil cernaan dalam vakuola makanan masuk ke dalam sitoplasma secara difusi.  Sedangkan sisa makanan dikeluarkan dari vakuola keluar sel melalui membrane plasma.
Rhizopoda berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner.   Pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, misalnya kekeringan, Rhizopoda tertentu dapat beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya dengan membentuk kista.  Contoh rhizopoda yang membentuk kista adalah Amoeba.  Dalam keadaan berupa kista, kegiatan hidup Amoeba menjadi tidak aktif.  Amoeba akan menjadi aktif kembali jika kondisi lingkungan sesuai.
Rhizopoda umumnya hidup bebas  di tanah yang lembab dan di lingkungan yang berair, baik di darat maupun di laut.  Rhizopoda bersifat heterotrof dengan memangsa alga uniselluler, bakteri, atau protozoa lain.
Rhizopoda yang bebas hidup di tanah lembab, contohnya Amoeba proteus.  Contoh Rhizopoda yang hidup di air tawar adalah Difflugia.  Sedangkan Rhizopoda yang hidup di laut adalah dari kelompok Foraminifera, antara lain Globigerina.  Rhizopoda ada yang hidup sebagai parasit di dalam tubuh hewan atau manusia.  Contoh Rhizopoda parasit antara lain Entamoeba gingivalis dan Entamoeba histolytica.  Entamoeba gingivalis merupakan parasit pada gusi dan gigi manusia.    Entamoeba histolytica merupakan parasit dalam usus manusia dan menyebabkan penyakit disentri.  Parasit masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang mengandung kista Entamoeba karena tercemar kotoran.
Ciliata (Ciliophora/Infusoria)
Ciliata berasal dari bahasa Latin, yaitu cilia = rambut kecil, atau ciliophora, yaitu phora = gerakan, bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar).  Ciliata juga disebut Infusoria (Infus = menuang) karena hewan ini ditemukan juga pada air buangan atau air cucuran.  Silia terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu.  Selain berfungsi untuk bergerak, silia juga merupakan alat Bantu untuk makan.  Silia membantu pergerakan makanan ke sitoplasma.  Makanan yang terkumpul di sitoplasma akan dilanjutkan ke dalam sitofaring (kerongkongan sel).  Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan.
Sel Ciliata memiliki ciri khusus lain, yaitu memiliki dua inti, yaitu makronukleus dan mikronukleus.  Makronukleus berukuran lebih besar daripada mikronukleus.  Makronukleus memiliki fungsi vegetatif, yaitu untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan.  Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu pada konyugasi.  Ciliata juga memiliki trikokis yang fungsinya untuk pertahanan dri dari musuh.

