TINAMAE (BURUNG INTERMEDIET)

Sabtu, 20 Oktober 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Burung mempunyai daya tarik khusus bagi manusia karena berbagai alasan diantaranya adalah burung lebih mudah dilihat daripada hewan lain. Beberapa burung memiliki ukuran besar, sebagian diurnal dan sebagai anggota kelas;maka burung banyak hidup berdampingan dalam lingkungan manusia. Burung memiliki keindahan bentuk dan warna serta cara perkawinan yang menarik. Beberapa aspek pada burung seperti pola terbang,makanan dan kegiatan kawin tidak terlalu sulit untuk diamati.Aspek lain yang menarik adalah tingkahlaku burung,suara,siulan dan nyanyian yang indah yang sangat spesifik bagi tiap-tiap burung. Burung berkembang dari reptilia.
Nenek moyang burung adalah Archeopteriyx yang merupakan kombinasi sifat reptilia dan burung dan merupakan mata rantai perkembangan evolusi reptil dan burung yang tergambar melalui temuan fosil zaman Jurasic di daerah bavaria. Beberapa akhli menilai archeopteryx adalah burung purba dan ada pula yang berpendapat sebagai Dinosaurus yang berbuli,di mana bulu tersebut merupakan thermoinsulator yang diperlkan pada wkatu terbang. Ada beberapa alasan untuk menempatkan burung sebagai vertebrata tinggi. Burung memiliki struktur tubuh dan fisiologi yang berkembang lebih baik dari pada vertebrata lainnya termasuk mammalia.
Meskipun ada sejumlah kecil burung yang tidak dapat terbang,namun semua struktur aves merupakan bentuk adaptasi untuk terbang. Hal ini jelas tampak pada burung yang tak dapat terbang seperti burung unta dan penguin yang menunjukan bahwa mereka berasal dari nenek moyang yang dapat terbang,adaptasi ini tampak dalam bentuk tubuh yang
aerodinamik yang memungkinkan mereka untuk terbang. Berarti lepas dari ukuran tubuh,warna,bentuk paruh dan kaki,terdapat derajat keaneka ragaman struktur yang sangat tinggi untuk kelas aves jika dibandingkan dengan kelas lainnya sperti mammalia. Keaneka ragaman struktur ini menyebabkan sistem klassifikasi yang meliputi perbedaan morfologi sulit untuk dibuat.

B.   RUMUSAN MASALAH
Dari rangkaian uraian rumusan masalah di atas dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah, Antara Lain:
1.     Apakah pengertian tinamae?
2.     Bagaimanakah perilaku dan ekologi tinamae?
3.     Bagaimanakah cirri-ciri dari tinamae?
4.     Bagaimanakah klasifikasi tinamae?

C.   TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah dengan judul tinamae ini adalah:
1.     Untuk mengetahui pengertian tinamae.
2.     Untuk mengetahui perilaku dan ekologi tinamae.
3.     Untuk mengetahui cirri-ciri dari tinamae.
4.     Untuk mengetahui klasifikasi dari tinamae.




