MAKALAH ANALISIS VEGETASI

Selasa, 05 Juni 2012

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh - tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat.Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat, baik diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis (Marsono, 1977). Vegetasi tanah dan iklim berhubungan erat dan pada tiap-tiap tempat mempunyai keseimbangan yang spesifik. Vegetasi di suatu tempat akan berbeda dengan vegetasi di tempat 1ain karena berbeda pula faktor lingkungannya. Vegetasi hutan merupakan sesuatu sistem yang dinamis, selalu berkembang sesuai dengan keadaan habitatnya. Analisis vegetasi dapat digunakan untuk mempelajari susunan dan bentuk vegetasi atau masyarakat.
Dari segi floristis ekologis pengambilan sampling dengan cara “random sampling” hanya mungkin digunakan apabila lapangan dan vegetasinya homogen, misalnya padang rumput dan hutan tanaman. Pada umumnya untuk keperluan penelitian ekologi hutan lebih tepat dipakai “systematic sampling”, bahkan “purposive sampling” pun boleh digunakan pada keadaan tertentu.





B.    Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, seperti sebagai berikut:
1.  Apa yang dimaksud dengan analisis vegetasi?
2.  Bagaimana cara membuat kurva lurus minimum?
3.  Apa yang dimaksud metode titik dan garis?

C.     Tujuan
Berikut beberapa tujuan dari pembuatan makalah ini, seperti:
1.     Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis vegetasi.
2.     Untuk mengetahui cara membuat kurva lurus minimum.
3.     Untuk mengetahui metode titik dan garis.
4.     Sebagai sumber referensi untuk mengetahui metode dalam penelitian tentang vegatasi.
5.     Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ekologi tumbuhan.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN ANALISIS VEGETASI
Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari tumbuh-tumbuhan. Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk.Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis, diameter dan tinggi untuk menentukan indeks nilai penting dari penvusun komunitas hutan tersebut.Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan.
Berdasarkan tujuan pendugaan kuantitatif komunitas vegetasi dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu :
1.     Pendugaan komposisi vegetasi dalam suatu areal dengan batas-batas jenis dan membandingkan dengan areal lain atau areal yang sama namun waktu pengamatan berbeda.
2.     Menduga tentang keragaman jenis dalam suatu areal.
3.     Melakukan korelasi antara perbedaan vegetasi dengan faktor lingkungan tertentu atau beberapa faktor lingkungan (Greig-Smith, 1983).
Untuk mempelajari komposisi vegetasi perlu dilakukan pembuatan petak-petak pengamatan yang sifatnya permanen atau sementara.Menurut Soerianegara (1974) petak-petak tersebut dapat berupa petak tunggal, petak ganda ataupun berbentuk jalur atau dengan metode tanpa petak. Pola komunitas dianalisis dengan metode ordinasi yang menurut Dombois dan E1lenberg (1974) pengambilan sampel plot dapat dilakukan dengan random, sistematik atau secara subyektif atau faktor gradien lingkungan tertentu.Untuk memperoleh informasi vegetasi secara obyektif digunakan metode ordinasi dengan menderetkan contoh-contoh (releve) berdasar koefisien ketidaksamaan (Marsono, 1987).
Variasi dalam releve merupakan dasar untuk mencari pola vegetasinya. Dengan ordinasi diperoleh releve vegetasi dalam bentuk model geometrik yang sedemikian rupa sehingga releve yang paling serupa mendasarkan komposisi spesies beserta kelimpahannya akan rnempunyai posisi yang saling berdekatan, sedangkan releve yang berbeda akan saling berjauhan. Ordinasi dapat pula digunakan untuk menghubungkan pola sebaran jenis jenis dengan perubahan faktor lingkungan.Beberapa metodologi yang umum dan sangat efektif serta efisien jika digunakan untuk penelitian, yaitu metode kuadrat, metode garis, metode tanpa plot dan metode kuarter.

