Jatuh
Cinta dalam ilmu Biologi
Cinta,,,,Jatuh Cinta,,, sepertinya kata kata tersebut
udah ga asing lagi ya ditelinga kita,,, tapi kira-kira temen-temen tau ga sih
kalo cinta itu bukan sesuatu yang abstrak??tau ga kalo Fenomena Jatuh Cinta itu
bisa dijelaskan secara ilmiah?? Ternyata Jatuh cinta itu Alamiah dan Ilmiah
lho,,, bisa dijelaskan secara gamblang dengan ilmu pengetahuan,,, Ternyata
Jatuh cinta itu berkaitan dengan proses Biologis dan Kimiawi tubuh kita..
sebelumnya saya pernah membaca suatu artikel mengenai
jatuh cinta,,dan saya mulai mencari-cari data,,ternyata ga sedikit ilmuan yang
tertarik dan meneliti yentang cinta,,,artikel pertama yang saya baca
mengungkapkan secara singkat bagaimana kita jatuh cinta dan hormon apa yang
bekerja,,, pada dasarnya kita (manusia) masing-masing memiliki feromon,,feromon
adalah zat kimia yang diproduksi oleh tubuh yang dapat menarik seseorang
(diproduksi jg oleh ngengat betina dan dapat menarik ngengat jantan)..feromon
hanya dapat dicium dan ditangkap oleh Veromonasalorgan (VNO) yang terdapat di
daerah hidung yang seribu kali lebih peka dari organ penciuman biasa dan
dapat mendeteksi 30 pikogram feromon..nah setelah kita VNO mencium feomon ini
maka rasa suka kita thd si empunya feromon muncul...mulailah diproduksi hormon
seratonin yang membuat kita senang dan bahagia jika bertemu dengan orang
tersebut,,,kemudia diproduksi lagi hormon Oksitosin yang membuat kita makin
nyaman dan selalu ingin bersama dia...
Artikel terbaru yang saya baca juga menyebutkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh tim Profesor Ortigue yang mengungkapkan ketika
seseorang jatuh cinta 12 wilayah otak bekerja secara bersamaan untuk melepas
euforia-inducing bagan kimia seperti dopamin, adrenalin, oksitosin dan
vasopressin. Perasaan cinta juga mempengaruhi fungsi kognitif, seperti
representasi mental, metafora dan citra tubuh. penelitian ini juga
mengungkapkan bahwa otak dan hati memiliki hubungan yang erat dalam jatuh
cinta, terkait karena konsep yang rumit cinta dibentuk oleh proses bottom-up
dan top-down dari otak ke jantung dan sebaliknya. Misalnya, aktivasi di
beberapa bagian otak dapat menimbulkan rangsangan ke jantung, dan
rangsangan"butterllies" dalam perut. Beberapa gejala kita
kadang-kadang merasa sebagai manifestasi dari hati kadang-kadang bisa datang
dari otak..semuanya sangat rumit..
Artikel lain yang saya baca menybutkan tahapan-tahapan
dalam jatu cinta..
Meski cinta datang melalui indera seperti mata, hidung, dan kulit, tetapi tidak langsung turun ke hati.
Meski cinta datang melalui indera seperti mata, hidung, dan kulit, tetapi tidak langsung turun ke hati.
Ada beberapa jenis senyawa kimia (hormon) yang
mengalir dalam tubuh orang yang sedang jatuh cinta. Ketika dua orang saling
bertatapan, bersentuhan kulit, atau mencium bau wewangian, hal tersebut akan
merangsang produksi senyawa kimia yang mengalir begitu cepat dari otak ke
seluruh sel saraf tubuh. Ada empat tahapan proses kimiawi dan biologis yang
terjadi pada tubuh seseorang ketika sedang jatuh cinta.
Pertama, tahap terkesan.
Tahap ini terjadi ketika terjadi kontak indera antara
dua orang, seperti bertatapan, bersentuhan, atau mencium bau wewangian. Kontak
indera tersebut bisa membuat kita terkesan mungkin dengan penampilan fisik,
sikap, atau aura seseorang.
Kedua, tahap bahagia.
Ketika seseorang terkesan dengan orang lain, otaknya
akan terangsang sehingga menghasilkan senyawa-senyawa amfetamin.
Senyawa-senyawa tersebut menyebar ke seluruh tubuh dan membangkitkan gairah
cinta. Gairah cinta inilah yang membuat orang tersebut merasa bahagia dan
gembira, bahkan bisa menyebabkan euforia (rasa gembira yang berlebihan). Jadi,
jangan heran jika melihat orang yang sedang jatuh cinta sering tertawa dan
senyum-senyum sendiri.
