Tampilkan postingan dengan label ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA. Tampilkan semua postingan

INDRA PENGECAP DAN INDRA PEMBAU

Jumat, 07 Desember 2012

BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
                    Alat indra adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Anda mungkin telah mempelajari bahwa manusia memiliki lima indra yang berhubungan dengan penglihatan, pendengaran, pengecapan, perabaan, dan pembauan. Semua indra kita berkembang untuk membantu kita bertahan hidup. Bahkan rasa sakit yang menyebabkan banyak penderitaan manusia adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari warisan evolusi kita, karena rasa sakit dapat memperingatkan kita akan penyakit dan cidera. Orang yang lahir dengan kondisi cacat indra yang membuat merekan tidak mampu merasakan sakit dan luka akan sangat rentan terhadap luka bakar, memar, dan patah tulang, dan sering kali mereka meninggal dalam usia muda karena mereka tidak dapat mengambil keuntungan dari sinyal peringatan rasa sakit. Semua organisme telah dilengkapi dengan beberapa reseptor sebagai alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat berasal dari dalam atau dari luar. Reseptordiberi nama berdasarkan jenis rangsangan yang diterimanya, seperti kemoreseptor (penerima rangsang zat kimia),  fotoreseptor (penerima rangsang cahaya), audioreseptor (penerima rangsang suara), dan mekanoreseptor  (penerima rangsang fisik seperti tekanan sentuhan dan getaran). Selain itu dikenal pula beberapa reseptor yang berfungsi mengenali perubahan lingkungan luar yang dikelompokkan sebagai eksoreseptor. Sedangkan kelompok  reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam tubuh disebut.
                  Interoreseptor, yang terdapat diseluruh tubuh manusia. Eksoreseptor yang kita kenal ada lima macam yaitu indra penglihatan, indrapendengaran, indra peraba, indra pengecap, dan indra pembau. Pada pembahasan berikutnya akan dijelaskan tentang struktur dan fungsi panca indra serta proses pengindraan





1.2 Rumusan Masalah
       Dari latar belakang di atas dapat kita mengambil rumusan masalah sebagai berikut.
1.      Apa yang dimaksud dengan Panca Indra?
2.      Bagaimana proses kerja indra pengecapan ?
3.      Bagaimana struktus indra pengecapan dan idra penciuman?
1.3 Tujuan
Dari paparan rumusan masalah diatas dapat ditarik beberapa tujuan sebagai berikut.
1.      Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan panca indra.
2.      Agar kita dapat mengetahui proses kerja panca indra, salah satunya yaitu, indra pengecap. Dan dapat mengetahui struktur dari panca indra tersebut, seperti indra pengecap dan penciuman.
3.      Sebagai bahan refrensi untuk menunjang pengetahuan kita.








BAB II
PEMBAHASAN
2.1 INDRA PENGECAP (LIDAH)
2.1.1  Bagian-bagian Lidah
2.1.1.1  Permukaan lidah, terdapat:
  • papilla, yang di dalamnya terdapat saraf pengecap,
  • selaput yang berlendir.
2.1.1.2   Bagian lidah berdasarkan kemampuan ujung-ujung saraf pengecap rasa, yaitu:
  • bagian ujung lidah dapat merasakan rasa manis,
  • bagian ujung lidah agak ke samping dapat merasakan rasa asin,
  • bagian tepi dapat merasakan rasa asam,
  • bagian pangkal dapat merasakan rasa pahit.
soal