B.    KURVA LUAS MINIMUM
Pada cara ini kita hanya mempelajari satu petak sampling yang mewakili suatu tegakan hutan. Besarnya petak contoh ini tidak boleh terlalu kecil hingga tidak menggambarkan tegakan yang dipelajari. Ukuran minimum dari suatu petak tunggal tergantung pada kerapatan tegakan dan banyaknya jenis-jenis pohon yang terdapat. Makin jarang tegakannya atau makin banyak jenisnya makin besar ukuran petak tunggal yang digunakan. Ukuran minimum ini ditetapkan dengan menggunakan kurva spesies-area. Caranya dengan mendata jenis-jenis pohon yang terdapat dalam suatu petak kecil. Ukuran petak ini lalu diperbesar dua kali dan jenis-jenis pohon yang terdapat didata pula. Pekerjaan ini dilanjutkan sampai saat dimana penambahan luas petak tidak menyebabkan penambahan yang berarti pada banyaknya jenis.
Prinsip penentuan ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar individu jenis yang ada dalam contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil agar individu yang ada dapat dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau pengabaian.
Karena titik berat analisa vegetasi terletak pada komposisi jenis dan jika kita tidak bisa menentukan luas petak contoh yang kita anggap dapat mewakili komunitas tersebut, maka dapat menggunakan teknik Kurva Spesies Area (KSA). Dengan menggunakan kurva ini, maka dapat ditetapkan : (1) luas minimum suatu petak yang dapat mewakili habitat yang akan diukur, (2) jumlah minimal petak ukur agar hasilnya mewakili keadaan tegakan atau panjang jalur yang mewakili jika menggunakan metode jalur. Caranya adalah dengan mendaftarkan jenis-jenis yang terdapat pada petak kecil, kemudian petak tersebut diperbesar dua kali dan jenis-jenis yang ditemukan kembali didaftarkan.
Pekerjaan berhenti sampai dimana penambahan luas petak tidak menyebabkan penambahan yang berarti pada banyaknya jenis. Luas minimun ini ditetapkan dengan dasar jika penambahan luas petak tidak menyebabkan kenaikan jumlah jenis lebih dari 5-10% (Oosting, 1958; Cain & Castro, 1959). Untuk luas petak awal tergantung surveyor, bisa menggunakan luas 1m x1m atau 2m x 2m atau 20m x 20m, karena yang penting adalah konsistensi luas petak berikutnya yang merupakan dua kali luas petak awal dan kemampuan pengerjaannya dilapangan.
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa penambahan jenis pada ukuran petak 8m x 16m sudah mencapai angka dibawah 5% (sesuai syarat Oosting, 1958; Cain & Castro, 1959), maka dapat ditetapkan bahwa luas petak ukur yang dapat mewakili komunitas pada rumput tersebut adalah adalah 8m x 16m atau 0.128 ha. Luas ini bukanlah harga mutlak bahwa luas petak ukur yang harus kita gunakan adalah 0.128 ha, tapi nilai tersebut adalah nilai minimum, artinya kita bisa menambah ukuran petak contoh atau bahkan memodifikasinya karena yang harus kita perhatikan bahwa petak contohnya tidak kurang dari hasil KSA.
Contoh untuk memudahkan pekerjaan dilapangan, sebaiknya ukuran petak tersebut berbentuk persegi, sehingga petak hasil KSA tersebut dapat diubah menjadi ukuran 12m x12m. Jika sudah dapat ditentukan luas petak minimum, maka juga harus dapat ditentukan jumlah petak contoh keseluruhan. Hitungann sederhananya, tergantung kita menginginkan berapa luas total sampling yang kita inginkan.
Cara peletakan petak contoh ada dua, yaitu cara acak (random sampling) dan cara sistematik (systematic sampling), random sampling hanya mungkin digunakan jika vegetasi homogen, misalnya hutan tanaman atau padang rumput (artinya, kita bebas menempatkan petak contoh dimana saja, karena peluang menemukan jenis bebeda tiap petak contoh relatif kecil). Sedangkan untuk penelitian dianjurkan untuk menggunakan sistematik sampling, karena lebih mudah dalam pelaksanaannya dan data yang dihasilkan dapat bersifat representative. Bahkan dalam keadaan tertentu, dapat digunakan purposive sampling.