Ciliata hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun laut.  Ciliata juga hidup di dalam tubuh hewan lain secara simbiosis maupun parasit.  Ciliata yang hidup bebas di alam contohnya adalah Paramecium caudatum, Didinium, Stentor, Balantidium, dan vorticella.  Jenis lainnya hidup bersimbiosis dalam perut hewan pemakan rumput dan berfungsi membantu hewan tersebut mencerna sellulosa yang terdapat dalam rumput.  Hanya sedikit jenis Ciliata yang hidup sebagai parasit.  Salah satunya adalah Balantidium coli.  Ciliata ini hidup pada usus besar ternak atau manusia dan dapat menyebabkan diare (balantidiosis).
Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual.  Reproduksi aseksual, yaitu dengan pembelahan biner membujur (transversal).  Reproduksi seksual dilakukan dengan konyugasi.
Flagellata (Mastigophora)
Flagellata berasal dari flagell = cambuk, atau dengan menggunakan bulu cambuk, phora = gerakan yang bergerak dengan menggunakan bulu cambuk atau flagellum.  Sebagian besar flagellata mempumyai dua flagellum.  Letak flagellum ada yang di bagian belakang sel (posterior) sehingga saat bergerak seperti mendorong sel, dan ada yang di bagian depan sel (anterior) sehingga saat bergerak seperti menarik sel.  Flagellata yang tidak memiliki klorofil digolongkan dalam Zooflagellata (Flagellata hewa).  Contoh Zooflagellata adalah Trypanosoma dan Tricomonas.
Flagellata berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner membujur, misalnya pada  Trypanosoma.  Flagellata yang hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun air laut, dan ada yang hidup bersimbiosis dalam tubuh hewan.  Flagellata yang hidup bersimbiosis, misalnya Trichonympha campanula hidup pada usus rayap dan kecoa kayu.  Flagellata ini membantu rayap atau kecoa mencerna kayu yang dimakan serangga tersebut.
Flagellata yang hidup parasit antara lain adalah  Trypanosoma brucei menyebabkan penyakit tidur pada manusia di Afrika, Trypanosoma evansi penyebab penyakit surra pada ternak.  Trichomonas vaginalis penyebab penyakit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin pria, serta Leishmania penyebab penyakit kala-azar yang merusak sel darah manusia. Trypanosoma dan Leishmania dibawa oleh jenis lalat tertentu yang menghisap darah manusia, contohnya lalat tsetse (Glossina moritans) yang menularkan penyakit tidur.  Penyakit ini merusak system saraf pusat dan pembuluh darah sehingga penderita tidak dapat berbicara dan berjalan, tidur terus-menerus , dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian.
Sporozoa (Apicomplexa)
Sporozoa berasal dari bahasa Yunani, spore = biji, zoa = hewan; Sporozoa adalah hewan uniselluler yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora.  Sporozoa tidak memiliki alat gerak.  Seluruh jenis Sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia.
Sporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual .  Pergiliran reproduksi aseksual dan seksualnya kompleks, dengan beberapa perubahan bentuk serta membutuhkan dua atau lebih inang.  Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner.  Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet dan dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan dan betina.
Contoh Sporozoa adalah Toxoplasma gondii yang menyebabkan toksoplasmosis dan Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia.  Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kista Toxoplasma dari kotoran kucing.  Infeksi Toxoplasma terutama membahayakan ibu hamil karena dapat membunuh embrio atau bayi yang dilahirkan menjadi cacat.
Plasmodium masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.  Di dalam tubuh manusia, Plasmodium menyerang sel-sel hati dan sel-sel darah merah (eritrosit).  Ada empat jenis Plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria, yaitu  Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan Plasmodium falciparum. Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale menyebabkan malaria tertiana, Plasmodium malariae meyebabkan malaria kuartana, dan Plasmodium falciparum menyebabkan penyakit malaria yang paling berbahaya, yaitu malaria tropiokana.
Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale dapat tetap hidup, meskipun tidak aktif di dalam sel hati penderita malaria selama  berbulan-bulan  bahkan bertahun-tahun.  Akibatnya, di kemudian hari penyakit malaria dapat kambuh lagi.  Pemberantasan penyakit malaria dapat dilakukan dengan memotong siklus hidup Plasmodium, yaitu dengan cara mencegah adanya genangan air atau menutup tempat penampungan air.  Cara ini menyebabkan nyamuk tidak dapat tumbuh menjadi dewasa.  Cara lainnya adalah dengan memberi obat (misalnya obat kina) kepada si penderita.
Siklus hidup Plasmodium terbagi menjadi dua, yaitu di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina dan di dalam tubuh manusia.
B.       PERAN PROTOZOA DALAM KEHIDUPAN
Protozoa dapat menguntungkan dan merugikan manusia.  Protozoa berperan penting dalam mengontrol jumlah bakteri  di alam karena Protozoa adalah pemangsa bakteri.  Di perairan, protozoa juga merupakan zooplankton dan bentos.  Zooplankton dan bentos adalah sumber makanan hewan air termasuk udang, kepiting, dan ikan yang secara ekonomi bermanfaat bagi manusia.  Protozoa lain menguntungkan antara lain sebagai berikut :
-        Foraminifera, cangkang atau kerangkanya merupakan petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam, dan mineral.
-        Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolarian yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
Protozoa yang merugikan manusi, yaitu menyebabkan penyakit antara lain :
-          Entamoeba histolyca, penyebab disentri.
-          Trypanosoma brucei, penyebab penyakit tidur di Africa
-          Trypanosoma evansi, penyebab penyakit pada hewan ternak, misalnya pada sapi, kambing, dan kuda
-          Leishmania, penyebab penyakit kala azar
-          Trichomonas vaginalis, parasit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin laki-laki.
-          Balantidium coli, penyebab diare
-          Toxopalsma gondii, penyebab toksopalsmosis
-          Plasmodium, Penyebab penyakit malaria.


