DESKRIPSI DAN KLASIFIKASI ARTHROPODA

Senin, 30 Juni 2014


RESUME
DESKRIPSI DAN KLASIFIKASI ARTHROPODA
OLEH :
Firdaus, Sri Endang  Satriani, Yayu Suhaemi, Rusmawati, Windi Noprianti. 2014. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samawa Sumbawa Besar

DESKRIPSI ARTHROPODA
Arthropoda (filum Arthropoda) adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Empat dari lima bagian (yang hidup hari ini) dari spesies hewan adalah arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit.
Secara umum arthropoda memiliki ciri dengan : Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik, terlindung oleh rangka luar dari kitin. Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat rahang lateral yang beradaptasi untuk mengunyah dan mengisap. Anus terdapat di bagian ujung tubuh. Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung terletak di daerah dorsal (punggung) rongga tubuh. Sistem pernafasan : Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea. Sistem saraf berupa tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera. Arthropoda memiliki alat indera seperti antena yang berfungsi sebagai alat peraba, mata tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet), organ pendengaran (pada insecta) dan statocyst (alat keseimbangan) pada Curstacea. Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpighi. Alat reproduksi, biasanya terpisah. Fertilisasi kebanyakan internal (di dalam tubuh).


KLASIFIKASI ARTHROPODA
Arthropoda diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:
1.         Crustacea (udang-udangan)




Memiliki dua pasang antena. Tubuh terdiri atas sefalotoraks (kepala menyatu dengan dada) dan abdomen. Bernapas pada daerah tipis pada kutikula, namun sebagian besar bernapas dengan insang. Jenis kela-min sudah terpisah pada individu yang berbeda. Contoh: Penaeus (udang windu), Cambarus virilis (udang air tawar), Portunus s-exdentalus (kepiting), dan Neptunus pelagicus (rajungan).
Peranan Crustacea sebagai sumber protein hewani dan bernilai ekonomis tinggi
Contoh: udang, kepiting, lobster.                                                                                   
Sebagai sumber makanan ikan, terutama Microcrustacea yang merupakan komponen penting pembentuk zooplankton.
2.         Myriapoda (hewan berkaki banyak)



Tubuh hanya terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Pada kepala terdapat sepasang mata tunggal, sepasang alat peraba besar, dan peraba kecil yang beruas-ruas. Tiap ruas pada tubuhnya terdapat sepasang atau dua pasang kaki. Sistem respirasinya menggunakan trakea yang bermuara pada lubang kecil yang disebut spirakel. 



Diklasifikasikan menjadi dua, yaitu Chilopoda (Scolopendra subspinipes (lipan)) dan Diplopoda (Julus teristris (luwing)).
·         Peranan Myriapoda
Membantu proses penguraian sampah organik, karena kemampuannya memakan partikel-partikel sampah (detritus) menjadi partikel yang lebih kecil. Contoh: luwing/lipan

3.         Arachnoidea
Tubuh terdiri atas dan abdomen dan sefalotoraks. Memiliki enam pasang anggota gerak, yakni kalisera, pedipalpus dan empat pasang kaki yang terdapat di sefalotoraks. Arachnoidea diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Scorpionida (kalajengking), Arachnida (laba-laba), dan Acarina (caplak, tungau).
Peranan Arachnida, Umumnya Arachnida merugikan, karena:
·         Sebagai ektoparasit pada hewan-hewan ternak. Contoh: caplak
·         Sarangnya menyebabkan rumah menjadi kotor. Contoh: laba-laba
4.      Insecta
Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan perut. Mulut dimodifikasi menjadi penggigit, pengisap, dan penelan. Memiliki tiga pasang kaki dan disebut hexapoda (berkaki enam). Mengalami perubahan bentuk tubuh selama perturnbuhan yang disebut metamorfosis. Metamorfosis ada dua macam, yaitu metamorfosis sempurna (lebah dan kupu-kupu) dan metamorfosis tak sempurna (Ialat, belalang, dan jangkrik).



Peranan Insekta  : Insekta terdiri dari spesies yang sangat beragam. Oleh karena itu peranannya dalam kehidupan manusia juga beragam.
        Ø  Menguntungkan
·         Menghasilkan sesuatu yang berguna bagi manusia.
Contoh: lebah madu menghasilkan madu, kokon ulat sutera menghasilkan serat sutera.
·         Membantu proses penyerbukan/polinasi tanaman. Contoh: kupu-kupu, lebah.
·         Sebagai musuh alami hama tanaman. Contoh: kepik memakan kutu daun.
·         Membantu proses degradasi sampah organik. Contoh: kumbang kotoran, larvanya membantu degradasi sampah organik berupa kotoran ternak.
·         Sebagai media pengobatan berbagai penyakit. Contoh: lebah hutan (Aphis mellifera) dimanfaatkan sengatnya untuk terapi berbagai macam penyakit, dan telah terbukti dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit, salah satunya adalah teknik Aphiterapi, yaitu terapi menggunakan media lebah.
·         Sumber protein hewani. Contoh: belalang kayu ada yang memanfaatkannya sebagai makanan.
   Ø  Merugikan
·         Sebagai vektor (agen penular) berbagai penyakit Contoh: nyamuk Anopheles sp, nyamuk Aedes aygepti, nyamuk Culex sp, lalat tsetse, lalat tabanus, dan lalat rumah.
·         Merusak tanaman budidaya Contoh: ulat/larva Lepidoptera memakan berbagai dedaunan, kumbang kelapa memakan bagian pucuk pohon kelapa, walang sangit mengisap cairan biji padi yang masih muda.