Tampilkan postingan dengan label ZOOLOGI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ZOOLOGI. Tampilkan semua postingan

MATERIAL PENYUSUN TUBUH HEWAN

Kamis, 10 Januari 2013

A.  Latar belakang fisik dan kimia
1.      Materi, berat, dan gaya berat.
Zat yang terdapat di alam semesta, bumi, organisme hidup di sebut zat. Di bawah kondisi suhu dan tekanan yang berbeda, semua jenis zat tertentu dapat berada pada salah satu dari tiga bentuk fisik. Air dapat berada dalam bentuk es padat, cairan atau uap air. Cangkang dan kerangka hewan sebagian besar berbentuk padat, plasma darah dan sebagian besar isi sel tubuhy berbentuk cairan, dan gas berada di dalam paru-paru atau terlarut di dalam cairan tubuh. Hampir semua hewan mengandung zat dalam ketiga keadaan tersebut.
Massa atau kuantitas suatu zat pada suatu atribut dasar. Gaya tertentu menarik dua badan zat. Gaya tarik menarik antara bumi dan hewan atau benda lain pada atau di dekat permukaannya disebut gaya berat dan nilai gaya ini disebut berat.
2.      Kohesi dan adhesi
Gaya kohesi cenderung menahan partikel-partikel sejenis tetap bersama dan gaya adhesi menahan partikel-partikel yang berlainan jenis. Kohesi molekul pada permukaan bdan air menghasilkan efek elastis seperti kulit yang disebut tegangan permukaan yang cenderung membuat luas permukaan menjadi minimum.
3.      Energi
Semua aktivitas hidup organisme melibatkan energi . energi dapat dimanifesikandalam beberapa cara misalnya kalor yaitu kenaikan suhu yang diakibatrkan oleh pergerakan acak partikel di dalam zat, perubahan kimia atau reaksi seperti pada pencernaan makanan, arus listrik, arus atau impuls di sepanjang saraf bagian saraf, dan cahaya penyebaran satuan yang disebut foton. Semua bentuk ini , yang kurang lebih dapat saling diubah disebut energi kinetik.jenis yang kedua adalah energi potensial, energi ketinggian.
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa bahwa pada sistem apa pun total kuantitas energi tetap tidak berubah. Pada hewan, total energi yang diterima dari makanan di habiskan untuk bergerak, pencernaan, dan proses tubuh lainnya, atau kehilangan kalor yang diradiasikan ke dalam lingkungan.


4.       Struktur Zat
Dari pengalaman sehari-hari kita belajar untuk mengenali sebagian dari ribuan jenis zat atau substansiyang namanya telah dikenali : air, besi, gula dll.
Penelitian kimia telah menunjukkan bahwa setiap jenis zat murni mengandung satuan ultramikroskopis yang disebut molekul. Setiap molekul terbentuk dari satu atau lebih unsur kimia. Partikel suatu unsur di sebut atom, molekul air mengandung dua buah atom hidrogen dan sebuah atom oksigen. Untuk mempermudah menyatakan fakta kimia dan menggambarkan reaksi kimia, nama unsur-unsur tersebut dilambangkan dengan simbol : H untuk Hidrogen, O untuk Oksigen, C untuk Karbon, dan seterusnya. Oleh karena itu, rumus untuk molekul air adalah H2O, rumus untuk oksigen adalah O2, dan untuk gula pasir biasa adalah C12H22O11. Secara keseluruhan 92 unsur kimia terdapat secara alami telah diidentifikasikan, dinamai, dan dipelajari.
5.       Struktur Atom
Atom dianggap memiliki bentuk seperti bola dengan inti di bagian tengah yang dikelilingi oleh satu atau lebih partikel dasar yang disebut elektron, masing-masing beredar dalam satu orbit. Dengan demikian bentuk suatu atom secara kasar mirip dengan sistem tata surya terhadap matahati (inti) sebagai pusatnya dan planet-planet yang beredar (elektron). Pada keduanya terdapat ruang yang luas diantara komponen-komponen tersebut. Jika sebuah atom diperbesar dengan diameter 30,48 m, inti mungkin berukuran 1 cm. di sekeliling inti, elektron berputar begitu cepat hingga hanya tampak seperti byangan kabur yang pudar.
Nukleus tersusun atas proton, masing-masing mengandung muatan positif di dalam inti terdapat satu elektron yang bermuatan negatif di salah satu orbit. Oleh sebab itu, keseluruhan muatan atom adalah netral karena muatan positif dan negatif sama besar.
Atom dari berbagai unsur kimia berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya dalam hal jumlah neutron, proton, dan elektron yang dikandungnya. Penggabungan unsur kimia (ion) untuk membentuk senyawa (molekul) tergantung pada transfer elektron dari satu atom ke atom yang lain.
Isotop pada dasarnya memiliki sifat kimia yang sama dengan unsur asli, tetapi memiliki berat atom yang berbeda, beberapa jenis atom secara spontan melepaskan elektron dan kemudian menjadi isotop radioaktif.