C.     KINGDOM ANIMALIA
1.      Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata.
Ciri tubuh Arthropoda meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh. Ukuran dan bentuk tubuh, Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam.
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi.Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas.Segmen bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).
Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton).Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit.Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.
Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh ligamen yang fleksibel dan lunak.Eksoskeleton tidak dapat membesar mengikuti pertumbuhan tubuh.Oleh karena itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti dengan pengelupasan eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru.Tahap pelepasan eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis.Hewan yang biasanya melakukan ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.
Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya.
Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia.Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan.Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak.
Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang.
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku.Sisa metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya.Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka.Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol.Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa.
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput.
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua).Hasil fertilisasi berupa telur.
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki.Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta.
laba-labaArachnoidea





laba-laba
Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja.Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies.Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm.Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit.Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora.Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina.Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after).Pada Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba kemlandingan (Nephila maculata).Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil, contohnya adalah caplak atau tungau (Acarina sp.).
Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering kita jumpai, yaitu laba-laba.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior.Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada).Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan.Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut.
Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma.Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas.Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen.Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik.Protein elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa.

Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea.Paru-paru buku adalah organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian abdomen.Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal = tubulus ) Malpighi.Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus.Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal.Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa (segmen pada kaki insecta).
Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak.Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita.Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu.Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen.
Tubuhnya memanjang seperti cacing. Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata tunggal).Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap segmennya.Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang menuju ke trakea.Ekskresinya dengan tubula malpighi.Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan repsroduksi seksual secara internal.Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.
kelabangChilopoda





Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang.Tubuhnya memanjang dan agak pipih.Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan dua pasang maksila.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang spirakel.Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alt beracun.Alat penyengat digunakan unutk menyengat musuh atau pengganggunya.Sengatannya menimbulkan bengkak dan rasa sakit.Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.).
Diplopoda
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya bukan berjumlah seribu.Ada yang menyebutkan nama lain seperti keluwing.Tubuhnya bulat panjang.Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir bawah.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua pasang spirakel.Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme.Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang.Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati.Contoh hewan ini adalah kaki seribu(lulus sp.).
Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat.Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.
Entomostraca
Entomostraca adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai zooplankton atau bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai parasit.Contoh hewan ini adalah Daphnia, Cypris virens, dan Cyclops sp.

lobsterMalacostraca







Malacostraca adalah crustacea yang berukuran lebih besar dari pada entomostraca.Hewan yang termasuk kelompok ini adalah Udang, lobster, dan kepiting.Berikut akan dibahas sedikit mengenai urain hewan kelompok satu ini.
Udang memiliki ekssoskeleton yang keras untuk melindungi tubuhnya.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu kaput dan toraks yang menyatu membentuk sefalotoraks, serta abdomen.Dibagian sefalotoraks dilindungi oleh eksoskeleton yang keras berupa karapaks.Karapaks memiliki duri di ujung anterior yang disebut rostrum.Di dekat rostrum terdapar mata faset ( majemuk) yang bertangkai.Pada kaput sefalotoraks merupakan penyatuan lima segmen.Dibagian kaput terdapat sepasang antenula, sepasang antena, dan tiga pasang bagian mulut.Antenula berfungsi sebagai alat peraba, sedangkan antena sebagai alat keseimbangan tubuh.Tiga pasang mulut terdiri dari sepasang mandibula dan dua pasang maksila.Pada bagian toraks terdiri dari delapan segmen, terdapat tiga pasang maksiliped, sepasang seliped, dan empat pasang kaki jalan(periopod).
Maksiliped tersebut berfungsi sebgai penyaring makanan.Seliped berfungsi untuk mencari makanan dan melindungi diri dari musuh.Pada bagian abdomen terdapat lima pasang kaki renang (pleopod).Pada ujung posterior terdapat telson dan sepasang alat kemudi untuk berenang (urupod).Pada udang jantan, pasangan pleopod 1 dan 2 bersatu menjadi gonopod.Gonopod berfungsi sebagai penyalur sperma saat kopulasi.Sedangkan pada wanita berfungsi untuk melekatkan telur dan membawa anaknya.Saluran pencernaan udang terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Mulut dan esofagus terletak di bagian bawah sefalotoraks.Lambung ( terletak di sefalotoraks ) dan usus ( terletak di abdomen ) berada disepanjang bagian dorsal tubuh.Hati yang merupakan kelanjar pencernaan terletak di bagian toraks dan abdomen.makanan udang berupa berudu, larva, serangga, dan ikan-ikan kecil.Sisa metabolisme dikeluarkan melalui alat kelenjar hijau yang terletak di kepalanya.Pernapasan dilakukan dengan insang yang terdapat di bagian ventral tubuhnya dekat kaki.Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sinus yang rongganya berdinding tipis.Organ kelamin bersifat dioseus.
kupukupuInsecta






Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga).Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah.Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah.
Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat.Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen.Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli).Insecta memiliki organ perasa disebut palpus.
Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh.Pada abdomennya
terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea.Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta.Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alt ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka.Organ kelaminnya dioseus.
*Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga :
Pertama Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud.Contohnya kutu buku (lepisma saccharina).
Kedua Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap.Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut. Insecta muda disebut nimfa.Ringkasan skemanya adalah telur – nimfa (larva) – dewasa (imago).Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
Ketiga Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sanagt berbeda (sempurna).
Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur – larva – pupa – dewasa.Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa..Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa.Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa.Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
*Berdasarkan sayap,Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas :
Pertama Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki antena panjang.Umumnya berkembang secara ametabola. Contoh hewan kelas ini adalah kutu buku.
Kedua Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota.Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota.
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya :
v  Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit.Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir
v  Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang.Contohnya walang sangit (leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus)
v  Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus)
v  Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala.Contohnya capung (pantala).
Endopterigota dibedakan menjadi :
v  Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal.Misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoperta diminica)
v  Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan lebih besar daripada sayap belakang.
Misalnya semut rangrang (Oecophylla saragillina), semut hitam (Monomorium sp.), lebah madu (Apis indica), dan tawon (Xylocopa latipes)
v  Diptera hanya memiliki sepasang sayap.Misalnya nyamuk (culex sp.), nyamuk malaria (Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti), lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse (Glossina palpalis)
v  Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap.Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang (Acherontia atropos)

