STUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL DAN SIFAT FISIKA DAN KIMIAWI PROTOPLASMA

Kamis, 10 Januari 2013


A.    Stuktur dan fungsi organel sel
Sel merupakan kesatuan struktural dan fungsional penyusun makhluk hidup yang dapat memperbanyak diri. Aktivitas yang ada dalam sel terjadi dalam organel-organel yang mendukung fungsi-fungsi tertentu. Adapun fungsi dari bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai berikut:
1.      Dinding sel
Dinding sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh. Sel-sel yang mempunyai dinding sel antara lain: bakteri, cendawan, ganggang (protista), dan tumbuhan. Kelompok makhluk hidup tersebut mempunyai sel dengan bentuk yang jelas dan kaku (rigid). Pada protozoa (protista) dan hewan tidak mempunyai dinding sel, sehingga bentuk selnya kurang jelas dan fleksibel, tidak kaku. Pada bagian tertentu dari dinding sel tidak ikut mengalami penebalan dan memiliki plasmodesmata  disebut noktah (titik).
2.      Membran plasma
Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat semi/selektif permeabel, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Membran plasma disusun oleh fosfolipid, proten, kolesterol, dll.
3.      Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup. Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain:
a.       Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran-saluran yang dibentuk oleh membrane . RE terbagi dua macam, yaitu RE halus dan RE kasar.Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Sedangkan pada RE halus tidak terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis lipid.
b.      Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan ada yang terdapat bebas dalam sitoplasma.
c.       Mitokondria memiliki membran rangkap, membran luar dan membran
dalam. Di antara kedua membran tersebut terdapat ruang antar membran. Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar proses penyerapan oksigen dan pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membran dalam terdapat enzim ATP sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP. Fungsi mitokondria ini adalah tempat respirasi aerob.
d.      Lisosom berupa butiran kecil/bundar, berisi enzim pencerna  yang berfungsi dalam pencernaan intrasel.
e.       Aparatus Golgi (Badan Golgi) berupa tumpukan kantung-kantung pipih, berfungsi sebagai tempat sintesis dari sekret (seperti getah pencernaan, banyak ditemukan pada sel kelenjar), membentuk protein dan asam inti (DNA/RNA), serta membentuk dinding dan membran sel.
f.        Plastida
Berbentuk bulat cakram yang ditemukan pada tumbuhan, terbagi atas tiga macam:
1)       Leukoplas = Amiloplas: plastida yang tidak berwarna, dapat membentuk dan menyimpan butir-butir zat tepung/pati.
2)      Kromoplas adalah plastida berwarna selain hijau, karena adanya pigmen: melanin (hitam), likopin (merah), xantophil (kuning), karoten (jingga), fikosianin (biru), dan fikoeritrin (coklat).
3)      Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau, karena mengandung zat hijau daun (klorofil), terdiri atas: klorofil a (warna hijau biru=C55H72O5N4Mg) dan klorofil b (warna hijau kuning=C55H70O6N4Mg).

Vakuola berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau sisa produk metabolisme sel, yang mengandung berbagai macam zat sesuai pada jenis selnya. Misalnya dapat berisi garam nitrat pada tanaman tembakau, tanin pada sel-sel kulit kayu, minyak eteris pada kayu putih dan mawar, terpentin pada damar, kinin pada kina, nikotin pada tembakau, likopersin pada tomat, piperin pada lada.
g.      Nukleus (Inti sel) dibatasi oleh membran inti, mengandung benang-benang kromatin dan nukleolus (anak inti sel). Membran inti terdiri atas dua lapis dan mempunyai pori. Benang-benang kromatin akan memendek pada waktu proses pembelahan sel membentuk kromosom. Nukleus berfungsi mengatur segala aktivitas yang terjadi dalam sel (Gambar 2.7).
B.     Sifat fisika dan kimiawi protoplasma
Protoplasma (Latin, proto = pertama, plasma = substansi); “substansi dasar kehidupan yang terdapat pada semua sel makhluk hidup” Yang memberi nama; Purkinye (1840).Nukleoplasma : plasma yang terdapat di dalam inti sel.Sitoplasma : plasma yang terdapat antara membran plasma dengan membran nukleus.Sitoplasma memegang peranan vital pada semua sel makhluk hidup sebab semua proses biosintesa & bioenergi terjadi di dalam sitoplasma.Sitoplasma terdiri dari 2 bagian; matrix (tampak transparan, homogen dan menyerupai koloid) dan organel.
1)      Susunana kimia protoplasma
Ada 36 unsur (dari 108 unsur) yang diketemukan pada protoplasma;
UNSUR
PROSENTASE
Oksigen (O)
Karbon ( C )
Hidrogen ( H )
Nitrogen ( N )
Kalsium ( Ca )
Pospor ( P )
Klor ( Cl )
Sulfur ( S )
Kalium ( K )
Natrium ( Na )
Magnesium ( Mg )
Besi ( Fe )
Yodium ( I )
62 %
20 %
10 %
3 %
2,5 %
1,14 %
0, 16 %
0, 14 %
0,11 %
0,10 %
0, 07%
0,10 %
0, 014 %
Unsur-unsur lain yang jumlahnya sedikit;
Tembaga ( Cu ), Kobal ( Co ), Mangan (Mn), seng (Zn), molibdenum (Mo), boron (Bo), Silikon (Si), dsb. Prosentase beratnya kurang lebih 0,756%.
Unsur-unsur kimia ini pada protoplasma ada yang berbentuk persenyawaan maupun dalam bentuk ion-ion.