6.      Ion, elektrolit dan senyawa
Pada saat orbit terluar mengandung elektron kurang dari setengah jumlah elektron yang dapat dihantarkannya, ia dapat kehilangan satu elektron atau lebih, jika mengandung elektron lebih dari setengah, ia dapat menerima tambahan elektron. Perubahan jumlah elektron mengubuah listrik atom yang membuat atom mendapat tambahan elektron menyebabkannya bermuatan positif. Dengan dmikian, atom disebut Ion, jika kelebihan elektron maka disebut Anion (bermuatan negatif, dalam medan listrik ia bergerak ke anoda atau kutub positif), jika kekurangan elektron maka disebut Kation (bergerak ke katoda atau kutub negatif), larutan yang mengandung ion akan menghantarkan arus listrik, oleh sebab itu dinamakan Elektrolit.
Suatu substansi yang dibentuk oleh ikatan antara dua atom atau lebih yang berlainan jenis disebut senyawa. Senyawa apapun yang melepaskan atom (ion) H+ pada saat dilarutkan kedalam air disebut Asam. Basa atau Alkali adalah senyawa yang jika terdapat dalam larutan melepaskan (ion) H-.
Pencampuran asam dan basa akan menghasilkan Garam, ion H+ dan OH- bergabung membentuk air (H2O), dan ion-ion yang lain bergabung membentuk senyawa yang baru, sebagai contoh : asam klorida (HCl) dan natrium hidroksida (NaOH) di campur dalam larutan, hasilnya adalah senyawa natrium klorida (NaCl) dan air. Ion natrium metalik telah menggantikan ion H+ dari asam. Proses penggabunghan ini merupakan reaksi kimia dan dengan demikian dapat di gambarkan dengan persamaan kimia sebagai berikut :
HCl + NaOH ® NaCl + H2O
7.      Campuran
Di dalam larutan, molekul atau ion dari zat terlarut (solut) segera terdistribusi secara merata diseluruh cairan (solven/pelarut). Walaupun begitu, jika partikel terdispersi berukuran besar (kumpulan molekul), akan terbentuk suspensi, mencampur tanah liat atau tepung dengan air dapat menghasilkan produk yang keruh, jika dibiarkan maka akan tampak jelas partikel yang menempati bagian bawah. Emulsi adalah campuran antara cairan dan partikel halus atau tetesan cair lain, contohnya : susu mengandung butiran krim (lemak mentega) dan mayones (minyak, cuka, telur mentah).
Koloid dihasilkan ketika cairan bercampur dengan dengan partikel berukuran sedang- terlalu besar untuk masuk kedalam larutan, tetapi terlalu kecil untuk menetap. Air disebut matriks (fase kontinu atau eksternal), dan material lainnya disebut inklusi (fase terdispersi atau internal).
8.       Difusi dan osmosis
Pergerakan molekul dari tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah disebut difusi. Gaya tolak menolak suatu molekul terhadap molekul lainnya mengakibatkan tekanan difusi yang sebanding dengan jumlah molekul yang ada per-satuan volume ruang.
Difusi air melalui membran semipermeabel disebut osmosis. Jika kedua larutan mengandung konsentrasi zat terlarut yang seimbang, kedua larutan itu bersifat isotonik. Larutan hipotonik memiliki tekanan osmotik (difusi) lebih rendah dibanding dengan material yang diperbandingkan dengan larutan tersebut, dan larutan hipertonik memiliki tekanan lebih tinggi.
9.       Bentuk dan fungsi hewan
Sifat dasar zat berperan penting dalam struktur dan fisiologi hewan. Hewan memiliki massa yang dipengaruhi oleh kekuatan gaya berat untuk membuatnya tetap melekat di bumi (gravitasi) atau benda lain tempat hewan tersebut berada. Pada saat bergerak, gesekan dengan udara, air, atau tanah cenderung mengurangi pergerakannya dan berlanjutnya pengeluaran energi (aksi otot) diperlukan untuk membuatnya berjalan.
Hewan membutuhkan energi untuk menggerakkan tubuhnya dan berbagai proses penting pada organ dalamnya. Energi berasal dari makanan yang di transformasikan dengan berbagai cara oleh pencernaan dan metanolisme. Hasil akhir dari berbagai macam transformasi energi, dari impuls saraf sampai penggunaan otot secara kuat adalah kalor yang pada akhirnya dipindahkan ke lingkungan luar hewan.
B.  Protoplasma
Substansi hidup dalam sel tumbuhan dan hewan disebut protoplasma, namun protoplasma memiliki karakteristik umum sebagai berikut :
1.       Komposisi kimia
Protoplasma mengandung sekitar 20 hingga 90 unsur kimia alami. Persentase komposisi kimia rata-rata dari protoplasma hewan (berdasarkan berat dan terpisah dari substansi interselular) adalah sebagai berikut :
Oksigen (O)   : 76,0               Kalium (K)      : 0,3                 Karbon (C)           : 10,5
Besi (Fe)        : 0,01               Hidrogen (H)  : 10,0               Magnesium (Mg) : 0.02
Nitrogen (N)  : 2,5                 Kalsium (Ca)   : 0,05               Belerang (S)         : 0,2
Natrium (Na) : 0,05               Fosfor (P)        : 0,3                 Klorin (Cl)            : 0,10 
2.        Air, garam dan gas
Protoplasma mengandung banyak air (H2O), berbagai macam garam (NaCl, CaCO3, dan lain-lain) dan beberapa macam gas, terutama oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2). Air menyusun 80 hingga 90 persen berat protoplasma, jumlahnya lebih banyak di sel atau hewan muda dibandingkan dengan sel atau hewan yang lebih tua dan hewan air yang lebih rendah dibandingkan dengan hewan darat yang lebih tinggi.
Garam inorganik, utama di dalam protoplasma adalah garam inorganik yang ditemukan di air laut, khususnya natrium klorida (NaCl), dan terdapat dalam konsentrasi rendah, ion garam inorganik penting dalam komposisi protoplasma, reaksi kimia dan sifat kelistrikannya, serta untuk pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, serta untuk pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan dan reproduksi.
3.        Senyawa organik
Senyawa organik adalah senyawa antara karbon dengan hidrogen, oksiogen, sering dengan nitrogen, dan kadang-kadang dengan unsur lain.
a.    Karbohidrat
Adalah senyawa yang terdiri atasa karbon, hidrogen dan oksigen, umumnya dengan perbandingan 2 banding 1 untuk hidrogen dan oksigen, seperti pada air.
b.    Lipid
Adalah lemak atau zat yang berhubungan dengan lemak yang mengandung karbon dan hidrogen dengan oksigen yang sedikit dibandingkan dengan karbohidrat.
c.    Protein
