ATMOSFER BUMI,LAPISAN DAN FUNGSINYA

Selasa, 01 November 2011
ATMOSFER BUMI
A. Pengertian Atmosfer Bumi
Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya yang memiliki
selubung yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara
yang sering disebut dengan atmosfer. Atmosfer terdiri atas bermacam-macam
unsur gas dan di dalamnya terjadi proses pembentukan dan perubahan cuaca
dan iklim. Atmosfer melindungi manusia dari sinar matahari yang berlebihan
dan meteor-meteor yang ada. Adanya atmosfer bumi memperkecil perbedaan
temperatur siang dan malam. Gejala yang terjadi di atmosfer sangat banyak
dan beragam. Pada lapisan bawah angin berhembus, angin terbentuk, hujan
dan salju jatuh, dan terjadilah musim panas dan musim dingin. Semua ini
merupakan gejala yang lazim terjadi yang sering disebut cuaca.
Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan
padat dan cair pada bumi. Selubung ini membentang ke atas sejauh beratusratus
kilometer, dan akhirnya bertemu dengan medium antar planet yang
berkerapatan rendah dalam sistem tata surya. Atmosfer terdapat dari
ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai dengan sekitar 560 km dari
atas permukaan bumi.
B. Lapisan Atmosfer Bumi
1. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada
ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer ratarata
± 10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar
16 km dengan temperatur rata-rata 80°C. Daerah sedang ketinggian
lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54°C,
sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur
rata-rata 46°C. Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali
terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka bumi. Lapisan ini selain
terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira
80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat
pada lapisan ini. Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu
(temperatur) udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu
setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur) udara
menurun sebesar ± 0,5°C. Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause
yang menjadi batas antara troposfer dan stratosfer. Suhu (temperatur)
udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap, walaupan ada pertambahan
ketinggian, yaitu berkisar antara -55°C sampai -60°C. Ketebalan lapisan
tropopause ± 2 km.
Pada lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang
mendadak, angin, tekanan dan kelembaban udara yang kita rasakan seharihari
terjadi.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari
troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari
dan menyalurkan panasnya ke udara. Pada troposfer ini terdapat gas-gas
rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.
Troposfer terdiri atas:
a. Lapisan planetair : 0-1 km
b. Lapisan konveksi : 1-8 km
c. Lapisan tropopause : 8-12 km.
Tropopause merupakan lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan
stratosfer yang temperatunya relatif konstan. Pada lapisan tropopause
kegiatan udara secara vertikal terhenti.
2. Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada
ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai
dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi
seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi. Kenaikan suhu
udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan
stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar 0°C.
Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer dengan mesosfer.
Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar 50 - 60 km dari permukaan
bumi. Stratosfer terdiri atas tiga lapisan yaitu, lapisan isotermis, lapisan
panas dan lapisan campuran teratas.
Umumnya suhu (temperatur) udara pada lapisan stratosfer sampai
ketinggian 20 km tetap. Lapisan ini disebut dengan lapisan isotermis.
Lapisan isotermis merupakan lapisan paling bawah dari stratosfer. Setelah
lapisan isotermis, berikutnya terjadi peningkatan suhu (temperatur) hingga
ketinggian ± 45 km. Kenaikan temperatur pada lapisan ini disebabkan oleh
adanya lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan
sinar matahari. lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan ataupun
debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan mesin
jet terbang pada lapisan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
gangguan cuaca.
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari
ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah
relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70°F atau sekitar - 57°C. Pada
lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang
tertentu. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling
bawah, namun tidak ada pola cuaca yang cukup signifikan.
Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi
semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan
konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar
ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18°C pada
ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer
dengan lapisan berikutnya.
Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari
matahari. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari
matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan. Ozon berwarna biru
pucat yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O
3
). Ozon adalah gas yang
tidak berwarna dan dapat ditemukan di lapisan stratosfer yaitu lapisan
awan yang terletak antara 15 hingga 35 km dari permukaan bumi.
Lapisan ozon sangat penting karena ozon menyerap radiasi ultra violet
(UV) dari matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke
permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum mempunyai jarak
gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan jarak
gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UVB
dan ia merusak hampir semua kehidupan. Adanya penyerapan radiasi
UV-B sebelum sinar UV sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon
melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.

3. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan
berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat.
Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau
benda-benda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat di sini akan
mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa
dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke
bumi biasanya terbakar di lapisan ini.
Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur)
udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan suhu (temperatur)
udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan radioaktif
yang negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C. Bahkan
di puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara
mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai
sekitar -100°C.