ALAT INDRA ( MATA DAN TELINGA )


A.    Pancaindera Mata dan Penglihatan
Alat untuk kita melihat dinamakan mata. Umumnya mata digambarkan sebagai boai , tetapi sebetulnya lonjong dan bukan seperti bola. Bola mata mempunyai garis menengah kira-kira 2,5 cm, bagian depannya bening serta terdiri atas tiga lapisan.
1.      Bola mata
Bola mata mempunyai garis menengah kira-kira 2,5 cm, bagian depannya bening serta terdiri atas tiga lapisan yaitu lapisan luar (fibrus) yang merupakan lapisan penyangga, lapisan tengah (vaskuler), dan lapisan dalam (lapisan saraf).
Otot-otot oblik adalah otot inferior dan superior. Otot bolik superior menggerakkan mata ke bawah dan ke sisi luar, sementara otot oblik inferior menggerakkan mata ke atas dan juga ke sisi luar. Mata bergerak secara serentak dalam artian kedua mata bergerak bersamaan ke kanan atau ke kiri, ke bawah atau ke atas, dan seterusnya.
Sclera adalah pembungkus yang kuat dan fibrus. Sclera membentuk putih mata dan bersambung pada bagiand epan drngan sebuah jendela memberan yang bening, yaitu kornea. Sclera melindungi struktur mata yang sangat halus serta membantu mempertahankan bentuk biji mata.
Khoroid atau bagian lapisan tengah berisi pembuluh darah yang merupakan tanting-ranting arteri oftalmika, cabang dari arteria karotis interna. Lapisan vaskuler ini membentuk iris yang berlubang di tengahnya, atau yang disebut pupil mata. Selaput berpigmen di sebelah belakang iris memancarkan warnanya dan dengan demikian menentukan apakah sebuah mata itu berwarna biru, coklat, kelabu, dan sebagainya. Khoroid bersambung pada bagian depannya dengan iris, dan tepat di belakang iris, selaput ini menebal guna membentuk korpus siliare, sehingga korpus siliare terletak diantara khoroid dan iris. Korpus siliare berisi serabut otot sirkuler dan serabut-serabut yang letaknya seperti jari-jari sebuah lingkaran. Kontraksi otot sirkuler, menyebabkan pupil mata juga berkontraksi.
Retina adalah lapisan saraf pada mata yang terdiri atas sejimlah lapisan serabut yaitu sel-sel saraf, batang-batang, dan kerucut. Semuanya termasuk dalam retiana yang merupakan jaringan saraf halus yang menghantarkan impuls saraf dari luar menuju diskus optic yang merupakan titik di mana saraf optic meninggalkan biji mata. Titik ini disebut bintik buta, oleh karena tidak mempunyai retina. Bagian yang paling peka pada retina adalah macula, yang terletak tepat external terhadap diskus optic, persis berhadapan dengan pusat pupil.
Bila biji mata dilihat dari depan ke belakang maka akan terlihat bagian sebagai berikut:
1)      Kornea
Merupakan bagian depan yang transparan dan bersambung dengan sclera yang putih dan tidak tembus cahaya.
2)      Bilik anterior
Terletak diantara kornea dan iris
3)      Iris 
Tirai berwarna di depan lensa yang bersambung dengan selaput khoroid. Iris berisi dua kelompok serabut otot yang berfungsi untuk mengecilkan ukuran pupil dan melebarkan ukuran pupil itu.
4)      Pupil
Bintik tengah yang berwarna hitam yang merupakan celah dalam iris.
5)      Bilik posterior
Terletak diantar iris dan lensa.
6)      Aques humor
Cairan yang berasal dari badan siliari dan diserap kemblai ke dalam aliran darah pada sudut antar iris adan kornea melalui vena halus.
7)      Lensa
Merupakan benda transparan biconvex yang terdiri dari beberapa lapisan. Lensa persis di belakang iris. Membran ligamentum suspensorim terdapat di depan dan belakang lensa yang berfungsi mengaitkan lensa itu pada bagian siliari.


8)      Vitreus humor








Darah di belakang biji mata hingga retina, yang diisi cairan albumen  berwarna keputih-putihan seperti agar-agar yang berfungsi member bentuk dan kekokohan pada mata serta mempertahankan hubungan antara retina dengan selaput khoroid san sklerotik.
2.      Bagian-bagian mata
1)      Alis
Alis adalah dua potong kulit tebal yang melengkung yang ditumbuhi bulu. Alis dikaitkan pada otot-otot sebelah bawahnya, serta berfungsi melindungi mata dari sinar matahari.
2)      Kelopak mata
Merupakan dua lempengan , yaitu lempengan tersal yang terdiri dari jaringan fibrus yang sangat padat, serta dilapisi kulit dan dibatasi konjuktiva. Jaringan di bawah kulit ini tidak mengandung lemak. Kelopak mata atas lebih besar daripada kelopak mata bawah, serta digerakkan oleh otot levator palpebrae. Kelopak-kelopak itu ditutup oleh otot-otot melingkar yaitu muskulus orbikularis okuli. Bulu mata dikaitkan pada pinggir kelopak mata serta melindungi mata dari debu dan cahaya.
3)      Konjunktiva
Selaput lendir yang melapisi sisi dalam kelopak mata, serta menutupi bagian depan sclera. Selaput itu bersambung dengan selaput lendir yang melapisi saluaran kantong air mata dan juga bersambung dengan saluran naso-lakrimal.
4)      Kelenjar air mata
Terdiri atas kelenjar air mata majemuk yang terletak pada sudut luar, sebelah atas rongga orbita. Kelenjar-kelenjar itu mengeluarkan air mata yang berada pada pinggir atas dan luar mata, lantas dituangkan ke dalam kantong konjunktia dari saluran lakrimal.
B.     Alat Indera Telingan dan Pendengaran
Telinga adalah organ pendengaran yang terdiri ata tiga bagian yaitu:
1.      Telinga luar
Terdiri atas aurikel atau pinna dan meatus auditorius externa yang menjorok ke dalam menjauhi pinna, serta mengahantarkan getaran suara munuju membrane timpani.
Liang ini berukuran sekitar 2,5 cm sepertiga luarnya adalah tulang rawan sementara dua pertiga dalamnya berupa tulang. Bagian tulang rawan tidak lurus serta bergerak kea rah atas dan belakang. Liang ini dapat dilutuskan dengan cara mengangkatkan daun telinga ke atas dan ke belakang.
Aurikel berbentuk tidak teratur serta terdiri dari tulang rawan dan jaringan fibrus, kecuali pada ujung paling bawah, yaitu cuping telinga, yang terutama terdiri dari lemak.