Merupakan senyawa organik yang terdapat dalam jumlah paling melimpah di dalam protoplasma hewan. Selain mengandung karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dalam jumlah sedikit, protein mengandung belerang, kadang-kadangan fosfor dan terkadang zat besi yodium atau unsur lain. Asam amino, dengan karakteristik memiliki nitrogen dalam radikal asam amino (NH2), 23 jenis protein sudah diketahui, semua protein memiliki rumus dasar (“RD”), akan tetapi unsur R berbeda-beda untuk setiap jenis protein.
d.   Asam nukleat
Merupakan molekul berukukuran besar, satuan molekular organik kompleks dengan peran dasar dalam metabolisme dan hereditas (pewarisan sifat).
Dua kelas asam nukleat telah diketahui, asam ribonukleat (RNA), terdapat pada inti maupun sitoplasma sel, dan asam deoksiribonukleat (DNA) yang di temukan hanya pada inti sel.
4.         Karakteristik fisik
Ciri khas protoplasma adalah tembus cahaya, sering berwarna keabu-abuan, zat berlendir, agak kental, tetapi mampu mengalir. Strukturnya seperti berikut :
a.    Granular.
b.    Seperti busa atau alveolar.
c.    Emulsi.
d.   Fibril atau retikulum (dari serabut atau benang kecil).
5.         Aktivitas biologis
Organisme hidup dan protoplasma yang menyusunnya dikarakterisasi oleh aktivitas dan perubahan. Berbeda dengan benda mati, protoplasma dikarakterisasi oleh :
a.    Metabolisme.
Perubahan fisik dan kimia dengan mana material ditransformasi serta digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan, serta untuk menghasilkan energi.
b.    Iritabilitas.
Respon terhadap rangsangan akibat perubahan di dalam lingkungannya.
c.    Reproduksi.
Kemampuan suatu organisme atau bagian organisme untuk menghasilkan individu baru dari jenisnya sendiri.
6.         Enzim
Banyak reaksi antar bahan kimia didalam tubuh mahluk hidup berlangsung dengan kecepatan sangat tinggi, tetapi bahan kimia yang sama pada saat dikeluarkan dari tubuh bereaksi dengan lambat atau tidak sama sekali. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya katalis organik di dalam sel hewan atau jaringan yang dikenal dengan nama enzim, masing-masing bertanggung jawab terhadap jenis reaksi tertentu.
7.         Bufer
Protoplasma dapat hidup hanya dengan batasan fisik dan kimia yang cukup dekat, termasuk suhu antara 0°C (32°F) hingga 40° atau 45°C (104 atau 113°F), terdapat gas oksigen dengan tekanan tertentu, konsentrasi garam tertentu dan terbatas serta kesetimbangan yang lemah antara ion H+ dan OH- sampai pada kesetimbangan asam basa (pengaturan PH).
Kesetimbangan ini dijaga oleh bufer, yang merupakan garam dari asam lemah yang dapat melengkapi basa (biasanya Na atau K) untuk membentuk garam dari asam kuat  dan melepaskan asam yang lebih lemah.
C.  Sel
1.         Sejarah
Sel adalah unit pokok, baik secara struktur maupun fisiologis pada semua organisme, dan terdapat pertukaran zat dan energi secara terus-menerus di dalam sel dalam proses kehidupan.
Pada tahun 1665, Robert Hooke melaporkan bahwa gabus dan material tumbuhan lainnya mengandung banyak sekat kecil yang membatasi rongga-rongga yang di namakan sel. Pada tahun 1824, Rene` Dutrochet menyatakan bahwa “tumbuhan tersusun seluruhnya dari sel, dan dari organ yang jelas berasal dari sel” dan bahwa hal yang sama berlaku juga untuk hewan. Pada tahun 1833, Robert Brown menggambarkan bahwa inti merupakan sebagian bagian sentral dari sel tumbuhan. Pada tahun 1838, M.J. Schleiden mengajukan tesis bahwa sel merupakan unit struktural dalam tumbuhan. Dan pada tahun 1839, rekan kerjanya Theodor Schwann menerapkan tesis tersebut untuk hewan. Penyamarataan ini disebut sebagai teori tentang sel, perhatian yang besar diberikan pertama-tama pada dinding sel dan hanya sedikit pada kandungannya. Pada tahun 1840, Purkinje menamakan kandungan sel bagai protoplasma.
2.         Sel
Sel adalah massa protoplasma yang dilingkupi oleh membran dan mengandung sebuah inti. Inti dan sitoplasma timbul karena pembelahan unsur-unsur sel sebelumnya. Sebagian besar sel hewan berukuran kecil, satuan yang diguakan untuk mengukur sel adalah 0,001 milimeter (mm), atau mikron dengan simbol Ц.
Sel hewan dibatasi oleh membran sel atau membran plasma yang lembut yang memiliki sitoplasma (sitosom) yang mengisi bagian dalam sel dan mengandung inti. Sitoplasma bersifat tembus pandang dan kental. Di dekat intii terdapat sentrosom (pusat sel) yang berglobular yang mengandung satu atau dua sentriol yang berbentuk seperti titik. Sitoplasma umumnya mengandung beberapa bagian seperti : mitokontrida dalam bentuk fibril atau globular. badan golgi, jejaring kecil atau kelompok fibril yang dipercayai berperan untuk membentuk sekresi. Mikrosom, granula kecil yang terlibat dalam sintesis protein. Lemak, sebagai butiran atau kuning telur pada sel telur. Vakuola, yang terisi material granular atau cairan. Dan sekresi granula, terutama pada sel kelenjar yang kemudian ditransformasikan dan dikeluarkan sebagai sekresi.
Inti dikelilingi oleh membran inti yang terlihat jelas menutupi cairan inti. Bagian yang terpenting dari inti adalah kromatin, tampaknya merupakan bagian dari granula yang terisolasi, tetapi sebenarnya merupakan bagian dari filamen yang terus menerus terpilin, kromonemata. Setiap inti biasa yang mengandung nukleolus yang berbentuk bola, nukleus mengatur banyak metabolisme sel yang jika dihilangkan, sel tidak dapat melakukan aktivitas anabolisme dan hanya hidup sebentar. Inti yang diisolasi tidak dapat membentuk sitoplasma.
D.  Struktur Jaringan Hewan
Seperti halnya tumbuhan tingkat tinggi, tubuh hewan multiselular juga tersusun atas banyak sel. Sel-sel tersebut pada tempat tertentu akan bersatu membentuk jaringan untuk melakukan suatu fungsi. Jaringan yang berkelompok bekerja sama melaksanakan fungsi tertentu membentuk suatu organ. Beberapa organ bekerja sama membentuk sistem organ dan melaksanakan fungsi tertentu.
Jaringan utama penyusun organ tubuh hewan tingkat tinggi dan manusia ada empat macam, yaitu jaringan epitelium, jaringan pengikat dan penumpu (tulang), jaringan otot, serta jaringan saraf.