BAB II
PEMBAHASAN
A.   PENGERTIAN
Burung intermediet yaitu burung yang tidak terlalu mahir terbang kelompok tersebut termasuk superordo Tinamae. Tinamae adalah kelompok yang kurang dapat diperbandingkan karena daerah penyebarannya yang sangat terbatas (Amerika selatan ). Dibandingkan dengan ratitae dan carinatae,burung ini agak primitif. Kemiripannya dengan Ratitae adalah sam-sama memiliki tipe Palatum palaeognathous. Sebagai burung yang dapat terbang ada kemiripan dengan carinatae yaitu tulang sternum (keel) yang menopang otot terbang berkembang dengan baik. Contoh dari  burung tanamae atau burung intermediet adalah burung puyuh (Eudromia elegans) dan Tinamous.
Eudromia adalah genus burung dalam keluarga Tinamou. Genus ini terdiri dari dua anggota jambul. Udromia berasal dari dua kata Yunani, yang berarti eu baik atau baik, dan dromos berarti melarikan diri berjalan. Definisi ini bersama-sama berarti, melarikan diri berjalan baik, yang mengacu pada kebiasaan mereka melarikan diri predator dengan running.
Tinamous adalah paleognaths terkait dengan ratites terbang. Mereka mungkin dekat dalam penampilan dengan nenek moyang terbang dari ratites. Tidak seperti Ratites lainnya, tinamous bisa terbang, meskipun secara umum, mereka tidak selebaran yang kuat.
Tinamous adalah keluarga yang terdiri dari 47 jenis burung yang ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan. Salah satu kelompok makhluk hidup yang paling kuno burung, mereka terkait dengan ratites. Umumnya tanah hunian, mereka ditemukan dalam berbagai habitat. Meskipun mereka terlihat mirip dengan lainnya tanah-tinggal burung seperti puyuh dan belibis, karakter mereka berbagi adalah hasil dari konvergensi ketimbang inovasi evolusi bersama. Tinamidae tidak memiliki kerabat dekat hidup daripada ratites terbang, dan dengan demikian ditempatkan dalam urutan mereka sendiri, Tinamiformes.
Dari asal Gondwanan, tinamidae terkait dengan ratites. Meskipun catatan fosil di Amerika Selatan umumnya miskin, catatan fosil tinamiform dikenal kembali 10 juta tahun ke zaman Miosen Bersama. Dengan ratites, mereka membuat Palaeognathae ("rahang lama"), sementara semua burung hidup lainnya adalah anggota Neognathae ("rahang baru"). Tidak seperti palaeognaths lainnya, tinamids memang memiliki sternum keeled, tetapi seperti palaeognaths lain mereka memiliki langit-langit yang berbeda.
B.   PERILAKU DAN EKOLOGI
Tinamous lebih memilih untuk berjalan atau berlari, tetapi akan terbang untuk menghindari predator dan bahaya lainnya. Ketika mereka telah kehabisan semua teknik penghindaran lainnya, termasuk bersembunyi di liang, mereka mungkin terbang. Teknik mereka adalah kepakan sayap-mengalahkan diikuti oleh meluncur panjang, diikuti oleh ledakan sayap-ketukan.
Tinamous jarang terlihat tetapi sering terdengar dalam jangkauan mereka. Meskipun beberapa spesies yang sangat umum, mereka pemalu dan tertutup. Sejumlah kecil spesies hidup di lebih terbuka, negara berumput, tapi bahkan ini adalah waspada terhadap manusia. Tinamous memiliki berbagai macam panggilan.
Tinamous bertelur beberapa sarang tanah dilapisi dengan rumput dan daun, dan laki-laki akan menetaskan telur. Dia akan meninggalkan sarang untuk memberi makan, dan dia mungkin akan pergi dari 45 menit sampai 5 jam. Biasanya, laki-laki tidak akan menutupi telur ketika ia meninggalkan untuk memberi makan, meskipun telur tidak disamarkan. Dalam spesies Tinamou kebanyakan, laki-laki adalah poligami dan perempuan adalah polyandrous. Telur yang menarik berwarna, dalam warna tunggal dan memiliki gloss keras seperti porselen. Yang muda prekosial, dan dapat menjalankan hampir segera setelah mereka menetas. Para ilmuwan percaya bahwa mereka mandiri dalam waktu 20 hari. Tinamous terutama makan buah-buahan dan biji-bijian kecil dari tanah atau off tanaman yang berada di dekat tanah. Mereka bisa melompat 10 cm (3,9 in) untuk mencapai makanan mereka. Mereka juga akan memakan tunas, daun bunga lembut, dan akar, serangga dan larva mereka, worm, dan moluska. Hewan kecil yang dimakan utuh, sedangkan yang lebih besar akan dipukuli terhadap tanah atau mematuk. Uni Internasional untuk Konservasi Alam mengklasifikasikan lima spesies Tinamou sebagai rentan dan dua spesies sebagai dekat terancam. Ancaman utama tinamous adalah fragmentasi habitat dan perambahan oleh manusia pada habitat mereka.
