FILOGENI DAN KEANEKARAGAMAN HEWAN
A. FILOGENI SECARA UMUM
Pendekatan
Filogenetik (Phylogenetic Approach)
Metode
ideal identifikasi dan klasifikasi organisme adalah membandingkan urutan gen
antara galur tersedia dan beberapa species yang telah diketahui luas. Hal ini
sulit dilakukan, kalaupun dapat dilakukan akan memerlukan biaya cukup banyak
dan waktu lama. Beberapa teknik dipakai dalam pendekatan filogenetik,
diantaranya hibridisasi DNA. Metode ini mengukur sejumlah urutan DNA umum 2
organisme dan mengestimasi persentase divergensi dalam urutan DNA yang mirip
tetapi tidak identik. Kajian kemiripan DNA berdasarkan hibridisasi DNA telah
dilakukan untuk khamir, virus, bakteriofag, dan banyak bakteri.
Lima faktor yang dapat dipakai untuk
menentukan kemiripan DNA adalah ukuran genom, jumlah G+C, reasosiasi optimal
DNA, stabilitas DNA terhadap panas, dan reasosiasi supraoptimal DNA.
Ukuran
Genom
DNA
bakteri memiliki ukuran (diukur ekuivalen berat molekul) sebesar 1x109—8x109.
Ukuran genom biasanya dapat langsung membedakan antar-kelompok. Legionella
pneumophila (bakteri penyebab penyakit legionnare) berbeda dengan Bartonella
quintana (Rickettsia). L. Pneumophila memiliki ukuran genom 3X109,
sedangkan B. Quintana sekitar 1X109.
Jumlah
G+C
Jumlah G+C bakteri DNA bervariasi antara
25 sampai 75%. Persentase G+C ini spesifik, tetapi tidak eksklusif. Artingan 2
galur dengan persentase G+C mirip dapat termasuk dalam kelompok species sama
atau berbeda. Jika persentase G+C cukup berbeda, maka dapat dipastikan kedua
galur berbeda species.
Reasosiasi
optimal DNA
Kekerabatan DNA ditentukan dengan
mengasosiasikan pita tunggal DNA galur satu dengan galur lainnya untuk
berasosiasi membentuk pita ganda DNA. Reasosiasi DNA merupakan reaksi
tergantung suhu. Suhu optimal reasosiasi DNA adalah 25—30°C di bawah denaturasi DNA. Di bawah suhu
tersebut pita ganda DNA (berbeda)
tereasosiasi menjadi tunggal kembali. Studi menunjukkan bahwa galur-galur suatu
species bakteri memiliki kemiripan urutan DNA sebesar 70—100%. Namun kemiripan
DNA antar-species bervariasi antara 0 sampai 60%.
Stabilitas
DNA terhadap Panas
Setiap 1% basa nukleotida takberpasangan
dalam pita ganda DNA menurunkan stabilitas DNA terhadap panas sebesar 1% juga.
Oleh karena itu perbandingan stabilitas DNA terhadap panas antara DNA dupleks
(original) 2 galur berbeda dan DNA heterodupleks (hibridisasi) dapat
menunjukkan divergensi di antara kedua galur tersebut.
Reasosiasi
Supraoptimal DNA
Ketika suhu inkubasi untuk reasosiasi
DNA dinaikkan dari 25—30°C
di bawah denaturasi DNA menjadi 10—15°C
di bawah denaturasi DNA, hanya DNA yang sangat mirip yang dapat bereasosiasi
(lebih stabil terhadap panas). Galur dalam satu species biasanya mirip 60% pada
uji reasosiasi supraoptimal DNA.
Penetapan
Species Berdasarkan Kemiripan DNA
Berdasarkan 5 faktor kemiripan DNA,
galur-galur pada E. coli dapat ditetapkan sebagai berikut> Jumlah G+C 49—52
persen mol, ukuran genom 2,3—3,0x109, reasosiasi lebih dari 70% pada
suhu optimal dengan 0—4% divergensi dan 60% pada suhu supraoptimal.
Faktor
Lain dalam Pendekatan Filogenetik: Urutan RNA Ribosom
Membandingkan urutan DNA dapat dengan
mudah diaplikasikan pada eukariota. Hal ini karena DNA eukariota tidak mudah
mengalami mutasi. Sebaliknya DNA prokariota mudah bermutasi. Oleh karena itu
dicari material genetik yang tidak mudah mengalami mutasi. Materi genetik yang
paling sulit bermutasi adalahmaterial genetik ribosom. Material genetik ribosom
adalah RNA. Prokariota memiliki 3 jenis RNA ribosom (rRNA) yaitu 5S, 16S, dan
23S rRNA (Tabel 7.1). Karena 5S rRNA relatif kecil, maka yang sering digunakan
adalah 16S dan 23S rRNA. Urutan 16S rRNA berbagai organism.
Bernadette Pace, seorang mahasiswa
University Illinois melakukan anelisasi rRNA dengan DNA genom untuk mengukur
kemiripan rRNA berbagai species. Percobaannya menunjukkan bahwa metode
pengurutan rRNA dapat diterima secara ilmiah sebagai metode perbandingan luas
antar organisme daripada hibridisasi DNA-DNA.
Carl Woese menyadari potensi urutan rRNA
dalam menentukan hubungan filogenetik. Pada mulanya dia hanya mengurutkan RNA
hanya 25% dari total urutan 16SrRNA. Namun sekerang seluruh 16S rRNA (10000
nukleotida) telah dapat diurutkan dan dipakai untuk mencari kekerabatan
antar-organisme.
B. KEANEKARAGAMAN HEWAN
Dunia
hewan mencakup semua organisme yang tidak mempunyai klorofil, dapat berpindah
tempat atau menggerakkan tubuhnya dengan serat-serat yang dapat berkontraksi,
dan terbentuk atau terdiri dari banyak sel.
Beberapa
organisme memang tidak menunjukkan seluruh cirri umum di atas, tetapi dalam hal
tertentu menunjukkan kegiatan yang sangat mirip cirri-ciri tersebut. Ciri
tentang terbentuk Syarat nomor 3 memaksa kita untuk tidak memasukkan Protozoa
ke dalam dunia hewan. Kita memasukkan Protozoa kedalam dunia Protista,
sedangkan dalam dunia hewan kita hanya membatasi pada metazoa atau binatang
bersel banyak.
Dunia
hewan terdiri dari 20 sampai 24 filum yang diantaranya beranggotakan
organisme-organisme yang harus dikenal dengan baik oleh setiap siswa biologi. Karena itu kita akan memusatkan pembicaraan pada kelompok
ini.
PHYLUM PROTOZOA
Ialah hewan-hewan yang bersel satu dengan ukuran microshopis
tetapi ada pula yang dapat dilihat macroshapis. Pada umunya sel adalah
mikroshopis tetapi ada juga sel yang makroshopis.