SISTEM RANGKA DAN SISTEM OTOT PADA VERTEBRATA

Jumat, 07 Desember 2012

                                       SISTEM OTOT PADA VERTEBRATA

Ø  Sistem Otot pada Pisces
# Kelas Agnatha
    Badan dan ekor tersusun sebagian besar atas bagian segmen daging otot pendek yang lapisan-lapisannya berbentuk seperti halnya ikan biasa. Otot daging radialis terdapat pada bagian saluran buccalis dan pada lidah sebagai otot daging retractor dan protractor.
# Kelas Osteichthyes
    Tubuh dan ekor sebagian besar tersusun oleh otot daging yang bersegmen (Myomers) otot daging itu melekat pada vertebrata jari-jari penyokong. Bagian-bagian otot daging itu lebar dan berbentuk lapisan yang zig-zag memanjang ke belakang. Antara segmen-segmen terdapat lapisan jaringan ikat seolah-olah sebagai septa (mycomata). Otot daging pada sirip, bagian insang dan kepala, adalah kecil.
Sistem muscular pada beberapa pisces :
@ Belut laut
Sistem otot: Tubuh berupa lingkaran-lingkaran otot yang tersusun sebagai huru W. Corong bukal digerakan oleh otot-otot radial. Lidah digerakan oleh otot retraktor dan protraktor.
@  Ikan hiu
Sistem otot: Otot-otot di seluruh tubuh secara teratur bersegemen (materik) disebut miotom. Otot-otot itu bermodifikasi kepala dan di apendiks
@ Ikan perak
Sistem otot: Otot tubuh dan ekor terutama terdiri dari miomer-miomer (otot-otot bersegmen) yang berselang-seling/berganti-ganti tempat dengan vertebra ketika mengadakan gerakan berenang dan berbalik arah. Miomer-miomer itu secara kasar berbentuk seperti hurup W dan dirakit menjadi 4 sabuk miomer, yang di sepanjang punggung merupakan rakitan yang terberat. Antara miomer-miomer itu terdapat jaringan ikatan yang jika direbus, sabuk-sabuk miomer itu terpisah-pisah menjadi lapisan-lapisan daging (Sonic, 2008).



Ø    Sistem Otot pada Amphibi
       Tubuh katak dan vertebrata lainnya mengandung tiga macam otot daging, yaitu otot daging berserat halus, otot daging jantung, dan otot daging berserat melintang. Perbedaan itu berdasar susunan secara mikroskopis dan fisiologis. Otot daging sebelah luar terdiri atas otot daging skletal atau otot daging bebas yang melekat pada tulang-tulang. Otot daging tersebut terkendali oleh kemauan, pada gerakannya. Masing-masing otot daging itu terdiri atas serat-serat yang satu sama lain digabung oleh jaringan ikat. Kedua ujung biasanya melekat pada tulang yang berlainan. Bagian central yang sedikit gerak disebut “origin” sedang bagian distal merupakan bagian yang banyak gerak disebut “insertion”. Banyak otot daging yang memiliki perluasan dengan jaringan ikat sehingga dapat membungkus sebelah ujung tulang yang disebut “tendon”. Sebagai contoh misalnya tendon pada jari kaki yang membalut jari seperti cincin.
        Otot daging mengadakan aktivitas dengan jalan kontraksi yakni memanjang memendekkan jari; dengan demikian kedua tulang yang terikat olehnya akan bergerak. Otot daging secara umum dibagi atas dua kelompok yang berlawanan. Dibawah ini akan di sebutkan tipe umum dari otot-otot daging dengan model aktivitasnya dengan masing-masing contoh :
§ Flexor : Mengikat satu bagian dengan bagian lain; contoh biceps sebagai pengikat lengan bawah dengan lengan atas.
§ Extensor : Meluruskan atau memperluas suatu bagian; contoh: triceps meluruskan lengan bawah pada lengan atas.
§ Abductor : Menarik suatu bagian menjauh dari sumbu tubuh (atau anggota); contoh: deltoid menarik lengan kesamping.
§ Adductor : Menarik suatu bagian menuju ke arah sumbu tubuh (atau anggota) contoh latianus dorsi menarik lengan keatas dan kembali.
§ Depressor : Menurunkan suatu bagian; contoh: depreseor manbulae menggerakkan kebawah rahang bawah untuk membuka mulut.
§ Levator : Mengangkat atau meninggikan suatu bagian; contoh: masseter mengangkat rahang untuk menutup mulut.
§ Rotator : Memutar suatu bagian; contoh: pyriformis, meninggikan dan memutar femur.
Otot daging yang tunduk pada kemauan dibagi atas tiga bentuk struktur umum: (1) otot daging lebar dan pipih misalnya obliqus externus dan transversus yang membentuk dinding abdomen; (2) otot daging gilik (silindris) dengan ujung yang menyisip, misalnya biceps atau deltoid dan (3) otot daging sphincter dengan serat melingkar, misalnya sphincter ani yang berfungsi untuk menutup anus.
Dalam banyak gerakan bagian tubuh beberapa otot daging bereaksi bersama-sama dengan beberapa kontraksi. Koordinasi dalam hal tersebut dilaksanakan oleh sistem saraf. Tiap-tiap serat atau berkas otot mempunyai akhir ujung saraf motoris yang membawa perintah untuk merangsang kontraksi.