kepitingPeran Arthropoda bagi manusia







Kepiting
Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia.Peran arthropoda yang menguntungkan manusia misalnya dibidang pangan dan sandang yaitu sebagai berikut :
v  Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang karang (panulirus versicolor)
v  Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica)
v  Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)
Sementara yang merugikan manusia anatara lain :
v  Vektor perantara penyakit bagi manusia.Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor penyakit tifus.
v  Menimbulkan gangguan pada manusia.Misalnya caplak penyebab kudis, kutu kepala, dan kutu busuk
v  Hama tanaman pangan dan industri.Contohnya wereng coklat dan kumbang tanduk
v  Perusak makanan.Contohnya kutu gabah
v  Perusak produk berbahan baku alam.Contohnya rayap dan kutu buku
2.      MOLUSKA
Molusca
Ada kurang dari 80.000 species yang termasuk kedalam filum ini. Molluska adalah golongan hewan yang bertubuh lunak tidak beruas dan tubuh dilindungi oleh satu atau lebih cangkang yang terbuat dari kapur (Kalsium karbonat). Cangkang ini dibentuk oleh lapisan dinding tubuh yang disebut mantel. Tubuhnya tersusun dari tiga lapisan embrional yaitu ekstoderm, mesoderm dan endoderm. Hewan ini memiliki coelem yang sempit. Sebagian besar moluska hidup di laut tetapi banyak juga yang hidup di air tawar bahkan beberapa hidup di darat. Filum ini dibagi menjadi 5 kelas.
1.    Kelas Pelecypoda.
Kerang, tiram, simping termasuk dalam kelas ini. Hewan ini mempunyai dua buah cangkang yang melindungi tubuh (cangkang setangkup). Pelecypoda simetri billateral, tapi tidak dapat bergerak dengan cepat. Hewan ini bergerak dengan menjulur kan kaki otot yang besar melelui celah antara dua cangkang. Semua anggota kelas ini memperoleh makanan dengan menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel.
Pelecypoda dapat dimakan. Mutiara dihasilkan oleh species tertentu. Yang merugikan adalah teredo, yang dapat merusak dermaga dan perahu. Cangkang teredo dapat dipergunakan untuk mengebor bagian kayu yang terendam air laut.
2.      Kelas Gastropoda
Gastropoda merupakan kelas yang terbesar dari moluska. Siput dan siput tak bercanggkang termasuk dalam kelas ini. Siput bercanggkang tunggal dan spiral. Siput dewasa tidak menunjukan simetri bilateral tetapi larvanya simetri bilateral.
Gastropoda mempunyai lidah yang panjang dan sempit yang ditutupi deretan gigi kecil. Lidahnya disebut radula. Hewan ini mempunyai kepala dan dua pasang tentakel.
Pada ujung tentakel terdapat mata. Sebagian besar spesies gastropoda hidup di laut tetapi beberapa hidup di air tawar bahkan ada yang hidup di darat. Yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru. Siput tak bercangkang dapat ditemukan di laut dan di darat. Warna siput darat sederhana namun siput tak bercangkang yang hidup di laut kebanyakan berwarna menyolok dan indah. Beberapa jenis gastropoda dapat dimakan. Kebanyakan siput laut memakan pelecypoda. Bekecot termasuk gastropoda yang merugikan pertanian. Berberapa siput merupakan inang perantara bagi cacing.
3.      Kelas Cepalophoda
Yang termasuk kelas ini misalnya gurita, cumi-cumi, dan nautilus. Hewan ini mempunyai kepala yang besar dan bermata sangat tajam. Pada kepala terdapat tangan-tangan (delapan pada gurita dan sepuluh pada cumi-cumi) yang berguna untuk pergerakan dan mencari mangsa. Mata cephalophoda dapat melihat dan berfungsi seperti vertebrata. Hanya Nautilus lah yang bercangkang. Cangkang cumi-cumi kecil berupa lempengan yang melekat pada mantel sedangkan gurita tidak bercangkang.
Cephalophoda merupakan anggota dari muluska. Chephalophoda juga termasuk hewan terbesar dari semua invertebrata. Pernah ditemukan gurita sepanjang 28 kaki dan cumi-cumi sepanjang 50 kaki. Cumi-cumi dapat bergerak sangat cepat dengan cara menyemprotkan air dari bawah mantelnya. Bila dalam bahaya cumi-cumi melarikan diri sambil menyemprotkan tinta berwarna hitam bersama-sama dengan air yang digunakan untuk bergerak dan cairan ini akan menghambat lawan. Gurita dan cumi-cumi dapat dimakan.

4.      Kelas Scaphopoda
Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari moluska. Hewan ini mempunyai kebiasaan membenamkan diri di pasir pantai.
5.      Kelas Amphineura
Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah Chilton dan Neopilina. Chilton mirip siput tak bercangkang hidup di daerah pantai cangkangnya terdiri dari bebarapa (biasanya delapan lempengan yang tersusun secara tumpang tindih). Meskipun kelihatannya beruas-ruas tetapi organ dalamnya tidak.
Neopilina disebut fosil hidup karena sebelum ditemukan pada tahun 1957 hewan ini dianggap sudah punah sejak jutaan tahun yang lalu. Moluska ini sangat menarik perhatian karena di samping memiliki sifat-sifat moluska bagian dalamnya beruas-ruas. Karena susunan yang beruas-ruas seperti Annelida dianggap bahwa annelida-annelida dan moluska mempunyai kerabat yang dekat.
3.      Anelida
1.       Pengertian
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang berarti bentuk.Dari namanya, Annelida dapat disebut sebagai cacing yang bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau disebut juga cacing gelang.Annelida dapat hidup di berbagai tempat, baik di air tawar, air laut, atau daratan.Umumnya hidup bebas, meskipun ada juga yang bersifat parasit.Filum Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku seperti cacing tanah.Perkembangan buku-buku badan ini memungkinkan adanya pembentukan fungsi yang berbeda dalam ruas badan (segmentasi) yang berbeda.Annelida memilikicoelom yang besar untuk mengakomodasi organ dalam yang lebih kompleks.Terdapat sekitar 12,000 jenis di laut, air tawar dan daratan, terbagi menjadi tiga kelas.



