BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zoologi merupakan salah
satu dri cabang ilmu biologi yang menempati urutan ke – 19 setelah cabang ilmu
biologi sitologi dan virologi.Adapun zoologi dalam cabang ilmu biologi sendiri
dikhususkan untuk mempelajari tentang hewan dan perkembangannya, yang mana
hewan yang secara detail di bahas dalam makalah ini yaitu tentng ANNELIDA.Untik
lebih jelasnya simak sajian pembahasan kami pada halaman berikutnya.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat kami ambil rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa itu Annelida ?
2. Bagaimana struktur tubuh
dari Annelida ?
3. Berapakah klasifikasi
Annelida ?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah yang yang dibahas diatas, maka tujuan
dari makalah kami antara lain :
1. Belajar mengenal Annelida
itu sendiri
2. Mengetahui seluk beluk
srtuktur tubuh dari Annelida
3. Mengetahui klasifikasi
Annelida
BAB II
MENGENAL SELUK BELUK
ANNELIDA
A. CIRI UMUM ANELIDA
1. Pengertian
Annelida
berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang berarti bentuk.Dari
namanya, Annelida dapat disebut sebagai cacing yang bentuk tubuhnya
bergelang-gelang atau disebut juga cacing gelang.Annelida dapat hidup di
berbagai tempat, baik di air tawar, air laut, atau daratan.Umumnya hidup bebas,
meskipun ada juga yang bersifat parasit.Filum Annelida terdiri dari cacing
berbuku-buku seperti cacing tanah.Perkembangan buku-buku badan ini memungkinkan
adanya pembentukan fungsi yang berbeda dalam ruas badan (segmentasi) yang
berbeda.Annelida memilikicoelom yang besar untuk mengakomodasi organ dalam yang
lebih kompleks.Terdapat sekitar 12,000 jenis di laut, air tawar dan daratan,
terbagi menjadi tiga kelas.
2. Struktur Tubuh
Annelida
adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut
triploblastik selomata.Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup,
dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya serta bercabang-cabang di
setiap segmen.Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh
beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula. Cacing ini terbagi sesuai dengan
ruas-ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi dengan sekat (septum). Meskipun
demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap berhubungan sehingga terlihat
bentuk seperti cincin yangterkoordinasi.Sistem saraf annelid terdiri dari
sebuah otak yang terhubungan denganserabut saraf ventral, dengan sebuah
ganglion di setiap segmen.Annelida memiliki sistem pencernaan yang lengkap
termasuk faring, lambung, usus, dan kelenjar pencernaan. Pengeluaran dengan
nefridia di setiap segmen mengumpulkan zat sampah dari coelom dan
mengekskresikannya keluar tubuh.
B. KLASIFIKASI
ANELIDA
Annelida
adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah dan lintah. Filum ini ditemukan di sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut.Panjang anggotanya mulai dari di bawah satu milimeter sampai tiga
meter.Annelida dibagi menjadi
tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing
berambut banyak), Oligochaeta (cacing
berambut sedikit), dan Hirudinea.
1. Polychaeta
Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae =
rambut kaku) merupakan annelida berambut banyak.Tubuh Polychaeta dibedakan
menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus.Polychaeta memiliki sepasang struktur
seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen
tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh
darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap
parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin.
Contoh :
Contoh :
Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak
bebas adalah Nereis virens, Marphysa
sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidiceoele(cacing wawo).
Kebanyakan
Polychaeta hidup di laut serta
memiliki parapodia dan setae.Parapodia adalah kaki seperti dayung (sirip)
digunakan untuk berenang sekaligus bertindak sebagai alat pernafasan.Setae
adalah bulu-bulu yang melekat pada parapodia, yang membantu polychaeta melekat
pada substrat dan juga membantu mereka bergerak.Cacing kerang, seperti Nereis
adalah pemangsa yang aktif.Banyak yang memiliki kepala yang berkembang baik,
dengan rahang bagus, mata dan organ peraba lainnya.
2. Oligochaeta
Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae =
rambut kaku) yang merupakan annelida berambut sedikit.Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada
tubuhnya yang bersegmen.Contoh :Oligochaeta
yang paling terkenal adalah cacing tanah.Jenis cacing tanah antara lain adalah
cacing tanah Amerika (Lumbricus
terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima),
cacing merah (Tubifex), dan cacing
tanah raksasa Australia (Digaster
longmani).Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah
dengan cara menggali tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam
menggemburkan tanah.Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan
kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak.