Tinamous (Tinamiformes order), salah satu dari sekitar 47 spesies dari tanah-tinggal burung ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan. Tinamous dangkal menyerupai ayam hutan dan burung puyuh tapi memiliki kemampuan penerbangan terbatas, lebih memilih untuk berjalan atau berlari daripada terbang. Kebanyakan menghuni hutan, tetapi beberapa tinggal di daerah yang lebih terbuka. Drably berwarna, campuran tinamous ke dalam lingkungan mereka, di mana mereka umumnya hidup sendiri atau dalam kelompok-kelompok kecil. Urutan Tinamou telah lama para ilmuwan tertarik karena banyak fitur tinamous 'menghubungkan mereka ke burung terbang yang besar, atau ratites (lihat burung unta, emu, kasuari, dan rhea).
Tinamous agak seragam dalam proporsi tubuh dan sikap. Tubuh cukup berat, dengan garis pantat tinggi dari perkembangan besar bulu pantat, yang umumnya menyembunyikan ekor yang sangat pendek atau bahkan dasar. Spesies dari berbagai tinamous dalam ukuran dari yang dari Tinamou kerdil (Taoniscus Nanus)-sekitar 15 cm (6 inci) panjang dan 150 gram (5 ons) berat-menjadi sekitar 50 cm (20 inci) panjang dan 2 kg (4 pon) pada spesies yang lebih besar, seperti Tinamou besar (Tinamus utama). Kepala kecil dan tagihan menengah, relatif tipis, dan sedikit downcurved. The, pendek sayap bulat yang mencolok pada burung berdiri, dan bulu penerbangan primer yang tersembunyi oleh bulu penuh panggul. Kaki telanjang biasanya agak tebal dan panjang menengah. Ada tiga jari kaki depan pendek, dengan ujung belakang baik tinggi atau tidak. Tinamous sangat disesuaikan untuk hidup di tanah, tinamous biasanya berjalan cepat (terutama spesies savana) dan dapat berjalan dengan kecepatan yang luar biasa. Jika dipaksa berjalan diperpanjang, namun, mereka cepat lelah dan cenderung tersandung dan jatuh. Mereka paling mampu luput dari perhatian dengan berdiri tak bergerak dengan leher diperpanjang atau dengan diam-diam menyelinap pergi, memanfaatkan penutup yang tersedia. Beberapa spesies mungkin mendekam atau bahkan berpura-pura mati. Mereka naik pesawat hanya ketika hampir menginjak atas. Mereka yang hidup di medan terbuka kadang-kadang bersembunyi di lubang hewan.
Penerbangan dari tinamous yang kikuk tapi cepat dan disertai dengan suara gemuruh atau bersiul dihasilkan oleh sayap. The jambul elegan Tinamou (Eudromia elegans) di dataran tinggi terbuka periode Argentina bergantian dari mengepak dengan meluncur singkat. Ketika memerah, spesies hutan kadang-kadang bertabrakan dengan cabang dan batang pohon dan dapat melukai diri sendiri. Jika dipaksa untuk membuat beberapa penerbangan dalam suksesi singkat, tinamous segera menjadi kelelahan, rupanya karena tingkat sirkulasi yang rendah, pada gilirannya berhubungan dengan ukuran kecil mengherankan jantung dan paru-paru. Otot-otot penerbangan yang berkembang dengan baik, tapi sistem peredaran darah tampaknya tidak cukup untuk kegiatan yang berkelanjutan.
Suara-suara tinamous adalah salah satu yang terkuat dan paling menyenangkan dari setiap di daerah tropis Amerika. Mereka terdiri dari peluit keras tapi merdu, bervariasi dari urutan panjang dan menakjubkan songlike dari Tinamou coklat (Crypturellus obsoletus)-mengejutkan karena sebagian besar kerabat tinamous tidak menghasilkan vokalisasi-untuk rumit panggilan monosilabis dari Tinamou keabu-abuan (C. cinereus ). Panggilan dari laki-laki dan perempuan adalah sama, tetapi discernibly berbeda dengan telinga manusia. Spesies lain menyanyikan serangkaian catatan yang naik atau turun di lapangan. The Tinamou soliter perempuan (Tinamus solitarius) memiliki panggilan khusus yang diberikan selama ini sebelum bertelur, dan panggilan lain diucapkan oleh kedua jenis kelamin setelah bertengger di senja. Dalam sebagian besar spesies suara sangat ventriloquial, sehingga lokasi yang tepat dari burung sulit untuk menentukan.