4. Termosfer
Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke
termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada
ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini
disebut juga lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya
ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada
perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun
pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang
cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi
karena serapan radiasi sinar ultra ungu.
Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan
bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat
memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini
berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
5. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian
antara 800 - 1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan
tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini
merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan
atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini
sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini
sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor
dari angkasa luar.
Gambar. Lapisan atmosfer bumi
Gambar. Lapisan atmosfer bumi dengan ketinggian masing-masing
C. Komposisi Udara pada Atmosfer Bumi
Atmosfer mengandung campuran gas-gas yang lebih terkenal dengan
nama udara dan menutupi seluruh permukaan bumi. Campuran gas-gas ini
menyatakan komposisi dari atmosfer bumi. Bagian bawah dari atmosfer bumi
dibatasi oleh daratan, samudera, sungai, danau, es, dan permukaan salju. Gas
pembentuk atmosfer disebut udara. Udara adalah campuran berbagai unsur
dan senyawa kimia sehingga udara menjadi beragam. Keberagaman terjadi
biasanya karena kandungan uap air dan susunan masing-masing bagian dari
sisa udara (disebut udara kering). Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen
(78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida
(variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya.
Tabel. Gas-gas penyusun atmosfer bumi
Nitrogen bereaksi lambat, tetapi merupakan bagian penting dari kehidupan
sehingga keseimbangan nitrogen di udara, di laut dan di dalam bumi sangat
dipengaruhi oleh makhluk hidup. Karbondioksida yang berlimpah dari sinar
matahari membuat karbohidrat dengan hasil sampingan oksigen (fotosintesis).
Oksigen terakumulasi di udara kemudian berkembang makhluk yang
membutuhkan oksigen.
Gas nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat dalam lapisan
udara atau atmosfer bumi. Salah satu sumbernya yaitu berasal dari
pembakaran sisa-sisa pertanian dan akibat letusan gunung api. Gas lain yang
cukup banyak dalam lapisan udara atau atmosfer adalah oksigen. Oksigen
antara lain berasal dari hasil proses fotosintesis pada tumbuhan yang berdaun
hijau. Dalam proses fotosintesis, tumbuhan menyerap gas karbondioksida dari
udara dan mengeluarkan oksigen. Gas karbondioksida secara alami besaral
dari pernapasan mahkluk hidup, yaitu hewan dan manusia. Serta secara buatan
gas karbondioksida berasal dari asap pembakaran industri, asap kendaraan
bermotor, kebakaran hutan, dan lain-lain.
Selain keempat gas tersebut di atas ada beberapa gas lain yang terdapat di
dalam atmosfer, yaitu di antaranya ozon. Walaupun ozon ini jumlahnya sangat
sedikit namun sangat berguna bagi kehidupan di bumi, karena ozon yang
dapat menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari sehingga
jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai di permukaan bumi. Apabila
radiasi ultra violet ini tidak terserap oleh ozon, maka akan menimbulkan
malapetaka bagi kehidupan mahkluk hidup yang ada di bumi. Radiasi ini di
antaranya dapat membakar kulit mahkluk hidup, memecahkan kulit pembuluh
darah, dan menimbulkan penyakit kanker kulit.
Selain unsur pembentuk yang berupa gas, udara juga mengandung partikel
padat dan cair, yang kebanyakan begitu kecilnya sehingga gerakan udara dapat
mengimbangi kecenderungan partikel tersebut jatuh ke tanah. Partikel itu
dapat berasal dari debu yang terangkat oleh angin, partikel garam laut, ataupun
hasil pembakaran dan pengolahan dalam industri.
Berdasarkan pengalaman sehari-hari kita mengetahui bahwa suhu udara
berubah-ubah dari waktu ke waktu; pagi yang sejuk diikuti oleh sore hari yang
panas, dan musim dingin yang dingin diikuti musim panas yang pana dalam
suatu daur yang tetap. Suhu menjadi beragam dari tempat ke tempat pada
waktu yang sama. Pada wilayah yang lintang rendah lebih panas daripada
wilayah pada lintang yang lebih tinggi dan daerah yang rendah lebih panas
daripada pegunungan tinggi. Bumi secara keseluruhan selama setahun penuh,
suhu rata-rata di dekat tanah pada muka laut (suhu permukaan) adalah 15°C
(288°K, 59°F). Rata-rata keseluruhan sepanjang tahun turun menurut
ketinggian. Namun, kira-kira di atas 12 km (40.000 kaki) penurunan suhu
berhenti.
