A. Latar Belakang
Faktor yang mempengaruhi pada suatu
ekosistem ada 2 yaitu factor biotik dan factor abiotik. Dalam pengamatan ini
kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi setiap komponen yang ada pada
ekosistem dilingkungan sekolah. Antara populasi yang satu dengan populasi yang
lain selalu terjadi interaksi secara langsung maupun tidak. Dengan demikian
terjadilah suatu kehidupan komunitas. Dalam suatu komunitas senantiasa terdapat
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Makhluk hidup tidak hanya tergantung pada
makhluk lain tetapi juga pada makhluk yang tak hidup dengan demikian akan
membentuk ekosistem.
B. Tujuan
1. Mengamati komponen biotik dan abiotik yang ada di ekosistem lingkungan sekolah ?
2. Mengetahui keterkaitan anatar makhluk hidup penyusun ekosistem lingkungan sekolah.
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja komponen pada ekosistem lingkungan sekolah ?
2. Apakah pengaruh komponen biotik dan abiotik ?
3. Jelaskan fungsi setiap komponen dalam ekositem ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh kumpulan
berbagai macam makhluk hidup beserta benda-benda tak hidup. Semua makhluk hidup
yang menyusun suatu ekosistem disebut komponen biotik. Sedangkan
benda-benda tak hidup dalam suatu ekosistem disebut komponen abiotik. Dalam suatu ekosistem,
hubungan antar komponen berlangsung sangat erat dan saling memengaruhi. Oleh
karena itu gangguan atau kerusakan pada salah satu komponen dapat menyebabkan
kerusakan seluruh ekosistem. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut Ekologi.
Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos.
Oikos berarti
rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali
dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914). Ekologi merupakan cabang ilmu
yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai
pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara
makhluk hidup dan lingkungannya.
1.
Komponen Biotik (bio = hidup)
Komponen biotik
meliputi semua makhluk hidup yang terdapat dalam ekosistem. Berdasarkan fungsinya, makhluk hidup dibagi
menjadi tiga, yaitu:
a. Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat
menghasilkan makanan sendiri. Yang termasuk dalam kelompok
ini adalah tumbuhan hijau atau tumbuhan yang mempunyai klorofil
serta organisme autotrof.
Di dalam ekosistem perairan, komponen
biotik yang berfungsi sebagai produsen adalah berbagai jenis alga dan fitoplankton.
Autotrof >>> organisme yang mampu menyediakan
makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan
energi seperti matahari dan kimia.
Alga >>> sekelompok organisme autotrof yang
tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat
dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang,
daun, dan sebagainya).
Fitoplankton >>> salah satu komponen autotrof plankton
yang memperoleh energi melalui proses fotosintesis sehingga mereka harus berada
pada bagian permukaan (disebut sebagai zona euphotic)
lautan, danau atau kumpulan air yang lain. Melalui fotosintesis, fitoplankton
menghasilkan banyak oksigen yang memenuhi atmosfer Bumi.
b. Konsumen
Konsumen adalah makhluk hidup yang memperoleh
energi dari bahan makanan yang dibuat oleh produsen. Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah manusia dan hewan. Karena tidak dapat membuat
makanan sendiri dan selalu bergantung pada makhluk hidup lain, maka konsumen
bersifat heterotrof.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dapat dibagi menjadi tiga jenis:
Herbivora, konsumen yang hanya mengonsumsi tumbuhan dan merupakan konsumen
tingkat pertama.
Karnivora, organisme pemakan daging saja dan juga memakan hewan herbivora
sehingga disebut dengan konsumen kedua.
Omnivora, pemakan segala (tumbuhan dan hewan).
Heterotrof >>> organisme yang tergantung pada
organisme lain untuk mendapatkan makanan.
c. Dekomposer
Dekomposer atau Pengurai adalah komponen biotik
yang berperan menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang telah
mati ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Makhluk hidup yang berperan
sebagai pengurai adalah bakteri dan jamur saprofit.
Dengan adanya organisme pengurai, zat mineral atau unsur hara hasil penguraian
yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan dapat meresap ke dalam tanah.
Bakteri Saprofit >>> bakteri yang menguraikan tumbuhan atau
hewan mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri saprofit
menguraikan protein, karbohidrat, dan senyawa organik lain menjadi CO2,
gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana sehingga
keberadannya sangat berperan dalam membersihkan sampah organik di lingkungan
sekitar.
Abiotik adalah
komponen yang tidak hidup. Komponen abiotik menyediakan tempat hidup, makanan,
dan kondisi yang diperlukan oleh komponen biotik, sehingga komposisi komponen
abiotik sangat memengaruhi jenis komponen biotik yang dapat hidup.
a. Air
Air berfungsi sebagai pelarut zat-zat dalam
tubuh, sistem pengangkut, dan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia di
dalam tubuh. Keberadaan air pada suatu ekosistem sangat memengaruhi jenis
makhluk hidup yang dapat hidup. Hewan dan tumbuhan juga beradaptasi untuk
menyesuaikan dengan keadaan air di lingkungannya.
b. Tanah
Keadaan tanah menentukan jenis tumbuhan yang dapat hidup dan
jenis-jenis tumbuhan akan menentukan jenis-jenis hewan yang dapat hidup.
c. Suhu
Suhu memengaruhi reaksi biokimiawi di dalam tubuh. Suhu yang
terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan pada
reaksi-reaksi biokimiawi di dalam tubuh sehingga aktivitasnya terganggu. Oleh
karena itu setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk pertumbuhan dan
perkembangannya.
d. Cahaya
Matahari
Cahaya matahari diperlukan untuk proses
fotosintesis tumbuhan hijau. Cahaya matahari juga memengaruhi suhu bumi menjadi
sesuai untuk kehidupan berbagai makhluk hidup.
e. Udara
Udara merupakan campuran
berbagai macam gas. Gas-gas tersebut memiliki fungsi berbeda pada ekosistem.
