PERTUMBUHAN DAN PEMBAGIAN SEL

Senin, 18 Juni 2012

PERTUMBUHAN DAN PEMBAGIAN SEL

Pertumbuhan adalah bertambahnya tinggi atau berat suatu organisme. Pertambahan tinggi maupun berat organisme merupakan bertambahnya ukuran sel atau bertambahnya jumlah sel. Dalam dunia mikroba pertumbuhan diartikan sebagai bertambahnya jumlah sel. Hal ini karena mikroba sebagian besar adalah organisme bersel tunggal. Sehingga difinisi pertambahan tinggi maupun berat organisme tidak berlaku lagi. Mikroba memperbanyak diri melalui pembelahan sel maupun reproduksi seksual. Reproduksi seksual hanya dijumpai pada mikroba bersel banyak seperti jamur.
PEMBELAHAN SEL
Terdapat 2 jenis pembelahan sel yaitu pembelahan biner dan pertunasan (budding). Pembelahan biner adalah pembelahan yang menghasilkan 2 sel sama besar (Gambar 3.1), sedangkan pertunasan adalah pembelahan yang menghasilkan 2 sel yang tidak sama besar (sel yang besar disebut induk dan sel yang kecil disebut anak). Pada jamur terdapat suatu deviasi dari pembelahan biner yang disebut pembelahan filamentus.
Pembelahan atau pertumbuhan filamentus adalah pembelahan sel filamen (sel tubulus dan panjang), di mana hasil pembelahan tidak terpisah melainkan tetap menjadi suatu bagian utuh organisme tersebut. Hal ini masuk akal karena jamur merupakan mikroba bersel banyak. Pada bagian ini pembelahan sel yang dipelajari adalah pembelahan biner. Hal ini karena bakteri sebagian besar melakukan pembelahan biner dalam pertumbuhannya.
Pada pembelahan (biner) sel akan memperbesar ukurannya mencapai ukuran ideal untuk pembelahan sel. Selama proses pertambahan ukuran sel terdapat beberapa kejadian di dalam sel termasuk replikasi kromosom dan sintesis dinding sel untuk perpanjangan sel. Pada dasarnya pembelahan sel dimulai setelah pembelahan kromosom. Namun pembelahan sel dapat dimulai tanpa menunggu selesainya pembelahan kromosom. Lokasi pembelahan pada dinding sel bukan di sembarang tempat. Hal ini ditunjukkan oleh adanya mesosom yang berindikasi pada lokasi atau tempat pembelahan berlangsung.


Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme bergantung pada perbanyakan (pembelahan atau reproduksi) sel yang menyusunnya. Pembelahan sel setiap organisme akan diikuti dengan pembagian komponen (organel) sel tersebut ke anak sel. Ada 3 macam pembelahan sel, yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis. Masing-masing pembelahan sel tersebut dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya.
1.      Amitosis, yaitu pembelahan sel secara langsung dari satu sel menjadi dua sel. Pada proses ini tidak tampak adanya kromosom. Pembelahan amitosis hanya terjadi pada organisme bersel satu seperti amoeba, bakteri, dan ganggang bersel satu.
2.      Mitosis, yaitu pembelahan sel induk menjadi sel-sel anak yang mempunyai karyotip kromosom yang identik dengan karyotip kromosomal sel induknya. Pada dasarnya pembelahan ini terjadi duplikasi kromosom longitudinal dan dibagikan ke sel anak. Proses pembelahan ini terjadi melalui beberapa fase berikut ini. (a) Profase ditandai dengan penggulungan dan pemendekan kromatin inti sehingga terbentuk beberapa benda seperti batang yang disebut dengan kromosom. Membran inti tetap tidak berubah. Sentriol berduplikasi dan memisahkan diri, tiap pasang pindah ke tiap kutub sel tersebut secara bersamaan mikrotubulus dari kumparan terlihat diantara dua pasang sentiol tersebut. (b) Metafase, ditandai dengan hilangnya membran inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus). Kromosom-kromosom berpindah kebidang equator sel tersebut, dimana masing-masing kromosom membelah diri secara longitudinal untuk membentuk dua kromatid. (c) Anafase ditandai dengan saling memisahnya kromatid anak dan berpindah ke kutub-kutub sel yang berhadapan, mengikuti arah kumparan mikro tubulus. Sentromir bergerak dari pusat sehingga menarik kromosom-kromosom ke kutub-kutub sel. (d) Telofase ditandai dengan munculnya kembali nucleus di dalam anak sel. Kromosom, nucleolus, kromatin, serta membran inti muncul kembali sementara perubahan inti ini sedang terjadi timbul kontraksi pada bidang ekuator sel induk dan berkembang terus sampai ia membagi sitoplasma menjadi dua bagian .(e) Interfase, yaitu fase sintesis zat-zat, pengumpulan energi, dan replikasi kromatin.
3.      Meiosis, merupakan proses pembelahan reduksi karena pada proses ini dihasilkan sel-­sel anak dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel-sel induknya proses ini terjadi pada sel-sel induk benih (sel gamet). Meosis terjadi melalui dua tahap yaitu meiosis I dan meiosis II . Masing-masing tahap terdiri dari empat fase seperti pada pembelahan mitosis. Tetapi pada profase meiosis I terbagi lagi atas empat tingkat yaitu leptoten, zigoten, pakhiken, dan diploten. Pada pembelahan meiosis terdapat fase istirahat yang disebut interkinase.

Meiosis terjadi pada sel gamet, seperti pada saat sepermatogenesis dan oogenesis. Pembelahan pada sel gamet dibedakan tiga tahap, yaitu (1) proliferasi atau mitosis, (2) pembelahan meiosis (reduksi), dan (3) transformasi. Spermatogenesis adalah proses pembentukan spermatozoa dari spermatogonium dalam tubulus seminiferus pada testis, berturut-turut dari tepi ke arah lumen ialah : spermatogonium (2n) → spermatosit primer (2n) → spermatosit sekunder (n) → spermatid (n) → spermatozoa (n). Oogenesis adalah proses pembentukan ovum dari oogonium yang terjadi dalam ovarium. Berturut-turut terjadinya ovum yaitu oogonium (2n) → oosit primer (2n) → oosit sekunder (n) dan polosit primer → ootid (n) dan polosit sekunder → ovum (n). Ovarium terdiri dari daerah medula (bagian dalam) yang mengandung beberapa pembuluh darah dan daerah korteks (bagian luar) yang mengandung folikel-folikel ovarium yang mengandung oosit. Folikel-folikel ovarium yang tertanam dalam stoma korteks dibedakan tiga jenis, yaitu (1) folikel primordial, (2) folikel yang sedang tumbuh (terdiri dari folikel primer, folikel sekunder, dan folikel tersier), dan (3) folikel Graaf.

0 komentar:

Posting Komentar