2.       Struktur Tubuh
Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata.Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup, dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya serta bercabang-cabang di setiap segmen.Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula. Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas-ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi dengan sekat (septum). Meskipun demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yangterkoordinasi.Sistem saraf annelid terdiri dari sebuah otak yang terhubungan denganserabut saraf ventral, dengan sebuah ganglion di setiap segmen.Annelida memiliki sistem pencernaan yang lengkap termasuk faring, lambung, usus, dan kelenjar pencernaan. Pengeluaran dengan nefridia di setiap segmen mengumpulkan zat sampah dari coelom dan mengekskresikannya keluar tubuh.
Klasifikasi  Anelida
Annelida adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah dan lintah. Filum ini ditemukan di sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut.Panjang anggotanya mulai dari di bawah satu milimeter sampai tiga meter.Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak), Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudinea.
1.      Polychaeta
Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida berambut banyak.Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus.Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin.
Contoh, Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidiceoele(cacing wawo).
Kebanyakan Polychaeta hidup di laut serta memiliki parapodia dan setae.Parapodia adalah kaki seperti dayung (sirip) digunakan untuk berenang sekaligus bertindak sebagai alat pernafasan.Setae adalah bulu-bulu yang melekat pada parapodia, yang membantu polychaeta melekat pada substrat dan juga membantu mereka bergerak.Cacing kerang, seperti Nereis adalah pemangsa yang aktif.Banyak yang memiliki kepala yang berkembang baik, dengan rahang bagus, mata dan organ peraba lainnya.

2. Oligochaeta
Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida berambut sedikit.Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.Contoh :Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing tanah.Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani).Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan tanah.Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak.
Oligochaeta contohnya adalah cacing tanah, yang cenderung memiliki sedikit setae yang bergerombol secara langsung dari tubuhnya.Cacing tanah memiliki kepala atau parapodia yang kurang berkembang.Pergerakannya dengan gerak terkoordinasi dari otot-otot tubuh dibantu dengan setae.

Cacing tanah tinggal dalam tanah lembab, karena badan yang lemnan digunakan untuk pertukaran udara.Cacing tanah adalah pemakan sampah yang mengekstraks sisa-sisa bahan organic dari tanaha yang dimakan.Faring berotot menarik makanan ke mulut, makanan yang sudah dicerna disimpan di tembolok lalu ke rempela.
Sistem pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia bergelung di setiap segmen dengan dua lubang; satu corong bersilia yang mengumpulkan cairan coelom, dan satu lainnya adalah lubang keluar tubuh.Antar dua lubang itu, tabung nephridia membuang zat sampah dari saluran peredaran darah.Darah merah bergerak ke arah dengan sebuah pembuluh darah dorsal dan dipompa oleh lima pasang jantung (lengkung aorta) menuju pembuluh ventral. Cacing tanah bersifat hermaphrodit, memilliki testis dengan saluran semen, dan ovarium dengan penerima semen.Perkawinan dilakukan dengan melibatkan dua cacing yang saling parallel dalam posisi berlawanan dan saling bertukar sperma.Setiap cacing memiliki klitellum yang mengeluarkan lendir, untuk melindungi sperma dan telur dari kekeringan.
3. Hirudinea
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.Hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak.Sebagian besar.
Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.Hirudinea parasit hidup denga mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah). Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.
http://4.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/S8XPQ9iFspI/AAAAAAAABqk/WZ37zQRYPZI/s320/a21.jpgKelas Hirudinea contohnya lintah.Kebanyakan tinggal di air tawar, tetapai ada yang di laut atau daratan.Setiap gelang tubuh memiliki beberapa alur mendatar.Lintah memunculkan pengisap anterior kecil sekitar mulutnya dan pengisap posterior yang besar.Meskipun beberapa diantaranya adalah predator yang hidup bebas, kebanyakan adalah pemakan cairan.Pengisap darah dapat mencegah penggumpalan darah dengan zat hirudin yang dikeluarkan dari ludah.







Reproduksi
Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet.Namun ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi.Organ seksual annelida ada yang menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris).

0 komentar:

Posting Komentar