C.     METODE GARIS DAN TITIK
Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendekripsikan suatu vegetasi sesuai dengan tujuannya. Dalam hal ini suatu metodologi sangat berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang-bidang pengetahuan lainnya, tetapi tetap harus diperhitungkan berbagai kendala yang ada (Syafei, 1990).
Metodologi-metodologi yang umum dan sangat efektif serta efisien jika digunakan untuk penelitian yaitu metode kuadrat, metode garis, metode tanpa plot dan metode kwarter. Akan tetapi dalam makalah ini hanya menitik beratkan pada penggunaan analisis dengan metode garis dan metode intersepsi titik (metode tanpa plot) (Syafei, 1990).
1.     Metode  Garis
Metode garis merupakan suatu metode yang menggunakan cuplikan berupa garis. Penggunaan metode ini pada vegetasi hutan sangat bergantung pada kompleksitas hutan tersebut. Dalam hal ini, apabila vegetasi sederhana maka garis yang digunakan akan semakin pendek. Untuk hutan, biasanya panjang garis yang digunakan sekitar 50 m-100 m. sedangkan untuk vegetasi semak belukar, garis yang digunakan cukup 5 m-10 m. Apabila metode ini digunakan pada vegetasi yang lebih sederhana, maka garis yang digunakan cukup 1 m (Syafei, 1990). Pada metode garis ini, sistem analisis melalui variabel-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi yang selanjutnya menentukan INP (indeks nilai penting) yang akan digunakan untuk memberi nama sebuah vegetasi.
Kerapatan dinyatakan sebagai jumlah individu sejenis yang terlewati oleh garis. Kerimbunan ditentukan berdasar panjang garis yang tertutup oleh individu tumbuhan, dan dapat merupakan prosentase perbandingan panjang penutupan garis yang terlewat oleh individu tumbuhan terhadap garis yang dibuat (Syafei, 1990). Frekuensi diperoleh berdasarkan kekerapan suatu spesies yang ditemukan pada setiap garis yang disebar (Rohman, 2001).