C.   CIRI-CIRI TINAMAE
Tinamae memiliki cirri-ciri sebagai berikut yang dapat membedakannya dengan jenis dan karinatae, yaitu:
1.     Sayapnya kecil dan bulat,tetapi dapat mendukung terbang dengan jarak pendek.
2.     Kakinya kuat dan sering cukup panjang,sebagian besar anggotanya menghindar dari predator dengan lari daripada terbang.
3.     Bulu tubuhnya tersusun dalam bidang tertentu (pterylae). Bulu sayapnya memiliki baarbulae-barbulae yang bersambungan satu sama lain untuk menghailkan baling-baling yang keras,tetapi bulu ekor rdireduksi dan tidak berperanan dalam terbang.
4.     Sternum memiliki sebuah lunas median atau carina,tapi ringan dan emarginane mendalam.
5.     Tulang-tulang palatum palaeognathous. Ada basipterygoid proses yang menonjol dari dinding cranial dan vomer besar.
6.     Gelang bahu memiliki clavicula yang membentuk furcula bentuk “U” (tulang garpu). Coracoid dan scapula bersatu pada sekitar sudut kanan.
7.     Gelang panggul ringan. Illium dan ischium tidak bergabung di posterior untuk melingkupi foramen sciatic,tapi dapat meneriama hubungan.
8.     Vertebrae caudal terminal bergabung membentuk pygostyle.