CIRI-CIRI UMUM
PROTOZOA
- Trediri dari 1 sel (unicellular)
Tetapi
ada juga beberapa spesies yang membentuk koloni walaupun terdiri dari 1 sel
- Alat-alat tubuh / organ disebut Onganella
Walaupun hanya terdiri dari 1 sel tetapi mempunyai
alat-alat tubuh
Misal : Flagella ® misal pada
euglena, valrax
Bulu
getar ® misal pada paramecium
Euglena ® Vacuola
berdenyut pada paramaecium
Vacuola makanan pada
amoeba
- Perkembangbiakan
- Asexuil
Misal : - pembelahan biner euglena, paramaecium (dari 1 ® 2)
- pembelahan
ganda (dari 1 menjadi 4)
-
membentuk pucuk / tunas
- Sexuil / melalui gamet
Karena
hewan-hewan ini belum mempunyai sel-sel kelamin yang khusus (ovum dan sperma)
maka perkawinannya disebut konjugasi.
- Tempat hidup
a. Bebas
di semua tempat
Misal : - permukaan
air baik tawar / asin
- dalam air
b. Comensal
Ialah hidup bersama yang satu mendapat
keuntungan dan yang satu tidak dirugikan
c. Simbiose
d. Parasit
Ialah yang satu untung yang satu rugi
Misal : Amoeba desentri
Amoeba Spirochaeta
- Cara Makan
- Holozoic ialah makanan hewan lain dengan melalui “mulut“ nya (mulut semu)
- Saprozoic ialah meng-absortir nutrisi yang telah larut dari hewan (zoic = hewan)
- Sapropitic ialah meng-absortir nutrisi yang telah larut dari tumbuhan
- Halophytic ialah hewan tersebut mendapat makanan secara fotosintesis
Misal : Euglena yang mempunyai butir-butir chloroplast
dalam tubuhnya
- Mixotrophic ialah kombinasi antara b dan d
PROTOZOA DIBAGI DALAM 5 KELAS antara lain :
- Kelas Sarcodina / Rhizopoda
- Kelas Mastigophora / Flagelata
- Kelas Ciliata / Infusoria
- Kelas Suctoria
- Kelas Sporozoa.
KELAS
SARCODINA / RHIZOPODA
Rhizo = akar, poda = kaki, pseudo = palsu
Sarcodina / Rhizopoda ialah hewan bersel satu dapat
membentuk kaki semu (Pseudopodia).
Hidupnya : - di air tawar
- di air laut
- parasit pada tubuh hewan / manusia
Misal : Amoeba (bentuknya selalu berubah
sehingga disebut tidak
mempunyai
bentuk).
Ordo-ordonya
:
a. Amoeba c. Radiolaria
b. Foraminifera
d. Heliozoa
Keterangan :
-
plasmolemma = dinding tubuh
-
ectoplasma = protoplasma
yang terang
-
endoplasma = protoplasma
yang gelap
-
vacuola berdenyut / vacuola kontractil berisi cairan / air
-
hewan ini bergerak dengan kaki palsunya
FILUM PORIFERA
Contoh dari porivera adalah sponsa. Sponsa merupakan
hawan yang hidup menempel pada suatu substrat di laut. Telah diketahui
kira-kira 2500 spesies, ada beberapa yang hidup di air tawar, tetapi sebagian
besar hidup di laut. Nama filum ini dari kenyataan bahwa tubuh porifera
mempunyai pori-pori. Air beserta makanan masuk melalui pori kedalam rongga di
dalam tubuh dari hewan akhirnya keluar melalui oskulum. Air yang telah disaring
ini akan dibuang melalui oskulum.
Tubuh sponsa terdiri dari dua lapisan sel, diantara kedua
lapisan tersebut terdapat bagian yang tersusun dari bahan yang lunak disebut
mesoglea. Sel-sel yang membentuk lapisan dalam mempunyai flagea, yang mengatur
aliran sel-sel ini dapat ”menangkap” partikel makanan.
Bentuk sponsa ditentukan oleh kerangka tubuh. Kerangka
tersusun dari spikula. Spikula tersebut dari sel-sel yang terdapat dalam
mesoglea. Spikula tersusun dari silika atau kapur (kalsium karbonat). Beberapa
sponsa tidak memiliki serabut-serabut yang lentur dari zat yang disebut
spongin. Sponsa terdapat di perairan yang dangkal di daerah tropis. Bila sponsa
diolah dapat digunakan untuk bahan atau alat pembersih.
Seperti yang kita ketahui suatu organisme yang melekat
pada suatu subsurat, harus mempunyai cara untuk menyebar keturunannya ke tempat
lain. Untuk tujuan itu sponsa menghasilkan larva kecil yang dapat ”berenang”
dengan bebas. Larva tersebut memisahkan diri dari induknya dan setelah
menemukan tempat hidup yang sesuai larva akan melekat disitu dan berkembang
menjadi hewan dewasa.
Berdasar fosil porifera yang ditemukan menunjukkan bahwa
sponsa adalah salah satu hewan yang pertama kali muncul di bumi. Tetapi tidak
ada bukti bahwa ada hewan yang berkembang dari sponsa. Sponsa seakan-akan
menempati suatu tempat yang agak unik dalam dunia hewan, oleh karena itu oleh
bebrapa ahli taksonomi, porifera dimasukkan dalam suatu kelompok yang disebut
parasoa.
FILUM CNIDARIA
Semua anggota spesies yang termasuk dalam filum ini
mempunyai sel penyengat yang disebut knidoblast. Karena mempunyai knidoblast
maka filum ini disebut KNIDARIA. Knidoblas berisi racun dan benda seperti sengat
yang disebut nematochis. Bila knidoblat tersentuh maka mematochis akan
dijulurkan digunakan untuk menangkap dan melumpuhkan mangsanya mangsanya;
disamping sebagai alat pertahanan terhadap serangan musuh.
Tubuh terdiri dari
dua lapisan sel-sel, ditengah-tengahnya terdapat mesoglea. Didalam
mesoglea terdapat sel-sel, sehingga beberapa ahli biologi menganggap mesoglea
sebagai lapisan yang ketiga. Tubuhnya berbentuk seperti tabung berongga dengan
satu lubang di`ujungnya.
Makanan masuk melalui lubang (mulut) masuk ke rongga yang
lebih dalam yang disebut rongga gastrovaskuler. Rongga ini juga disebut
Coelenteron karena itu filum ini disebut juga Coelenterata. Ctenophora
mempunyai gastrovaskuler sehingga dimasukkan ke dalam filum ini, tetapi
Ctenophora tidak mempunyai knidoblast.