2.     Metode Intersepsi Titik
merupakan suatu metode analisis vegetasi dengan menggunakan cuplikan berupa titik. Pada metode ini tumbuhan yang dapat dianalisis hanya satu tumbuhan yang benar-benar terletak pada titik-titik yang disebar atau yang diproyeksikan mengenai titik-titik tersebut. Dalam menggunakan metode ini variable-variabel yang digunakan adalah kerapatan, dominansi, dan frekuensi (Rohman, 2001).
Kelimpahan setiap spesies individu atau jenis struktur biasanya dinyatakan sebagai suatu persen jumlah total spesises yang ada dalam komunitas, dan dengan demikian merupakan pengukuran yang relatife. Dari nilai relative ini, akan diperoleh sebuah nilai yang merupak INP. Nilai ini digunakan sebagai dasar pemberian nama suatu vegetasi yang diamati.Secara bersama-sama, kelimpahan dan frekuensi adalah sangat penting dalam menentukan struktur komunitas (Michael, 1994).
3.     Sistem analisis garis meliputi:
Kerapatan, didasarkan pada perhitungan jarak antara individu-individu sejenis yang dilewati garis, atau bila dinyatakan dengan jumlah individu yang terlewati garis.
Kerimbunan, didasarkan pada panjang garis yang tertutup oleh individu tumbuhan, atau bila dinyatakan dalam prosen dapat dilakuan berdasarkan sperbandingan panjang penutupan garis yang terlewat individu tumbuhan terhadap panjang garis yang dibuat.
Frekuensi, pada dasarnya agak sulit menentukan apabila garis yang dibuat merupakan garis tunggal.Apabila garis itu dibagi dalam beberapa sektor garis maksa perhitungan frekuensi ini dinyatakan dengan kekerapan jenis yang dijumpai dalam sektpr – sektor garis tadi.Atau bila garisnya majemuk maka perhitungan tidak berbeda seperti pada metode kuadrat.
Nilai penting, harga ini didapatkan berdasarkan penjumlahan dari nilai relative dari sejumlah variabel yang telah diukur ( kerapatan relative, kerimbunan relative, dan frekuensi relative). Harga relative ini dapat dicari dengan perbandingan antara harga suatu variabel yang didapat dari suatu jenis terhadap nilai total dari variabel itu untuk suatu jenis terhadap nilai total dari variabel itu untuk seluruh jenis yang didapat, dikalikan 100%. Dalam tabel.jenis-jenis tumbuhan disusun berdasarkan urutan harag nilai penting ini yang biasanya dari harga besar kekecil. Dan dua jenis tumbuhan yang terbesar harga nilai pentingnya dapat dipergunakan untuk menentukan penamaan bentuk vegetasi tadi.
Jika berbicara mengenai vegetasi, kita tidak bisa terlepas dari komponen penyusun vegetasi itu sendiri dan komponen tersebutlah yang menjadi fokus dalam pengukuran vegetasi. Komponen tumbuh-tumbuhan penyusun suatu vegetasi umumnya terdiri dari:
1.     Belukar (Shrub) : Tumbuhan yang memiliki kayu yang cukup besar, dan memiliki tangkai yang terbagi menjadi banyak subtangkai.
2.     Epifit (Epiphyte) : Tumbuhan yang hidup dipermukaan tumbuhan lain (biasanya pohon dan palma). Epifit mungkin hidup sebagai parasit atau hemi-parasit.
3.     Paku-pakuan (Fern) : Tumbuhan tanpa bunga atau tangkai, biasanya memiliki rhizoma seperti akar dan berkayu, dimana pada rhizoma tersebut keluar tangkai daun.
4.     Palma (Palm) : Tumbuhan yang tangkainya menyerupai kayu, lurus dan biasanya tinggi; tidak bercabang sampai daun pertama. Daun lebih panjang dari 1 meter dan biasanya terbagi dalam banyak anak daun.
5.     Pemanjat (Climber) : Tumbuhan seperti kayu atau berumput yang tidak berdiri sendiri namun merambat atau memanjat untuk penyokongnya seperti kayu atau belukar.
6.     Terna (Herb) : Tumbuhan yang merambat ditanah, namun tidak menyerupai rumput. Daunnya tidak panjang dan lurus, biasanya memiliki bunga yang menyolok, tingginya tidak lebih dari 2 meter dan memiliki tangkai lembut yang kadang-kadang keras.
7.     Pohon (Tree) : Tumbuhan yang memiliki kayu besar, tinggi dan memiliki satu batang atau tangkai utama dengan ukuran diameter lebih dari 20 cm.
Untuk tingkat pohon dapat dibagi lagi menurut tingkat permudaannya, yaitu :
a.     Semai (Seedling) : Permudaan mulai dari kecambah sampai anakan kurang dari 1.5 m.
b.     Pancang (Sapling) : Permudaan dengan tinggi 1.5 m sampai anakan berdiameter kurang dari 10 cm.
c.      Tiang (Poles) : Pohon muda berdiameter 10 cm sampai kurang dari 20 cm.







BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari tumbuh-tumbuhan. Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk.Untuk mempelajari komposisi vegetasi perlu dilakukan pembuatan petak-petak pengamatan yang sifatnya permanen atau sementara.  Menurut Soerianegara (1974) petak-petak tersebut dapat berupa petak tunggal, petak ganda ataupun berbentuk jalur atau dengan metode tanpa petak.
Pada cara kurva luas minimum kita hanya mempelajari satu petak sampling yang mewakili suatu tegakan hutan. Besarnya petak contoh ini tidak boleh terlalu kecil hingga tidak menggambarkan tegakan yang dipelajari. Ukuran minimum dari suatu petak tunggal tergantung pada kerapatan tegakan dan banyaknya jenis-jenis pohon yang terdapat. Makin jarang tegakannya atau makin banyak jenisnya makin besar ukuran petak tunggal yang digunakan.Ukuran minimum ini ditetapkan dengan menggunakan kurva spesies-area.
Metode garis merupakan suatu metode yang menggunakan cuplikan berupa garis. Penggunaan metode ini pada vegetasi hutan sangat bergantung pada kompleksitas hutan tersebut. Dalam hal ini, apabila vegetasi sederhana maka garis yang digunakan akan semakin pendek. Metode intersepsi titik merupakan suatu metode analisis vegetasi dengan menggunakan cuplikan berupa titik. Pada metode ini tumbuhan yang dapat dianalisis hanya satu tumbuhan yang benar-benar terletak pada titik-titik yang disebar atau yang diproyeksikan mengenai titik-titik tersebut.

B.   Saran
Apabila ingin melakukan melakukan suatu analisis terhadap suatu daerah, misalnya hutan mangrove hendaknya kita melakukan analisis vegetasi terhadap suatu daerah tersebut dengan menggunakan beberapa metode diantaranya yaitu: menentukan kurva luas minimum, di misalkan pembuatan kurva diatas selembar kertas peta, maka pada saat menerapkan pada obyek langsung maka bias diperbesar dua kali. Metode yang kedua yaitu titik dan garis, apabila analisis yang akan digunakan bertujuan untuk menganalisis suatu vegetasi yang hanya terdapat satu jenis, maka metode inilah yang tepat digunakan, selain itu penggunaan metode ini biasa tepat sasaran.


KATA-KATA PENYEMANGAT

Rabu, 23 Mei 2012

1.      Tetap semangat, selalu optimis, karena hari ini untuk esok bukan untuk kemarin.
2.      Kegagalan jangan disesali, tetapi di perangi, selalu semangat untuk meraih sukses..ok
3.      Jangan putus asa karena kegagalan tapi jadikanlah kegagalan itu sebagai pelajaran untuk meraih kesuksesan.
4.      Sesuatu yang besar berawal dari langkah yang kecil, gak ada yang salah dari mimpimu,  yang salah ketika kamu mengabaikan mimpi itu.
5.      Teman bagai empedu walaupun pahit tapi dapat menetralkan racun dalam hati kita.
6.      Pahamilah dirimu sendiri sebelum memahami orang lain.
7.      Cintailah orang apa ada, berusahalah tanpa menyerah untuk meraih apa yang kamu mau.
8.      Jangan merasa dirimu suci sebelum kau tau apa artinya hidup.
9.      Jangan patah semangat untuk menatap masa depan.
10.  Jangan pernah berpikir kenapa kita jatuh tapi berpikirlah bagaiman kita bangkit.
11.  Langkah kita hari ini menentukan masa depan kita.
12.  Janagan sombong di depan orang yang rendah hati, jangan rendah hati didepan orang sombong.
13.  Kembangkan terus bakatmu, maju terus pantang mundur, jangan perlihatkan kesedihanmu pada orang lain.
14.  Percayalah hari ini akan lebih indah dari kemaren jika diawali dengan do’a dan senyum.
15.  Jangan jadikan kemiskinan sebagai alasan dan hambatan untuk melepaskan cita-citamu.
16.  Menaklukkan diri adalah kemenangan yang paling mulia.
17.  Terbang dan terbanglah yang tinggi, setinggi yang kamu bisa dan jangan turun untuk berhenti sebelum kamu meraih kesuksesan.
18.  Big power comes with big responsibility.
19.  Jadilah lilin yang memberikan cahaya dalam kegelapan dan jadilah cermin yang memancarkan sinarnya.
20.  Dunia tidak akan tersenyum pada kita tapi dunia akan membuat kita tersenyum.
21.  Pukulan dari sahabatmu lebih baik dari bingkisan dari musuhmu.
22.  Jadi orang penting itu baik, tapi jauh lebih penting untuk jadi orang baik.
23.  Orang baik bukanlah orang yang tak pernah melakkukan kesalahan tetapi orang baik adalah orang yang mau memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan.
24.  Hidup itu adalah perjuangan yag butuh pengorbanan disertai do’a.
25.  Jadilah orang yang tetap merasa kecil meskipun sudah menjadi besar serta tetap mengingat tuhan dalam segala hal.
26.  Bergaul bukan ditentukan dari berapa banyak kita mempunyai teman, tapi seberapa cepat kita mendapatkan teman.
27.  Kebersamaan adalah kebahagiaan yang tak terhingga.