Ø  Sistem Otot pada Reptilia
            Reptilia memiliki sistem otot daging yang lebih kompleks bila di bandingkan dengan amfibia, karena otot daging harus mendukung tubuh di daratan yang bersifat lebih berat dari pada di dalam air, selain itu juga untuk gerakan-gerakan yang sifatnya harus cepat (Jasin,1984).
Otot aksial (otot badan) reptil mulai menunjukkan beberapa speasialisasi seperti yang dikelompokkan pada mamal. Otot reptil terutama untuk gerakan lateral tubuh dan menggerakkan ruas-ruas tulang belakang. Dermal atau otot kulit berkembang baik pada reptil. Jaringan tungkai pada reptil menunjukkan variasi bergantung pada tipe gerakannya (Sukiya, 2005).

Ø  Sistem Otot pada Aves
            Pada tubuh vertebrata rendah, otot daging yang bersegmen lebih dominan dari pada otot daging tidak bersegmen, tapi sebaliknya pada aves dan mamalia. Otot daging extremitas berkembang menjadi besar, berhubung aktivitas gerak yang cepat. Gerak sayap pada waktu terbang dilakukan oleh musculus pectoralis yang terdapat pada dada, berupa otot daging putih. Dibedakan atas : musculus pectoralis mayor yang terletak di sebelah luar, dan musculus pectoralis minor yang terletak sebelah dalam. Kedua ujung otot pada dada terikat di carina atau sterni, sedang ujung lain terikat pada kepala humerus dari sayap di sebelah ventro lateral. Kontraksi otot yang bergantian menyebabakan sayap bergerak ke atas ke bawah sehingga burung dapat terbang. Pada vertebrata lainnya extremitas anterior terangkat oleh otot daging yang terletak pada permukaan dorsal, tapi pada aves gerak semacam itu dilakukan oleh otot daging ventral, yaitu musculus pectoralis minor, otot ini berpangkal pada crista sterni sebelah dalam.
            Otot daging dari femur (extremitas posterior) pada prinsipnya untuk lari dan menangkap. Otot pada kaki bawah pada telak kaki adalah sedikit, sebagai penyesuaian menghindari banyaknya panas hilang pada bagian ini yang tidak berbulu. Gerak dari jari kaki dilakukan oleh tendon otot daging yang bersambung dengan otot disebelah atasnya. Gerakan dari tendon ini diperlancar dengan pelumas cairan melalui suatu saluran kecil.

Ø  Sistem Otot pada Mamalia
      Bila dibandingkan dengan vertebrata rendah mamalia memiliki musculus segmen pada vertebrae dan costae lebih sedikit dan sehubungan dengan pekerjaan yang lebih banyak pada kepala, leher dan ekstremitas berkembang baik.
Diantara musculus yang penting bila kulit dibuka antara lain ialah :
1. Musculus Masetter : kanan kiri yang melekat pada rahang atas dan rahang bawah; musculi ini kuat berguna untuk mengunyah.
2. Musculi sterno cephalica : kanan kiri leher memanjang, menggandeng kepala dan sternum.
3. Musculus pectoralis : berbentuk lebar melekat pada sternum dan humerus terdiri atas 2 bagian.
4. Musculus rectus abdominalis : di tengah-tengah perut, menghubungkan pelvicus dan sternum. Menutup ruang perut pada pada ventral (bawah).
5. Musculus obliqus abdominalis : terdiri atas 2 bagian yaitu musculus obliqus externa dan musqulus obliqus interna; Musculus tersebut menutup perut bagian samping.
6. Musculus transversus abdominalis : terletak di bagian bawah musculus obliqus interna.
7. Musculus intercostalis : terdiri atas 2 bagian yaitu musculus intercostalis interna dan musculus externa terdapat di antara costae.
8. Musculus latissimus dorsi : terdapat di atas punggung, membujur dari leher hingga tulang pelvicus.
9. Musculus-musculus yang terdapat pada tiap-tiap extremitas anterior dan posterior berfungsi menggerakkan kaki dan bagian-bagiannya.
        Salah satu ciri mamalia yaitu rongga tubuh terbagi atas 2 bagian oleh otot daging melintang diagraphma yang diliputi oleh peritonium. Coelom (rongga tubuh) yang terbagi itu adalah cavum thoracalis (bagian anterior) yang berisi cor dan pulmo dan cavum abdominalis (bagian posterior) yang berisi vicera lainnya.
        Tulang kuadrat dari tengkorak mempunyai 2 permukaan artikular dorsal. Semua tulang pelvis bersatu. Ada sebuah pigostil. Sternum mempunyai 4 buah tekik (celah) posterior. Otot pektoralis mayor dimulai pada lunas tulang sternum, dan menarik tulang humerus kebawah (berarti menarik sayap ke bawah). Sebaliknya, otot pektoralis minor menarik sayap ke atas (Sonic, 2008). Bila dibandingkan dengan vertebrata rendah mamalia memiliki musculus segmen pada vertebrae dan costae lebih sedikit dan sehubungan dengan pekerjaan yang lebih banyak pada kepala, leher, dan ektremitas berkembang baik.

KLASIFIKASI HEWAN VERTEBRATA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
          Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah baik flora maupun fauna. Kekayaan keragaman hayati ini membiarkan keuntungan yang besar bagi masyarakat. Di antaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Protein sebagai salah satu sumber pembangun tubuh dapat berasal dari tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani). Protein yang berasal dari hewan mempunyai kandungan yang sempurna dibandingkan dengan protein nabati. Oleh karena itu pengadaan sumber protein hewani harus diupayakan. Sehubungan dengan itu penulis terusik untuk memilih karya tulis yang berjudul “Klasifikasi Vertebrata ”

Kingdom Animalia dapat disebut juga dengan dunia hewan. Dimana segala mahluk yang mempunyai karakteristik menyerupai hewan ada di dalam dunia ini. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, hewan dibedakan menjadi 2 yaitu: hewan avertebrata (tidak bertulang belakang) dan hewan vertebrata (hewan bertulang belakang).
Vertebrata  merupakan sub-filum dari filum Chordata yang bisa diklasifikasikan menjadi 5 kelas, yaitu ikan (pisces), amfibi (amphibi), reptil, burung (aves) dan hewan menyusui (mamalia). Masing-masing kelas tentunya mempunyai ciri-ciri khusus, yang selanjutnya akan dijelaskan lebih lanjut di bagian pembahasan.