2.1.2        Fungsi Lidah  
  • sebagai indra pengecap,
  • sebagai alat berbicara,
  • pengatur letak makanan saat dikunyah,
  • membantu menelan.
2.1.3        Kerja Lidah
           Makanan dan minuman yang masuk ke mulut dapat merangsang saraf-saraf yang ada pada lidah. Selanjutnya saraf-saraf tersebut menyampaikan ke otak sehingga kita dapat merasakan apa yang kita makan dan minum.
2.1.3     Perawatan
             Penyakit yang sering menggangu lidah adalah sariawan dan radang lidah. Agar terhindar dari sariawan atau radang lidah, kita harus selalu menjaga kesehatan lidah dengan melakukan perawatan sebagai berikut.
  • Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang terlalu panas dan dingin.
  • Sering makan sayuran dan buah-buahan.
  • Ketika kita sedang makan, jangan sampai lidah kita tergigit.
  • Periksa ke dokter jika ada gangguan pada lidah.
2.2 STRUKTUR DAN ANATOMI LIDAH
             Lidah terdiri atas dua kelompok otot yaitu
2.2.1 otot intrinsik 
               yang berfungsi untuk melakukan semua gerakan lidah dan
2.2.2 otot ekstrinsik 
            Otot ekstrinsik ini mengaitkan lidah pada bagian - bagian sekitarnya serta melakukan gerakan -gerakan kasar yang sangat menekannya pada langit-langit dan gigi, kemudian mendorongnya  masuk ke faring. Gambar Struktur dan Anatomi Lidah Manusia. Permukaan atas lidah manusia seperti beludru karena dilapisi oleh beberpalapisan. Pada manusia reseptor bagi stimulus rasa berada pada kuncup pengecap (Taste bud) yang tersebar di lidah. Permukaan lidah manusia seperti beludru, karena ditutupi oleh beberapa lapisan. Pada penampang lidah kuncup pengecap mengalami penjuluran yang biasa disebut dengan papila. Papila bermacam-macam sesuai bentuk dan lokasi banyaknya papila tersebut ditemukan.
http://htmlimg4.scribdassets.com/7li5oncfb4tssb7/images/7-8c29c8e642.jpg
 
2.2.2.1 Pap[la  Filiformis
           Papila filiformis banyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah yang berfungsi untuk menerima rasa sentuh dari rasa pengecapan. Filiformis merupakan penonjolan berbentuk seperti konus. 
2.2.2.2 Papila Sirkumvalata

http://htmlimg4.scribdassets.com/7li5oncfb4tssb7/images/8-84d47fcf03.jpg
 

         Papila sirkum valatam memiliki bentuk V dan terdapat 8 ± 12 jenis yang terletak di bagian dasar lidah. Sirkum valatum merupakan papila yang sangat besar dengan permukaan menutupi papila lainnya. Pada bagian belakang lidah. banyak kelenjar serosa (von ebner) dan mukosa yang mengalirkan sekresinya ke dalam cekungan yang megelilingi papilla ini. Puting kecap banyak disisi papila ini 

2.2.2.3 Papila Fungiformis
              Papila fungiformis merupakan penonjolan dengan tangkai kecil yang menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan berbentuk jamur. Papila ini mengandung indera perasa pada permukaan samping atas dan terdapat disela-sela antara papila filiformis

2.2.2.4 Papila Foliata
                 Papila foliata merupakan penonjolan yang sangat padat sepanjang pinggir samping belakang lidah. Papila ini mengandung puting perasa