Tahap pertama dan kedua terjadi begitu cepat sehingga
seseorang bisa saja jatuh cinta dalam waktu kurang dari seperlima detik.
Fenomena ini lebih dikenal dengan istilah cinta pada pandangan pertama. Ketika
perasan cinta muncul, tubuh akan memproduksi hormone dopamine yang bisa
membuat kita ketagihan untuk selalu bertemu dengan orang yang disukai.
Ketiga, tahap pengikatan.
Tubuh orang yang sedang jatuh cinta juga menghasilkan
hormone endorphine. Endorphine akan menimbulkan perasaan damai,
aman, dan tentram ketika berada di sisi sang pujaan hati. Semakin sering
bertemu, senyawa endorphine pun semakin banyak disekresikan. Itulah
sebabnya hubungan jarak jauh sangat sulit untuk dipertahankan karena tubuh
hampir tidak menghasilkan hormone endorphine.
Keempat, tahap persekutuan
kimiawi.
Pada tahap ini, tubuh akan memproduksi hormone vasopressin
dan oxytocine yang menyebabkan sepasang kekasih semakin rukun dan
intim. Senyawa ini bisa membuat sel saraf semakin peka sehingga membangkitkan
perasaan nikmat ketika sedang bercinta. Oleh karena itu, pikiran dua orang yang
sedang jatuh cinta terikat sangat kuat, meskipun keduanya
memiliki latar belakang kepribadian yang berbeda.
Selain hormon-hormon yang telah disebutkan di atas,
masih ada tiga jenis hormon yang biasa diproduksi tubuh ketika kita jatuh
cinta, yaitu fenylethilamin, adrenalin, dan feromon. Ketiganya
bisa bekerja kapan saja, tergantung pada situasi dan kondisi kita.
Bagaimana perasaan Anda ketika mendengar pujian atau
rayuan dari sang kekasih? Biasanya pernafasan menjadi lebih cepat, keluar
keringat, dan seolah-olah melayang tinggi ke awan. Gejala tersebut muncul
sebagai akibat dari produksi hormone fenylethilamin. Jika Anda merasakan
gejala yang sama, artinya hormone fenylethilamin Anda masih diproduksi
dan
berfungsi dengan baik.
Fenylethilamin biasanya
berpasangan dengan adrenalin. Hormon adrenalin bisa menyebabkan
hilangnya nafsu makan karena memperlambat kerja organ pencernaan. Itulah
sebabnya mengapa orang yang sedang jatuh cinta tingkat tinggi malas makan.
Zat kimia yang juga berperan penting menghubungkan dua
insan yang sedang keasmaraan adalah feromon. Sumber feromon berada
di daerah ketiak sehingga bercampur dengan keringat. Namun, feromon akan
menguap ke udara dan terpisah dengan keringat. Zat kimia ini hanya bisa tercium
oleh vomeronasalorgan (VNO), yaitu organ pada lubang hidung yang
memiliki kepekaan seribu kali lipat dari organ penciuman biasa. VNO mampu
mendeteksi 30 pikogram feromon.
Hormon feromon yang tercium oleh VNO mampu
mempengaruhi detak jantung, pernafasan, suhu tubuh, kondisi psikologis, dan
kelenjar hormon. Tidak mengherankan jika orang yang jatuh cinta sering tersipu
malu, wajah memerah, tangan berkeringat, dan salah tingkah.
Kontak tubuh sangat diperlukan dalam rangka pemindahan
bau feromon. Karena itu, seorang wanita biasanya lebih suka didekap
sehingga hidungnya lebih dekat pada ketiak kekasihnya. Jadi, perasaan cinta
yang sering kita rasakan serta gejala-gejalanya bukanlah misteri, melainkan
proses alamiah yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Ketika Anda sering tertawa
sendiri bahkan mengalami euforia, ketika dalam pikiran Anda selalu
terbayang-bayang wajah seseorang, ketika Anda merasa senang saat dekat
dengannya dan gelisah saat jauh darinya, dan ketika Anda seolah-olah melayang
ke udara saat mendengar pujian darinya, maka janganlah heran dengan itu, karena
itulah cinta.
naaah,,,,cukup rumit bukan,,,walaupun cinta seolah
benda abstrak yang hanya dapat
dirasakan kehadirannya ternyata cinta juga merupakan
sesuatu yang bisa ditelaah dan dipelajari serta dijelaskan secara
ilmiah,,, pelajarannya adalah kalo orang yang kita cintai sudah mulai menjauh
dari kita,,jangan salahkan dia,,salahkanlah proses kimiawi dan biologis di
dalam tubuhnya,,karena sesungguhnya dia hanya setia pada proses kimiawi dan
biologis yang terjadi pada tubuhnya....hhee ^_^
semoga bermanfaat,,
artikel nya mbantu banget
makasih