Semua alat tubuh (misalnya tentakel) tersusun dalam suatu
lingkaran mengelilingi tubuh. Pola susunan yang demikian dikenal dengan nama
simetris radial. Bila seekor hydra dibelah dari kepala (anterior) sampai ke
ekor (posterior) melalui garis tengah, maka organisme ini akan terbagi dalam
dua bagian bagian yang sama. Bandingkan dengan simetri bilateral dari seorang
manusia. Belahan yang dibuat dari permukaan belakang (dorsal) kepermukaan depan
(ventral) pada manusia akan membagi tubuh menjadi belahan kanan dan belahan
kiri. Hewan simetri radial seperti knidaria tidak mempunyai permukaan dorsal
maupun ventral, juga tidak mempunyai sisi kiri maupun kanan.
Telah diketahui kira-kira 9.500 spesies yang termasuk di
dalam firum cnidaria ini. Sebagian besar hidup di laut dan beberapa spesies
seperti hydra hidup di air tawar. Filum ini terdiri dari tiga kelas, yaitu :
Hydrozoa, Schiphozoa dan Anthozoa.
1. Hydrozoa.
Hydra yang biasa kita jumpai di air tawar adalah anggota
kelas ini. Hydra mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
-
Hidup
di air tawar
-
Tidak
berkoloni
-
Hanya
mempunyai satu bentuk tubuh yaitu polip.
Sebagian besar anggota kelas ini mempunyai bentuk tubuh
yang ke dua, yaitu medusa. Medusa dapat melayang atau berenang bebas di dalam
air. Bentuk medusa seperti polip yang terbalik. Ubur-ubur api (Physalia)
termasuk di dalam Hydrozoa.
Mematochisnya dapat mengeluarkan racun yang dapat
mengakibatkan kematian manusia. Phisalia mempunyai kantung udara yang digunakan
untuk mengapung pada kantung udara melekat berbagai macam polip.
Gambar Hydra dengan lubang mulut
|
Gambar Hydra dengan tentakel
|
Gambar Budding pada Hydra
|
2. Scyphozoa.
Contoh Scyphozoa adalah Aurelia (ubur-ubur kuping).
Beberapa anggota kelas ini dapat dikatakan tidak mempunyai tahap polip karena
ukurannya sangat kecil.
3. Anthozoa.
Anthozoa meliputi anemon laut dan hewan batu-batu karang.
Organisme ini mempunyai hanya satu tahap yaitu polip. Hewan batu karang di
daerah tropis dapat membentuk atol.
Coral reef hidup
di laut
FILUM PLATHYHELMINTHES (cacing pipih)
Tubuhnya memipih badan berbentuk pita. Cacing ini
simetris bilateral, mempunyai sisi kanan dan kiri, permukaan dorsal dan
ventral, bagian anterior dan posterior. Tipe simetris semacam ini dikaitkan
dengan gerakan yang aktif. Cacing pipih yang hidup di air tawar misalnya
Plenaria, dapat bergerak cepat. Bila planaria berada pada permukaan
substrat/tanah mengeluarkan lendir di bawah tubuhnya, dan bergerak maju di atas
lendir ini menggerakkan silianya. Bila planaria berada di dalam air dapat
berenang dengan cara menggerakkan tubuhnya seperti gelombang. Dengan demikian
planaria dapat bergerak bebas sehingga dapat mencari makanan secara aktif.
Pada hewan yang simertis bilateral posisi organ indra
memusat pada ujung anterior. Planaria memiliki alat penerima cahaya, peraba,
dan reseptor getaran yang terdapat pada ujung anterior. Pemusatan alat-alat
indra perasa dikepalanya disebut cephalization (sepalisasi). Makanan planaria
masuk melalui mulut yang berada pada permukaan ventral dan akhirnya masuk ke
dalam rongga gastrovaskuler. Meskipun bentuk rongga ini lebih berkembang
daripada hydra, namun pada prinsipnya sama dengan alat pencernaan makanan
hydra. Bahan-bahan yang tak tercerna masih tetap harus dikeluarkan lagi melalui
mulut seperti hydra.
Tubuh planaria terdiri dari tiga lapisan embrional.
Lapisan terluar disebut ekstoderm, lapisan dalam disebut endoderm. Endoderm
membatasi rongga gastrovaskuler. Diantara ekstoderm dan endoderm terdapat
lapisan mesoderm. Mesoderm terdiri dari jaringan ikat yang longgar. Pada
mesoderm terdapat organ-organ misalnya organ kelamin jantan dan betina. Filum
ini terdiri atas 6000 spesies yang digolongkan menjadi tiga kelas.
- kelas Turbellaria
Semua cacing berambut getar yang termasuk tubellaria hidup
secara bebas. Sebagian besar hewan yang termasuk mempunyai susunan tubuh yang
sederhana. Cacing-cacing ini
dapat kita temukan pada tanah-tanah lembab dan juga di perairan baik asin
maupun tawar.
- kelas Trematoda
Semua anggota kelas ini hidup secara parasit. Cacing menghisap makanan dari inang dengan mempergunakan
batil penghisap yang terdapat di permukaan ventral. Kebanyakan larva dari
cacing ynag termasuk termatroda hidup secara parasit. Inang yang ditumpangi
larva berbeda dengan inang yang ditumpangi cacing dewasa. Inang dari larva
biasanya siput-siputan. Cacing hati merupakan parasit yang berbahaya bagi domba
dan lembu. Schistosoma dan cacing paru-paru merupakan parasit yang berbahaya
bagi manusia yang hidup di daerah tropis.
Gambar : Siklus hidup cacing gilig
- kelas Cestoda
Cestoda atau cacing pita juga hidup secara parasit.
Cacing pita dewasa hidup di dalam usus inang dan menghisap sari makanan. Bentuk
Cestoda seperti pita terdiri dari untaian progtogled masing progtogled hidup
sendiri. Untaian progtogled dapat mencapai panjang lebih dari 30 meter.
Dalam siklus hidupnya sebagian besar cacing pita
membutuhkan dua atau lebih inang. Kalau daging yang mengandung cacing pita
tidak dimasak sempurna kemudian termakan oleh orang, maka orang tersebut akan
terserang cacing pita. Cacing pita tidak memiliki alat pencernaan dan indra.
Dalam evolusi mungkin hewan ini hasil perkembangan dari cacing pita yang hidup
secara bebas. Dalam proses perkembangannya, alat pencernaan dan alat indera
tidak lagi sesuai dengan cara hidup
Penyakit
Pada Manusia Akibat Cestoda
|
||
Nama Ilmiah
|
Tempat Infeksi
|
Distribusi
|
Diphylllobothrium latum
|
Small Intestine
|
Argentina, Europe, Japan, Siberia,
Great Lakes area USA |
Taenia saginata
|
Small Intestine
|
Di seluruh dunia
|
Taenia solium
|
Small Intestine
|
Di seluruh dunia
|
Hymenolepis nana
|
Small Intestine
|
Di seluruh dunia
|
parasit.
FILUM NEMERTINA
Contoh
dari Nemertina adalah cacing probosis. Cacing ini diberi nama demikian karena
mempunyai sebuah alat yang berbentuk seperti belalai yang dapat dijulurkan.
Probosis digunakan menangkap mangsa. Probosis yang dapat mengelurakan racun
untuk meracuni korbannya. Cacing ini panjangnya bervariasi antara satu inchi
sampai beberapa kaki, bentuknya agak pipih berwarna menyolok/terang dan tertutup
oleh silia. Sebagian besar hidup sebagai di pantai. Sistem pencernaan makanan
yang searah menguntungkan, karena tidak terjadi percampuran antara makanan yang
masuk dengan sisa makanan yang akan dikeluarkan. Setelah makanan masuk mulut
makanan dicerna di dalam saluran pencernaan. Akhirnya sisa makanan yang tak
tercerna dibuang melalui anus. Sistem sirkulasinya (peredaran darah) terdiri atas tiga saluran memanjang. Tidak
mempunyai jantung darah digerakkan oleh pergerakan tubuhnya.
FILUM NEMATODA
Cacing yang termasuk nematoda disebut gilik, karena
tubuhnya panjang, gilik dan simetris bilateral. Hewan ini juga memiliki saluran
pencernaan searah yang memanjang mulai dari mulut dan berakhir di anus. Antara
saluran pencernaan dan dinding tubuh sebelah luar terdapat rongga yang disebut
pseudocoel. Rongga ini berisi organ kelamin dan organ-organ lain yang
berasal/diturunkan dari mesoderm. Cacing gilik mempunyai kelamin yang terpisah,
jadi terdapat hewan jantan dan hewan betina. Meskipun sebagian besar nematoda
besarnya tidak lebih dari ujung sebuah jarum, tetapi dapat dengan mudah dikenal
karena gerakannya yang seperti cambuk. Tanah-tanah yang subur banyak dihuni
hewan ini.
Sampai saat ini telah diketahui kira-kira 8000 spesies
nematoda dan masih banyak yang belum diketahui. Nematoda tersebar di mana-mana.
Nematoda dapat ditemukan di laut, air tawar, serta tanah. Banyak nematoda yang
hidup secara parasit di tumbuhan atau di dalam tubuh hewan lain. Beberapa
spesies nematoda hidup secara bebas. Yang paling merugikan manusia adalah
cacing tambang. Hewan ini hidup di
dalam usus manusia menghisap darah dan jaringan. Bila terdapat terlalu banyak
cacing tambang di dalam usus, menimbulkan gejala lemah, selalu ingin tidur. Orang dapat terkena infeksi cacing tambang bila tidak
mengenakan alas kaki. Pada suatu saat cacing tambang Amerika yaitu Necator
Americanus menjangkiti dua juta orang di bagian tenggara Amerika Serikat. Saat
ini dengan adanya sanitasi yang baik dan pemakain sepatu telah banyak
mengurangi infeksi oleh cacing ini.
Bagian tenggara Amerika Serikat bukan satu-satunya yang
terkena infeksi Nematoda. Menurut beberapa perhitungan sekitar 27 juta orang di
seluruh Amerika Serikat telah terinfeksi oleh Trichinella spiralis. Infeksi ini
disebabkan oleh karena memakan makanan mentah atau daging babi yang dimasak
setengah matang yang mengandung organisme ini.
Anak-anak seringkali terkena infeksi Nematoda jenis lain,
misalnya Ascaris. Ascaris hidup dalam usus dan berkembang karena kebiasaan
membuang kotoran sembarangan. Penyakit yang disebabkan Ascaris tidak berbahaya,
mudah diobati. Anjing juga dapat terkena infeksi Ascaris. Cacing Filaria
menyebabkan sakit kaki gajah (elephantiasis). Cacing ini ditemukan di daerah
tropis. Ada spesies nematoda yang menyerang tumbuhan misalnya jeruk, tembakau,
dan murbei. Parasit ini seringkali mematikan inangnya seketika, atau melemahkan
kondisi inang sehingga memberi peluang kepada hama lain untuk menyerang.
FILUM ROTIFERA
Jumlah anggota filum ini sedikit, merupakan hewan yang
berukuran miskrokopis. Rotifera adalah hewan bersel banyak (setiap spesies
memiliki jumlah sel tertentu). Hewan ini seringkali menempel di objek yang ada
dalam air, dengan mempergunakan ”jari kaki”. Makanan rotifera berupa
mikroorganisme yang ada dalam air. Disekitar mulut terdapat silia yang tersusun
secara melingkar.
FILUM ANNELIDA
Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas.
Beberapa organ (misalnya pencernaan) membentang sepanjang tubuh. Organ yang
lain seperti saluran pembuangan, ada di setiap ruas. Annelida mempunyai rongga
tubuh atau coelem.Rongga ini tidak saja berisi organ-organ yang terbentuk dari
mesoderm tetapi juga dilapisi oleh lapisan mesoderm.
Annelida merupak nhewan simetris bilateral, mempunyai
sistem peredaran darah yang tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti
tangga tali. Pembuluh darah yang utam
membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf terdapat pada bagian
ventral.
Telah diketemukan 7.000 species yang hidup di air tawar,
laut dan tanah. Contoh annelida adalah cacing tanah (Pheretima) cacing ini
hidup di tanah, makananya berupa sisa tumbuhan dan hewan. Charles Darwin ahli
biologi yang termahsur adalah orang yang pertama kali menyatakan bahwa cacing
tanah mempunyai peranan yang penting dalam menggemburkan/menyuburkan tanah.
Karena hidup di dalam tanah, cacing ini membuat liang-liang sehingga tanah
menjadi berpori dan mudah diolah. Cacing tanah juga mencampur dedaunan dengan
tanah, jadi menaikan kandungan humus tanah.
Sebagian besar anelida hidup dilaut, yaitu diliang-liang
atau dibawah karang yang dekat dengan pantai, misalnya neries.
Golongan lain dari annelida yang banyak dikenal adalah
lintah pengisap darah. Lintah mempunyai balik penghisap dikedua ujung badanya.
Batil penghisap posterior dipergunakan untuk melekatkan diri pada inang,
sedangkan batil penghisap anterior dipergunakan untuk menghisap darah.
Gambar : Berbagai jenis Annelida
Amynthas corticis
|
Aporrectodea caliginosa
|
Arenicola marina
|
Bonellia viridis
|
Capitella capitata
|
Chaetopterus variopedatus
|
Eudrilus eugeniae
|
Eurythoe complanata
|
Filogranella elatensis
|
Haementeria ghilianii
|
Hediste diversicolor
|
medicinal leech
Hirudo medicinalis |
Lamellibrachia luymesi
|
Lanice conchilega
|
Lumbricidae
|
FILUM MOLLUSCA
Ada kurang dari 80.000 species yang termasuk kedalam
filum ini. Molluska adalah golongan hewan yang bertubuh lunak tidak beruas dan
tubuh dilindungi oleh satu atau lebih
cangkang yang terbuat dari kapur (Kalsium karbonat). Cangkang ini dibentuk oleh
lapisan dinding tubuh yang disebut mantel. Tubuhnya tersusun dari tiga lapisan
embrional yaitu ekstoderm, mesoderm dan endoderm. Hewan ini memiliki coelem
yang sempit. Sebagian besar moluska hidup di laut tetapi banyak juga yang hidup
di air tawar bahkan beberapa hidup di darat. Filum ini dibagi menjadi 5 kelas.
1.
Kelas
Pelecypoda.
Kerang, tiram, simping termasuk dalam kelas
ini. Hewan ini mempunyai dua buah cangkang yang melindungi tubuh (cangkang
setangkup). Pelecypoda simetri billateral, tapi tidak dapat bergerak dengan
cepat. Hewan ini bergerak dengan menjulur kan kaki otot yang besar melelui
celah antara dua cangkang. Semua anggota kelas ini memperoleh makanan dengan
menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel.
Pelecypoda dapat dimakan. Mutiara dihasilkan oleh species
tertentu. Yang merugikan adalah teredo, yang dapat merusak dermaga dan perahu.
Cangkang teredo dapat dipergunakan untuk mengebor bagian kayu yang terendam air
laut.
2.
Kelas
Gastropoda
Gastropoda
merupakan kelas yang terbesar dari moluska. Siput dan siput tak bercanggkang termasuk dalam kelas
ini. Siput bercanggkang tunggal dan spiral. Siput dewasa tidak menunjukan
simetri bilateral tetapi larvanya simetri bilateral.
Gastropoda
mempunyai lidah yang panjang dan sempit yang ditutupi deretan gigi kecil.
Lidahnya disebut radula. Hewan ini mempunyai kepala dan dua pasang tentakel.
Pada ujung tentakel
terdapat mata. Sebagian besar spesies gastropoda hidup di laut tetapi beberapa
hidup di air tawar bahkan ada yang hidup di darat. Yang hidup di darat bernafas
dengan paru-paru. Siput tak bercangkang dapat ditemukan di laut dan di darat.
Warna siput darat sederhana namun siput tak bercangkang yang hidup di laut
kebanyakan berwarna menyolok dan indah.
Beberapa jenis
gastropoda dapat dimakan. Kebanyakan
siput laut memakan pelecypoda. Bekecot
termasuk gastropoda yang merugikan pertanian. Berberapa siput merupakan inang
perantara bagi cacing.
3.
Kelas
Cepalophoda
Yang termasuk kelas ini misalnya gurita, cumi-cumi, dan
nautilus. Hewan ini mempunyai
kepala yang besar dan bermata sangat tajam. Pada kepala terdapat tangan-tangan
(delapan pada gurita dan sepuluh pada cumi-cumi) yang berguna untuk pergerakan
dan mencari mangsa. Mata cephalophoda dapat melihat dan berfungsi seperti
vertebrata. Hanya Nautilus lah yang bercangkang. Cangkang cumi-cumi kecil
berupa lempengan yang melekat pada mantel sedangkan gurita tidak bercangkang.
Cephalophoda merupakan anggota dari muluska.
Chephalophoda juga termasuk hewan terbesar dari semua invertebrata. Pernah
ditemukan gurita sepanjang 28 kaki dan cumi-cumi sepanjang 50 kaki. Cumi-cumi
dapat bergerak sangat cepat dengan cara menyemprotkan air dari bawah mantelnya.
Bila dalam bahaya cumi-cumi melarikan diri sambil menyemprotkan tinta berwarna
hitam bersama-sama dengan air yang digunakan untuk bergerak dan cairan ini akan
menghambat lawan. Gurita dan cumi-cumi dapat dimakan.
4.
Kelas
Scaphopoda
Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari moluska. Hewan
ini mempunyai kebiasaan membenamkan diri di pasir pantai.
5.
Kelas
Amphineura
Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah Chilton dan
Neopilina. Chilton mirip siput tak bercangkang hidup di daerah pantai
cangkangnya terdiri dari bebarapa (biasanya delapan lempengan yang tersusun
secara tumpang tindih). Meskipun kelihatannya beruas-ruas tetapi organ dalamnya
tidak.
Neopilina disebut fosil hidup karena sebelum ditemukan
pada tahun 1957 hewan ini dianggap sudah punah sejak jutaan tahun yang lalu.
Moluska ini sangat menarik perhatian karena di samping memiliki sifat-sifat
moluska bagian dalamnya beruas-ruas. Karena susunan yang beruas-ruas seperti
Annelida dianggap bahwa annelida-annelida dan moluska mempunyai kerabat yang
dekat.
FILUM ARTHROPODA
Dari semua spesies hewan, maka arthropoda merupakan filum
yang besar di bumi sampai saat ini telah ditemukan sekitar 900.000 spesies.
Jumlah ini merupakan kira-kira 80% dari spesies hewan yang diketahui sekarang.
Anthropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis semua permukaan bumi
dipenuhi oleh spesies ini.
Arthropoda mungkin satu-satunya yang dapat hidup di
Antartikadan liang-liang batu terjal di pegunungan yang tinggi. Semua anggota
filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas dan kerangka luar yang tersusun dari
kitin. Rongga tubuh utama disebut hemocoel. Hemocoel terdiri dari sejumlah
ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal dari
tubuhnya. Sistim saraf anthropoda seperti pada annellida, terdapat bagian
ventral tubuh berbentuk seperti tangga tali. Arthropoda memiliki lima kelas :
1.
kelas
Chilopoda
Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah lipan. Bentuk
tubuhnya memanjang dan pipih dan setiap ruas di belakang kepalanya mempunyai
sepasang kaki. Lipan merupakan hewan yang karnivor, memakan daging hewan lain
dengan gigitan yang beracun. Rahangnya kuat dapat dipergunakan untuk menggigit
mangsa. Bernafas dengan trachea yang berupa pembuluh-pembuluh udara yang
bercabang. Lubang luar trachea disebut spirakulum.
2.
kelas
Diplopoda
Contoh hewan ini
adalah luing. Luing mempunyai dua pasang kaki pada setiap ruas tubuhnya. Bentuk tubuh gilik (bulat panjang), hewan ini herbivor.
3. kelas Crustacea
Crustacean memiliki dua pasang antenna. Bagian kepala dan
badan menyatu menjadi kepala dada (cephalothorax) yang termasuk dalam kelas ini
misalnya udang karang, udang, kepiting. Habitat crustachea pada daerah acuatis,
kecuali Porcillio yang bertempat tinggal di bawah batu. Semua anggota kelas ini
bernafas dengan insang. Ukuran tubuhnya berkisar dari bentuk-bentuk yang hanya
dapat diamati dengan mikroskop sampai yang berukuran besar. Crustacea menjadi
makanan utama bagi berbagai macam ikan dan mamalia yang hidup di air tawar maupun laut. Ikan paus biru yang panjangnya
100 kaki merupakan hewan terbesar yang memakan crustacea kecil yang disebut
krill.
4.
kelas
Arachnida
Kepala dan dada Arachnida menjadi satu disebut
kepaladada. Hampir semua Arachnida hidup di darat, mempunyai empat pasang kaki
untuk bergerak. Tidak memiliki antena. Yang termasuk kelas ini misalnya
mimi-mintuna, laba-laba, kalajengking dan sebagainya. Bentuk mimi menyerupai
bentuk nenek moyang (pemula) arthropoda karena itu sering disebut fosil hidup.
Tungau dan cuplak adalah parasit yang menyebabkan
gangguan pada manusia dan hewan.
5.
kelas
Insecta.
Kelas ini termasuk anthropoda yang dominan, hidup di
semua habitat kecuali di laut. Sekitar
625.000 spesies yang telah diketahui, jumlah ini merupakan setengah dari semua
spesies yang hidup di bumi. Tubuh serangga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
kepala, dada, dan perut. Dada terdiri dari tiga ruas, masing-masing mempunyai
sepasang kaki. Jadi serangga adalah hewan berkaki enam. Mayoritas serangga
setelah dewasa mempunyai satu atau dua pasang sayap pada dadanya. Ciri lain
adalah mempunyai sepasang antena di kepalanya dan bernafas dengan trachea.
Serangga melalui serangkaian tahap larva dalam
perkembangannya dari telur sampai menjadi dewasa. Bentuk kebanyakan larva tidak
mirip dengan yang dewasa. Siapa yang mengira bahwa ulat (larva) adalah satu
spesies dengan kupu-kupu dewasa. Pada
perubahan ulat menjadi kupu melalui tahap pupa atau kepompong. Proses perubahan ini disebut metamorphosis.
Kelas ini dibedakan atas kurang lebih 24 ordo. Perbedaan
ordo berdasarkan atas perbedaan metamorphosis, susunan sayap, dan bagian-bagian
mulut. Eksistensi kita benar-benar dipengaruhi oleh serangga. Beberapa spesies
seperti kecoak, kutu busuk, nyamuk dan beberapa lalat memperoleh makanan
langsung dari kita. Di samping gangguan yang ditimbulkan, serangga juga dapat
menularkan penyakit yang berbahaya.
Di samping mendatangkan mala petaka bagi manusia,
serangga juga ada yang menguntungkan bagi kehidupan kita. Seperti ulat sutera
yang menghasilkan bahan untuk kain yang bermutu dan lebah madu yang
menghasilkan madu.
FILUM ECHINODERMATA
Yang termasuk dalam filum ini adalah sekelompok kecil
hewan yang mirip ulat (misalnya genus Peripatus) hewan kecil terdapat di daerah
tropis hidup di bawah batang-batang kayu yang rebah dan batuan. Hewan ini
mempunyai sifat-sifat seperti arthropoda dan annelida. Susunan dinding tubuh,
organ seks, pencernaan, organ pembuangan, sistem syaraf sentral, dan
kaki-kakinya mirip dengan Nereis (annellida). Peripatus juga mirip anthropoda
yaitu mempunyai cakar pada kakinya dan mempunyasistem peredaran darah terbuka.
Hewan ini bernafas dengan trakea. Trakea itu analog
dengan trakea insecta. Keaadaan tersebut menguatkan dugaan bahwa peripatus
mungkin merupakan keturunan yang sedikit berubah dari suatuhewan yang juga
nenek moyang dari anthropoda dan annelida.
Filum ini mempunyai kira-kira 6.000 spesies yang semuanya
hidup di laut. Bentuk dewasa simetris radial, tetapi larvanya simetris
bilateral. Kulitnya memiliki duri-duri kecil. Tubuhnya ditopang oleh rangka
yang berupa lempengan-lempengan zat kapur, tidak beruas. Hewan ini mempunyai
sistem pembuluh air (sistem ambulakral). Air laut yang masuk ke sistem pembuluh
air dapat dipergunakan untuk mengembangkan kaki ambulakral. Kaki ambulakral
mempunyai penghisap pada ujungnya sehingga dapat dipergunakan untuk menempel
pada permukaan yang keras. Filum ini terbagi atas lima kelas :
1.
Crinoidea
(lili laut)
Dilihat sepintas makhluk ini mempunyai bentuk seperti
tumbuhan. Hewan ini hidup secara melekat pada suatu objek. Bentuk tubuhnya simetris radial. Pada dasarnya :
a. hewan yang simetri radial hidup secara melekat atau
merayap seperti hydra.
b. Hewan yang simetris bilateral dapat bergerak
c. Tetapi bentuk simetris radial pada Crinoidea dalam
evolusi berbeda dengan hydra, sebab nenk moyang Echinodermata adalah hewan simetris
bilateral.
2.
Bintang
Laut
Tubuhnya terdiri dari bagian tengah tengah yang berbentuk
seperti piring dan limat tangan. Mulut terdapat pada bagian tengah. Bintang
laut mampu bergerak dengan menggunakan kaki ambulakral tetapi gerakannya sangat
lambat. Echinodermata tidak berguna langsung bagi manusia. Mangsanya adalah
pelecypoda misalnya tiram.
3.
Bintang
Ular Laut
Hewan ini mempunyai lengan panjang sebanyak lima atau
kelipatan lima. Tangan dapat
dipergunakan untuk bergerak. Hewan ini tidak mempunyai anus.
4.
Bulu
Babi
Mempunyai kerangka yang berbentuk seperti bola dan
tersusun dari kapur. Tidak mempunyai tangan-tangan dan pada kulit terdapat
duri-duri dari kapur. Kaki ambulakral pendek terdapat diantara duri. Hewan ini
dapat begerak pelan dengan menggunakan kaki ambulakral.
5.
Teripang
Bentuk tubuhnya memanjang, kulit lunak, karena hanya
mengandung sedikit kapur. Tidak mempunyai tangan.
Gambar : Berbagai jenis
Echinodermata
Amphipholis squamata
|
Amphiura filiformis
|
Antedon bifida
|
Anthocidaris crassispina
|
Asterias amurensis
|
Astrobrachion constrictum
|
Astrobrachion constrictum
|
Astropecten irregularis
|
Astropyga magnifica
|
Chiridota hypothermica
|
feather stars and sea lillies
Crinoidea |
feather stars and sea lillies
Crinoidea |
FILUM CHORDATA
Yang termasuk filum ini misalnya : ikan,
amphirbi, reptil, burung dan mamalia; terdiri dari kurang lebih 40.000 jenis
hewan. Semua anggota filum
ini mempunyai ciri : simetris bilateral, bersegmen, berangka dalam. Bila dibandingkan
dengan hewan lain, chordata memiliki ciri khas, yaitu :
1.
pada
tahap perkembangannya mempunyai korda dorsalis (notokord). Korda dorsalis
terdapat di sebelah dorsal alat pencernaan, bertindak sebagai penguat kerangka
tubuh. Pada tingkat dewasa korda dorsalis dari vertebrata diganti oleh tulang
punggung (kolumna vertebralis).