2.3 PROSES PENGECAPAN
           Seperti halnya indera yang lain, pengecapan merupakan hasil stimulasi ujung saraf tertentu. Dalam hal mampu membedakan kelezatan makanan tersebut karena ada stimulasi kimiawi. Pada manusia, ujung saraf pengecap berlokasi dikuncup-kuncup pengecap pada lidah.
uncup-kuncup pengecap mempunyai bentuk seperti labu, terletak pada lidah di bagian depan hingga ke belakang. Di dalam satu papila terdapat banyak kuncup pengecap (taste bud) yaitu suatu bangunan berbentuk bundar  yang terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel-sel penyokong dan sel-sel pengecap sebagai reseptor. Setiap sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yang menonjol keluar taste bud melalui taste pore(lubang). Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam cairan ludah akan mengadakan kontak dan merangsang sel-sel kemudian timbul lah impuls yang akan menjalar ke syaraf no VII dan syaraf IX otak untuk diteruskan ke thalamus dan sberakhir di daerah pengecap primer di lobus parietalis untuk kemudian di interpretasikan. Makanan yang dikunyah bersama air liur memasuki kuncup pengecap melalui pori-pori bagian atas. Di dalam makanan akan merangsangujung saraf yang mempunyai rambut (Gustatory hair). Dari ujung tersebut pesanakan dibawa ke otak, kemudian diinterpretasikan dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang  masuk ke dalam mulut kita. Banyak sekali jenis makanan dan minuman yang ada di sekitar kita. Rasa makanan dan minuman itu bermacam-macam, ada yang manis, asin, asam, bahkan ada pula yang pahit.
             kita dapat merasakan rasa manis, asin, asam, dan pahit menggunakan lidah. Rasa yang dikenal lidah terdiri atas 4 rasa. Berikut merupakan tinjauan sensasi rasa dilihat dari zat-zat kimia penimbul sensasi rasa.
1)      Pahit, ditimbulkan oleh alkaloid tumbuhan. Alkaloid ialah zat-zat organik yang aktif dalam  kegiatan fisiologis yang terdapat dalam tumbuhan.Contohnya  ialah kina, cafein,  nikotin,  morfin dan lain-lain. Banyak dari zat-zat ini bersifat racun.
2)      Asin, ditimbulkan oleh kation Na+, K + dan Ca+3.
3)       Manis, ditimbulkan oleh gugus OH- dalam molekul organik. Gugus initerdapat pada gula, keton dan asam amino tertentu.4.
4)      Asam, ditimbulkan oleh ion H+
                K uncup pengecap untuk masing-masing indra tersebut terletak di daerah yang berbeda-beda pada lidah kita. Untuk citarasa manis berada di bagian ujung lidah, juga untuk rasa asin.
K uncup pengecap untuk rasa masam ada di sisi lidah. Sedangkan kuncup pengecap untuk cita rasa pahit berada di bagian belakang lidah. Inilah sebabnya apabila kamu makan makanan yang mempunyai rasa manis dan pahit sekaligus, maka yang terasa lebih awal adalah rasa manis barulah kemudian rasa pahit



2.4 INDRA PENCIUM (HIDUNG)
2.4.1 Hidung berfungsi sebagai indra pencium dan alat pernapasan.
2.4.1.1 Bagian-bagian Hidung
 a. Lubang hidung
 b. Batang hidung
 c. Rongga hidung terdiri dari:
1) Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang dihirup.
2) Lapisan lendir berfungsi sebagai pelembab.
soal
2.4.1.2. Kerja Hidung
             Zat yang berbau dapat tercium oleh hidung jika telah sampai ke rongga hidung. Kemudian ujung-ujung saraf penciuman terangsang dan disampaikan ke otak sehingga kita dapat mencium baunya.
2.4.1.3.  Kelainan pada Hidung
              Kelainan pada hidung dinamakan ansomnia, yaitu ketidak mampuan hidung untuk mencium bau. Ansomnia disebabkan karena rongga hidung tersumbat dan gangguan pada urat saraf hidung. Selain ansomnia, kelainan yang lain adalah influenza dan polip.


2.4.1.4  Perawatan Hidung
 a. Membersihkan hidung dengan teratur
b. Menutup hidung saat di tempat yang bau atau berdebu.
c. Hindarkan hidung dari benturan.
d. Memeriksa ke dokter THT jika ada gangguan.
2.5 STRUKTUR INDRA PEMBAU
          Pernahkah kalian mencium bau parfum? Apa yang kalian rasakan? Tentu saja bau harum. Bagaimana kalian dapat mendengar kicauan burung, dapat melihat megahnya bangunan, dan merasakan lezatnya makanan ? Untuk mengenal lingkungan manusia dilengkapi dengan sistem alat indera. Manusia mempunyai lima (panca) indera itu yaitu : indera pembau(hidung), indera pengecap(lidah), indera penglihatan(mata), indera pendengaran(telinga), indera peraba(kulit).

            Alat indera kita berfungsi sebagai reseptor atau penerima rangsangan, dan setiap reseptor berfungsi untuk merespon rangsangan tertentu saja, misalnya mata untuk merespon rangsangan cahaya, dan hidung sebagai indra pencium berfungsi untuk merespon rangsangan bau.
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMA/Biologi/Sistem.Indera.Manusia/images/hal03.jpg
         Hidung merupakan indera pembau pada manusia. Hidung merupakan indera khusus yang terletak di dalam rongga hidung. Daerah sensitif pada indera pembau terletak di bagian atas rongga hidung.
2.5.1 Struktur indera pembau terdiri dari :
  1. Sel-sel penyokong yang berupa sel-sel epitel.
  2. Sel-sel pembau(sel olfaktori) yang berupa sel saraf sebagai reseptor
    Sel-sel olfaktori sangat peka terhadap rangsangan gas kimia (kemoreseptor).
    Sel-sel olfaktori memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang terletak pada selaput lendir hidung, sedangkan ujung yang lain berupa tonjolan akson membentuk berkas yang disebut saraf otak I (nervus olfaktori). Saraf ini akan menembus tulang tapis dan masuk ke dalam otak manusia.
2.6 KELAINAN PADA INDRA PEMBAU
          Salah satu kelainan pada indera pembau adalah Anosmia. Akibat kelainan Anosmia ini indera pembau kita dapat kehilangan sensitivitas terhadap rasa bau, sehingga kita tidak bisa mencium bau dari sesuatu benda atau zat tertentu.

Anosmia dapat disebabkan oleh :
  1. Penyumbatan rongga hidung akibat pilek.
  2. Terdapat polip atau tumor di rongga hidung.
  3. Sel rambut rusak akibat infeksi kronis.
  4. Gangguan pada saraf olfaktori.



BAB III
PENUTUP
3.1           Kesimpulan
          Dari pembahasan diatas dapat kita tarik beberapa kesimpulan yaitu. Alat indra merupakan organ yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Salah satu alat indra yaitu indra pengecap dan indra penciuman, dimana indra pengecap ( Lidah ) ini memiliki bagian-bagian tertentu, antara lain adalah bagian ujung, bagian ujung lidah agak kesamping, bagian tepi lidah dan bagian pangkal.
                Selain indra pengecap ada pula indra penciuman ( Hidung ), bagian-bagian indra penciuman terdiri dari lubang hidung, batang hidung, rongga hidung yang terdiri dari : rambut hidung, dan lapisan lendir. 




  3.2 Saran
              Dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan kepada para pembaca setelah membaca, mempelajari serta memahami seluruh isi makalah ini dapat menerapkan dalam lingkungan masyarakat.
              Seorang pemula dalam menulis mengalami berbagai kesulitan dalam menuangkan fikirannya dalam bentuk coretan, dengan membaca makalah ini penulis mengharapkan pembaca mudah dalam menuangkan fikirannya dalam bentuk tulisan.

ANATOMI SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

Kamis, 04 Oktober 2012

BAB II
PEMBAHASAN

A.  RUANG LINGKUP ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan bagian tubuh dan menguraikannya satu persatu. Sedangkan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari kerja faal/fungsi bagian alat tubuh.
Reproduksi terbagi 2 kelompok yakni:
1.        Reproduksi Seksual: keturunan baru lahir setelah melalui sebuah proses yang melibatkan sel kelamin. Reproduksi seksual dapat bersifat biseksual apabila keturunan tersebut terjadi akibat penyatuan 2 jenis sel kelamin, yaitu sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
2.        Reproduksi Aseksual: keturunan terjadi tanpa melibatkan sel kelamin, misalnya melalui pembelahan diri atau penumbuhan tunas baru.

Anatomi Sistem Reproduksi pria

Anatomi sistem reproduksi pria terdiri dari 8 bagian yaitu:
a.       Zakar/penis, berbentuk bulat memanjang dan memiliki ujung seperti helm (glans). Ujung penis ini dipenuhi serabut saraf yang peka.
b.      Buah zakar/testis, jumlahnya sepasang, bentuknya bulat lonjong dan menggantung pada pangkal penis. Testis inilah yang menghasilkan sel kelamin pria (sperma).
c.       Saluran kencing/uretra, saluran ini untuk mengeluarkan air mani dan air seni, tapi tidak secara bersamaan. Pada saat air mani dikeluarkan secara otomatis katup kandung kemih tertutup.
d.      Kelenjar prostat, menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk kelenjar seminalis, fungsinya hampir sama dengan klenjar prostat.
e.       Kandung kencing.
f.       Vesicula seminalis.
g.      Kelenjar bulbourethrethralis.
h.      Vas deferens.

      Pada waktu melakukan senggama (coitus) sel mani dikeluarkan oleh kantong mani dan zat cair yang dihasilkan oleh kelenjar prostat.

Anatomi sistem reproduksi wanita

Anatomi sistem reproduksi wanita terdiri dari bagian luar dan dalam yaitu:
a.       Bagian luar terdiri dari:
-          Bibir luar (labia mayor)
-          Bibir dalam (labia minora)
-          Klentit/klitoris yang sangat peka karena banyak mengandug serabut saraf.
-          Mulut vagina, merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian luar tubuh. Lubang vagina ditutupi oleh selaput dara (hymen) yaitu jaringan tipis yang membentuk cincin.

b.      Bagian dalam terletak di dalam rongga panggul terdiri dari:
-          Vagina (liang senggama/ kemaluan)
-          Mulut rahim (serviks)
-          Rahim (uterus)
-          2 buah saluran penghubung ovarium dengan rongga rahim, yang terletak disebelah kanan dan kiri rahim dan disebut tuba pallopi.
-          2 buah indung telur (ovarium) kanan dan kiri.

      Alat reproduksi wanita adalah bagian-bagian tubuh yang berfungsi dalam proses melanjutkan keturunan. Bila salah satu bagian tidak berfungsi maka dengan sendrinya akan menghambat (mengganggu) fungsi reproduksi wanita.

Sistem Reproduksi Wanita

      Sistem reproduksi wanita terbentuk di dalam indung telur. Dalam kedua indung telur terdapat ribuan sel telur yang belum masak, jumlahnya antara 30.000-40.000 buah.

Seorang wanita dalam hidupnya mengalami 3 masa kehidupan, antara lain:
1.      Masa kanak-kanak.
2.      Masa reproduksi, dimana seorang wanita mengalami masa haid, usia antara 12-15 tahun yang biasanya disebut masa akil balig. Perempuan yang telah memasuki akil balig, biasanya disertai pula dengan perubahan jasmani dan rohani. Ditandai dengan adanya perasaan tertarik pada lawan jenis atau mulai tertarik kepada lawan jenisnya.
3.      Masa tua dimana seorang mengalami mati haid (menopause) yakni pada usia sekitar 45-49 tahun.

Usia subur atau reproduksi bagi seorang wanita dapat dibagi ke dalam 3 fase, yaitu:
a.       Reproduksi muda, yaitu bila seorang wanita hamil dan melahirkan anak dalam usia antara 15-19 tahun. Dan sebaiknya menunda kehamilan/kesuburan, bilamana telah terjadi pernikahan. Jika pada remaja yang belum menikah sebaiknya masa ini adalah masa untuk pendewasaan usia perkawinan.
b.      Reproduksi sehat yaitu apabila seorang wanita hamil kemudian melahirkan anak pada usia sekitar 20-35 tahun.
c.       Reproduksi tua yaitu apabila seorang wanita hamil dan melahirkan anak pada usia 35 tahun ke atas.

      Pola reproduksi sehat adalah pola reproduksi yang tidak menimbulkan gangguan kesehatan jasmani, rohani dan sosial. Untuk mencapai pola reproduksi yang sehat harus memenuhi persyaratan sebagai brikut:
-           Reproduksi terjadi pada masa reproduksi yang paling sehat bagi pasangan suami istri yang bersangkutan.
-          Reproduksi sehat terjadi karena memang diinginkan oleh pasangan suami istri.

      Bagi istri yang berusia antara 20-30 tahun, jarak kehamilan antara anak pertama dan kedua sebaiknya adalah 3 sampai 4 tahun. Sedangkan istri yang berusia diatas 30 tahun, sebaiknya mengakhiri kehamilan/kesuburan atau tidak melahirkan lagi.

Daur haid pada wanita

      Daur haid adalah siklus haid atau perputaran waktu mendapat haid yang satu dengan waktu haid berikutnya. Setiap wanita mendapat haid tidak sama, tanggal mendapatkan haid berbeda, banyaknya darah yang keluar ada yang sedikit ada yang banyak, namun tidak lebih dari 50 cc. pada waktu haid ada yang merasa sakit dan ada yang tidak.
Allah Swt menjelaskan tentang haid sebagai berikut:
-          Wanita setiap bulan mengeluarkan darah haid (kotoran).
-          Pada saat wanita (istri) sedang haid, para suami dilarang (hukumnya haram) untuk melakukan hubungan seks.
-          Pada saat istri teleh suci, maka dibolehkan untuk melakukan hubungan seks.

Haid dikenal ada 2 macam:
1.      Haid dengan ovulasi yakni haid yang normal yang didahului dengan ovulasi sekitar 14 hari sebelumnya.
2.      Haid tanpa didahului dengan ovulasi. Karena tanpa ovulasi maka tidak terjadi pengaruh progesterone terhadap rahim, sehingga selaput lendir rahim masih tetap menebal sampai terjadi haid.

A.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi  Reproduksi Manusia

Faktor organobiologik

      Dalam kelompok faktor organobiologik ini termasuk diantaranya:
-          Umur manusia. Diketahui bahwa puncak kesuburan wanita umumnya berada pada saat usia 24-25 tahun, fungsi reproduksi akan menurun setelah melewati usia tersebut.
-          Faktor gizi.
-          Infeksi; seperti radang kelenjar parotis pada mulut (gondongan), TBC, kencing nanah, radang prostat, kusta, cacar dan sebagainya.
-          Alergi dan gangguan imunologik
-          Kegagalan ginjal menahun
-          Kencing manis.
-          Kelumpuhan bagian bawah anggota badan.
-          Kelainan endokrim pada kelenjar hipofise otak
-          Klainan kromosom
-          Kelainan letak: misalnya tidak turunnya buah zakar dalam kantong zakar.
-          Gangguan persenggamaan; seperti impotensi
-          Pengaruh dari luar: misalnya obat, zat kimia, radiasi, suhu lingkungan sekitar dan sebagainya.

Faktor psikoedukatif

      Faktor psikoedukatif adalah faktor kejiwaan, pendidikan dan pengetahuan manusia. Misalnya untuk memberikan landaan masa depan yang lebih baik bagi anak-anaknya (dengan bekal pengetahuan yang cukup) maka keluarga/pasangan suami istri terdorong untuk ber-KB.
 
Faktor sosio-kultural

      Faktor lingkungan masyarakat dan sosial budaya berpengaruh dalam menentukan jumlah dan nila anak. Artinya dalam kelompok social budaya member pengaruh pula terhadap reproduksi manusia. Misalnya, pandangan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan anak perempuan, atau yang menyatakan banyak anak banyak rejeki, yang mendorong setiap pasangan usia subur untuk memiliki anak lebih sari 2, dengan mengabaikan keselamatan ibu yang bersangkutan.

Al-Qur’an menjelaskan tentang kesetaraan dan keadilan gender yang antara lain sebagai berikut:
1.      Seluruh manusia adalah mulia (QS. Al-Isra: 70)
2.      Manusia diciptakan Allah adalah yang terbaik (QS. Ali Imran: 110)
3.      Yang paling ulia kedudukannya adalah yang paling takwa (QS. Al-Hujurat: 13)
4.      Allah Swt hanya menghargai orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan (QS. Al-Mujadilah: 11)
5.      Kewajiban manusia (laki-laki dan perempuan) adalah beribadah (QS. Adz-Dzariyat: 56)
6.      Penghargaan Allah kepada orang yang suka bekerja keras (QS. At-Taubah: 105, An-Nahl: 97, Al-An’am: 132)
7.      Semua amal manusia, laki-laki dan perempuan, akan dimintai pertanggung jawabannya (QS. Al-Isra: 36)
8.      Kesehatan dan keadilan gender (QS. Al-An’am: 132)
9.      Anjuran untuk menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) (QS. Hud: 85)

Untuk meluruskan pandangan yang salah dan imej negatif harus diupayakan sosialisasi tentang:
-          Nilai anak laki-laki dan perempuan adalah sama (sebagai anugrah dan amanah Allah Swt)
-          Bias gender harus segera diluruskan dengan dan mengacu pada ketentuan ajaran agama (Islam) bahwa kedudukan manusia sama dimata Allah Swt.