CARA MELAKUKAN SEX SECARA AMAN

Rabu, 11 April 2012

16 Cara Melakukan Sex Aman
Gairah seks mungkin saja menurun karena berbagai penyebab. Kelelahan fisik atau rutinitas padat membuat pasangan menikah seperti tak punya waktu untuk menikmati seks. Seks bisa lebih asik dan menyenangkan, jika saja pasangan menikah memahami rambu dan pertandanya. Jika gairah mulai mereda, lakukan beberapa hal yang bisa memancing kembali libido Anda atau pasangan. Inilah pendapat sejumlah profesional dan pakar seputar seks yang asik.
1. Manjakan diri di luar kamar tidur. Seks tak melulu berurusan dengan kamar tidur Anda. Lakukan hubungan seks sesekali di bagian lain yang nyaman di rumah Anda. Kamar mandi dengan bathtub bisa menjadi variasi lainnya. Atau sesekali, pergilah memanjakan diri bersama pasangan untuk menikmati perawatan spa berpasangan. Melakukan kegiatan yang menyenangkan dan rileks bersama pasangan menimbulkan energi positif yang bisa merangsang gairah seks Anda.
“Saat fisik dan pikiran terasa seimbang, seks akan menjadi lebih hebat,” kata Sharon Christie, pakar farmasi dari AromaFloria.
2. Lupakan masa lalu. Saat sedang berhubungan seks, cobalah untuk menyingkirkan pikiran buruk tentang masa lalu. Nikmati saja apa yang ada saat ini. Pikiran negatif seperti ini merusak suasana seksi saat seharusnya Anda menikmati seks bersama pasangan.
“Seks menjadi lebih menggairahkan jika pasangan menghadirkan dirinya pada saat itu dan menikmati momen yang ada,” ujar Robert Whitman, fotografer spesialis pasangan.