D.   KLASIFIKASI TINAMAE
Berikut Beberapa Contoh Dari Subordo Tinamae, Yaitu:
1.     burung puyuh berjambul dua
Ø Kingdom: Animalia
Ø Filum: Chordata
Ø kelas: Aves
Ø Ordo: Tinamiformes
Ø famili: Tinamidae
Ø Genus: Eudromia
Ø Species: Eudromia elegans (burung puyuh)




2.     burung puyuh berjambul satu
Ø Kingdom: Animalia
Ø Phylum: Chordata
Ø Class: Aves
Ø Order: Tinamiformes
Ø Family: Tinamidae
Ø Genus: Eudromia
Ø Spesies: Eudromia Formosa















BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Tinamae atau sering dikenal dengan burung intermediet atau burung peralihan adalah jenis burung  yang kemampuan terbangnya sangat rendah. Burung ini lebih senang berlari atau berjalan ditanah ketimbang terbang, jenis burung tinamae akan melakukan penerbangan apabila dalam posisi terancam atau terbang hanya untuk menghindari predator.

SISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA

Kamis, 11 Oktober 2012

SISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA

 A. SISTEM PENCERNAAN dan METABOLISME


Mekanisme atau system pencernaan pada berbagai macam hewan memilliki perbedaan dalam hal bentuk umum,struktur, dan proses fisiolgis berdasarkan sifat makanan ,cara hidup, serta factor lainnya. Semua cara umum mengambil dan menggunakan makanan pada dasarnya sama dalah hal zat dari lingkungan  luar dibawa untuk bersentuhan langsung dengan permukaan membrane dalalm bentuk pencernaan dan penyerapan terjadi.
Sitem pencernaan pada semua vertebrata memiliki memliki bagian-bagian penting .  seperti :
1. Mulut
Mulut dan rongga mulut umumnya memiliki gigi untuk merobek , atau mengunyah makanan dan lidah yang membantu menangkap untuk  menggerakkan makanan. Pada sebagian besar cvertbrata darat kelenjar ludah mengeluarkan ludah untuk melumasi mkanan dn memulai pencernaan.
2. faring
Faring mengandung cela insang pada amfibi dan ikan, tetapi tidak mempunyai fungsi pencernaan langsung.
3. Esofagus (keerongkongan)
Merupakan tabung elastisyang membawa makanan melewati darah jantung dan paru-paru.
4. Lambung
Merupakan kantung besar untuk menyimpan makanan di simpan dan beberapa pencrnan terjadi.
5. Usus Halus, panjang,terlekuk atau tergukung
Merupakan bagian pokok untuk pencernaan dan  penyerapnu
6. Usus besar (kolon)
Merupakan tempat penyerapan makanan selsai dilakukan dan sisa maknan yang tidak dicerna dibentuk menjadi massa (fases) untuk dikeluarkan melaluikoka. Yang beakhir di anus.
Kloaka juga merupakan tepat pengeluaran limbah  eksresi. Semua vertebrata memiliki dua kelenjar pencernaan berukuran besar, hati dan pancreas, yang dihubungkan melalui saluran ke usus halus .
B. Makanan dan Pencernaan
Makanan yang berasal dari tumbuhan hewan lain yang diambil oleh seekor hewan terdiri atas Protoplasma yang tersusun atas protein, karbohidrat, dan lemak, bersama-sama dengan vitamin, mineral, dan air. Air dan garam inorganic dapat diserap dari saluran pencernaan tanpa diubah terlebih dahulu tetapi material protoplasma harus di ubah terlebih dahulu sebelum dapat dimanfaatkan. “Sistem pencernaan” merupakan Laboratorium tempat perubahan tersebut terjadi.
Proses pencernan, penyerapan, dan pemanfaatan makanan,sacara anolog  disamakan seperti berbagai  banguan besar dan kecil (makanan). Beberapa makanan hanya menjadi sasaran dari perubahan kimia minsalnya organisme mikroskopis yang dijadikan sumber makanan oleh protozoa dan beberapa hewan kecil lainnya.
1. Enzim dan pencernaan
Aspek kimia pencernaan melibatkan pengubahan zat organic kompleks pada makanan menjadi molekul yang lebih  sederhana yang dapat diteruskan ke sel epitel pencernaan untuk masuk ke dalam sel cairan dan sel tubuh. Protein di reduksi menjadi asam amino, lemak menjadi asam lemak  dan gliserol, serta karbohidrat menadi gula  sederhana (monosakarida) minsalnya glukosa, perubahan ini dilakukakan oleh ragi pencernaan atau enzim.
Secara umum enzim ini bereaksi hanya pada protoplasma mati dan tidak dapat menembus sel hidup yang di lindungi  epitel pencernaan .Enzim dihasilan oleh semua hewan mulai dari protozoa sampai mamaliatetapi jenis dan jumlah enzim pada setiap jenis hewan tersebut tidak sama. Pada ivertebrata tingkat rendah , enzim disekresikan oleh sel pada beberapa atau seluruh bagian saluran pencernaan, tetapi pada hewan tingkat tinggi, enzim hanya dihasilkan oleh kelenjar atau sel di beberapa saluran pencernaan.Pada vertebrata beberaa enzim dihasilkan di kelenjar ludah dan enzim lain secara teratur di hasisenszlkan di lambung,usus halus, dan pangkkreas.
2. Sistem pencernaan pada manusia
Proses pencernaan pada manusia mengambil makanan ke dalam rongga mulut adalah aksi gabungan dari bibir, lidah, dan gigi. Bibir yang lentur sangat lentur sangat sensitive terhadap sifaat fisik dan suhu makanan tetapi tidak terhadap rasa. Lidah memiliki otot di ketiga bidang, memiliki kemampuan yang tinggi untuk bergerak dan mengubah bentuk memegang makanan. Di permukaan lidah kkuncup pengecap terkumpul. Gigi terspesialisasi untuk memotong dan mengiling makanan.(pada vertebrata tingkat rendah gigi dengan tidak adanya bibir hanya befungsi untu mengenggam makanan
a. gigi
Gigi memili imel keras di bagian luar,terisi oleh dentin yang lebih lunak, dan pulpah hidup di bagian tengah, dibekali dengan saraf, akar gigi terdapat pada kantong rahang.
b. Rongga mulut.
Di dalam rongga mulut makanan dilumasi dengan ludah yang di sekresikan oleh tiga pasang, kelenjar ludah, yaiiyu suboksilaris,subigualis, dan faoetid. Ludah dihasilkan setiap hari, sebagian besar pada saat makan. Sekresi ini merupakn aksi repleks yang dismulasi oleh rasa lezat makanan atau bahkan oleh bntuk atau aroma makan secara harfiah. Intensiitas stimulus tanpaknya berhubungan dengan kandungan air dalam makanan roti erring di mulut menstimulasi aliran ludah yang berlebihan, roti basah lebih sedikit dan air tidak sama sekali.