1.2  Rumusan Masalah
        Dari latar belakang di atas dapat kita membri beberapa rumusan masalah seperti.
         1.      Bagaimanakah klasifikasi dari vertebrata itu?
         2.      Bagaimanakah ciri-ciri  setiap klasifikasinya tersebut?
         3.      Apakah peranan dari hewan-hewan vertebrata tersebut?
    

 1.3   Tujuan
               Dari rumusan masalah di diatas dapat kita paparkan beberapa tujuan yaitu.   
         1.      Untuk mengetahui klasifikasih dari vertebrata.
         2.      agar dapat mengetahui ciri-ciri dari hewan vertebrata, dan perananya.
         3.      sebagai bahan refrensi untuk menunjang pengetahuan kita.


















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Vertebrata dan Ciri-cirinya
Sesuai dengan namanya, kelompok hewan Vertebrata memiliki kolumna vertebralis (ruas-ruas tulang belakang). Jadi korda dorsalis (kerangka sumbu primer = notokorda) hanya terdapat pada masa tingkatan embrio. Vertebrata disebut juga Craniata karena semua hewan vertebrata sudah memiliki otak, yang terlindung dalam Kranium (tulang-tulang tengkorak).
Hewan vertebrata secara umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Mempunyai tengkorak (cranium) berupa kotak tempat otaknya (karena itu disebut juga Craniata) dan ruas tulang belakang (vertebrata) untuk sumbu penguat tubuh, kerangka terletak di dalam tubuh untuk tempat melekatnya otot rangka.
2.      Tubuh simetri bilateral, terdiri dari kepala, leher, badan, dan ekor, sistem alat tubuh beruas-ruas, kulit terdiri dari lapisan epidermis dan dermis.
3.      Mempunyai rongga tubuh (coelom) yang dindingnya dilapisi selaput peritonium.
4.      Alat pencernaan memanjang di bawah/ depan tulang bealakang, ulat saraf di atas/ belakang saluran pencernaan.
5.      Jantung terdiri dari dua, tiga, atau empat ruang.       










Klasifikasi Vertebrata
2.2.4    Kelas Aves (Burung)

Kata aves (burung) berasal dari kata Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedang Ornis dari bahasa Yunani, dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari burung-burung. Definisi aves (burung) adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asal epidermal). Aves (burung) adalah vertebrata yang dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Kaki pada aves (burung) digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang (dengan selaput interdigital). Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.
Aves hidup di darat. Sebagian spesies mendiami pohon-pohon. Jenis tertentu, seperti penguin, hidup di daratan kutub utara namun mencari makanan dengan berenang di laut. Jenis lainnya juga mencari makanan di danau dan perairan tawar lain, contohnya bebek.
Secara umum, tubuh aves (burung) terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. Tubuhnya tertutup oleh bulu yang khas yang terbuat dari keratin. Bulu ini diganti sekali setahun. Menurut letaknya terdapat lima macam bulu, yaitu remiges (pada sayap), rektrises (pada ekor), tetrises (penutup badan), alula (pada jari-jari sayap), dan paraterum (di sekitar bahu). Menurut bentuknya ada tiga macam bulu, yaitu pluma, plumula (lunak), dan filopluma (seperti rambut bertangkai panjang). Pada sayap dan ekor, bulu berpasang-pasangan secara simetris. Bulu yang hanya tumbuuh pada tempat tertentu dan teratur disebut apteria. Leher diselubungi bulu-bulu jenis plumula, dan memiliki kelenjar minyak.
Selain bulu, ciri-ciri lain pada burung antara lain:
a.    Mulut burung tidak bergigi. Paruh burung diselubungi zat tanduk yang dibentuk oleh maksila (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah). Pada pangkal paruh terdapat tonjolan ke atas dari kulit lunak, disebut sera.
b.    Struktur tulang menyerupai sarang lebah sehingga kerangkanya kuat namun ringan. Kerangkanya merupakan material yang tipis, kuat dan mengalami osifikasi yang sempurna. Tulang burung relative ringan karena memiliki banyak rongga. Tulang dada menjadi tempat melekatnya otot terbang. Gelang bahu terbentuk oleh sepasang korakoid, sepasang scapula, dan sepasang klavikula. Ketiga tulang tersebut membentuk lubang (foramen trioseum) tempat otot dada kecil (muskulus pektoralis minor) yang berfungsi mengangkat sayap. Tulang rusuk bagian depan melekat pada tulang dada, di bagian belakang melekat pada tulang leher atau tulang punggung.
c.    Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik.
d.   Aves (burung) memiliki alat suara (siring) pada percabangan trakea. Siring digerakkan oleh otot siringialis (penghubung siring dengan dinding trakea sebelah dalam) dan otot sternotrakealis (penghubung trakea dengan tulang dada).
e.    Aves (burung) termasuk homoiterm (hewan berdarah panas). Suhu tubuh tetap, ±40,5o– 42oC.
f.     Habitat aves (burung) di daratan sampai ketinggian ±6.000 m. Aves (burung) ada yang menetap, ada pula yang bermigrasi.

Adapun sistem organ yang terdapat dalam Aves yaitu:
2.2.4.1   Sistem Gerak
Anggota gerak (tungkai) dua pasang. Tungkai depan berupa sayap yang berfungsi untuk terbang. Tungkai belakang berfungsi untuk bertengger, berjalan, atau berenang.
2.2.4.2    Sistem Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan makanan sempurna dari mulut → kerongkongan → tembolok → lambung kelenjar → lambung otot atau empedal (ventrikulus) berdinding tebal → usus halus terdiri atas duodenum, jejunum, dan ileum yang digantung oleh mesentrium → usus besar (terdapat sepasang usus buntu diantara usus halus dan usus besar) → bermuara pada kloaka di bawah ekor.
Empedal pada aves (burung) berfungsi untuk menghancurkan makanan. Mempunyai kelenjar ludah, kelenjar pancreas, dan hati yang menghasilkan empedu.