3. Lakukan saja, jangan banyak pertimbangan. Mood untuk melakukan hubungan seks bisa diciptakan. Anda dan pasangan boleh saja tak bergairah pada awalnya. Namun selama menjalaninya Anda dan pasangan semakin menikmati aktivitas seks.
Jadi, jangan tunggu mood seks itu datang. Anda bisa menemukan mood positif itu dengan lebih peka merespons tanda dari pasangan Anda.
“Meski awalnya tidak mood, namun jika peka dengan pasangan, Anda bisa menemukan kesenangan dan menjadi lebih bergairah dari sebelumnya,” papar Michele Weiner-Davis, penulis The Sex-Starved Marriage.
4. Camkan ini: Tubuh Anda seksi meski tak sempurna. Banyak perempuan yang terobsesi menurunkan berat badan dan menjadi kurus. Sementara banyak pria yang menyenangi lekukan pada tubuh perempuan. Perempuan acapkali merasa tak puas dengan tubuhnya yang tak sempurna. Perubahan fisik pascamelahirkan menjadi pemicu lain ketidakpuasan fisik perempuan ini.
Perempuan seringkali membandingkan tubuhnya dengan idealitas tubuh pada majalah atau selebriti. Lantas perempuan merasa tak nyaman dengan dirinya.
Lisa Masterson, MD, dokter kandungan dan kebidanan yang juga desainer pakaian dalam, mengatakan jika Anda tak nyaman dengan tubuh, konsultasikan kepada pakar dan bukan berasumsi dan menyalahkan diri sendiri.
“Jika persoalannya kelebihan berat badan, lakukan perawatan dengan bantuan dokter. Jika ingin menjalani diet sehat, hubungi pakar nutrisi. Lakukan sesuatu yang bisa membuat Anda lebih bahagia,” kata Masterson.
Prinsipnya, Anda lah yang bertanggung jawab atas diri Anda, termasuk membangun kembali kepercayaan diri. Inilah kunci menikmati berbagai pengalaman liar di ranjang bersama pasangan.
5. Hentikan orgasme palsu. Orgasme tak sekadar pertanda atas kondisi kesehatan Anda yang prima dan bahwa Anda puas dengan pasangan. Orgasme juga meningkatkan level oksitosin dan vasopressin di otak. Hormon inilah yang memicu kehangatan atau romantisme yang diasosiasikan perempuan dengan intimasi, jelas Helen Fisher, PhD, profesor antropologi yang juga penulis Why We Love: The Nature and Chemistry of Romantic Love.
Jadi, jangan main-main dengan orgasme. Ciptakan orgasme jika Anda atau pasangan belum mendapatkannya saat berhubungan seks. Tunjukkan di mana titik sensitif Anda kepada pasangan. Mintalah pasangan memuaskan Anda pada bagian yang diinginkan. Lalu temukan orgasme di sana. Jangan hanya menunggu pasangan mencari pusat gairah yang membuat Anda berhasil orgasme. Seks pun butuh kerjasama bukan?
6. Pancing gairah dengan berbelanja. Gunnar Peterson, personal trainer sejumlah selebriti dunia, mengatakan salah satu kliennya mengaku berbelanja sebelum berhubungan seks bisa menimbulkan gairah. Sah saja melakukan sejumlah cara untuk memancing libido.
Peterson menganggap wajar cara yang dilakukan kliennya tersebut. Karena menurutnya, berbelanja barang yang disukai dan menunjang penampilan, bagi perempuan, akan membuatnya merasa seksi dan berkuasa. Perasaan seperti inilah yang memicu sikap mental yang lebih terbuka. Saat merasa puas dengan diri sendiri, Anda lebih positif merespons berbagai hal termasuk seks, Anda setuju?
7. Bayangkan Anda adalah perempuan terseksi. Sikap positif yang didapati dari kepercayaan diri membantu perempuan mencapai kepuasan seksual. Salah satu caranya, bayangkan Anda adalah perempuan terseksi. Lalu lakukan hubungan seks dengan berbagai imajinasi seksual yang muncul di kepala Anda. Buktikan saja, dengan cara ini Anda bisa memulai hubungan seks menuju tingkat kepuasan yang diinginkan, kata Judy Pfleger, pendiri HairCareDownThere.com.
8. Manfaatkan sex-toy. Sex-toy sesekali perlu juga dilibatkan dalam hubungan seks Anda dan pasangan. Vibrator misalnya, benda ini mengajarkan Anda tentang bagaimana memuaskan diri mencapai orgasme. Berbagai cara bisa dilakukan pasangan untuk memancing gairah, dengan tangan atau lidah. Namun tak ada salahnya menerima bantuan dari sex-toy.