2.      Telinga tengah atau rongga timpani
Merupakan bilik kecil yang mengandung udara. Rongga itu terletak sebelah membrana timpani (gendang telinga), yang memisahkan rongga itu dari meatus auditorius externa. Rongga itu sempit serta memiliki dinding tulang dan dinding membranosa, sementara pada bagian belakangnya bersambung dengan tulang temporalis, melalui sebuah celah yang disebut aditus.
Tuba eustakhius bergerak ke depan dari rongga telinga tengah menuju naso-farinx, lantas terbuka. Dengan demikian tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga dapat diatur seimbang melalui meatus auditorius externa serta melalui tuba   eustakhius (faring timpanik).
Tulang-tulang pendengaran terdiri atas tiga tulang kecil yang tersusun pada rongga telinga tengah seperti rantai yang bersambung dari membrana timpani menuju rongga telinga dalam. Tulang sebelah luar adalah malleus berbentuk martil dengan gagang yang terkait pada membrana timpani, sementara kepalanya menjulur ke dalam ruang timpani.
Tulang yang berada di tengah adalah inkus atau landasan , sisi luarnya bersendi dengan mallues, sementara sisi dalamnya bersendi dengan sisi dalam sebuah tulang kecil, yaitu stapes.
Stapes atau tulang sanggurdi yang dikaitkan pada inkus dengan ujungnya yang lebih kecil, sementara dasrnya yang bulat panjang terkait pada membran yang menutup fenestra vestibule atau tingkap jorong. Rangkaian tulang-tulang ini berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju rongga telinga dalam.
Prosesus mastoideus adalah bagian tulang temporalis yang terletak di belakang telinga, sementara ruang udara yang berada pada bagian atasnya adalah antrum mastoideus yang berhubungan dengan rongga telinga tengah.

3.      Rongga telinga dalam
Berada pada bagian dalam os petrosum tulang temporalis. Rongga telinga dalam itu terdiri dari berbagai rongga yang menyerupai aluran-saluran dalam tulang temporalis. Rongga-rongga itu disebut labirin tulang, dan dilapisi membran sehingga membentuk labirin membranosa. Saluran-saluran bermembran ini mengandung cairan dan ujung-ujung akhir saraf pendengaran dan keseimbangan.
Labirin tulang terdiri dari tiga bagian yaitu:
1)      Vestibula
Merupakan bagian tengah dan tempat bersambungnya bagian-bagian lain.
2)      Saluran setengah lingkaran
Saluran ini bersambung dengan vestibula.
3)      Kokhela
Tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya laksana rumah siput. Belitan-belitan itu melingkari sebuah sumbu berbentuk kerucut yang memiliki bagian tengah dari tulang dan disebut  modiulus.
Dalam setaip belitan, terdapat saluran membranosa yang mengandung ujung-ujung akhir saraf pendengaran. Cairan dalam labirin membranosa disebut endolimfe, sementarad di luar labirin membranosa dan dalam labirin tulang disebut perilimfe. Fenestra vestibule dan fenestra kokhlea menghadap ke telinga dalam.  Tujuan dari adanya Fenestra vestibule dan fenestra di dalam labirin tulang agar getaran dapat dialihkan dari rongga telingah tengah , guan dilangsungkan dalam perilimfe, kemudian getaran dalam perilimfe dialihkan menuju endolimfe, dan dengan demikian merangsang ujung-ujung akhir saraf pendengaran.
4)      Nerveus auditorius (saraf pendengaran)
Terdiri dari dua bagian yang salah satunya  pengumpul sensibilitas dari bagian vestibuler rongga telinga dalam yang mempunyai hubungan dengan keseimbangan. Serabut-serabut saraf ini bergerak menuju nukleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medulla oblongata, lantas kemudian bergerak terus menuju serebelum. Bagian kokhlearis pada nervus auditorius adalah saraf pendengaran sebenarnya. Serabut-serabut sarafnya mula-mula dipancarkan kepada sebuah nukleus khusus yang berada tepat di belakang thalamus, lantas dari sana dipancarkan lagi menuju pusat penerima akhir dalam kortex otak yang terletak pada bagian bawah lobus temporalis.