Oligochaeta contohnya adalah cacing tanah, yang cenderung
memiliki sedikit setae yang bergerombol secara langsung dari tubuhnya.Cacing
tanah memiliki kepala atau parapodia yang kurang berkembang.Pergerakannya
dengan gerak terkoordinasi dari otot-otot tubuh dibantu dengan setae.
Cacing
tanah tinggal dalam tanah lembab, karena badan yang lemnan digunakan untuk pertukaran
udara.Cacing tanah adalah pemakan sampah yang mengekstraks sisa-sisa bahan
organic dari tanaha yang dimakan.Faring berotot menarik makanan ke mulut,
makanan yang sudah dicerna disimpan di tembolok lalu ke rempela.
Sistem pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia bergelung di setiap segmen dengan dua lubang; satu corong bersilia yang mengumpulkan cairan coelom, dan satu lainnya adalah lubang keluar tubuh.Antar dua lubang itu, tabung nephridia membuang zat sampah dari saluran peredaran darah.Darah merah bergerak ke arah dengan sebuah pembuluh darah dorsal dan dipompa oleh lima pasang jantung (lengkung aorta) menuju pembuluh ventral. Cacing tanah bersifat hermaphrodit, memilliki testis dengan saluran semen, dan ovarium dengan penerima semen.Perkawinan dilakukan dengan melibatkan dua cacing yang saling parallel dalam posisi berlawanan dan saling bertukar sperma.Setiap cacing memiliki klitellum yang mengeluarkan lendir, untuk melindungi sperma dan telur dari kekeringan.
Sistem pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia bergelung di setiap segmen dengan dua lubang; satu corong bersilia yang mengumpulkan cairan coelom, dan satu lainnya adalah lubang keluar tubuh.Antar dua lubang itu, tabung nephridia membuang zat sampah dari saluran peredaran darah.Darah merah bergerak ke arah dengan sebuah pembuluh darah dorsal dan dipompa oleh lima pasang jantung (lengkung aorta) menuju pembuluh ventral. Cacing tanah bersifat hermaphrodit, memilliki testis dengan saluran semen, dan ovarium dengan penerima semen.Perkawinan dilakukan dengan melibatkan dua cacing yang saling parallel dalam posisi berlawanan dan saling bertukar sperma.Setiap cacing memiliki klitellum yang mengeluarkan lendir, untuk melindungi sperma dan telur dari kekeringan.
3. Hirudinea
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya
sedikit.Hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen
tubuhnya.Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.Tubuhnya pipih dengan
ujung anterior dan posterior yang meruncing.Pada anterior dan posterior terdapat
alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak.Sebagian besar
Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.Inangnya
adalah vertebrata dan termasuk manusia.Hirudinea parasit hidup denga mengisap
darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata
kecil seperti siput.Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo
(lintah). Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik
(penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya
gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah
yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.

C. REPRODUKSI
Annelida
umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet.Namun ada juga
yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi.Organ seksual
annelida ada yang menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang
terpisah pada individu lain (gonokoris).
D. PERANAN
Peranan Platyhelminthes dalam kehidupan :
a. Cacing tanah dapat
menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah dan membantu aerasi
tanah.
b. Cacing palolo dan cacing
wawo dimanfaatkan msayarakat di daerah tertentu dijadikan sebagai makanan.
c. Lintah menghasilkan zat
hirudin atau zat antikoagulan atau zat anti pembekuan darah.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah kami, maka kesimpulan yang
dapat diambil antara lain, annelida merupakan hewan invetebrata yang dapat
hidup di berbagai tempat diantaranya air tawar, air laut, dan daratan.Filum
annelida terdiri dari cacing berbuku-buku.Annelida memiliki sistem darah
tertutup dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya serta bercabang di
setiap segmen dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah
dan lintah. Filum annelida terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Polycaeta (cacing berambut banyak), Oligachaeta (cacing berambut sedikit),
dan Hirudenia.Annelidanya misalnya
cacing tanah memiliki peran diantanya dapat menyuburkan tanah, makanan, dan
menghasilkan zat hiruin.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan inspirasi dari para
pembaca dalam hal membantu menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir kalinya
penulis berharap agar dengan hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah
perubahan khususnya dunia pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar