TEORI BIG BANG
Alam
semesta ini berasal dari sebuah ledakan yang sangat dahsyat, ledakan
ini disebut Big Bang (Dentuman Besar). Dahulu ilmu yang mempelajari
asal-usul alam semsta disebut Kosmogoni. Namun dewasa ini, Kosmogoni
telah diperluas, tidak hanya mempelajari tentang asal-usul alam semesta
dan evolusinya tetapi juga meliputi isi alam semesta dan organisasinya
sehingga disebut Kosmologi.
Ø Menurut prinsip Kosmologi modern, dasar terbentuknya alam semesta dapat dikelompokkan ke dalam tiga teori :
1. Teori Keadaan Tetap
“Alam semsta sama di manapun atau bilamanapun atau dengan kata lain alam semesta sama di mana-mana setiap saat.”
Hipotesis ini disebut Kosmologi Keadaan Tetap (Steady-State Cosmology). Namun teori ini tergoyahkan karena alam semesta cenderung mengembang dan tidak tetap.
2. Teori Osilasi
“Materi
alam semesta bergerak saling menjauhi kemudian akan berhenti, lalu akan
mengalami pemampatan demikian seterusnya secara periodik.”
Teori
ini mengemukakan bahwa alam semesta sekarang sedang mengembang karena
sebelumnya telah terjadi penyusutan. Dalam proses ini tidak ada materi
yang rusak atau hilang ataupun tercipta, hanya mampat atau merenggang.
3. Teori Dentuman Besar / Big Bang
“
Seluruh materi dan energi dalam alam semesta pernah bersatu membentuk
sebuah bola raksasa. Kemudian bola raksasa ini meledak sehingga seluruh
materi mengembang karena pengaruh energi ledakan yang sangat besar.”
Tahapan terjadinya Dentuman Besar :
1) Segera setelah terjadi dentuman besar, alam semesta mengembang dengan cepat hingga kira-kira 2000 kali matahari.
2) Sebelum
berusia satu detik, semua partikel hadir dalam keseimbangan. Satu detik
setelah dentuman, alam semesta membentuk partikel-partikel dasar, yaitu
elektron, proton, neutron, dan neutrino pada suhu 10 miliar kelvin.
3) Kira-kira
500 ribu tahun setelah terjadi ledakan, lambat laun alam semesta
menjadi dingin hingga mencapai suhu 3000K. Partikel-partikel dasar
membentuk benih kehidupan alam semesta.
4) Gas
hidrogen dan helium membentuk kelompok-kelompok gas rapat yang tak
teratur. Dalam kelompok-kelompok tersebut mulai terbentuk protogalaksi.
5) Antar
satu dan dua miliar tahun setelah terjadinya dentuman besar,
protogalaksi-protogalaksi melahirkan bintang-bintang yang lambat laun
berkembang menjadi raksasa merah dan supernova yang merupakan bahan baku
kelahiran bintang-bintang baru dalam galaksi.
6) Satu
di antara miliaran galaksi ytang terbentuk adalah galaksi Bimasakti. Di
dalam galaksi ini terdapat tata surya kita, dengan matahri adalah
bintang yang terdekat dengan bumi.
Radiasi Isotropis 3K
Radiasi isotropik sinar kosmik yang redup dari radiasi gelombang mikro
yang bersuhu sangat rendah yaitu sekitar tiga derajat kelvin (3K) atau
270oC sekarang dapat dilihat di seluruh alam semesta, menurut ahli astronomi, merupakan sisa-sisa dentuman besar yang disebut radiasi isotropis 3K.
Arno Penzias dan Robert Wilson dari New Jersey, Amerika Serikat, pada
tahun 1965 ternya menangkap radiasi dari gelombang mikro tersebut dari
segala arah. Dari arah datangnya radiasi para ahli astronomi
mengharapkan dapat menemukan pusat alam semesta. Karena radiasi
ditangkap dari segala arah maka dapat disimpulkan bahwa pusat alam
semesta maupun asal mulanya ada di sekeliling kita. Sumber radiasi
isotropik 3K yang identik dengan benda hitam seharusnya berasal dari
pusat dentuman besar.
0 komentar:
Posting Komentar