PULAU SANGIANG

Rabu, 26 Desember 2012

PENYULUHAN SADAR BUDAYA

gunung sangiangSungguh merupakan anugrah dari Allah SWT bahwa Kabupaten Bima yang kita cintai ini dikaruniai dengan kekayaan dan keanekaragaman sumber daya  alam dan budaya : kekayaan ini adalah potensi untuk membuka peluang bagi pemerintah khususnya Kabupaten Bima untuk dapat mensejahterakan rakyatnya.
Pariwisata sudah terbukti telah mengangkat kehidupan masyarakat, dimana sektor ini mampu menggerakan roda perekonomian disegala lapisan masyarakat  dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
Namun perlu disadari bahwa upaya pengembangan  pariwisata yang dilaksanakan oleh pemerintah sangat membutuhkan dukungan penuh dan partisipasi aktif dari masyarakat.
Oleh karena itu salah satu upaya membangun dukungan dan partisipasi masyarakat dimaksud, secara sistematis dan terus-menerus berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dukungan semua pihak terhadap pengembangan sektor kepariwisataan ini.
Sadar Budaya atau Sadar Wisata dapat didefinisikan sebagai sebuah konsep yang menggambarkan partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya budaya lokal serta kegiatan kepariwisataan disuatu wilayah dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dalam konteks pengertian tersebut, maka dapat dijabarkan :
Pertama, Gerakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar siap untuk berperan sebagai tuan rumah (host) yang memahami serta mampu dan bersedia untuk mewujudkan SAPTA PESONA dilingkungan yang meliputi unsur-unsur : aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan.
Kedua, gerakan untuk menumbuhkan keinginan dan kemampuan bagi masyarakat. Untuk bepergian, mengenali dan mencintai tanah airnya sebagi wisatawan (tourist).
Untuk itu, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bima pada hari Sabtu tanggal 30 Juli 2011, melakukan kegiatan Penyuluhan Sadar Budaya di Desa Sangiang, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, dengan tujuan sebagai berikut :
  1. Memberikan pemahaman mengenai konsep sadar budaya dan sapta pesona sebagai unsur  penting dalam  pengembangan  kepariwisataan ditingkat nasional pada umumnya dan didaerah  khususnya  yang akan bermuara  pada peningkatan kesejahteraan  rakyat.
  2. Memberikan  acuan bagi segenap pihak  pemangku  kepentingan dalam pengembangan kepariwisataan  mengenai pelaksanaan sadar budaya dan sapta pesona kedalam  langkah-langkah kebijakan dan program-program yang nyata dan dapat diterapkan.
  3. Mendorong peran aktif segenap komponen  masyarakat dalam  mendukung upaya terwujudnya sadar budaya dan sapta pesona.
Harapannya semoga kegiatan ini akan memberi pengetahuan dan pengalaman baru bagi masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi masyarakat Desa Sangiang.

AIR TERJUN KALATE MBAJU

KALATE MBAJU


Kalate Mbaju adalah obyek wisata alam yang ragam hayati. Menawarkan pemandangan alam yang alami dan menyejukkan, terdapat tujuh susun air terjun yang terjal dan menantang. Tempat ini sangat cocok untuk berpetualang dan dijadikan tempat wisata alam yang bisa dijangkau dengan jarak 4 km dari Desa Kalampa. Sangat cocok bagi para penyuka tantangaN.

PULAU SATONDA SAPE



SATONDA MISTERI ALAM DALAM KEAJAIBAN YANG MEMUKAU

satonda dari udaraInilah keagungan sang pencipta. Pulau tua seluas 4,8 kilometer persegi, terdapat didalamnya sebuah danau seluas 0,8 kilometer persegi. Sejauh mata memandang, seakan kita tak mampu mengedipkan mata. Keindahan alamnya menyimpan misteri, mengajak kita untuk selalu bercengkrama dengan nuansanya.
Memasuki kawasannya aroma laut seakan mengucapkan selamat datang, sentulah tanganmu maka rasakanlah. Anda akan merasakan air danau yang asin. Anda akan menyaksikan dasar danau yang berkarang. Sebuah keajaiban dunia, yang tak mungkin kita lewatkan begitu saja. Misteri alam yang terjadi sejak 2000 tahun sebelum masehi, dimana air laut mengalir melalui bawah tanah bersamaan ketika meletusnya gunung Tambora tahun 1815. Ketika laut diluar danau mengalami pasang surut danaupun mengalami pasang surut. Satonda begitulah orang-orang menyebutnya. Dipuji karena danaunya berair laut dan berkarang.
Injaklah kakimu dipesisir pantainya, pandangilah bibir pantai yang mungil, senyum biota laut akan menyambutmu, karang-karang tua yang kokoh dan ikan hias yang indah, penyu hijau yang lucu takakan mampu menahan keinginan untuk bersnorkling, atau hanya sekedar menikmati hawa danau yang sejuk.
Diujung sana terlihat bangau putih menari, itik-itik liar yang bercengkrama, menyelam dan berenang, seakan mengajak kita untuk menikmati air danau yang bening.
Bagi anda yang senang outbound, rusa-rusa liar, tanaman-tanaman liar, akan menemati sepanjang perjalanan mengitari danau. Di sana terdapat pohon Kalibuda yang getahnya beracun bisa membutakan mata, dipercaya sebagai pohon keramat. Pada ranting-rantingnya bergantungan ”batu cita-cita”. Yaitu batu yang diikat tali digantungkan pada rantingnya yang dipercayai sebagai tempat menyalurkan keinginan. Di sebelahnya ada makam keramat seseorang yang dipercayai mengalami mukso (raganya menghilang).
Untuk para pecinta alam, dari bukit di sana terlihat panorama alam dan matahari yang tenggelam. Yang menyukai panjat tebing di sana terdapat tebing terjal, bukit berhutan dan semak belukar yang ditumbuhi bermacam tumbuhan berduri. Untuk ilmuwan atau mahasiswa, bisa berwisata sekalugus melakukan penelitian tentang terbentuknya sedimen, mikrobiologi, biokarbonat, jenis lumut dan karang serta perubahan zat kimia. Suasananya juga dilengkapi suara kicaunya burung dan monyet. Si babi hutan mencari makan dan menjangan yang berlari.
Benar-benar keajaiban dunia yang masih menyimpan segundang keindahan. Bercengkrama dengan keperawanan alamnya, tidak sebanding dengan cerita-cerita para pujangga yang berkisah tentang Satonda. Datangilah, sentulahlah tanganmu dan rasakan.
Mencapai Pulau Satonda sangatlah mudah. Kalau duit pas-pasan anda bisa menggunakan transportasi umum menggunakan Bus yang menuju Desa Kananga Tambora di Terminal Dara Kota Bima dengan waktu tempuh 6 – 7 jam. Tetapi jika anda ingin menekmati suasana perjalanan bersama keluarga, anda bisa rent car dengan harga yang cukup terjangkau Rp. 450.000 per hari.
Sesampainya di Labuhan Kananga anda akan disambut oleh masyarakat yang akan mengantarkan anda ke Pulau Satonda dengan menggunakan speed boat dengan jarak tempuh 10 menit, sangat mudah dan Have a nice trip!

SISTEM RANGKA DAN SISTEM OTOT PADA VERTEBRATA

Jumat, 07 Desember 2012

                                       SISTEM OTOT PADA VERTEBRATA

Ø  Sistem Otot pada Pisces
# Kelas Agnatha
    Badan dan ekor tersusun sebagian besar atas bagian segmen daging otot pendek yang lapisan-lapisannya berbentuk seperti halnya ikan biasa. Otot daging radialis terdapat pada bagian saluran buccalis dan pada lidah sebagai otot daging retractor dan protractor.
# Kelas Osteichthyes
    Tubuh dan ekor sebagian besar tersusun oleh otot daging yang bersegmen (Myomers) otot daging itu melekat pada vertebrata jari-jari penyokong. Bagian-bagian otot daging itu lebar dan berbentuk lapisan yang zig-zag memanjang ke belakang. Antara segmen-segmen terdapat lapisan jaringan ikat seolah-olah sebagai septa (mycomata). Otot daging pada sirip, bagian insang dan kepala, adalah kecil.
Sistem muscular pada beberapa pisces :
@ Belut laut
Sistem otot: Tubuh berupa lingkaran-lingkaran otot yang tersusun sebagai huru W. Corong bukal digerakan oleh otot-otot radial. Lidah digerakan oleh otot retraktor dan protraktor.
@  Ikan hiu
Sistem otot: Otot-otot di seluruh tubuh secara teratur bersegemen (materik) disebut miotom. Otot-otot itu bermodifikasi kepala dan di apendiks
@ Ikan perak
Sistem otot: Otot tubuh dan ekor terutama terdiri dari miomer-miomer (otot-otot bersegmen) yang berselang-seling/berganti-ganti tempat dengan vertebra ketika mengadakan gerakan berenang dan berbalik arah. Miomer-miomer itu secara kasar berbentuk seperti hurup W dan dirakit menjadi 4 sabuk miomer, yang di sepanjang punggung merupakan rakitan yang terberat. Antara miomer-miomer itu terdapat jaringan ikatan yang jika direbus, sabuk-sabuk miomer itu terpisah-pisah menjadi lapisan-lapisan daging (Sonic, 2008).



Ø    Sistem Otot pada Amphibi
       Tubuh katak dan vertebrata lainnya mengandung tiga macam otot daging, yaitu otot daging berserat halus, otot daging jantung, dan otot daging berserat melintang. Perbedaan itu berdasar susunan secara mikroskopis dan fisiologis. Otot daging sebelah luar terdiri atas otot daging skletal atau otot daging bebas yang melekat pada tulang-tulang. Otot daging tersebut terkendali oleh kemauan, pada gerakannya. Masing-masing otot daging itu terdiri atas serat-serat yang satu sama lain digabung oleh jaringan ikat. Kedua ujung biasanya melekat pada tulang yang berlainan. Bagian central yang sedikit gerak disebut “origin” sedang bagian distal merupakan bagian yang banyak gerak disebut “insertion”. Banyak otot daging yang memiliki perluasan dengan jaringan ikat sehingga dapat membungkus sebelah ujung tulang yang disebut “tendon”. Sebagai contoh misalnya tendon pada jari kaki yang membalut jari seperti cincin.
        Otot daging mengadakan aktivitas dengan jalan kontraksi yakni memanjang memendekkan jari; dengan demikian kedua tulang yang terikat olehnya akan bergerak. Otot daging secara umum dibagi atas dua kelompok yang berlawanan. Dibawah ini akan di sebutkan tipe umum dari otot-otot daging dengan model aktivitasnya dengan masing-masing contoh :
§ Flexor : Mengikat satu bagian dengan bagian lain; contoh biceps sebagai pengikat lengan bawah dengan lengan atas.
§ Extensor : Meluruskan atau memperluas suatu bagian; contoh: triceps meluruskan lengan bawah pada lengan atas.
§ Abductor : Menarik suatu bagian menjauh dari sumbu tubuh (atau anggota); contoh: deltoid menarik lengan kesamping.
§ Adductor : Menarik suatu bagian menuju ke arah sumbu tubuh (atau anggota) contoh latianus dorsi menarik lengan keatas dan kembali.
§ Depressor : Menurunkan suatu bagian; contoh: depreseor manbulae menggerakkan kebawah rahang bawah untuk membuka mulut.
§ Levator : Mengangkat atau meninggikan suatu bagian; contoh: masseter mengangkat rahang untuk menutup mulut.
§ Rotator : Memutar suatu bagian; contoh: pyriformis, meninggikan dan memutar femur.
Otot daging yang tunduk pada kemauan dibagi atas tiga bentuk struktur umum: (1) otot daging lebar dan pipih misalnya obliqus externus dan transversus yang membentuk dinding abdomen; (2) otot daging gilik (silindris) dengan ujung yang menyisip, misalnya biceps atau deltoid dan (3) otot daging sphincter dengan serat melingkar, misalnya sphincter ani yang berfungsi untuk menutup anus.
Dalam banyak gerakan bagian tubuh beberapa otot daging bereaksi bersama-sama dengan beberapa kontraksi. Koordinasi dalam hal tersebut dilaksanakan oleh sistem saraf. Tiap-tiap serat atau berkas otot mempunyai akhir ujung saraf motoris yang membawa perintah untuk merangsang kontraksi.

Ø  Sistem Otot pada Reptilia
            Reptilia memiliki sistem otot daging yang lebih kompleks bila di bandingkan dengan amfibia, karena otot daging harus mendukung tubuh di daratan yang bersifat lebih berat dari pada di dalam air, selain itu juga untuk gerakan-gerakan yang sifatnya harus cepat (Jasin,1984).
Otot aksial (otot badan) reptil mulai menunjukkan beberapa speasialisasi seperti yang dikelompokkan pada mamal. Otot reptil terutama untuk gerakan lateral tubuh dan menggerakkan ruas-ruas tulang belakang. Dermal atau otot kulit berkembang baik pada reptil. Jaringan tungkai pada reptil menunjukkan variasi bergantung pada tipe gerakannya (Sukiya, 2005).