“Saat Anda mengenalkan sex-toy kepada pasangan, cara ini mengurangi kekhawatiran akan performa seks,” kata Anne Semans, marketing manager toko sex-toy, Toys Babeland di New York dan Seattle.
9. Berikan pujian kepada pasangan. Saat pasangan melakukan aktivitas seks yang menyenangkan Anda, berikan pujian. Puji kemampuan dan teknik yang digunakannya untuk memuaskan Anda. Lalu tanyakan hal apa yang diinginkan pasangan, kata Nancy Friday, penulis Women on Top.
10. Melatih kekuatan Anda. Seks adalah olahraga partisipatif yang membutuhkan daya tahan tinggi. Seperti saat Anda melakukan kardio di gym, efeknya tak sekadar membangun kepercayaan diri. Olahraga dengan berlatih kardio meningkatkan daya tahan fisik. Dengan kekuatan penuh, Anda bisa memperpanjang durasi hubungan seks. Jadi, latihlah kekuatan fisik Anda, saran Shari Stern, atlet lari maraton dan pengajar kelas kuliner sensual.
11. Seks tak butuh prestasi. Berapa nilai kepuasan seksual Anda dan pasangan? Abaikan pertanyaan ini. Perempuan yang menjalani seks yang hebat, tak pernah tergoyahkan dengan penilaian dan angka kepuasan seksual. Seks bicara soal sensasi, cinta, dan aktivitas yang menyenangkan. Seks tidak bicara tentang prestasi, sejauhmana pasangan menilai seksualitas Anda.
Susan K.Perry, PhD, psikolog dan penulis Loving in Flow: How the Happiest Couples Get and Stay That Way menyarankan, tanyakan kepada diri sendiri seperti apa perasaan Anda atas aktivitas seks ini? Inilah ukuran kepuasan seksual yang lebih penting daripada bicara angka kepuasan seks.
12. Edukasi seks. Meski Anda sudah mahir melakukan hubungan seks, jangan pernah berhenti mengedukasi diri sendiri. Jangan cepat puas dengan aktivitas seks yang sudah Anda jalani bersama pasangan. Lebih banyak mencari informasi dari bacaan seputar seks bisa membantu Anda. Bagaimana menstimulasi G-spot Anda, ini salah satu isu yang patut Anda pelajari, saran Marge S, pensiunan perawat yang menemukan kembali gairah seks pada usia 70-an.
13. Lepas busana dan tutup mata pasangan Anda. Lakukan aktivitas seks yang menyenangkan dan misterius. Lepaslah busana, dan berikan pijatan kepada pasangan dengan bermodalkan tubuh telanjang Anda. Lakukan juga kegiatan yang berkesan misterius dengan menutup mata pasangan. Pengalaman seks seperti ini mampu menggantikan kebosanan aktivitas seks pasangan menikah, tutur Sheila Kelley, aktris.
14. Fokus pada diri sendiri. Berhentilah menjadi perempuan yang terperangkap dalam pikiran, bahwa Anda harus memuaskan pasangan. Tunjukkan antusiasme Anda dan minta pasangan melakukan gerakan yang bisa membangkitkan gairah Anda. Dengan begitu, Anda telah memberikan kesenangan dan kepuasan kepada pasangan, dan tentu saja diri Anda sendiri, kata Drew Pinsky, MD, cendikiawan, penulis.
15. Pilih cara menyenangkan. Seks perlu dilihat sebagai aktivitas menyenangkan yang seksi. Gunakan sejumlah alat bantu seperti es krim, cokelat, apapun yang Anda dan pasangan merasa nyaman. Oleskan dalam tubuh Anda dan pasangan, dan berikan jilatan. Lakukan bergantian. Pengalaman ini memberikan sensasi tersendiri, kata Shanna Moakler, bintang Meet the Barkers yang ditayangkan di MTV.
16. Memberi dan menerima. Jangan hanya menunggu dan menerima, namun jangan juga melulu memberi. Hubungan seks lebih asik dengan spontanitas dan sikap memberi dan menerima yang seimbang. Jadi, jangan menunggu pasangan memuaskan Anda. Pandulah pasangan untuk memuaskan Anda dan dengan begitu si dia memberikan stimulasi seks yang bisa memuaskan Anda. Dengan memulainya, Anda tak hanya akan menerima pelayanan seks yang menyenangkan, bahkan pasangan pun menerima pesan cinta yang menggairahkan dari diri Anda. Demikian pendapat Adam K.Glickman, CEO Condomania.com.