2.
pada
suatu tingkat perkembangannya mempunyai pasangan celah insang. Insang merupakan
deviat (diturunkan) dari farinks. Dengan adanya celah insang, maka air yang
masuk melalui mulut dapat dikeluarkan melalui insang.
3.
mempunyai
sumsung punggung (nervecord) yang terdapat di sebelah dorsal, korda dorsalis.
Pada bagian anterior sumsung punggung membentuk otak.
Filum ini dibedakan atas tiga sub filum (anak filum),
yaitu :
1.
subfilum
cephalochordata
Yang termasuk subfilum ini misalnya : Amphioxus.
Amphioxus berbentuk seperti ikan. Korda dorsalisnya tidak mengalami perubahan
selama hidupnya.
Pada dinding farinks terdapat celah insang. Meskipun
dapat berenang, ia lebih senang membenamkan diri di pasir. Makanannya berupa
partikel makanan mikroskopis yang terdapat di air laut. Habitat hewan ini di
pantai.
2.
subfilum
tunicata
Hewan yang termasuk subfilum ini bertempat tinggal di
laut. Merupakan hewan yang hidup secara melekat. Makanan diperoleh dari aliran air yang masuk melalui
mulut ke celah insang. Diberi nama Tunicata karena tubuhnya diselubungi oleh
cangkang yang tersusun dari tunika. Tunika tersusun dari selulose. Selulosa
biasanya terdapat pada tumbuhan atau protista tertentu. Yang dapat memberi
petunjuk hewan ini kordata yaitu adanya celah insang. Pada tingkat dewasa hewan ini tidak mempunyai korda
dorsalis dan sistem saraf. Seperti hewan
melekat yang lain , tunicata menghasilkan larva yang berenang, sehingga dapat
mencari lokasi baru. Ciri kalau larva termasuk kordata yaitu mempunyai korda
dorsalis dan sistem saraf yang terdapat pada bagian dorsal tubuh. Larva
akhirnya melekat pada substrat dan berkembang menjadi bentuk dewasa yang
kehilangan sifat-sifat kordatanya.
Sampai saat ini banyak biologiawan yang berpendapat
adanya subfilum lain, yaitu Hemichordata. Hewan yang termasuk subfilum ini
berbentuk seperti cacing, habitatnya di laut. Dimasukkan kedalam golongan
kordata karena mempunyai celah insang, saraf punggung (meskipunjuga saraf perut),
dan organ yang dianggap korda dorsalis yang rudimenter tersebut tidak homolog
dengan korda dorsalis kordata, karena itu hewan ini dimasukkan kedalam filum
sendiri, yaitu filum Hemichordata. Ditinjau dari sejarah evolusi, hemikordata
memiliki ciri yang menyerupai kordata dan ekinodermata.
3.
subfilum
vertebrata
filum Chordata merupakan salah satu dari tiga filum hewan
yang terbanyak anggota jenis hewannya saat ini. Keadaan ini disebabkan oleh
adanya filum vertebrata. Kebanyakan hewan yang kita kenal termasuk di dalam
subfilum ini, misalnya : ikan, katak, ular, burung , dan mamalia
ciri khas vertebrata yaitu :
a.
pada
tingkat dewasa, korda dorsalisnya diganti oleh tulang punggung (kolumna
vertebralis) yang tersusun dari tulang biasa. Di sebelah dorsal tulang punggung
terdapat tulang sumsung punggung.
b.
Otak
terdapat pada bagian anterior sumsum punggung. Otak dilindungi oleh tulang
tengkorak. Subfilum ini dibagi atas dua superklas (induk kelas), yaitu
Superklas Pisces dan Superklas Tetrapoda.
SUPERKLAS PISCES
Superklas ini dibagi atas tiga klas, yaitu :
a.
kelas
Agnatha.
Hewan
yang termasuk klas ini tidak mempunyai rahang. Berdasarkan fosil yang
ditemukan, pemula vertebrata termasuk dalam klas ini. Pada zaman dahulu klas
ini mempunyai banyak jenis anggota. Pada masa kini, anggota jenisnya hanya dua
yaitu ”cyclostoma” dan ”lamprey”. Hewan-hewan ini termasuk mempunyai rahang dan
pasangan sirip. Korda dorsalisnya tetap ada, selama hidupnya. Hanya sebagian
saja yang diganti oleh tulang rawan. Hidup secara parasit pada ikan. Mulutnya
bertindak sebagai batil pengisap untuk melekatkan diri pada tubuhikan, dan
memperoleh makanan dengan mengisap jaringan tubuh ikan yang ditumpanginya.
b.
kelas
Chodrichthyes (ikan bertulang rawan)
Yang
termasuk klas ini, misalnya ikan hiu dan ikan pari. Hampir semuanya hidup di
laut, hanya sedikit sekali yang hidup di air tawar. Mempunyai rahang yang kuat,
pasangan sirip dan kerangka yang tersusun atas tulang rawan. Celah insang
tampak karena tidak berpenutup insang. Ikan hiu merupakan jenis ikan karnivor
yang bisa menyerang manusia.
c.
kelas
Osteicthyes (ikan bertulang biasa)
Semua
hewan yang termasuk klas ini mempunyai kerangka yang tersusun atas tulang
biasa. Jumlah jenis beribu-ribu, habitat air tawar atau laut. Yang termasuk
klas ini, misalnya : ikan mas, ikan lele, ikan salem. Celah insang tidak tampak
karena ditutup oleh operkulum (penutup insang). Siripnya ada yang berpasangan
dan ada yang tunggal. Sirip yang berpasangan misalnya sirip dada dan sirip
perut. Sirip tunggal misalnya : sirip punggung, sirip ekor dan sirip belakang.
Mempunyai gelembung renang yang berfungsi sebagai alat hidrostatik.
SUPERKLAS TETRAPODA
Hampir semua hewan yang termasuk superklas ini mempunyai
dua pasang anggota gerak. Ada beberapa jenis yang tidak mempunyai anggota gerak
seperti ular.
Superklas tetrapoda dibedakan atas empat klas, yaitu:
a.
Klas Amphibia
Amphibia merupakan hewan yang mempuynai dua alam berbeda,
yaitu di darat dan air. Amfibia dewasa bernafas dengan paru-paru dan berjalan
dengan empat kakinya. Keadaan demikian merupakan penyesuaian dengan kehidupan
darat. Kulitnya tipis dan lembab. Karena kulitnya tipis, maka air mudah menguap
dari tubuh melalui kulit. Agar tidak terlalu banyak penguapan, amfibi
menyenangi tempat-tempat yang basah atau lembab. Amfibi memerlukan air untuk
perkembangbiakannya. Telur dibuahi dan diletakkan di dalam air. Telur kemudian
menetas menjadi larva yang bernafas dengan insang. Pada suatu periode dari
pertumbuhan larva mengalami metamorforsis menjadi katak dewasa.