Lapisan atmosfer dengan suhu yang rata-rata berkurang menurut
kentinggian, disebut troposfer, lapisan diatasnya denagn suhu tetap atau
meningkat disebut stratosfer. Pada permukaan diantara troposfer dan stratosfer
(kadang-kadang berupa lapisan peralihan) disebut tropopause. Daerah dimana
cuaca terjadi adalah bagian terbawah atmosfer, yang disebut troposfer (daerah
inilah yang menjadi perhatian bagi para ahli meteorologi). Troposfer memiliki
sifat penting, yaitu bahwa secara umum temperatur berkurang terhadap
ketinggian. Diatas troposfer adalah stratosfer yang dicirikan oleh
bertambahnya temperatur terhadap ketinggian. Diskontinuitas yang
membedakan troposfer dengan stratosfer adalah lapisan tropopause.
Pada troposfer campuran gas-gas terdiri dari 78% nitrogen dan 21%
oksigen (prosen dalam volume). Sisanya sebesar 1% adalah campuran gas
yang terdiri dari argon, karbondioksida, dan gas-gas lainnya. Campuran gasgas
tanpa uap-air disebut sebagai udara kering, dan campuran gas-gas tanpa
terkecuali disebut sebagai udara lembab.
D. Fungsi Atmosfer Bumi
Setiap kali menghirup udara, manusia diingatkan bahwa tidak dapat hidup
tanpa udara. Udara bersih adalah kebutuhan fisik manusia yang merupakan
hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan. Atmosfer membuat
suhu bumi sesuai untuk kehidupan manusia. Adanya efek rumah kaca di
atmosfer, sinar matahari yang masuk ke bumi dapat diserap dan
menghangatkan udara. Suhu rata-rata di permukaan bumi naik 33°C lebih
tinggi menjadi 15°C dari seandainya tidak ada efek rumah kaca (-18°C), suhu
yang terlalu dingin bagi kehidupan mnusia. Efek rumah kaca disebabkan oleh
gas-gas rumah kaca.
Atmosfer berguna untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di
muka bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam,
menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia
dan makhluk bumi lainnya. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu dingin
membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270°C di bawah nol. Selain
atmosfer, sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan
medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya
yang mengancam planet ini. Radiasi yang terus-menerus dipancarkan oleh
matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup.
Apabila sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut
jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan
menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.
Bumi memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya
kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan
keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk
lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari
pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka
kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet
berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius
tetapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi.
Bahkan Venus, planet kembar Bumi, tidak memiliki medan magnet. Lapisan
pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya
ada pada Bumi.
E. Sifat Atmosfer Bumi
1. Merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi
sampai ketinggian 560 km dari permukaan bumi.
2. Atmosfer bumi tidak mempunyai batas mendadak, tetapi menipis lambat
laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer
dan angkasa luar.
3. Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba
(kecuali bergerak sebagai angin).
4. Mudah bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang.
5. Mempunyai berat (56 x 1014 ton) dan dapat memberikan tekanan. 99%
dari beratnya berada sampai ketinggian 30 km, dan separuhnya berada di
bawah 6000 m.
6. Memberikan tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas akibat
pergesekan (misalnya meteor hancur sebelum mencapai permukaan
bumi).Sangat penting untuk kehidupan dan sebagai media untuk proses
cuaca. Sebagai selimut yang melindungi bumi terhadap tenaga penuh dari
matahari pada waktu siang, menghalangi hilangnya panas pada waktu
malam. Tanpa atmosfer suhu bumi pada siang hari 93,3°C dan pada
malam hari -148,9°C.
F. Cuaca dan Iklim
Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangattpenting bagi
kehidupan manusia, dengan mengetahui pola cuaca dan iklim seperti periode
musim hujan dan kemarau, maka para petani dapat menentukan musim tanam
yang tepat agar produksi pertaniannya baik. Selain itu, kondisi cuaca dan
iklim seperti arah dan kecepatan angin sangat diperlukan bagi para nelayan
untuk menentukan saat-saat yang tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih
banyak sektor-sektor kehidupan yang berkaitan dengan kondisi cuaca dan
iklim. Cuaca dan iklim merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di
atmosfer yang menyelubungi bumi.
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu
yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca terbentuk dari
gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja.
Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbedabeda
untuk setiap tempat serta setiap jam.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama dan meliputi wilayah
yang luas. Iklim dapat terbentuk karena adanya:
1. Rotasi dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian
matahari dan tahunan.
2. Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisis.
Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu
yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi. Ada beberapa
unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau
wilayah, yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban
udara dan curah hujan.

0 komentar:

Posting Komentar