2.2.4.3    Sistem Pernapasan
Aves (burung) bernafas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong-kantong udara (sakus pneumatikus) yang berhubungan pula dengan tulang-tulang pipa. Fungsi kantong udara :
1)       membantu pernafasan terutama saat terbang
2)      menyimpan cadangan udara (oksigen)
3)      memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat burung berenang
4)      mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak.
Pernapasan pada burung di saat hinggap:      
Pada waktu tidak terbang, pernapasan terjadi karena gerakan tulang dada sehingga tulang-tulang rusuk bergerak kemuka dan ke arah bawah. Akibatnya, rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Mengembangnya paru-paru menyebabkan udara luar masuk (inspirasi). Sebaliknya dengan mengecilnya rongga dada, paru-paru akan mengempis sehingga udara dari kantung udara kembali ke paru-paru. Jadi, udara segar mengalir melalui parabronkus pada waktu inspirasi maupun ekspirasi sehingga fungsi paru-paru burung lebih efisien dari pada paru-paru mamalia.
Pernafasan burung saat terbang :
Pada waktu terbang, gerakan aktif dari rongga dada tak dapat berlangsung karena tulang-tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal pelekatan yang kuat untuk otot-otot terbang. Akibatnya, inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantung udara diketiak, caranya adalah dengan menggerak-gerakkan sayap ke atas dan ke bawah. Gerakkan ini dapat menekan dan melonggarkan kantong udara tersebut sehingga terjadilah pertukaran udara didalam paru-paru. Semakin tinggi terbang, burung harus semakin cepat menggerakkan sayap untuk memperoleh semakin banyak oksigen. Frekuensi bernapas burung kurang lebih 25 kali permenit, sedangkan pada manusia hanya 15-20 kali permenit.

2.2.4.4   Sistem Peredaran Darah

Bagan sirkulasi pada burung
Paru-paru → Serambi kiri → Bilik kiri → Seluruh tubuh → Serambi kanan→ Bilik kanan → Paru-paru

Pada burung sistem peredaran darahnya adalah peredaran tertutup yakni sistem dalam peredarannya darah selalu terdapat dalam pembuluh, atau darah tidak pernah langsung masuk ke dalam jaringan. Jantung terdiri atas empat ruangan (dua buah atrium dan dua buah ventrikulus) yang dibungkus oleh perikardium. Lengkung aorta hanya satu di sebelah kanan dan hanya memiliki satu sistem porta, yaitu sistem porta hepatica.
Dinding diantara kedua ventrikel jantung burung begitu sempurna sehingga dinding itu mampu mencegah percampuran antara darah yang kaya oksigen dan yang miskin oksigen. Pembagian jantung yang sempurna itu memungkinkan darah melewati jantung sebanyak dua kali pada setiap kali darah beredar di dalam tubuh (peredaran darah ganda). Sebagai akibatnya, darah di aorta burung mengandung lebih banyak oksigen daripada aorta vertebrata lainnya.
2.2.4.5    Sistem Ekskresi Aves (Burung)
Alat ekskresi burung terdiri atas ginjal, paru-paru, dan kulit. Burung mempunyai sepasang ginjal bertipe metanefros yang berwarna cokelat. Vena porta ginjal tidak terbagi-bagi menjadi kapiler-kapiler ginjal.Saluran ekskresi ginjal dan saluran kelamin bermuara pada bagian akhir usus (kloaka). Kloaka ini merupakan tempat pertemuan saluran kelenjar kelamin dan usus. Kantong air seni tidak ada, hasil ekskresi setengah padat.
Burung hampir sama sekali tidak mempunyai kelenjar kulit, tetapi mempunyia kelenjar minyak yang terdapat di punggungnya, yang berguna untuk meminyaki bulunya.

2.2.4.6     Sistem Alat Indera Dan Sistem Saraf Aves (Burung)
Lidah pada umumnya tak dapat dijulurkan. Mata mempunyai kelopak mata, membrane niktitans (selaput tidur), dan kelenjar air mata. Tak ada daun telinga, terdapat membrane timpani (selaput pendengar) di bagian dalam lubang telinga luar.
Lubang hidung satu pasang dengan indera pencium yang kurang baik.pemilihan makanan dengan organ perasa yang berada di sisi lidah dan langit-langit. Sistem saraf pusat berupa otak dengan 12 pasang saraf cranial. Terdapat kelenjar tiroid, adrenal, dan endokrin pituitary (hipofisis) yang terletak di dasar otak.
2.2.4.7   Sistem Reproduksi Aves (Burung)
Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal). Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.  Pada hewan jantan, terdapat sepasang testis, sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri pada hewan betina.
Aves (burung) bertelur sehingga tergolong hewan ovipar dengan ciri telur bercangkang dan kuning telur besar. Burung mengerami telurnya dan merawat anaknya.

Aves (burung) dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa ordo. Berdasarkan kemampuan terbangnya, kelompok aves (burung) dibedakan menjadi dua yaitu:

a.    Carinata
Burung yang tergolong karinata memiliki taju dada (carina). Taju dada berfungsi menyokong otot dadanya yang besar. Otot dada memberikan kekuatan terbang. Pada pinguin contohnya pinguin gentoo (Pygoscelis papua), yang merupakan karinata yang tidak terbang, otot dadanya digunakan untuk berenang di laut mencari makanan.
Hampir 60% spesies burung karinata tercakup dalam ordo passeriformes atau burung bertengger. Burung bertengger memiliki jari kaki yang dapat mencengkeram dahan pohon. Contoh burung ini adalah burung layang-layang besar (Hirundapus giganteus), burung merpati (Columbia livia), burung pipit (Anthus sp.), burung dara, dan berbagai burung pengicau. Ayam (Gallus gallus domesticus) juga tergolong karinata. Burung layang-layang adalah burung yang paling cepat terbangnya yakni terbangnya mencapai 170 km/jam.