Ø  Sistem Otot pada Aves
            Pada tubuh vertebrata rendah, otot daging yang bersegmen lebih dominan dari pada otot daging tidak bersegmen, tapi sebaliknya pada aves dan mamalia. Otot daging extremitas berkembang menjadi besar, berhubung aktivitas gerak yang cepat. Gerak sayap pada waktu terbang dilakukan oleh musculus pectoralis yang terdapat pada dada, berupa otot daging putih. Dibedakan atas : musculus pectoralis mayor yang terletak di sebelah luar, dan musculus pectoralis minor yang terletak sebelah dalam. Kedua ujung otot pada dada terikat di carina atau sterni, sedang ujung lain terikat pada kepala humerus dari sayap di sebelah ventro lateral. Kontraksi otot yang bergantian menyebabakan sayap bergerak ke atas ke bawah sehingga burung dapat terbang. Pada vertebrata lainnya extremitas anterior terangkat oleh otot daging yang terletak pada permukaan dorsal, tapi pada aves gerak semacam itu dilakukan oleh otot daging ventral, yaitu musculus pectoralis minor, otot ini berpangkal pada crista sterni sebelah dalam.
            Otot daging dari femur (extremitas posterior) pada prinsipnya untuk lari dan menangkap. Otot pada kaki bawah pada telak kaki adalah sedikit, sebagai penyesuaian menghindari banyaknya panas hilang pada bagian ini yang tidak berbulu. Gerak dari jari kaki dilakukan oleh tendon otot daging yang bersambung dengan otot disebelah atasnya. Gerakan dari tendon ini diperlancar dengan pelumas cairan melalui suatu saluran kecil.

Ø  Sistem Otot pada Mamalia
      Bila dibandingkan dengan vertebrata rendah mamalia memiliki musculus segmen pada vertebrae dan costae lebih sedikit dan sehubungan dengan pekerjaan yang lebih banyak pada kepala, leher dan ekstremitas berkembang baik.
Diantara musculus yang penting bila kulit dibuka antara lain ialah :
1. Musculus Masetter : kanan kiri yang melekat pada rahang atas dan rahang bawah; musculi ini kuat berguna untuk mengunyah.
2. Musculi sterno cephalica : kanan kiri leher memanjang, menggandeng kepala dan sternum.
3. Musculus pectoralis : berbentuk lebar melekat pada sternum dan humerus terdiri atas 2 bagian.
4. Musculus rectus abdominalis : di tengah-tengah perut, menghubungkan pelvicus dan sternum. Menutup ruang perut pada pada ventral (bawah).
5. Musculus obliqus abdominalis : terdiri atas 2 bagian yaitu musculus obliqus externa dan musqulus obliqus interna; Musculus tersebut menutup perut bagian samping.
6. Musculus transversus abdominalis : terletak di bagian bawah musculus obliqus interna.
7. Musculus intercostalis : terdiri atas 2 bagian yaitu musculus intercostalis interna dan musculus externa terdapat di antara costae.
8. Musculus latissimus dorsi : terdapat di atas punggung, membujur dari leher hingga tulang pelvicus.
9. Musculus-musculus yang terdapat pada tiap-tiap extremitas anterior dan posterior berfungsi menggerakkan kaki dan bagian-bagiannya.
        Salah satu ciri mamalia yaitu rongga tubuh terbagi atas 2 bagian oleh otot daging melintang diagraphma yang diliputi oleh peritonium. Coelom (rongga tubuh) yang terbagi itu adalah cavum thoracalis (bagian anterior) yang berisi cor dan pulmo dan cavum abdominalis (bagian posterior) yang berisi vicera lainnya.
        Tulang kuadrat dari tengkorak mempunyai 2 permukaan artikular dorsal. Semua tulang pelvis bersatu. Ada sebuah pigostil. Sternum mempunyai 4 buah tekik (celah) posterior. Otot pektoralis mayor dimulai pada lunas tulang sternum, dan menarik tulang humerus kebawah (berarti menarik sayap ke bawah). Sebaliknya, otot pektoralis minor menarik sayap ke atas (Sonic, 2008). Bila dibandingkan dengan vertebrata rendah mamalia memiliki musculus segmen pada vertebrae dan costae lebih sedikit dan sehubungan dengan pekerjaan yang lebih banyak pada kepala, leher, dan ektremitas berkembang baik.