Misalnya Oksigen diperlukan oleh makhluk hidup untuk respirasi/bernapas.
1. Individu
Individu merupakan satuan fungsional terkecil penyusun ekosistem (makhluk hidup tunggal) yang dapat hidup secara fisiologis.
Populasi merupakan kumpulan individu sejenis pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.
Komunitas merupakan kumpulan beberapa populasi yang berbeda yang saling berinteraksi pada daerah dan waktu tertentu. Pada komunitas terjadi interaksi antara berbagai populasi dan dalam interaksi itu terjadi perpindahan materi dan energi.
4.
Ekosistem
Ekosistem merupakan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotiknya. Interaksi makhluk hidup dengan lingkungan pada suatu ekosistem bersifat khusus. Jadi, setiap lingkungan memiliki ekosistem yang berbeda. Komunitas yang dipengaruhi oleh lingkungan abiotik yang spesifik menghasilkan ekosistem yang spesifik pula.
5.
Bioma
Bioma adalah ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan astronomis. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.
Biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Biosfer merupakan keseluruhan ekosistem/bioma yang ada di bumi.
1. Hubungan Netral
Hubungan netral yaitu hubungan yang tidak saling memengaruhi. Namun
sesungguhnya hubungan yang benar-benar netral tidak ada, sebab setiap organisme
memerlukan komponen abiotik (udara, ruangan, air, dan cahaya) yang sama,
sehingga timbul persaingan.
2. Hubungan Simbiosis
Hubungan simbiosis yaitu hubungan saling memengaruhi antara dua organisme.
Hubungan simbiosis ada tiga jenis:
a. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme yaitu hubungan
antara dua jenis organisme yang saling menguntungkan.
b. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme di mana yang
satu diuntungkan dan yang lain tidak dirugikan saat saling berinteraksi.
c. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme yaitu hubungan antara
dua jenis organisme yang merugikan salah satu pihak, sedangkan pihak yang lain
diuntungkan saat berinteraksi.
3.
Hubungan Kompetisi
Hubungan
kompetisi terjadi jika dalam suatu ekosistem terjadi ketidakseimbangan,
misalnya kekurangan air, makanan, dan ruang. Hubungan kompetisi dapat terjadi
antara individu-individu dalam satu spesies maupun individu-individu yang
berbeda spesies.
BAB II
METODE PENELITIAN
A.
Waktu
dan Tempat
Praktikum ini dilakasanakan pada hari
Jum’at, 05 Mei 2012 pukul 08.00-10.00 di lingkungan sekolah.
B. Alat dan Bahan
1.
Stopwach
2.
Rafia 2 meteran
3.
Kapas
4.
Alat tulis
C. Langakah Kerja
Dalam penelitian ini langkah langkah yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut :
v Mengamati komponen biotik dan abiotik yang
ada di lingkungan sekolah
v Mencatat hasil pengamatan.
v Mengambil sedikit kapas kemudian lepaskan ketika ada angin
v Menghitung dengan stopwatch waktu yang diperlukan kapas saat
dilepaskan sampai jatuh ketanah
v Mengukur jarak dengan raffia 2 metran dari kita melepas kapas sampai
tempat jatuhnya kapas
v Mencatat hasil pengukuran dan menghitung kecepatan angin
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Tabel Pengamatan
Macam lingkungan
|
Macam komponen
|
Keterangan
|
||||
Ragam Botik
|
Ragam Abiotik
|
|||||
Hewan
|
Jumlah
|
Tumbuhan
|
Jumlah
|
|||
Lingkungan Sekolah
|
||||||
B. Analisis Data
Pada
ekosistem lingkungan sekolah terjadi interakasi antara komponen biotik dan
abiotik yang saling mempengaruhi satu
sama lain. Organisme-organisme yang ada pada lingkungan sekolah membuktikan
adanya siklus kehidupan yang bersifat kompleks dan sederhana.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Komponen penyusun pada ekosistem lingkungan
sekolah yaitu biotik ( produsen, konsumen, decomposer ) dan abiotik.
2.
Pengaruh antar komponen yaitu:
a. Komponen biotik memengaruhi komponen
abiotik.
b. Komponen abiotik memengaruhi komponen biotik.
c. Komponen biotik mempengaruhi komponen
biotik.
d. Komponen abiotik mempengaruhi komponenabiotik
Fungsi setiap komponen adalah saling ketergantungan karena apabila ada
salah satu komponen yang dihilangkan maka akan terjadi ketidak seimbangan antar
komponen yang lainnya. produsen >> konsumen I >> konsumen II
>> konsumen III >> dekomposer.
DAFTAR PUSTAKA
Drs Purnomo. Dkk. 2005. Biologi. Jakarta : Sunda Kelapa Muda Pustaka
Wardono,Seto. 2005. Lingkungan Hidup. Jakarta : Vilar Bamboo Kuning
Dra. D.A.
Pratiwi. Dkk. 2007. Biologi SMA. Jakarta : Erlangga
Drs
Sukarno. Dkk. 1980. Biologi SMA. Bandung : Departemen Pendidkan dan Kebudayaan
http://www.wikipediaindonesia.co.id
ini sangat membantu