b.    Ratita
Burung yang tergolong ratita tidak memiliki taju dada pada tulang dadanya. Otot dadanya juga tidak sebesar burung karinata. Burung unta (Struthio camelus), kiwi (Apteryx australis), emu (Dromaius novaehollandiae) dan Kasuari dalah contoh burung ratita. 
Aves (burung) meliputi banyak sekali ordo, beberapa ordo yang telah punah, antara lain:
a.    Aepyornithiformes ( burung gajah), tinggi ±3 m, telur 21-30 cm, terdapat di Malagasi.
b.    Dinornithiformes, tinggi ±3 m, telur 14-18 cm, pernah hidup di Selandia Baru.
c.    Hesperornis dan Ichthyornis, burung bergigi, hidup di Amerika Serikat.
d.   Archaeopteryx, bergigi, tidak mempunyai pigostil. Fosilnya terdapat di Jerman.
e.    Diatrymiformes, tak dapat terbang, dan berparuh besar. Burung ini terdapat di Amerika Serikat.
Beberapa ordo yang masih ada, antara lain:
a.    Rosares (Galliformes)
Rosaries memiliki paruh pendek. Kakinya berfungsi untuk mengais dan berlari.
Contoh: ayam buras, merak, kalkun, maleo
b.    Ratites (Palaeognathae)
Ratites meliputi beberapa ordo burung tak dapat terbang, yaitu sebagai berikut:
1)      Struthioniformes, contohnya burung unta
2)      Casuariiformes, contohnya kasuari
3)      Apterygiformes, contohnya kiwi
4)      Rheiformes, contohnya burung rea.
c.    Anseriformes (burung perenang)
Burung ini berkaki pendek, memiliki selaput renang diantara jari-jari kaki. Ekor pendek, paruh melebar berkrista penyaring.
Contoh: entok, itik, angsa, belibis.
d.   Ciconiiformes
Burung ini berkepala botak, memiliki paruh, leher, dan tungkai panjang. Hidup bergerombol, memakan hewan air.
Contoh: blekok, flamingo, bangau jawa.
e.    Coraciiformes
Burung raja berparuh besar, kepala besar, tungkai pendek. Pemakan hewan seperti ikan, udang,katak, kupu-kupu, kumbang, lebah.
sContoh: raja udang, rangkong, tetangket.
f.     Columbiformes
Burung merpati atau dara merupakan pemakan biji-bijian. Paruh pendek dengan sora dipangkalnya. Tembolok besar, sel epitelnya mudah mengelupas dan diberikan kepada anaknya semasa masih kecil lewat paruhnya (disebut “susu merpati”).
Contoh: merpati, perkutut, tekukur.
g.    Apodiformes (burung dengung)
Tubuh kecil berukuran ±5,6 cm. paruh lembek, lidah panjangdan dapat dijulurkan, membuat sarang dari lidahnya.
Contoh: burung kolibri, wallet, lelayang.
h.    Oscines (Passeriformes) atau burung penyanyi
Pita suara berfungsi bagus. Tiga jari kaki menghadap ke depan, satu jari kaki menghadap ke belakang, sesuai untuk bertengger. Telur berwarna-warni, ketika menetas anaknya masih buta. Peakan serangga dan berbagai biji-bijian.
Contoh: burung gereja, burung kenari, cendrawasih, dan jalak.



2.2.5    Kelas mammalia

Taksonomi mamalia dijelaskan sebagai berikut:
Kingdom                 : Animalia
Sub-Kingdom          : Metazoa
Filum                      : Chordata
Sub-Filum               : Vertebrata
Kelas                      : Mamalia
Ciri-ciri utama kelompok Mammalia adalah :
a.    Semuanya menghasilkan susu sebagai makanan anaknya.Susu dihasilkanoleh kelenjar (mammae) yang terdapat di daerah perut atau dada.Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya.
b.    Berambut
Rambut mammalia tersusun dari protein yang disebut keratin. Rambut mammalia berfungsi tertentu, yaitu sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan, segabai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin.  Pada paus dan lumba-lumba, rambut ada pada tahap tertentu perkembangan embrionya.
c.    Memiliki daun telinga dengan tiga tulang telinga tengah yang dimiliki mammalia terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiga tulang tengah berperan dalam  pendengaran, yaitu meneruskan getaran suara dari membran  timpani (gendang telinga) ke telinga dalam. 
Ciri-ciri lain yang dimiliki sebagian besar mammalia untuk tambahan ciri lain adalah :
a.    Geligi dengan berbagai ukuran dan bentuk
b.    Rahang bawah tersusun dari satu tulang
c.    Bernapas dengan paru-paru
d.   Jantung beruang empat
e.    Diafragma di antara rongga perut dan rongga dada untuk membantu pernapasan
f.     Otak yang lebih berkembang dibandingkan vertebrata lain
g.    Menggunakan energi metabolismenya untuk menjaga suhu tubuh tetap konstan sehingga digolongkan sebagai hewan endoterm dan homeoterm
h.    Fertilisasi terjadi secara internal atau di dalam tubuh betina
i.      Melahirkan anaknya sehingga termasuk hewan vivipar.
Mammalia hidup diberbagai habitat di darat dan di perairan.Ada jga mammalia yang hidup di daerah yang cukup ekstrem misalnya di kutub dan digurun.Beberapa jenis ada yang menyelam untuk mencari makanan di perairan.Kelompok mammalia tertentu ada yang merupakan hewan arboreal yang hidup di pohon-pohon dalam hutan. 
Meskipun ciri-ciri yang dimilii hampir sama, namun ada juga mammalia terkecil antara lain untuk spesies dari kelompok kelelawar kecil, yaitu Craseonycteris thonglongyai yang beratnya hanya tiga gram.Untuk mammalia yang terbesar adalah paus biru (Balaenoptera musculus) yang panjangnya dapat mencapai 27 meter dan berat 190 ton.Struktur tubuh mammalia sesuai dengan cara hidupnya, yaitu ada yang terbang, berenang, meluncur, berlari, melompat, atau menggali.
Sistem organ yang terdapat dalam tubuh mammalia yaitu:
2.2.5.1    Sistem Saraf
Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.