Klas ini dibedakan atas tiga ordo, yaitu :
1. ordo uredela : merupakan amphibi yang berekor, misalnya :
salamander. Salamander hanya terdapat di daerah subtropis. Salamander mempunyai
empat kaki yang berukuran sama.
2. ordo Anura : merupakan amfibi yang tidak berekor, misalnya
katak. Kaki belakang mempunyai ukuran yang lebih besar dari kaki depan.
3. ordo Apoda : merupakan amfibi yang berbentuk seperti
cacing, tidak mempunyai kaki, misalnya caecilia. Caecilia terdapat di
hutan-hutan tropis.
b.
Klas Reptil
Y aReptil merupakan hewan yang menyesuaikan diri terhadap
kehidupan di darat. Reptil bernafas dengan menggunakan paru-paru, mempunyai dua
pasang kaki. Kulitnya tebal, kering, dan bersisik. Kulit berguna untuk mencegah
penguapan air dari tubuhnya. Reptil mampu hidup di daratan yang sangat kering.
Perkembangbiakannya tidak memerlukan air. Kebanyakan meletakkan telur di tanah
atau pasir. Telur dilindungi oleh cangkang dari kapur dan selaput; cangkang
bersifat kedap air sehingga berguna sebagai pelindung kekeringan. Telur harus
dibuahi sebelum berbentuk cangkang, sehingga sperma dapat mencapai sel telur. Pembuahan terjadi di dalam tubuh. Hewan jantan mempunyai
alat kopulasi yang berguna untuk menyampaikan sperma kedalam tubuh betina.
Berdasar fosil yang ditemukan, dahulu jenis reptil banyak
dan tubuhnya lebih besar dari sekarang. Contoh reptil tersebut antara lain
dinosaurus dan reptil terbang. Sekarang
hanya terdapat empat ordo, yaitu :
1. ordo chelonia
Misalnya kura-kura dan penyu. Hewan tersebut mempunyai
tulang rusuk yang besar dan berbentuk lempeng yang berpadu dengan cangkang yang
melingkupi permukaan tubuh. Kura-kura hidup pada lingkunga darat. Penyu hidup
di lingkungan air. Umur kura-kura
panjang sampai puluha tahun. Ada penyu yang umurnya mencapai 150 tahun.
2.
ordo
Squamata
Misalnya kadal dan ular. Kedua hewan tersebut hanya
ditemukan pada daerah kering, dan ada juga yang hidup di daerah air tawar dan
laut.
Ular tidak mempunyai kaki : ular boa dan ular piton
mempunyai sisa-sisa kaki belakang. Ular dapat menelan mangsa yang berukuran
lebih besar dari dirinya. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya tulang
kuadrat, yang dapat digeser, sehingga dapat membuka mulut selebar mungkin.
Beberapa jenis ular sangat beracun, misalnya : ular welang, kobra, dan biludak.
3. ordo crocodilia
Misalnya buaya dan alligator. Perbedaan antara keduanya
adalah alligator mempunyai moncong runcing, giginya menonjol keluar dan
menyenangi air asin. Reptil merupakan golongan hewan pertama yang menyesuaikan
diri dengan kehidupan darat. Namun banyak juga raptil yang hidup di air.
Meskipun demikian, ciri kehidupan darat seperti bernafas dengan paru-paru dan
meletakkan telur di darat tetap ada.
4. ordo Rhynchocephalia
ordo ini hanya mempunyai satu jenis hewan saja, yaitu
Sphenodon. Habitatnyapun sangat terbatas, hanya hidup di pantai-pantai Selandia
Baru. Hewan ini bertampang primitif, masih sama dengan nenek moyangnya zaman
dahulu, sering dikatakan sebagai fosil hidup.
c.
Klas Aves
Ada beberapa ciri burung yang sama dengan reptil (dalam
evolusi burung keturunan reptil), misalnya pembuahan burung secara internal,
telurnya dilindungi cangkang, kakinya ditutupi sisik.
Burung berbeda dengan reptil dalam hal : suhu burung
konstan (homotermik) sering disebut hewan berdarah panas. Karena itu burung
mempunyai kemampuan mengatur suhu tubuhnya agar tetap stabil. Pada hewan
berdarah dingin seperti ikan, amfibi, dan reptil tidak mampu mengatur suhu
tubuhnya, sehingga suhu tubuhnya sangat tergantung pada keadaan lingkungannya.
Hewan berdarah dingin disebut Poikilotermik.
Bermacam-macam burung sangat bermanfaat bagi
kesejahteraan manusia. Ayam merupakan sumber makanan yang berprotein. Burung
hantu membantu memakan tikus.
d.
Klas Mammalia
Disebut mammalia karena hewan-hewan yang termasuk dalam
klas ini mempunyai kelenjar susu (mammae). Kelenjar ini menghasilkan susu. Pada
tubuhnya terdapat bulu. Semua hewan yang termasuk mammalia benafas dengan
paru-paru. Suhu tubuhnya konstan. Giginya berbeda dengan vertebrata yang lain.
Gigi mamalia dibedakan atas tiga tipe, yaitu:
1. gigi seri (insisor), untuk memotong makanan
2. gigi taring (kaninus), untuk mencabik-cabik makanan
3. gigi geraham (molar), untuk menggiling makanan.
Kebanyakan mamalia adalah vivipar, yaitu melahirkan anak.
Ada juga yang ovipar, misalnya monotremata, cungur bebek, dan landak pemakan
semut.
Jenisnya demikian banyak hingga mencapai 12.000 jenis.
Ukuran sangat bervariasi, mulai dari yang berukuran kecil (tikus) sampai yang
berukuran besar (ikan paus) yang mencapai berat 170 ton. Habitatnya juga
bervariasi, mampu hidup di daerah panas maupun dingin. Klas ini dibedakan atas
tiga subklas (anak klas), yaitu :
1. Prototheria : yang termasuk prototheria yaitu cungur
bebek (platypus) dan landak pemakan semut (Echidna)
2. Metatheria : yang termasuk metatheria adalah kangguru dan
tikus berkantung. Hewan-hewan tersebut adalah vivipar, anaknya (pada saat
lahir) dalam keadaan belum sempurna. Karena itu, anaknya ditempatkan pada
kantung khusus yang terdapat pada bagian abdomen induk. Kelenjar susu terdapat
di dalam kantung, berguna untuk memberi air susu pada anaknya.
3. Entheria : merupakan subklas yang terbesar. Pada saat anaknya di dalam kandungan mendapat makanan
melalui plasenta dari induknya.
0 komentar:
Posting Komentar