Air liur mengandung protein , musin, yang berperan sebagai pelumas dan enzim, pliallin (amylase ludah). Patialiln dal media alkali normal mulut pertma-tama mengubah pati menjadi dekstrin dankemudian menjadi gula rangkap, maltose (gula gandum). Aksi tersebut berlangsung lebih cepat pada patih yang di masak tetapi, paling hanya sdikit lebih cepat karna makanan hnya sebentar berada di mulut. Proses mengunyah membantu pencernaan patuh dengan caramengahncurjakan dengan m mencampurnya denngan enzim, dan memperpanjang waktu pemaparan terhadapa patialin. Patih membutuhkan waktu skitar satu jam untuk di cerna. Aksi patialin berlanjut pada masa makanan di dalam lambug sampai di tenbus oleh getah asam lammbung.
Semua gerakan dan peremasan makanan di dalam saluran pencernaan di bawah faring merupakan kontarksi dan relaksasi otot polos secara berirama dan pelan yaitu otot membujur dan melingkar, di dinding saluran tersebut. Proses ini dikenal dengan nama pertalsis. Dengan reaksi otot yang berselang seling, diameter suatu tempat di saluran tersebut pertama-tama akan diperbesar, lalu diperkecil. Gelombang kontrakksi yang menuruni esopgus membawa bolus makanan dari esophagus ke lambung. Di lambung terjadi aksi berselalng seling meremas dan mencmapur makanan dengan seksresi. Di usus  gerakan ini, berlanjut dalm waktu lama, berfungsi untuk memisahkan dan memisahkan kembali kandungan makanan, untuk mencampur keseluruhan makanan, agar bagian baru dapat bersentuhan dengan didnding dalam, dan menggerakkan kandunngan makan secara pelna di sepanjag usus.
c.Lambung
Setruktur ini merupakam ruang penyimpan yang menerima makanan.  Di sini kndunan makanan diberi perlakuan fisik dan kimia, lalu di salurkan, sedikit demi sedikit ke usus halus. Penyimpanan ini sebagian besar di bagian atas lamung (ppundus) dan aksi otot terutama teerjadi di bagian tengah lambung (kardia). Bagian bawah lambung (pilorus) berujung katup pylorus yaitu otot melingkar pada sambungan antar lambung dengan usus, lambung berperan penting karena sekresinya memili efek antiseptic pada bakteri di dalam makanan dan karna terdapat pencernaan di dalam makanan d
karna terdapat pencernaan sebagian oleh getah lambung. Namun, pembuangan lambung secara beda tidak benar-benar fatal pada mamnusia, karna makanan dapat dicerna secara sempurna di usus.
Kelenjar lambung di dinding lambung menyekresikan getah lambung. Getah lambung dihasilkan dari repleks yang diinisiasi oleh aroma atau rasa makanan ditambah aksi hormone (gastrin). Sekresi lambung terdiri atas musin, yan melumasi masa makanan lebih lanjut, asam kloorida (sekitar 0,2 %), dan enzim reaksi asam getah lambung (pH sekitar 1,0 )  diketahui dengan baik dari pelangan mentah yang tidak menyenangkan. Persen memecah protein secara parsial (menjadi polipeptida seperti : proteosa dan pepton, dan rennin yang menyebabkan kasein di dalam susu berkoagulasi).
d. Usus
Usus halus merupakan tabung ramping dengan panjang sekitar 7,62 m. Sekitar 25 cm pertama merupakan duodenum, bagian tengah yang panjang merupakan jejunum dan sisa 1,2  atau 1,5 m terakhir adalah eliumpada saat makanandalam tahap semiploit (kim) telah melintasi katup pilorik dan kedalam duodenum, makanan tersebut menstimulasi sekresi getah usus dari kelenjar berbentuk pipa pada dinding usus yang berlipat-lipat cairan alkali ini mengandung beberapa enzim. Eripsin melanjutkan pencernaan protein yang sebelumnya terjadi di lambung, memecah proteosa dan pepton menjadi asam amina. Ketiga enzim pemecah karboidrat tertidi atas maltase, yang mengubah maltose mejadi glukosa, suknase yang mwngubah sukrosa(gula tebuh) menjadi glukosa dan pruktosa, dan lactase, yang memisahkan laktosa (gula susu) menjadi glukosa dan galaktosa. Sereten merupakan hormone yang di bawah dalam aliran darah melalui jantung dank e pancreas. Di pancreas terlepas dari system saraf hormone menginisiasai  peneluaran getah pancreas yang berwana jernih kekuninan ke usu.sekresi getah pangreas Setiap hari adalah 500 sampai 1000 Ml. Karbonat di dalam cairan ini menetralkan asam Klorida di kim sehingga membuat kandungan usus sedikit alkali dalam reaksi.
 Enzim pada geetah pangreas terdiriatas : tripsin ()diaktifkan oleh tripsinogen,)  yang memisahan protein uth atau protein yang terpisah sebagian menjadi asam amino,lipase yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, dan amilupsin. Yang meredupsi pati yang dicerna sbagian atau keselurun.
e. Usus besar (kolon)
Berfungsi terutama untuk membuang sisa zat makanan yang tidak dicerna melalui rectum dan anus serta untuk menyimpan air dengan cara r dari sisa makana. Sisa makana, bakteri, lender dan sel mati dari dinding usus membentuk fase yang dikeluarkan pada interfal waktu tertentu. Fases memiliki warna khas dari pigmen empedu (biliruben dan biliferdin) yang merupak produk pecahan dari hemoglobin. Makan biasanya melintas dari mulut ke ujung usus halus dalam waktu sekitar 4 ½ jam , tetapi sisa makanan dapat berlanjut untuk waktu yang lebih lam, bahkan atas 24 jam di dalam kolon.
f. Penyerapan
Usus halus merupakan daerah utama untuk penyerapan proses yang menyempurnakan tujuan pencernaan. Melalui dinding usus, zat kimia yang diperoleh dari makanan memasuki tubuh untuk membanngun jaringan hidup atau digunakan sebagai energy.
g. Metabolisme
Pada saat produk pencernaan mencapai tujuan utamanya melalui pembuluh darah, produk tersebut dengan berbagai cara dipecah secara kimia untuk menyediakan energy (katabolisme), membangun protoplasma baru (anabolisme), atau di simpan sebagai glikogen patih hewan atau sebagai cadangan lemak.

EKOLOGI DAN PENYEBARAN HEWAN

Selasa, 09 Oktober 2012

BAB II
PEMBAHASAN
EKOLOGI DAN DISTRIBUSI HEWAN

A.  PENGERTIAN EKOLOGI
Ekologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Definisi ekologi seperti di atas, pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel (zoologiwan Jerman, 1834-1914).
Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang banyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya. Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas.
Ilmu ekologi pada dasarnya menjelaskan hubungan antara organisme -tumbuhan maupun hewan- dengan lingkungannya. Sifat setiap benda hidup dimengerti dari segi hubungannya. Bukan hanya dengan alam secara fisik -termasuk tanah, air dan iklim- tetapi juga dengan benda hidup lain dalam suatu pola saling ketergantungan yang dinamakan ekosistem. Contoh ekosistem dari Sumatera adalah hutan tropis dataran rendah, hutan mangrov, sungai, lahan basah gambut, dll.
Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya. Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam hubungan timbal balik tersebut.
Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan secara rnenyeluruh pada komponen-kornponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.
1.      PRINSIP-PRINSIP EKOLOGI
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktora biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.
Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

2.      FAKTOR BIOTIK
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut:
a.    Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi.
Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
1)   Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut.
a. Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
b. Moncong
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.
c. Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya.
2)    Adaptasi fsiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
a. Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
b. Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya.

3) Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya sebagai berikut :
a. Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
b. Migrasi
Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut.

b.    Populasi

Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi Misalnya, populasi pohon kelapa.
Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia.
Imigrasi adalah perpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.
Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme, sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan wabah hama.

c.    Komunitas

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.

d.   Ekosistem

Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).

 

3.      FAKTOR ABIOTIK

Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.
a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.


e. Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena  ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
f. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
g. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.